1

Pohon Tin Unik di Italia Tumbuh Terbalik dalam Gua Romawi Kuno

Kabar6-Ada keanehan sekaligus hal unik yang terjadi di Baiae, Italia. Di langit-langit gua Parco Archeologico delle Terme, Baiae, ada pohon tin yang tumbuh terbalik.

Ya, melansir Atlasobscura, pohon tin (ficus carica) itu tumbuh ke arah yang salah, bukan ke atas tapi ke bawah. Akarnya berada di langit-langit gua, ranting dan daun-daunnya tumbuh ke bawah. Anehnya, pohon itu tumbuh subur bahkan berbuah. Dulu, kawasan Baiae adalah lokasi terkenal, tempat peristirahatan untuk bersenang-senang bagi kalangan elite di Roma, yaitu kaum bangsawan dan elite kerajaan.

Bahkan Raja Julius Caesar, Nero, dan Caligula, memiliki vila mewah di kota tersebut. Selama berabad-abad, terutama di akhir masa kekuasaan Republik Roma, Baiae dianggap setara dengan Capri, Pompeii, atau Herculaneum. Atau untuk zaman sekarang seperti kawasan Beverly Hills.

Pohon tin terbalik itu diduga tumbuh di bagian vila milik Raja Nero. Namun tak seorang pun tahu bagaimana pohon itu bisa ada di situ dan bertahan hidup hingga subur dan berbuah. ** Baca juga: Cegah Kepunahan Hewan, Ilmuwan Jepang ‘Ciptakan’ Tikus dari Dua Jantan

Pohon ini akan tumbuh subur di daerah yang kering dan terpapar cukup matahari. Akarnya yang kuat mampu bertahan hidup meski dengan air yang sedikit dan membuat pohon tin bisa tumbuh di tempat yang tidak ramah tumbuhan. (ilj/bbs)




Makin Parah Saat Stres, Wanita Italia Bisa Keluarkan Keringat Darah

Kabar6-Tim doketr dari University of Florence di Canadian Medical Association Journal mendokumentasikan sebuah kondisi langka ya g dialami seorang wanita berusia 21 tahun di Italia.

Wanita yang tak disebutkan namanya ini, melansir Insider, bisa mengeluarkan keringat darah dari telapak tangan dan wajahnya, kondisi yang sudah diderita selama tiga tahun terakhir. Saat sedang kambuh, keringat darah bisa terus keluar dalam waktu 1-5 menit, sementara dokter tak menemukan pemicu khususnya.

Dalam laporannya, Dr Roberto Maglie and Dr Marzia Caproni, menuliskan bahwa kondisi wanita tersebut dapat makin parah apabila sedang stres emosional. Karena merasa malu dengan kondisinya tersebut, wanita itu sering mengucilkan dirinya dari orang lain.

Pemberian obat untuk mengatasi depresi dan kecemasan tak membantu meringankan kondisinya. Namun kondisi wanita tersebut baru membaik bila sudah minum obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi. ** Baca juga: Bocah 2 Tahun di Kanada Derita Kondisi Langka, Hanya Bisa Makan Buah Peach

Selain didiagnosis mengidap gangguan mental, wanita tersebut juga didiagnosis mengidap hematohidrosis, kondisi yang sangat jarang terjadi, di mana seseorang mengeluarkan keringat darah. Disebutkan, hematohidrosis umumnya terjadi saat seseorang mengalami stres fisik atau mental yang sangat berat dan biasanya memengaruhi area wajah.

Para ahli medis belum bisa memastikan secara pasti penyebab hematohidrosis, karena kondisi ini juga bisa berkaitan dengan meningkatnya tekanan pembuluh darah, penyakit sistemik, gangguan perdarahan, menstruasi, tekanan darah tinggi, dan lain sebagainya.(ilj/bbs)




‘Jejak Kaki Iblis’ Berusia 385 Ribu Tahun di Italia Ungkap Fakta Mencengangkan

Kabar6-Bekas jejak kaki purba yang dikenal dengan ‘jejak kaki iblis’, berada pada sisi gunung api yang telah punah, membuat banyak orang di Italia selatan bertanya-tanya sekaligus ketakutan.

