1

Hadapi Cuaca Ekstrem, Pembudidaya Ikan Bandeng di Serang Resah 

Kabar6-Menghadapi cuaca ekstrem, sejumlah pembudidaya ikan bandeng di Kabupaten Serang Banten resah. Pasalnya mereka khawatir terjadi banjir rob saat musim hujan yang terjadi pada Januari-Februari 2024.

Hal itu diungkapkan pembudidaya di Desa Domas, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang Awang Reza Matofani (30). Menurutnya, jika banjir rob itu terjadi kerap merusak dan meredam tambak mereka.

“Kalau menghadapi cuaca ekstrem kayak gini jelas resah. Saya pernah gagal panen gara-gara banjir rob, sedih,” kata Awang di Serang, Kamis (11/01/2024).

Jika terjadi banjir rob, empang-empang pembudidaya yang tergenang banjir membuat ikan kabur. Hal itu pernah dialami para pembudidaya beberapa kali.

“Itu kalau terjadi banjir rob, habis semua empang kita. Ikan pada kabur pasti,” ungkapnya.

Awang mengelola empang seluas kurang lebih dua hektar. Benih bandeng di empangnya baru 40 hari ditebar dan ditargetkan panen pada pertengahan idul fitri.

**Baca Juga: Sabet Perut Warga Pakai Sajam, Pelaku Curanmor di Serpong Buang Tembakan

“Mudah-mudahan bisa panen di pertengahan bulan puasa,” ujarnya.

Awang menuturkan, di wilayah hampir ratusan pembudidaya merasakan keresahan yang sama bila dilanda banjir rob. Sebab rata-rata lokasi empangnya tak jauh dari bibir pantai.

“Pokoknya yang dipinggir laut aja ada potensi gagal panen kalau terjadi banjir rob,” ungkapnya.

Sementara pembudidaya lain di Desa Domas, Jupri (45) juga merasa was-was. Apalagi dia juga belum lama menenar bibit Ikan Bandeng.

“Khawatir saya juga kalau terjadi banjir rob, pasti gagal panen,” singkatnya.(Aep)




Sate Bandeng Kuliner Warisan Kesultanan Banten

Kabar6-Banten merupakan provinsi paling barat di Pulau Jawa. Salah satu kuliner yang terkenal di Banten adalah sate bandeng. Sate bandeng yang gurih dan lezat ada di kota Serang, Banten.

Sate berbahan dasar ikan bandeng segar ini konon dahulu adalah salah satu kuliner warisan Kesultanan Banten. Tak heran jika kuliner sate bandeng ini paling banyak diburu para pencinta kuliner dari dalam maupun luar kota.

Keunikan dari sate bandeng adalah tidak mengandung duri. Sebab dalam proses pembuatannya, semua duri atau tulang ikan bandeng sengaja dibuang. Uniknya, kulit ikan bandeng ini tidak dibuang sebab akan diisi kembali dengan daging bandeng yang sudah berbumbu. Tentu saja sisik ikannya sudah dibersihkan.

Jadi, daging ikan bandeng tanpa tulang ini kemudian dicampur dengan bumbu-bumbu tradisional yang telah diracik secara khusus. Setelah dimasukkan kembali ke dalam kulitnya, bandeng ini siap dibakar di atas bara arang batok kelapa. Tidak lupa, sebelum dibakar, terlebih dahulu sate bandeng ditusuk dengan sebilah bambu.

Namun ada pula yang dijepit dengan bambu sehingga penampakannya mirip dengan sate.

Penyajian sate bandeng selain dibakar atau diasapi, bisa juga dengan cara dikukus saja. Atau bisa juga dengan menggorengnya. Dijamin cita rasanya enak dan nikmat, bikin nagih.

Apa bumbu rahasia yang bikin bandeng bakar khas Banten ini lezat gurih? Rahasianya adalah menggunakan santan kelapa. Bumbu lainnya adalah garam, bawang merah, gula merah, serta ketumbar.

