1

Agar Tubuh Lebih Sehat Batasi Konsumsi Makanan & Minuman yang Mengandung Gula

Kabar6-Makanan atau minuman yang mengandung gula memang selalu memiliki banyak penggemar, karena rasanya yang lezat dan membuat ketagihan. Namun di balik itu, terlalu banyak mengonsumsi gula dapat membahayakan kesehatan.

Ada beberapa risiko kesehatan yang mengintip antara lain seperti risiko obesitas, diabetes, masalah kulit, konsentrasi menurun, dan masih banyak lagi lainnya. Karena itulah Anda perlu mengurangi konsumsi gula agar tidak berlebihan.

Sayangnya, hal ini bukanlah perkara mudah karena mengurangi konsumsi gula seperti halnya ‘lingkaran setan’ yang akan kembali. Bagaimana solusinya? Melansir beberapa sumber, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi konsumsi gula:

1. Konsumsi makanan untuk kesehatan usus
Bakteri baik di dalam usus memiliki peran terhadap keinginan seseorang dalam memilih makanan. Bila Anda terbiasa ‘memberikan’ makanan sehat pada usus, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi jenis makanan yang akan dikonsumsi, dan konsumsi gula pun bisa lebih ditekan. Contoh makanan yang dimaksud antara lain yoghurt, madu atau pisang.

2. Kurangi minum jus
Jus yang dimaksud adalah baik dalam bentuk jus kemasan ataupun jus buah. Hal ini karena tambahan gula dalam jus kemasan umumnya cukup banyak. Sementara, pada jus segar pun, umumnya kita menambahkan gla sebagai penambah rasa. Padahal jus buah segar tanpa gula pun sudah cukup menyegarkan dan lebih sehat.

3. Sarapan kaya protein
Makanan yang tinggi protein ternyata bisa membantu mengurangi keinginan untuk mengonsumsi gula. Hal ini terjadi karena kadar insulin di dalam tubuh tidak meningkat saat mengonsumsi makanan yang mengandung protein, sehingga keinginan untuk mengonsumsi gula pun dapat ditekan.

4. Perhatikan kandungan gula ganda
Kandungan gula ganda biasanya ditemukan dalam yoghurt yang memiliki rasa atau minuman kemasan. Penambahan gula ini bisa dalam bentuk sukrosa atau sirup jagung.

5. Hindari terlalu lapar
Kondisi perut yang terlalu lapar membuat kita bisa makan dengan sangat kalap. Akibatnya kualitas makannya pun menjadi sangat buruk akibat kendali makan yang juga buruk. Hal ini bisa menyebabkan kita mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat (gula). ** Baca juga: Tidak Hanya untuk Tulang, Ini Manfaat Lain Minum Susu

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Penelitian: Punya Adik Perempuan Tingkatkan Risiko Wanita Jadi Kegemukan

Kabar6-Berdasarkan riset terbaru di Swedia, memiliki adik perempuan ternyata bisa meningkatkan risiko kegemukan. Hal itu terjadi terutama setelah si kakak perempuan tumbuh dewasa.

Hasil penelitian tersebut cukup mengejutkan, karena jenis kelamin adik dan urutan kelahiran tampak tidak ada hubungannya dengan berat badan. Studi ini, melansir Wolipop, dilakukan kepada 13,406 pasangan kakak-adik perempuan di Swedia yang lahir pada 1991 hingga 2009. Riset tersebut pun mencatat Indeks Masa Tubuh mereka dan mendapati jika kakak lebih mudah untuk obesitas. Menurut data, kakak perempuan justru cenderung lebih ringan saat lahir tapi ketika dewasa dan memiliki anak. Indeks Masa Tubuh mereka pun lebih tinggi 2,4 persen.

Diungkap dalam data, saudara perempuan yang lahir lebih awal punya kemungkinan 29 persen lebih gemuk dari pada adik-adiknya. Sedangkan kemungkinan mereka untuk menjadi obesitas meningkat hingga 40 persen.