Jejak kaki tersebut, melansir Sciencealert, ditemukan di semak-semak yang dulunya sebuah gunung api, Roccamonfina di Campania, yang terbengkalai selama 50 ribu tahun. Ada tiga jejak kaki dan panjangnya 22 cm dan lebar 11 cm. Kondisi jejak kaki ini masih terlihat jelas dan diperkirakan berusia 385 ribu tahun. Warga lokal menyebutnya ‘Ciampate del Diavolo or Devil’s Trail’.

Ada asumsi yang menyatakan jejak kaki itu muncul ketika lereng Roccamonfina mencair, dan diasumsikan hanya setan yang bisa berjalan di atas lava dan batu yang membara. Legenda lokal menyebut itu jejak kaki iblis ketika berjalan dari Neraka melalui gunung berapi ke Bumi.

Namun pada 2003, penelitian ilmuwan dari Universitas Padua membuktikan jejak kaki itu bukan ditinggalkan iblis, tapi manusia awal. Tim yang dipimpin Adolfo Panarello, mengidentifikasi jejak kaki itu milik hominid, jejak hominid paling tua di luar Afrika.

Diperkirakan jejak kaki itu muncul ketika manusia awal berjalan di atas aliran piroklastik yang mendingin dan cetakan ini kemudian ditutupi oleh debu vulkanik hingga terungkap pada abad ke-17. Jejak tangan juga ditemukan di antara jejak kaki dan ini menunjukkan bahwa itu dibuat oleh hominid, yang mencoba menyeimbangkan diri saat berjalan di lereng.

Menurut laporan, jejak tersebut ‘mendahului kemunculan Homo sapiens’ yang secara anatomi adalah manusia modern. Meskipun jejak kaki tersebut berasal dari manusia purba, tidak ada kesepakatan mengenai spesies mana yang membuatnya. Mereka bisa saja merupakan jejak dari Homo heidelbergensis (hominid punah yang ditemukan di dekat Heidelberg, Jerman), Neanderthal, Denisovan atau yang lainnya.

Ada juga penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi manusia purba mana yang meninggalkan hehak tersebut. Mereka mampu mengidentifikasi 14 tangan dan jejak kaki baru. Secara total, peneliti meneliti lebih dari 80 jejak.

“Mereka dapat mengidentifikasi setidaknya lima individu berbeda, termasuk satu dengan kaki agak besar yang diidentifikasi sebagai pria dewasa,” demikian menurut laporan.

Jejak kaki itu mirip dengan kaki orang yang terkubut di Sima de Los Huesos di Spanyol, dua yang penuh dengan fosil Neanderthal awal. ** Baca juga: Masih Utuh, Anak Panah Berusia 1.300 Tahun yang Tertimbun Lapisan Es di Norwegia

Namun ada temuan misterius lainnya. Jejak kaki terakhir yang ditemukan di Italia itu mengindikasikan pemilik kaki tidak berlari menjauh dari gunung api tapi berlari mendekatinya.

Artinya, mereka tidak lari untuk menyelamatkan diri tapi membahayakan diri mereka dan mereka kemungkinan mengunjungi gunung api itu hanya beberapa jam sebelum erupsi.(ilj/bbs)




Penumpang Asal Italia Diikat pada Kursi Selama Penerbangan Setelah Meninju Sekaligus Meludahi Staf Maskapai India

Kabar6-Seorang penumpang wanita asal Italia harus ‘duduk manis’ dengan tubuh terikat pada kursi pesawat selama penerbangan, setelah diduga meninju salah satu staf dan meludahi yang lain.

Wanita yang tak disebutkan namanya ini, melansir Independent, melakukan perjalanan dengan penerbangan Vistara dari Abu Dhabi, dan ditangkap di Mumbai, hingga kemudian dibebaskan dengan jaminan polisi. Pengacara penumpang wanita yang tak disebutkan namanya ini membantah tuduhan tadi dan mengatakan itu adalah ‘cerita palsu’.