**Baca Juga: 7 Objek Wisata Istimewa Ini Hanya Ada di Johor Bahru Malaysia

Harga sate bandeng cukup terjangkau untuk para pecinta kuliner dari berbagai kalangan. Sate bandeng ini terdiri dari dua varian rasa yaitu rasa original dan rasa pedas.

Jadi, kalau semula daging bandeng ini identik dengan ikan berdaging lembut yang enak tapi durinya bikin repot, maka dengan menyantap kuliner khas Banten ini, maka kerepotan menyisihkan tulang atau duri ikan sudah tidak ada lagi. Pecinta kuliner tinggal menyantapnya saja di meja makan.

Panganan ini cocok bagi yang menyukai bandeng dan tidak mau repot. Yuk, kita mulai biasakan makan ikan supaya sehat. (Red)




Jelang Imlek, Pedagang di Tigaraksa Jerit Pembeli Ikan Bandeng Sepi

Kabar6- Menjelang Tahun Baru Imlek 2574 Imlek penjualan ikan bandeng tak sesuai harapan. Ikan bandeng yang bisa dikonsumsi warga etnis Tionghoa harganya melonjak naik sehingga para pedagang ikan di Pasar Gudang Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, menjerit sepi.

Hendrik, salah satu pedagang ikan menerangkan, sampai saat ini mayoritas semua koleganya menjerit karena jarang ada konsumen yang mencari ikan bandeng. Beda tahun lalu banyak yang mencari ikan bandeng untuk merayakan Imlek.

“Kalo sekarang penjualan ikan bandeng biasa aja sih, ga kayak tahun lalu,” ungkapnya kepada kabar6.com, Jum’at (20/1/2023).

**Baca Juga: Warga Etnis Cina Benteng Rayakan Imlek Santap Pindang Ikan Bandeng

Sambil melayani pembeli, Hendrik menyebutkan, sepinya peminat ikan bandeng diperkirakan akibat harga yang mahal.

Sebelumnya harga ikan bandeng ukuran besar dibanderol Rp 40 ribu per kilogram. Tetapi kini harganya Rp50 ribu per kilogram, sedangkan bandeng berukuran kecil dijual pedagang seharga Rp 35 ribu per kilogram.

“Tahun lalu banyak yang minati,” singkatnya. Hendrik bilang, umumnya warga Tionghoa asal Tangerang yang dikenal dengan etnis Cina Benteng lebih memilih ikan bandeng ukuran besar.

Pasokan ikan air bandeng, menurutnya, lebih mudah didapat ketika musim hujan. Ia sendiri mengambil pasokan komoditi bahan pangan tersebut dari Muara Baru, Jakarta.

“Kenaikan saya tidak faham, tapi kalo musim penghujan nelayan lebih banyak mendapatkan ikan bandeng. Kita men




Warga Etnis Cina Benteng Rayakan Imlek Santap Pindang Ikan Bandeng

Kabar6-Ikan bandeng identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek. Mayoritas kalangan masyarakat etnis Tionghoa di Tangerang atau yang populer dengan Cina Benteng bersuka cita merayakan Imlek dengan bersantap menu hidangan ikan bandeng.

Lili, warga Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, salah satu yang berburu ikan bandeng ke pasar. Ia sengaja membeli ikan bandeng dalam jumlah cukup banyak untuk dinikmati bersama keluarga besarnya yang merayakan Imlek.

“Tradisi orang Cina Tangerang menyajikan ikan bandeng menjadi pindang bandeng,” katanya kepada kabar6.com, Jum’at (20/1/2023).

**Baca Juga: Jelang Imlek, Harga Ikan Bandeng di Tangsel Sekilo Rp 75 Ribu

Menurutnya, perayaan Imlek 2574 kali ini tentunya dirasakan sangat berbeda. Dua tahun sebelumnya banyak pembatasan kegiatan karena bertepatan dengan pandemi Covid-19.

