1

Dianggap Parasit, Seorang Ibu Asal Italia Minta Pengadilan Usir Kedua Anaknya dari Rumah

Kabar6-Seorang ibu berusia 75 tahun yang tinggal di Kota Pavia, Italia, meminta pengadilan untuk mengusir kedua anak kandungnya, masing-masing telah berusia 40 tahun dan 42 tahun, karena mengaku sudah malas menampung mereka.

Menurut berkas pengadilan, melansir People, wanita yang tak disebutkan namanya itu menyebut kedua anaknya sebagai ‘parasit’ lantaran tinggal di apartemen miliknya, tetapi tak memberikan uang ataupun membantu si ibu, padahal keduanya telah bekerja. Hakim Simona Caterbi yang menangani perkara itu pada akhirnya mengabulkan permintaan wanita lansia itu.

Diketahui, wanita tersebut tinggal terpisah dari ayah biologis anak-anaknya, dan terpaksa mengandalkan uang pensiun untuk memenuhi kebutuhan harian dan perawatan rumahnya. Dalam putusan pengadilan disebutkan, kedua anak itu harus meninggalkan rumah ibunya paling lambat pada 18 Desember 2023.

“Tidak ada ketentuan dalam undang-undang yang menyebutkan adanya hak anak usia dewasa untuk tetap berada di rumah yang dimiliki oleh orangtua,” demikian tulis Caterbi.

Sementara itu, kedua anak tadi telah menyewa para pengacara untuk melawan ibu mereka di pengadilan. Mereka meyakini UU di Italia mewajibkan para orangtua untuk merawat anak mereka sepanjang yang dibutuhkan.

Dalam putusannya, Caterbi menyinggung UU tersebut dan bersepakat. Namun, dia berujar bahwa kedua orang itu tak bisa dibenarkan untuk tetap berada di rumah orangtua mereka.

“Tampaknya tak lagi bisa dibenarkan karena dua terdakwa berumur di atas 40 tahun. Segera setelah melebihi umur tertentu, anak tak bisa lagi berharap orang orangtuanya untuk terus memenuhi kewajiban pengasuhan (anak) melebihi batas yang tak lagi masuk akal,” terang Caterbi.

Adapun pihak pengacara kedua anak itu berkata bahwa mereka belum memutuskan apakah akan mengajukan banding atas putusan itu.(ilj/bbs)




Selama 9 Jam, Musisi Asal Italia Jalani Operasi Otak Sambil Memainkan Saksofon

Kabar6-Tim di Rumah Sakit Internasional Paideia, Roma, Italia, melakukan operasi pengangkatan tumor otak milik seorang musisi yang diidentifikasi hanya sebagai GZ (35).

Hal yang unik, melansir Foxnews, GZ menjalani operasi otak kompleks sambil memainkan saksofon selama sembilan jam prosedur medisnya. Ya, pasien menjalani ‘operasi sadar’, sehingga dokter dapat memastikan mereka tidak akan membahayakan fungsi neurologisnya. “Setiap otak itu unik, begitu pula setiap orang,” terang Dr Christian Brogna, pemimpin bedah dan ahli bedah saraf.

Dikatakan Dr Brogna, “Pembedahan saat sadar memungkinkan untuk memetakan dengan sangat presisi selama operasi jaringan saraf yang mendasari berbagai fungsi otak seperti bermain, berbicara, bergerak, mengingat, menghitung.”

Dr Brogna mengungkapkan, pasien GZ sebelumnya mengatakan kepada ahli bedah bahwa kemampuan musiknya adalah fungsinya yang paling berharga. Ahli bedah saraf yang melakukan prosedur itu pun menyatakan bahwa membiarkan GZ memainkan saksofon selama ‘operasi sadar’ terbukti bermanfaat bagi tim medis. “Karena itu memungkinkan mereka untuk menyaksikan fungsi otak yang ia gunakan untuk bermain,” ujar Dr Brogna.