Namun pihak Vistara mengatakan, stafnya harus menahan wanita itu karena ‘melanjutkan perilaku nakal dan perilaku kekerasan’. Menurut laporan media setempat, seorang anggota staf Vistara menuduh dalam pengaduan polisi bahwa penumpang memukul mereka dan meludahi rekan mereka.

Menurut pengaduan, awak kapal sempat keberatan setelah wanita itu meninggalkan kursi kelas ekonominya untuk duduk di kelas bisnis. Pengaduan itu juga menuduh wanita tersebut sempat bugil dan mengotori pesawat.

Dalam sebuah pernyataannya, pihak Vistara mengatakan bahwa kapten penerbangan mengeluarkan kartu peringatan dan membuat keputusan untuk menahan penumpang karena perilakunya. ** Baca juga: Masih Misteri, Simbol yang Terdapat pada Papan Reklame Tertua di Kota Kuno Dholavira

Pengacara penumpang wanita itu, Prabhakar Tripathi, mengatakan bahwa kliennya ‘tidak nyaman’ di kursi yang disediakan dan ‘meminta dipindahkan ke kursi kosong’, dan itu menyebabkan ‘ketidaksepakatan’ dengan kru.

Tripathi mengatakan, kliennya dia juga diduga tidak diizinkan menggunakan kamar mandi karena turbulensi. “Dia kemudian diizinkan pergi ke kamar kecil tetapi diikat saat kembali,” ujar Tripathi.

Pengacara itu juga membantah laporan media yang mengutip pernyataan petugas polisi bahwa kliennya sedang mabuk. Seorang pejabat senior polisi Mumbai menerangkan, penumpang wanita itu ‘dipesan karena berperilaku buruk’.

“Kami memberikan pemberitahuan dan membawanya ke pengadilan, setelah itu dia diizinkan pergi,” kata Dikshit Gedam, wakil komisaris polisi.(ilj/bbs)




Dianggap Berisik Saat Rayakan Kelahiran Bayi, Pria Asal Peru Tewas Dipanah

Kabar6-Polisi menangkap seorang pria Italia, Evaristo Scalco (63), dengan dakwaan pembunuhan rasial terhadap warga negara Peru bernama Javier Alfredo Romero Miranda (41), yang dibunuh menggunakan apanah buatan sendiri.

Scalco, melansir Nypost, nekat menghabisi nyawa Miranda karena dianggap terlalu berisik di jalan. “(Ia) dibunuh oleh panah yang ditembakkan orang marah,” demikian cuitan Wali Kota Genoa Giovanni Toti di Twitter.

Diketahui, Miranda yang merupakan ayah dua anak itu sedang merayakan kelahiran anak keduanya dengan sesama warga Amerika Selatan. Bayi tersebut lahir tepat malam sebelumnya saat Halloween. Scalco sendiri menembak Miranda dari jendelanya setelah bersitegang dengan kelompok itu perihal kegaduhan yang dilakukan.

Saksi mata mengatakan, Scalco terdengar meneriakkan kata-kata pelecehan rasial sebelum mengangkat busurnya. Panah tersebut, menurut pihak berwajib, adalah jenis yang biasa digunakan untuk berburu babi hutan, dan dilaporkan mengenai jantung Miranda.

Rekaman video yang diambil dari tempat kejadian menunjukkan, Scalco kemudian berusaha membantu Miranda sebelum ambulans tiba. Miranda meninggal dunia beberapa jam kemudian di rumah sakit. ** Baca juga: Tiga Bocah SD di Israel Temukan Lampu Minyak Berusia 2.000 Tahun

Polisi menemukan sekira 60 anak panah buatan sendiri di rumah Scalco. Wali Kota Toti menyebutnya sebagai kematian yang tidak masuk akal dan mengatakan, “Kehidupan malam, kebisingan, atau situasi lain tidak dapat membenarkan reaksi seperti itu”. (ilj/bbs)




Pihak Berwenang di Italia Tuntut Turis AS yang Jatuh ke Kawah Gunung Berapi Akibat Asyik Selfie

Kabar6-Pihak berwenang di Italia menuntut seorang turis asal Amerika Serikat (AS) berusia 23 tahun yang jatuh ke kawah Gunung Vesuvius.