Apa yang menyebabkan hal ini? Riset tersebut tidak secara jelas menemukan alasan pasti mengapa kakak perempuan bisa lebih gemuk dari adik perempuannya. Namun ada beberapa teori yang bisa mendukung temuan tersebut. Profesor Wayne Cutfield dari Universitas Auckland mengungkap teori biologis.

Dikatakan Prof. Cutfield, sel darah yang menyediakan nutrisi pada janin sedikit lebih tipis pada kehamilan pertama. Karenanya, ada kemungkinan kekurangan nutrisi yang nantinya berisiko penyimpanan lebih banyak lemak dan insulin yang bekerja kurang efektif.

Teori lain diungkap Dr. Maria Peña, direktur program berat badan di New York. Disebutkan, alasan yang terkait dengan kebiasaan atau budaya. Menurutnya, ibu sering memberi makan terlalu banyak ketika si kakak perempuan masih bayi. Sedangkan si adik lebih dikurangi untuk mencegah kemungkinan kegemukan. Kebiasaan makan itu dikatakan bisa terbawa hingga dewasa.

Teori lain menyebutkan jika persaingan antar saudari wanita juga bisa jadi penyebabnya. “Mungkin anak perama berkompetisi dengan anak kedua untuk makanan dalam rumah. Mungkin uang lebih banyak dihabiskan untuk anak pertama,” kata Gary Sacks dari Deakin University Australia. ** Baca juga: Studi Sebutkan, Berkebun & Menyanyi Bantu Cegah Demensia

Bagaimana dengan Anda? (ilj/bbs)




Hindari Minuman yang Berisiko Sebabkan Diabetes

Kabar6-Selain faktor keturunan, diabetes lebih sering terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat. Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh New York Post mengungkapkan, ada satu minuman yang bisa membaut risiko diabetes meningkat paling tinggi.

Minuman yang bisa meningkatkan risiko diabetes paling cepat, melansir doktersehat, adalah minuman bersoda. Meskipun banyak disukai karena enak dan menyegarkan, terlebih di saat cuaca panas, dalam minuman ini terdapat kandungan gula yang sangat tinggi. Padahal, mengonsumsi gula secara berlebihan bisa menyebabkan risiko diabetes.

Fakta tentang minuman bersoda ini diungkap dalam penelitian yang dilakukan di St. Michael Hospital, Toronto, Kanada. Dalam penelitian ini disebutkan, minuman bersoda mampu meningkatkan risiko diabetes tipe 2 paling cepat dibandingkan dengan minuman atau makanan lain yang juga memiliki kandungan gula.

Sebenarnya, makanan-makanan yang dianggap sehat seperti buah-buahan, sayur, atau madu juga memiliki kandungan gula alami yang lebih dikenal sebagai fruktosa. Hanya saja, kandungan fruktosa alami ini dianggap lebih aman dan tidak akan memberikan dampak buruk bagi kondisi gula darah. Hal yang berbeda terjadi jika kita mengonsumsi minuman bersoda. Kandungan pemanis buatan di dalamnya sangat tinggi sehingga jika dikonsumsi terlalu sering atau dalam porsi yang besar, maka kadar gula darah bisa melonjak tajam dan akhirnya memicu risiko diabetes.

Dalam penelitian ini, sebanyak 155 orang yang mengidap diabetes dan tidak menderita penyakit ini diminta untuk mengonsumsi beberapa jenis makanan yang memiliki kandungan fruktosa. Mereka kemudian diminta untuk melakukan tes gula darah. Penelitian dilakukan selama 12 minggu.