Selama prosedur operasi yang panjang, GZ memainkan lagu tema dari film 1970 ‘Love Story’ dan lagu kebangsaan Italia. GZ kemudian memberi tahu rumah sakit bahwa dia merasakan ketenangan daripada ketakutan selama operasinya, yang berlangsung lebih dari sembilan jam.

Menurut laporan, pasien telah kembali ke kehidupan normalnya setelah operasi. Lebih dari 10 profesional medis mendapat manfaat dari permainan GZ saat mereka bekerja. Operasi kompleks ini dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih, termasuk pelacak khusus yang membantu membedakan sel kanker dari jaringan sehat di sekitarnya.

“Setiap operasi terjaga tidak hanya memungkinkan untuk mendapatkan hasil maksimal dalam hal pengangkatan patologi, tetapi ini adalah penemuan nyata,” jelas Dr Brogna. “Setiap kali itu menawarkan kita jendela ke fungsi organ yang menarik, tetapi dalam banyak hal masih misterius, yaitu otak.” (ilj/bbs)




Ogah Lunasi Tagihan Pesta Pernikahan Rp132 Juta, Pasangan Pengantin di Italia Nekat Kabur

Kabar6-Sepasang pengantin di Italia yang tak disebutkan namanya, nekat melarikan diri usai menggelar pesta mewah di Restoran La Rotonda, Frosinone, Roma, dan meninggalkan tagihan senilai sekira Rp132 juta.

Menurut pemilik restoran bernama Enzo Fabrizi, melansir Mirror, pasangan penganting, pria berusia 40 tahun dan istrinya berusia 25 tahun, merupakan warga negara Jerman yang menggelar pesta pernikahan dengan mengundang 80 tamu. Pasangan itu pertama kali datang ke restoran La Rotonda tujuh bulan sebelum acara dan membayar deposit sebesar Rp62 juta. Mereka setuju untuk membayar sisanya Rp132 juta sebelum batas waktu pada 27 September 2023.

Fabrizi kemudian panik ketika mengetahui bahwa pasangan pengantin itu bukan hanya tidak bisa membayar tagihan mereka, tapi juga telah meninggalkan Italia.

“Tagihan sebesar 8.800 euro, mereka hanya membayar saya deposit dan menghilang. Dan memikirkan segalanya: bunga, musik…dekorasinya saja menghabiskan biaya 400 euro,” kata Fabrizi.

Fabrizi mengatakan, ia hanya diperkenalkan dengan mempelai pria oleh seorang teman, yang juga tidak mengetahui keberadaan pengantin tersebut.

“Dia hanya tahu kalau dia ada di Jerman karena pengantinnya berasal dari Jerman (dan bekerja di Roma). Mereka tidak menanggapi pesan dan saya pikir mereka telah mengganti nomor telepon mereka karena sambungan telepon sekarang langsung terputus,” terang Fabrizi. “Hal yang meyakinkan saya bahwa ayah pengantin wanita bekerja di bank Jerman. Jadi pada dasarnya sebuah keluarga yang punya uang.”

Fabrizi juga mengatakan, pengantin tersebut berjanji kembali keesokan harinya untuk melunasi tagihannya, namun nyatanya ia justru terbang ke Jerman.(ilj/bbs)




Demi Kenakan Gaun Seksi, Calon Pengantin Wanita di Italia Tewas Usai Oplas Payudara

Kabar6-Seorang wanita di Italia bernama Alessia Nebosoe (21) memutuskan untuk melakukan operasi pembesaran payudara sebelum hari pernikahannya, demi terlihat menawan mengenakan gaun berbelahan rendah.

Tapi yang terjadi kemudian, prosedur itu malah menghilangkan nyawanya. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Melansir News18, Nebosoe yang berencana menikah dengan sang kekasih, Mario Lucchesi, ini telah menyiapkan segalanya termasuk prosedur untuk mempercantik penampilan, dengan menjalani operasi implan payudara di sebuah klinik. Setelah sukses dijalani, wanita yang berprofesi sebagai ahli kecantikan ini mengalami batuk, demam, gangguan perut, dan keletihan.