Lili bersyukur pagebluk Corona sudah berakhir meskipun tetap harus mengenakan masker dalam setiap aktivitas sesuai anjuran pemerintah.

Ia merasa yakin Tahun Baru Imlek sekarang lebih meriah. Termasuk pun menaruh banyak asa di tahun Shio Kelinci Air ini.

“Harapan saya di tahun 2023 ini lebih maju lagi banyak Rizki, sehat dan selalu di permudah dalam urusan,” ujar Lili.

Masyarakat etnis Tionghoa sesuai kepercayaannya meyakini ikan merupakan sumber rejeki dan keberuntungan. Hal ini dipercaya karena dalam bahasa Mandarin, ikan disebut dengan yu atau yoo yang terdengar seperti arti kata surplus atau berlimpah.

Diharapkan dengan memakan ikan khususnya pada perayaan Tahun Baru Imlek, seseorang akan mendapatkan rejeki yang berlimpah sepanjang tahun.(Rez)




Jelang Imlek, Harga Ikan Bandeng di Tangsel Sekilo Rp 75 Ribu

Kabar6-Memasuki H-3 Tahun Baru Imlek 2574 geliat perdagangan ikan bandeng mengalami peningkatan. Seperti terpantau di los pedagang ikan Pasar Segar Graha Raya, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Harga ikan bandeng udah naik dari dua hari lalu,” kata Iswantoro, salah satu pedagang ikan, Kamis (19/1/2023).

Dijelaskan, sebelumnya harga komoditi ikan air tawar itu dibanderol pedagang senilai Rp 50 ribu per kilogram.

Sekarang ini, terang Iswantoro, ikan bandeng dijual seharga Rp 75 ribu per kilogram. Ia mengakui bahwa jelang Imlek kuantitas permintaan konsumen melonjak.

**Baca Juga: Lahan Sitaan di Ciputat Timur gegara Kasus Hunian DP 0 Rupiah

“Setiap tahun pasti begitu. Kan ikan bandeng emang identik sama Imlek,” terangnya.

Di lokasi yang sama, Dewi, seorang pembeli menyatakan sengaja menyetok ikan bandeng untuk kebutuhan perayaan Imlek bersama anggota keluarganya. Ia membeli lebih dari satu kilo.

“Sebenernya kan sama aja ya kayak lebaran, saudara umat muslim beli daging sapi,” ujarnya.

Menurutnya, usai Tahun Baru Imlek bisa dipastikan harga ikan bandeng kembali normal. “Udah hukum pasar kan begitu,” tutupnya.(yud)

 

 




Dekat PLTU, Penambak di Kabupaten Tangerang: Ikan Bandeng Jadi Kecil

Kabar6.com

Kabar6-Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dianggap para petani tambak ikan di wilayah pesisir Utara Kabupaten Tangerang tepatnya di Desa Karanganyar, Kecamatan Kemiri, semakin menyulitkan. Ikan hasil tangkapan mereka menyusut.

“Yang dirasain petani tambak itu sekarang ikan tersebut tidak bisa besar, per ekor ga bisa berat. Sekarang airnya panas,” kata Sekretaris Kelompok Budidaya Ikan Mina Bahari Sejahtera, Rony kepada kabar6.com, Selasa (6/12/2022).

PLTU berjarak sekitar 3-4 kilometer dari lokasi tambak ikan. Tambak ikan berjenis bandeng yang ia geluti sering merugi.

Rony mengatakan, warga setempat yang menggeluti tambang ikan di wilayah pesisir Utara Kabupaten Tangerang terancam abrasi. Alasannya lantaran panennya ga bisa ditentukan.

**Baca juga: Bekas Napi Boleh Daftar Bakal Calon Ketua Kadin Kabupaten Tangerang 

“Karena emang panennya itu ga bisa ditentuin berapa bulan sekali, dan pertumbuhan ikan Sekarang ga bisa diukur. Kalo menurut orang tua jaman dulu si 4 bulan itu sudah masuk 1 kilo 4-5 ekor, sekarang mah ga keuji,” ujarnya.