Menurut para peneliti, mengonsumsi buah atau jus buah bisa memberikan efek positif bagi kadar gula darah dan mampu membantu mengendalikan produksi insulin pada orang yang menderita diabetes. ** Baca juga: Cerdas Pilih Makanan yang Bantu Kolesterol Stabil

Selain itu, mengonsumsi makanan sehat juga bisa membantu mengelola asupan kalori harian. Sesuatu yang harus dilakukan oleh penderita diabetes demi mencegah datangnya komplikasi.(ilj/bbs)




Masalah Kesehatan yang Sering Intai Wanita Karier

Kabar6-Sudah menjadi rahasia umum bahwa pekerja wanita atau wanita karier memiliki banyak tantangan. Terlebih apabila wanita tersebut sudah berumah tangga dan memiliki anak.

Studi terbaru yang dilakukan Serikat Kerja di India (ASSOCHAM) tentang ‘Multitasking yang Sangat Mempengaruhi Kesehatan Wanita Korporat Perusahaan’ mengungkapkan bahwa 78 persen wanita pekerja yang disurvei dalam kelompok usia 32-58 tahun diketahui menderita berbagai masalah kesehatan. Melansir dari beberapa sumber, berikut sejumlah masalah kesehatan yang sering mengintai wanita karier:

1. Sakit punggung
Bekerja dengan duduk selama berjam-jam di kantor sudah pasti akan membuat postur tubuh Anda terganggu. Jika dibiarkan penyakit ini tentu sangat mengganggu produktivitas.

Sebenarnya ada cara yang cukup mudah untuk menghindari sakit punggung ini. Usahakan berdiri dan berjalan di sekitar cubicle atau ke kamar mandi setiap jam sekali. Anda juga bisa mencoba beberapa gaya yoga yang memungkinkan di kantor.

2. Tekanan darah tinggi
Beberapa orang mengalami kondisi morning hypertension atau tekanan darah tinggi pada pagi hari. Hal ini disebabkan sang penderita tidak memiliki waktu tidur yang cukup.

Kondisi ini semakin diperparah oleh postur tubuh saat duduk di kantor. Usahakan memiliki waktu tidur yang cukup. Selain itu, hindari duduk bersilang. Lebih baik duduk di kursi dengan kaki dan pergelangan kaki tidak bersilang dan punggung Anda ditopang.

3. Diabetes
Penyakit yang satu ini juga menghantui wanita kantoran jika duduk sepanjang hari. Para ahli berpendapat, duduk dapat mengubah cara tubuh Anda bereaksi terhadap insulin, hormon yang membantu membakar gula dan karbohidrat untuk energi.

4. Berat badan tidak menentu
Kesibukan pekerjaan mungkin membuat Anda lupa makan dan saat makan pun memilih fast food. Tentu saja hal ini merupakan kebiasaan buruk yang harus segera dihentikan. Pola makan tidak teratur akan membuat berat badan menurun atau justru meningkat. Hal ini dapat berhubungan pada sistem imun tubuh, yang membuat Anda rentan sakit. ** Baca juga: Hindari Panaskan 5 Jenis Makanan Ini Sebagai Menu Sarapan

Jangan abaikan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi agar tubuh tetap fit.(ilj/bbs)




Sarapan Tidak Bikin Berat Badan Naik, Ini Aturannya

Kabar6-Sebuah studi di Amerika Serikat (AS) berjudul ‘Meal Frequency and Timing Are Associated with Changes in Body Mass Index’ yang dilakukan pada 2017, menganalisis 5.660 orang dewasa di Amerika Utara. Mereka semua adalah responden yang memiliki tubuh sehat.

Penelitian, melansir express, menganalisis jumlah makanan yang dikonsumsi per hari, lama durasi tidak makan saat malam, kapan waktu makan paling banyak, dan konsumsi sarapan. Hasilnya, didapati beberapa cara mengantisipasi kenaikan berat badan dalam jangka waktu lama. Disebutkan, menyantap sarapan dalam jumlah banyak terbukti sebagai cara yang efektif. Namun perlu diingat sarapan yang masuk ke perut adalah sarapan yang terdiri atas makanan sehat. Mengurangi frekuensi makan dan menyingkirkan camilan juga disebut sebagai cara efektif menurunkan berat badan.