“Dia baik-baik saja sampai tanggal 18 (September). Gejala awalnya datang malam hari dan lanjut besok paginya. Itu jadi semakin buruk sampai tanggal 20 ketika dia datang ke klinik dalam kondisi kritis dan dengan kode merah,” demikian keterangan pihak keluarga.

Menurut laporan, kondisi Nebosoe jadi semakin parah hingga dibawa ke rumah sakit. Ketika itu, ia disebut sudah mengalami infeksi yang memengaruhi fungsi paru-paru dan jumlah sel darah putih naik signifikan. Sempat dirawat di ruang intensif, sayangnya beberapa jam kemudian Nebosoe meninggal dunia karena serangan jantung.

Sakit yang dialami Nebosoe diduga karena efek operasi payudara. Nebosoe disebut memang selalu ingin payudara yang lebih besar. Ia pun bermimpi untuk mengenakan gaun pengantin berpotongan dada rendah.

“Nebosoe selalu punya kompleks mengenai payudaranya yang kecil walaupun kecil menurutku itu sempurna. Tapi dia tidak mau mendengar nasihat dan sudah membulatkan tekad, dia tidak peduli dengan apa yang orang bilang. Dia bahkan tidak mau mendengarkan orang lain. Dia tidak mau mendengarkan pacarnya, pacarnya tidak suka. Ketika dia datang ke rumahku untuk manikur, dia tidak membicarakan hal lain, dan dia sangat senang berani datang ke dokter bedah,” kata seorang teman baiknya.

Keluarga dilaporkan tidak terima dengan kematian Nebosoe dan akan menuntut dokter yang mengoperasinya. Polisi pun masih melakukan investigasi terkait kasus ini. Sang kekasih sendiri masih terpukul dengan kepergian calon istrinya.

“Dia awalnya baik-baik saja. Dia cantik, muda, dan sehat. Mereka (petugas medis yang mengoperasi) harus mengatakan pada kami apa yang sebenarnya terjadi. Aku cinta kamu Nebosoe, tidak akan ada yang bisa menggantikanmu. Kamu akan selamanya jadi wanitaku. Kamu adalah hal terindah yang pernah datang padaku. Aku tidak akan mengampuni siapa pun sampai kamu mendapatkan keadilan. Kamu akan selamanya ada di hatiku dan keluargamu. Aku sangat mencintaimu,” tulis sang kekasih.(ilj/bbs)




Pria Italia Terancam Denda Rp250 Juta Gara-gara Tulis Surat Cinta di Dinding Colosseum

Kabar6-Seorang pria yang belum diketahui identitasnya terekam tengah mengukir surat cinta pada dinding Colosseum di Roma, Italia . Keruan saja aksi itu mendapatkan kecaman publik, hingga pemerintah Italia pun berusaha menangkap pria tersebut.

Pria tadi, melansir npr, terlihat mengukir kata-kata ‘Ivan + Hayley 23’ pada dinding amfiteater kuno yang telah dipugar dalam sebuah video yang diunggah ke YouTube. “Apakah kamu (sumpah serapah) pria yang serius? Itu (sumpah serapah), man,” sebuah suara terdengar dalam video ketika pria itu tersenyum.

Menteri Kebudayaan Italia, Gennaro Sangiuliano, menggambarkan insiden itu sebagai ‘serius’ dan menyerukan pria itu untuk menghadapi hukuman pidana dalam sebuah pernyataan di Twitter. ** Baca juga: Ngeri! Transgender Asal Australia Bakar Mr P Miliknya Agar Jadi Wanita

“Saya menganggap itu sangat serius, tidak layak dan tanda ketidaksopanan yang besar bahwa seorang turis merusak salah satu tempat paling terkenal di dunia, Colosseum, untuk mengukir nama tunangannya,” kata Sangiuliano. “Saya berharap siapa pun yang melakukan ini akan diidentifikasi dan diberi sanksi sesuai dengan hukum kami.”