Pria yang tak disebutkan namanya ini, melansir abcnews, dianggap telah melakukan pelanggaran hingga menyebabkan dia terjatuh ke kawah gunung berapi tersebut, saat mendaki Gunung Vesuvius bersama ketiga orang temannya. Usut punya usut, ternyata mereka tidak membeli tiket untuk berjalan di jalur resmi yang aman. Sebaliknya, mereka melewati rute berbahaya yang dilarang untuk sampai ke puncak gunung setinggi 4,2 ribu kaki tersebut.

Setelah sampai di puncak gunung, pria ini pun berniat untuk mengabadikan momen dengan berselfie. Nahas, ketika asyik berselfie, ponselnya terlepas dari genggaman dan jatuh ke kawah gunung berapi. ** Baca juga: Nikahi Hantu, Wanita Inggris Berencana Undang Orang yang Sudah Meninggal

Kemudian, pria itu berusaha mengambil ponsel miliknya yang kemudian menyebabkan dia terjatuh ke kawah gunung berapi. Beruntung, pria ini hanya mmengalami luka kecil dan memar di lengan serta punggungnya.

Sementara itu, petugas penyelamat sampai harus turun ke kawah untuk membantu pria tersebut keluar. Proses penyelamatan melibatkan polisi dan juga helikopter.(ilj/bbs)




Tulang Selangka Pria Italia Ini Patah Gara-gara Naik Motor Trail Saat Masuk Pelaminan

Kabar6-Maksud hati ingin memberi surprise kepada pengantin wanita, pria ini malah harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka yang dideritanya.

Seorang pengantin pria yang tak diungkap identitasnya, melansir Nypost, mengalami patah tulang selangka setelah secara dramatis datang ke resepsi pernikahannya mengendarai motor trail. Dalam rekaman video yang diunggah, tampak pengantin wanita berbaju putih dengan bersemangat menunggu pada sisi jalan di Parma, Italia, membawa bendera kotak-kotak untuk merayakan adegan dramatis tersebut.

Sementara tamu lain membunyikan klakson dengan gembira menyambut kedatangan mempelai pria. Tak lama, pria tadi terlihat di tikungan, dan tanpa diduga ia tergelincir hingga kehilangan kendali atas motor trailnya.

Tak ayal, pengantin pria itu pun ‘terbang’ dan terpental bersama motor trailnya. Korban sempat menabrak tanah sebelum berguling dan berhenti terduduk. ** Baca juga: Tewas Saat Selingkuh, Sang Istri Ukir Nisan Suaminya dengan Tulisan ‘Pezina’

Musibah tadi meyebabkan pengantin pria mengalami patah tulang selangka, dan harus mendapat lima jahitan di kepala. Saat mendapat perawatan dari dokter, pria itu ditemani sang istri yang masih memakai gaun pengantin.(ilj/bbs)




Petani di Italia Simpan Apel dalam Gua untuk Hemat Tagihan Listrik

Kabar6-Hal unik dilakukan petani apel di Italia demi menghemat tagihan listrik. Mereka menggunakan ‘lemari es alami’ yaitu gua yang terletak di lereng bukit untuk menyimpan hasil panen.

Gua tersebut merupakan lingkungan yang terkendali dan tetap pada suhu konstan di semua musim. Melansir Euronews, 300 meter di bawah kebun buah mereka di Predaia, sebuah kota kecil pada wilayah Trentino, kelompok Melinda membuat 34 area pendingin di gua-gua yang luas, di mana mereka dapat menyimpan 12-13 persen dari produk petani dan memotong biaya energi.