Para ilmuwan juga menyarankan jeda antara sarapan dan makan siang sebaiknya berlangsung selama lima hingga enam jam. Setelah itu, kita dianjurkan tidak makan selama 18-19 jam hingga pagi menjelang. Menurut peneliti, sarapan teratur dapat membantu meningkatkan rasa kenyang, mengurangi asupan kalori harian, dan meningkatkan kualitas diet. Selain itu sarapan juga bermanfaat memangkas lemak darah dan memperbaiki sensitivitas insulin. ** Baca juga: Bagian Tubuh Mana yang Jadi ‘Sasaran’ Timbunan Lemak?

Saat berdiet, ada baiknya kita memasukkan cuka sari apel untuk menjaga tubuh tetap langsing. Dalam sebuah studi disebutkan, minum banyak membantu kita kenyang lebih lama. Dengan demikian keinginan untuk mengemil akan berkurang.(ilj/bbs)




Siput Laut Conus Geographus, Hewan Pembunuh yang Ditakuti Penyelam

Kabar6-Siput laut Conus Geographus dengan racun insulin yang dimilikinya, menjadi salah satu hewan laut mematikan. Racun insulin tersebut juga dapat membunuh makhluk lain yang berenang di dekatnya.

Karena itulah tidak heran apabila siput ini di takuti oleh para penyelam. Melansir phys.org, apabila hewan atau manusia terkena cairan racun insulin ini, maka kandungan kadar darahnya akan mengalami penurunan drastis hingga mengalami hipoglikemia yang menyebabkan kejang, gangguan organ vital sampai memasuki tahap kematian. Hal yang menyeramkan, tidak ada antivenin ataupun obat penawar bila terkena racun ini. Pengobatan hanya dilakukan sebatas menjaga korban agar tetap hidup sampai efek keracunan menurun.

Sudah ada lebih 40 kasus kematian penyelam yang diakibatkan oleh hewan ini. Ratusan racun yang berbeda melalui gigi lidah (seruit) dapat ditembakkan seperti jarum yang langsung menaklukkan target. Dalam beberapa kasus kematian, jarum racun ini sampai menembus dan merobek pakaian yang dipakai oleh para penyelam.

Ironisnya, di antara senyawa yang ditemukan dalam racun insulin siput laut terdapat protein yang bila terisolasi, dapat memiliki potensi besar sebagai obat penghilang rasa sakit (pain killer). Di dalam penelitian senyawa protein insulin yang terdapat di siput ini bisa menjadi obat penghilang rasa sakit terbaik karena efeknya 10 ribu kali lebih kuat dibandingkan morfin tanpa sifat adiktif dan efek samping buruk seperti penggunaan morfin di dalam kedokteran. ** Baca juga: Kanada, 1 dari 19 Negara yang Legalkan Pemakaian Ganja

Kini para ilmuwan sedang mengembangkan risetnya agar insulin ini dapat dijadikan obat kesembuhan diabetes atau kencing manis, karena insulin dalam siput laut pembunuh ini bila digunakan sesuai dosis dapat mengatur, menurunkan dan menstabilkan tekanan gula darah bagi penderita diabetes.(ilj/bbs)




6 Risiko Kesehatan yang Terjadi Bila Anda Konsumsi Gula Berlebihan

Kabar6-Mungkin Anda termasuk salah satu orang yang sangat menyukai makanan atau minuman manis. Meskipun demikian, Anda disarankan agar membatasi gula karena berisiko buruk bagi kesehatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan pengurangan jumlah asupan gula kurang dari 10 persen asupan energi harian, atau bahkan lebih baik jika kurang dari lima persen. Batas asupan gula bagi orang dewasa yang disarankan adalah 50 gram atau setara dengan dua belas sendok teh gula per orang per hari. Apa saja sih risiko kesehatan apabila kita mengonsumsi gula berlebih? Melansir Esquire, berikut uraiannya:

1. Lemak berlebih di perut
Semakin banyak gula yang dikonsumsi, maka kian meningkatkan risiko tertimbunnya lemak pada lingkar pinggang dan perut Anda. Hal ini biasanya terjadi karena tidak diimbangi oleh olahraga teratur sehingga proses pembakaran gula menjadi energi terhambat, hingga akhirnya tertimbun sebagai lemak trans. Lemak berlebih di area perut juga dapat berisiko sebabkan obesitas.

2. Kerusakan fungsi hati
Gula yang masuk ke aliran darah dari saluran pencernaan akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa. Sayangnya, fruktosa tidak diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang signifikan karena memang tidak terlalu dibutuhkan oleh tubuh. Konsumsi gula berlebih dapat membuat tubuh kelebihan fruktosa yang dapat membebani hati dan menyebabkan perlemakan hati yang dapat memicu terjadinya komplikasi kesehatan.

3. Selalu ingin makan
Selain dapat membebani hati, kelebihan fruktosa pada tubuh juga dapat mengacaukan sistem metabolisme tubuh dengan mematikan sistem pengendali nafsu makan Anda. Kondisi tersebut memicu kegagalan tubuh dalam merangsang produksi hormon insulin, meningkatkan produksi hormon ghrelin yang berperan dalam menimbulkan rasa lapar, namun menurunkan produksi hormon leptin yang berperan dalam menimbulkan rasa kenyang.

4. Sebabkan penyakit jantung
Meskipun belum terbukti pasti, namun beberapa penelitian ilmiah telah menemukan fakta bahwa konsumsi gula berlebih dapat membuat terganggunya cara kerja organ jantung dalam memompa darah. Studi lainnya juga menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis berlebih dapat meningkatkan tekanan darah dan merangsang hati untuk membuang lemak ke aliran darah. Kedua hal tersebutlah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

5. Timbulkan karies pada gigi
Karies gigi terjadi ketika bakteri yang hidup di mulut mencerna sisa karbohidrat dari makanan yang Anda konsumsi, entah itu merupakan sisa dari gula pada donat yang Anda konsumsi atau lainnya. Bakteri tersebut akan membusuk dan memproduksi asam yang dapat menghancurkan enamel/dentin gigi.

6. Resistensi hormon insulin
Semakin banyak konsumsi gula Anda, maka akan semakin banyak produksi hormon insulin pada tubuh. Hormon insulin berperan dalam membantu mengkonversi makanan menjadi energi.

Namun, ketika kadar insulin tubuh dan kadar gula tinggi, maka akan membuat sensitivitas produksi hormon berkurang dan membuat glukosa menumpuk dalam darah. Gejala yang dialami oleh kondisi ini, yang disebut dengan resistensi insulin, seperti kelelahan, kelaparan, kabut otak, dan tekanan darah tinggi. ** Baca juga: Kapan Waktu Tepat untuk Dapatkan Manfaat Sinar Matahari?

Yuk, mulai kurangi asupan gula agar tidak berlebihan.(ilj/bbs)




Sulit Tidur Malam Bisa Jadi Disebabkan Oleh Beberapa Makanan yang Anda Konsumsi

Kabar6-Tidur berkualitas jadi salah satu kunci hidup sehat. Sayangnya, stres dan kesibukan seringkali membuat waktu tidur menjadi terganggu. Alhasil, saat bangun keesokan harinya, tubuh menjadi lemas dan tidak bersemangat.

Selain banyak pikiran, seperti dilansir Elitedaily, ternyata beberapa makanan dan minuman juga dapat menyebabkan sulit tidur di malam hari. Apa sajakah makanan dan minuman yang dimaksud?