Alfonsina Russo, direktur situs kuno Colosseum, mengungkapkan bahwa tembok yang dirusak pria itu dibangun sekira 1840 sebagai bagian dari upaya restorasi dan polisi sedang berusaha melacak pria itu. Menurut laporan, pria tersebut bisa menghadapi denda sekira Rp250 juta, atau hukuman penjara jika terbukti bersalah.(ilj/bbs)




Piramida Misterius Bomarzo Berusia 2.700 Tahun di Italia Miliki Saluran Untuk Alirkan Darah

Kabar6-Seorang petani di Italia bernama Salvator Fosci piramida berundak misterius bernama Bomarzo pada 2008, yang mungkin mengungkap kehidupan beragama peradaban Etruria pada 700 SM.

Fosci, melansir ancientorigins, tak sengaja menemukan reruntuhan berundak aneh yang tertutup tanaman gulma. Monumen yang ‘digali’ Fosci ini tidak berbentuk seperti piramida. Ini adalah hal baru di semenanjung Italia, sebuah penemuan langka yang mungkin berasal dari Amerika Selatan. piramida Bomarzo memiliki struktur batu besar tuf abu-abu vulkanik berbentuk segitiga, berbentuk kerucut, berukuran kira-kira delapan meter kali 16 meter, dan tingginya sekira 10 meter.

Bangunan kuno itu memiliki bagian depan yang dipisahkan oleh dua tingkat. Selain itu, terdapat 20 anak tangga pertama yang mengarah ke sebuah altar kecil. Setelah itu, ada sembilan dan 10 anak tangga kecil yang mengarah ke altar utama.

Tangga-tangga tersebut memiliki ukiran menunjukkan karya peradaban maju, dan kemungkinan peran ritual yang terkait dengan peradaban Etruria. Sisi kanan depan sangat bersudut, dan memiliki alur dan saluran dalam yang menonjol yang membentang dari atas ke bagian paling bawah piramida.

Penemuan piramida ini kemudian menimbulkan banyak spekulasi baru terkait budaya Etruria. Adanya altar berundak menjadi penemuan yang sedikit unik dalam lingkup budaya Etruria. Kemudian, saluran yang menuruni lereng depan piramida menunjukkan adanya ritual pengorbanan.

Dari ukiran yang ada di tangga, orang Etruria mengorbankan hewan dalam praktik keagamaan mereka. Teori ini cocok dengan adanya saluran di seluruh bagian Piramida Bomarzo yang diduga untuk mengalirkan darah hewan.

Piramida ini menghadap ke arah barat laut, menghadap ke dunia bawah Etruscan dan dewa-dewa kegelapan. Maka, keberadaan piramida ini diyakini sebagai tempat ritual pengorbanan. ** Baca juga: Rekonstruksi Wajah Ungkap Sosok Gadis Anglo-Saxon yang Meninggal 1.300 Tahun Lalu

Sekira 700 SM, peradaban Etruria terbentuk menjadi salah satu identitas penting dalam sejarah kuno, dan salah satu bangsa Italia yang lebih menonjol. Mereka dipengaruhi oleh Yunani kuno dalam mitologi, seni, dan arsitektur, dan mungkin juga agama.(ilj/bbs)




Ceroboh, Dokter di Italia Salah Diagnosis Hingga Amputasi Mr P Pasien

Kabar6-Pihak berwajib tengah menyelidiki kasus yang melibatkan seorang dokter ahli urologi berusia 30 tahun yang tak diungkap namanya. Akibat salah diagnosis, oknum dokter tersebut keliru mengamputasi Mr P pasien pria yang disebut menderita tumor.

Dokter tersebut, melansir Mirror, dituduh menyebabkan cedera serius pada pasien yang berasal dari Kota Arezzo, Tuscany, Italia. Sang dokter melakukan operasi di Rumah Sakit San Donato di Arezzo pada 13 November 2018 lalu. Ini terjadi setelah dokter itu salah mendiagnosis pasien, yang diyakini berusia akhir enam puluhan tahun, sebulan sebelumnya.