Di area gua yang dingin, apel disimpan dalam kotak plastik, ditumpuk oleh pekerja dengan helm pengaman yang mengoperasikan truk fork-lift. ** Baca juga: Hanya Jadi Tontonan Warga, Korban Perkosaan di India Pulang dalam Kondisi Telanjang

“Pada tingkat dampak lingkungan, kami telah melihat lebih banyak keuntungan,” kata Mauro Erlicher, manajer Melinda. “Salah satunya pasti dalam hal tingkat energi, karena dari tes yang dilakukan tahun lalu… kami mengukur penghematan listrik di gua sebesar 32 persen.”

Saat ini gua menyimpan sekira 30 ribu ton apel, angka yang diperkirakan akan meningkat menjadi 40 ribu ton dalam waktu dekat. Erlicher menjelaskan bagaimana ruang penyimpanan pendingin besar di atas tanah menggunakan ‘panel sandwich’ yang diisolasi dengan poliuretan dan lembaran logam untuk menjaga bagian dalam tetap dingin.

Di gua bawah tanah, bebatuan bertindak sebagai panel sandwich, jadi senatural mungkin. Sebelum gua dapat digunakan, batuan didinginkan dengan gas hingga kedalaman 5-7 meter, yang berarti mereka kemudian mempertahankan suhu konstan satu derajat Celcius.

Saat musim panas berakhir di atas tanah, panen telah dimulai dan para petani bekerja memetik apel dari kebun, yang akan berlangsung selama 30-40 hari.

“Awalnya kami ragu-ragu, kemudian kami menyadari bahwa itu berhasil, karena ada penghematan energi yang baik, dan sangat berkelanjutan. Kami berharap dapat melanjutkan proyek kami,” ungkap Loris Calliari, salah satu petani yang semula skeptis mendengar ide gua sebagai pendingin, tetapi dengan cepat terpukau oleh hasilnya.(ilj/bbs)




Dalam Waktu Bersamaan, Pria Italia Ini Divonis HIV, Positif COVID-19 Sekaligus Cacar Monyet

Kabar6-Setelah melalui serangkaian tes, seorang pria dari Italia berusia 36 tahun dinyatakan positif COVID-19, cacar monyet, dan human immunodeficiency virus (HIV), dalam waktu yang bersamaan.

Menurut para peneliti dari University of Catania di Italia, melansir Newsweek, pria yang tak diungkap identitasnya itu positif menderita tiga penyakit sekaligus seusai traveling lima hari ke Spanyol. Sekembalinya dari Spanyol, dia dilaporkan mengalami gejala demam, sakit tenggorokan, kelelahan, dan sakit kepala akibat koinfeksi, selama sembilan hari.

Diketahui, pria tersebut telah menerima dua dosis vaksin COVID-19, dan sebelumnya sudah pernah positif COVID-19. Kemudian, dia dinyatakan positif COVID-19 lagi pada 2 Juli 2022, dan mulai mengalami ruam di lengan kirinya pada hari yang sama.

Keesokan harinya, vesikel (semacam benjolan berisi cairan) kecil yang menyakitkan mengelilingi ruam muncul di tubuh pria tersebut. Vesikel terus menyebar pada 5 Juli 2022 dan berkembang menjadi pustula, yaitu benjolan putih yang dikelilingi kulit meradang kemerahan.

Pria itu lantas pergi ke Unit Gawat Darurat (UGD) di Rumah Sakit Universitas di Catania, dan dirinya dipindahkan ke Unit Penyakit Menular. Di rumah sakit, pria Italia tersebut dinyatakan positif terkena cacar monyet (monkeypox).

Ia juga dilaporkan melakukan hubungan seksual sesama jenis tanpa kondom selama tinggal di Spanyol. Seusai melakukan tes Infeksi Menular Seksual (IMS), pria itu dinyatakan positif HIV. ** Baca juga: Sebut Presiden Tiongkok Gendut, Akun TikTok Milik Bocah Taiwan Ini Dicekal

“Kasus ini menyoroti bagaimana gejala cacar monyet dan COVID-19 dapat tumpang tindih, dan menguatkan bagaimana dalam kasus koinfeksi, pengumpulan anamnestik, dan kebiasaan seksual sangat penting untuk melakukan diagnosis yang benar,” ungkap para peneliti.