1. Kafein
Minuman mengandung kafein seperti teh, kopi, minuman bersoda, serta minuman berenergi, dapat membuat Anda sulit memejamkan mata jika dikonsumsi menjelang tidur. Solusinya bisa diatasi dengan meminum teh herbal seperti teh bunga kamomil dan juga minum susu hangat.

2. Karbohidrat olahan
Saat malam hari, seringkali Anda tergoda mengemil snack seperti sereal atau biskuit. Padahal menurut Chris Brantner, pendiri SleepZoo, jenis makanan tersebut dapat menyebabkan peningkatan insulin hingga berakibat sulit tidur.

Dikatakan Brantner, karbohidrat olahan biasanya mengandung banyak gula. Alhasil, kadar gula dalam darah meningkat dan memicu produksi hormon kortisol pada tubuh. Hormon yang bersifat stres itu menyebabkan hormon melatonin yang mendorong tubuh untuk tidur menjadi berkurang.

3. Cokelat hitam
Makanan ini sering dianjurkan bagi penderita diabetes atau yang memiliki gula darah tinggi dalam darah. Cokelat hitam diklaim lebih menyehatkan ketimbang susu atau cokelat putih. Namun, patut diingat bahwa cokelat hitam juga mengandung kafein.

4. Konsumsi air putih berlebihan
Selain minuman yang mengandung kafein, konsumsi air putih secara berlebihan juga dapat membuat Anda sulit tidur. Meskipun Anda terhidrasi, minum terlalu banyak air putih berpotensi mendorong Anda bolak-balik kamar mandi untuk buang air kecil.

5. Makanan berlemak
Sebisa mungkin hindari makanan yang digoreng dan berlemak sebelum tidur. Menurut ahli nutrisi, Lyssie Lakatos dan Tammy Lakatos, makanan berlemak tinggi butuh waktu lama untuk dicerna. Selain itu, makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan perut kembung hingga gangguan pencernaan.

6. Makanan pedas
Makanan pedas juga menyebabkan Anda sulit tidur, karena akan mengganggu sistem pencernaan Anda pada malam hari. ** Baca juga: Hindari Konsumsi Sejumlah Makanan Agar Tidak Terserang Migrain

Ahli nutrisi, Erin Palinski-Wade mengatakan, makanan pedas akan membuat suhu inti tubuh meningkat. Artinya, Anda akan merasakan panas seperti makanan yang dimakan sebelumnya. Ditambahkan, tubuh secara alami akan menurunkan suhunya ketika hendak tidur, tetapi makanan pedas yang sedang dicerna justru akan membuat Anda terjaga.(ilj/bbs)




Apa Sebab Usai Makan Banyak Jadi Mengantuk?

Kabar6-Apakah Anda sering terserang kantuk usai ‘makan berat’? Padahal kalori yang Anda asup seharusnya memberi tenaga cukup untuk melakukan berbagai aktivitas harian.

Namun mengapa yang terjadi justru Anda jadi mengantuk? Melansir Sciencedaily, berikut uraiannya:

1. Respon saraf
Salah satunya adalah karena perubahan kadar hormonal di dalam tubuh. mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat, tinggi lemak, dan tinggi gula akan menstimulasi respon aneural begitu semua makanan tersebut mencapai usus halus Anda.

Respon aneural yang dimaksud di sini adalah respon dari sistem saraf parasimpatik, yang akan “memberitahu” tubuh Anda untuk melambatkan kerjanya dan memfokuskan seluruh tenaganya pada proses pencernaan makanan.

2. Sel otak
Selain itu, para ahli juga menemukan bahwa ada sekelompok sel-sel otak yang disebut dengan sel saraf orexin di dalam hipotalamus, yang sangat sensitif terhadap kadar peningkatan kadar glukosa (gula).

Sel saraf ini berfungsi untuk menghasilkan suatu jenis protein yang disebut dengan orexin, yang berfungsi untuk membuat otak tetap ‘terjaga’.