Prosedurnya dilakukan tanpa hambatan, tetapi selama analisis Mr P yang diamputasi, dengan cepat terungkap bahwa tidak ada tumor. Pasien yang hancur mentalnya sekarang mencari kompensasi dari petugas medis yang ceroboh atas mutilasi tersebut. ** Baca juga: Penelitian Terbaru Ungkap Mars Tidak Aman Dihuni Manusia

Kasus ini akan menjalani sidang pengadilan pendahuluan pada 9 Maret di Arezzo. Kasus serupa dilaporkan di Prancis pada Desember tahun lalu, setelah serangkaian kesalahan mengakibatkan ‘pengangkatan total’ Mr P pasien pria di Rumah Sakit Universitas Nantes.

Pria yang dilaporkan berusia 30-an itu, mengatakan operasi meninggalkan dia hanya dengan testisnya dan ‘tidak merasakan’ di mana Mr P-nya dulu berada.(ilj/bbs)




Buron Selama 16 Tahun, Mafia Italia yang Menyamar Jadi Koki Pizza Ditangkap

Kabar6-Polisi antimafia Italia menangkap seorang mafia bernama Edgardo Greco (63) di Saint-Etienne, Prancis. Greco bekerja dengan nama samaran Paolo Dimitrio sebagai pizzaiolo atau koki pizza di Italia Caffe Rossini.

Greco terkait dengan sindikat kejahatan ‘Ndrangheta’ di Calabria, Italia. Melansir Globalnews, dokumen pengadilan menyebutkan bahwa Greco dihukum secara in absentia pada 1991 atas pembunuhan Stefano dan Giuseppe Bartolomeo, yang dihabisinya dengan batang besi sebelum melarutkan tubuh mereka dalam asam. Dan sejak saat itu Greco melarikan diri.

Jaksa Nicola Gratteri yang memimpin penyelidikan menggambarkan Greco sebagai ‘buronan berbahaya’. Greco juga dihukum karena percobaan pembunuhan terhadap sejumlah petugas penjara, membuatnya mendapat julukan ‘pembunuh penjara’.

Gratteri mengatakan, pihaknya mulai mendekati Greco setelah dia ditampilkan dalam sebuah artikel di surat kabar Prancis Le Progres, yang diunggah restoran tersebut di halaman Facebook resminya. ** Baca juga: Beli Gua Berusia 700 Tahun, Pria Inggris Ini Ubah Jadi Tempat yang Menakjubkan

Polisi Calabria juga mengatakan bahwa Greco secara teratur memperbarui laman media sosial yang dibuatnya dengan menggunakan nama palsu. Polisi antimafia Italia mengatakan masih ada empat mafia besar yang saat ini masih buron.

Pasukan antimafia Italia mengatakan mereka bekerja sepanjang waktu untuk menemukan para penjahat yang masih bersembunyi, dengan menangkap orang-orang yang berada dalam jaringan perlindungan mereka, menyita rekening dan aset bank, hingga menjelajahi media sosial untuk mencari kasus seperti halnya Greco.(ilj/bbs)




Denda Hingga Rp1,6 Miliar, Italia Bakal Larang Warganya Gunakan Bahasa Inggris

Kabar6-Partai Brothers of Italy pimpinan Perdana Menteri Giorgia Meloni memperkenalkan rancangan undang-undang (RUU), mengatur bahwa warga Italia yang menggunakan bahasa Inggris dan kata-kata asing lainnya dalam komunikasi resmi dapat dikenai denda.

Meskipun RUU tersebut mencakup semua bahasa asing, melansir Euronews, secara khusus diarahkan pada ‘Anglomania’ atau penggunaan kata-kata bahasa Inggris. Menurut RUU tersebut, bahasa Inggris ‘merendahkan dan mempermalukan’ bahasa Italia, bahkan alasan lebih buruknya adalah karena Inggris tidak lagi menjadi bagian dari Uni Eropa.