Pria itu lantas keluar dari rumah sakit pada 11 Juli dan diisolasi di rumah. “Dokter harus mewaspadai kemungkinan koinfeksi SARS-CoV-2 dan virus monkeypox, terutama pada subjek dengan riwayat perjalanan baru-baru ini ke daerah wabah monkeypox,” terang para peneliti.

Ditambahkan, “Kasus kami menekankan bahwa hubungan seksual bisa menjadi cara utama penularan. Oleh karena itu, skrining IMS lengkap direkomendasikan setelah diagnosis monkeypox.”

Dijelaskan para peneliti, namun karena ini adalah satu-satunya kasus cacar monyet, COVID-19, dan HIV yang dilaporkan, tidak ada cukup bukti untuk mendukung bahwa kombinasi ini dapat memperburuk kondisi pasien.

“Mengingat pandemi SARS-CoV-2 saat ini dan peningkatan kasus cacar monyet setiap hari, sistem perawatan kesehatan harus mewaspadai kemungkinan ini, mempromosikan tes diagnostik yang tepat pada subjek berisiko tinggi, yang penting untuk penahanan karena tidak ada pengobatan yang tersedia secara luas atau profilaksis,” kata para peneliti lagi.(ilj/bbs)




Sebuah Kota di Italia Gunakan Jasa Ahli Mistis untuk Cari Air Tanah

Kabar6-Di tengah gelombang panas ekstrem yang memecahkan rekor di seluruh Eropa, Kota Bajardo di Italia menggunakan jasa seorang ahli mistis untuk mencari air tanah dengan bantuan pendulum.

Bajardo, sebuah kota kecil di pantai Liguria dengan kurang dari 350 orang, memang tengah dilanda kekeringan. Menurut kontrak kota, melansir rt, pihak berwenang Kota Bajardo berjanji menyewa seorang pria bernama Renato Labolani dengan bayaran sekira Rp4,4 juta untuk melakukan ‘survei air dengan metode psikis pertanian’.

Labolani akan mempraktikkan dowsing, yaitu sebuah metode untuk mendeteksi air tanah dengan menggunakan tongkat bercabang, tongkat atau pendulum. Kebanyakan dowser percaya, mereka mengambil getaran alami dari air di bawah tanah.

“Saya menggunakan pendulum yang memberi tahu saya segalanya, di mana air berada, berapa banyak di sana, seberapa dalam,” terang Labolani, yang memiliki pengalaman 30 tahun di lapangan.

Ditambahkan, “Saya bertanya, berapa banyak (air) di daerah ini? Lima ratus liter, seribu, tiga ribu? Saya berjalan selama pendulum bergerak, dan kemudian bandul itu berhenti.” ** Baca juga: Dituduh Mencuri, Pengantin Wanita Asal Uganda Ditangkap Saat Pesta Pernikahan Tengah Berlangsung

Wali Kota Remo Moraglia mengungkapkan, dia percaya pada Labolani, tetapi siap membayar kota dari kantongnya sendiri jika mereka tidak menemukan jumlah air yang cukup. “Dua dari lima mata air kami telah kering sejak Mei,” ujar Wali Kota Moraglia.

Disebutkan, Labolani telah menemukan air di kota terdekat Apricale di masa lalu dan telah menemukan dua sumber air di Bajardo. Insinyur akan mempelajari apakah sumur dapat digali di tempat yang ditunjukkan oleh dowser.

“Untuk saat ini, itu hanya survei,” kata Wali Kota Moraglia. “Ini seperti seseorang yang pergi ke dokter untuk diberi tahu apakah dia baik-baik saja atau tidak.”

Diketahui, seperti bagian Eropa lainnya, Italia terus dilanda gelombang panas yang luar biasa musim panas ini, dengan wilayah Liguria mencatat periode panas terlama pada Juli.(ilj/bbs)