Jadi saat kadar glukosa darah Anda meningkat setelah makan banyak, maka kinerja sel saraf ini pun akan menurun dan Anda pun akan mulai merasa mengantuk.

3. Kadar insulin
Orexin bukanlah satu-satunya hal yang kerjanya dipengaruhi oleh makanan. Seiring dengan semakin banyaknya makanan yang Anda konsumsi, maka kadar insulin di dalam tubuh Anda pun akan meningkat pula.

Peningkatan kadar insulin ini akan memicu peningkatan kadar serotonin dan melatonin di dalam otak. Keduanya merupakan komponen yang memang telah dikenal dapat membuat seseorang merasa mengantuk sekaligus bahagia.

Walaupun makan banyak dapat membuat Anda merasa mengantuk setelahnya, selain dapat mengganggu tidur Anda di malam hari (terutama bila Anda makan banyak di malam hari), rasa kantuk yang ditimbulkan oleh makan berlebihan ini biasanya tidak berbahaya.

Hal ini dikarenakan makan banyak di malam hari akan menyebabkan kadar insulin Anda meningkat dengan cepat, yang kemudian juga akan menurun dengan cepat. ** Baca juga: Adakah Keuntungan Makan di Sore Hari?

Perubahan kadar insulin ini dapat mengganggu siklus tidur Anda, yaitu membuat Anda terbangun di tengah malam atau membuat Anda tidak dapat tidur nyenyak sehingga tetap merasa lelah saat terbangun keesokkan harinya.(ilj/bbs)




Jika Hal Ini Terjadi, Berarti Diet yang Anda Lakukan Kurang Tepat

Kabar6-Tidak sedikit orang yang melakukan diet demi mencapai berat badan ideal. Sayangnya, banyak juga yang kurang menyadari apakah diet yang dijalankan tadi sehat atau justru membahayakan tubuh.

Mungkin Anda belum mengetahui bahwa tubuh manusia memiliki caranya sendiri untuk ‘memberitahu’ efek diet yang sedang dijalani. Dikutip dari Klikdokter, berikut adalah beberapa tanda yang mengisyaratkan bahwa diet yang Anda lakukan kurang tepat:

1. Bau mulut
Bau mulut bisa terjadi akibat proses metabolisme yang disebut ketosis. Ketika tubuh tidak memiliki cukup glukosa untuk energi, tubuh membakar lemak yang tersimpan sebagai gantinya, dan proses ini menghasilkan pembentukan asam yang disebut keton. Nh, keton inilah yang bisa membuat napas mengeluarkan aroma busuk. Orang yang mengonsumsi makanan rendah karbohidrat lebih mungkin mendapatkan keton saat mereka bernapas.

2. Rambut menipis
Selain memproduksi sel darah merah, zat besi juga berguna untuk menyimpan dan membawa oksigen ke dalam darah. Saat tubuh kekurangan zat besi, gejala yang akan terlihat adalah menipisnya rambut dan tubuh selalu merasa lesu.

3. Sembelit
Kondisi ini menunjukkan bahwa Anda membutuhkan serat dan air. Ketika sembelit, tingkatkan asupan air sambil menambahkan beberapa makanan berserat tinggi seperti gandum, buah, dan kacang-kacangan dalam menu diet Anda.

4. Kelelahan
Usai mengonsumsi karbohidrat kompleks (misalnya seperti gula) seringkali tubuh mendadak terasa lesu dan kurang berenergi. Kondisi ini terjadi karena gula meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Untuk menstabilkan energi, pilih makanan ringan yang dapat melepaskan energi secara perlahan, seperti pisang dan kacang-kacangan. ** Baca juga: Menu Sarapan yang Sebaiknya Dihindari Jika Anda Ingin Turunkan Berat Badan

Diet tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus diimbangi dengan olahraga. Jangan lupa jug berkonsultasi dengan ahli nutrisi agar Anda tidak salah menjalani diet.(ilj/bbs)