RUU tersebut, yang belum diajukan untuk debat parlemen, mengharuskan siapa pun yang memegang jabatan dalam administrasi publik untuk memiliki pengetahuan tertulis dan lisan serta penguasaan bahasa Italia. RUU juga melarang penggunaan bahasa Inggris dalam dokumentasi resmi, termasuk akronim dan nama peran pekerjaan di perusahaan yang beroperasi di negara tersebut.

Entitas asing harus memiliki edisi bahasa Italia, termasuk semua peraturan internal dan kontrak kerja. “Ini bukan hanya masalah mode, mode berlalu, tetapi Anglomania memiliki dampak bagi masyarakat secara keseluruhan,” demikian isi RUU itu.

Pasal pertama RUU tersebut menjamin bahwa bahkan di kantor yang berurusan dengan orang asing yang tidak berbahasa Italia, bahasa Italia harus menjadi bahasa utama yang digunakan. ** Baca juga: ‘Hadiah Spesial’, Pria Jepang Putar Video Seks Perselingkuhan Sang Istri di Acara Pernikahan Putri Tirinya

Pasal 2 akan membuat bahasa Italia wajib untuk promosi dan penggunaan barang dan jasa publik di wilayah nasional. Tidak mematuhinya dapat didenda antara sekira Rp81 juta dan sekira Rp1,6 miliar.

Di bawah RUU yang diusulkan, Kementerian Kebudayaan akan membentuk sebuah komite yang kewenangannya akan mencakup penggunaan dan pengucapan bahasa Italia yang benar di sekolah, media, perdagangan, dan periklanan.

Tidak hanya bahasa, pemerintah Italia juga berupaya melindungi warisan kuliner negara itu. Menteri Kebudayaan dan Pertanian Italia secara resmi memasukkan masakan Italia ke pencalonan status Situs Warisan Dunia UNESCO, yang akan diputuskan pada Desember 2025 mendatang.(ilj/bbs)




Pohon Tin Unik di Italia Tumbuh Terbalik dalam Gua Romawi Kuno

Kabar6-Ada keanehan sekaligus hal unik yang terjadi di Baiae, Italia. Di langit-langit gua Parco Archeologico delle Terme, Baiae, ada pohon tin yang tumbuh terbalik.

Ya, melansir Atlasobscura, pohon tin (ficus carica) itu tumbuh ke arah yang salah, bukan ke atas tapi ke bawah. Akarnya berada di langit-langit gua, ranting dan daun-daunnya tumbuh ke bawah. Anehnya, pohon itu tumbuh subur bahkan berbuah. Dulu, kawasan Baiae adalah lokasi terkenal, tempat peristirahatan untuk bersenang-senang bagi kalangan elite di Roma, yaitu kaum bangsawan dan elite kerajaan.

Bahkan Raja Julius Caesar, Nero, dan Caligula, memiliki vila mewah di kota tersebut. Selama berabad-abad, terutama di akhir masa kekuasaan Republik Roma, Baiae dianggap setara dengan Capri, Pompeii, atau Herculaneum. Atau untuk zaman sekarang seperti kawasan Beverly Hills.

Pohon tin terbalik itu diduga tumbuh di bagian vila milik Raja Nero. Namun tak seorang pun tahu bagaimana pohon itu bisa ada di situ dan bertahan hidup hingga subur dan berbuah. ** Baca juga: Cegah Kepunahan Hewan, Ilmuwan Jepang ‘Ciptakan’ Tikus dari Dua Jantan

Pohon ini akan tumbuh subur di daerah yang kering dan terpapar cukup matahari. Akarnya yang kuat mampu bertahan hidup meski dengan air yang sedikit dan membuat pohon tin bisa tumbuh di tempat yang tidak ramah tumbuhan. (ilj/bbs)