Apalagi kini jika hujan, akses tempuh ke tambak dipenuhi dengan tanah liat dari proyek PLTU tersebut.

Pengelola PLTU juga sempat mengklaim kepada para penambak bahwa kadar panas air masih di ambang batas normal.(Rez)




Polrestro Panen Raya Ikan Bandeng, 4 Ton Dihasilkan

Kabar6.com

Kabar6-Jajaran Kepolisan Resort Metro Tangerang Kota resmi panen raya ikan bandeng sebanyak 4 Ton ikan dihasilkan pada program ketahanan pangan di wilayah hukumnya itu.

Sebelumnya, 40 ribu bibit ikan Bandeng yang di sebar Jajaran Kepolisan Resort Metro Tangerang Kota pada Kamis, 6 Agustus 2020 lalu di Desa Lemo, Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang mulai dipanen.

Dengan memanfaatkan lahan tambak yang ada seluas 8,4 Hektar dengan delapan Empang, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto beserta jajaran, TNI dan Unsur Muspika mulai memanen hasilnya, Senin, (4/1/2021).

Hasil panen ini dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar yang membutuhkan tanpa harus membeli ke pasar alias gratis.

“Melalui program ketahan pangan ini, saya berharap masyarakat khususnya di wilayah Teluknaga dan sekitarnya dapat menikmati hasilnya,” ujar Sugeng.

“Semoga bermanfaat, karena seperti diketahui saat ini dampak Covid-19 mengakibatkan perekonomian masyarakat terpuruk,” tambahnya.

Sugeng menjelaskan, masyarakat dapat mengelola lokasi tambak tersebut selama belum digunakan oleh pemiliknya, artinya tidak hanya pada saat pandemi, usai pandemi bisa terus dikembangkan untuk menopang perekonomian masyarakat.

**Baca juga: Kondisi Rusak, Disbudpar Kota Tangerang Bakal Renovasi Taman Bambu

“Semoga masyarakat bisa mengolahnya dengan baik, saya rasa ini bisa menjadi potensi yang luar biasa. Dengan luas 8,4 hektar bisa dikembangkan yang nantinya bisa menjadi pengembangan perekonomian masyarakat,” jelasnya. (Oke)




Petani Ikan Bandeng di Teluknaga Bertahan di Tengah Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Perkembangan industri di Kabupaten Tangerang mengancam lahan budidaya ikan bandeng di Kecamatan Teluknaga. Padahal sejumlah petani ikan masih tetap mampu bertahan (survive) di tengah pandemi Covid-19 yang meluluhlantakan segala sendi kehidupan.

“Alhamdulillah petani ikan walau situasi covid-19 masih berjalan dan kebutuhan keluarga tercukupi,” ungkap Arun, Kepala Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Rabu (28/7/2020).

Makanya ia merasa gundah lantaran lahan sekitar 30 hektare yang menjadi lokasi budidaya ikan air tawar akan diurug sebuah perusahaan.

“Tambak ikan itupun sudah milik PT Estimasi. Sekitar lima tahunan lagi masyarakat bisa bertahan menjadi petani ikan,” ujar Arun.

**Baca juga: Tambak Ikan Bandeng di Teluknaga Terancam Punah.

Sememtara itu, Rahmat, salah satu pengelola tambak ikan bandeng di Kampung Tanjung Pasir mengatakan, bahwa mayoritas warga sekitar bergelut di dunia perikanan. Dia juga berharap pemerintah bisa menyediakan lahan untuk tambak.

“Semua masyarakat bergelut di dunia Ikan, ada yang nelayan ataupun pengelola ikan,” jelasnya.(Vee)




Ini Kelebihan Pepes Bandeng Dapoer Intan

Kabar6–Tahu gak sih, ternyata ikan bandeng yang merupakan ikan khas asal Indonesia itu memiliki beberapa keunikan yang terkadang luput dari ingatan.

Ikan bandeng memiliki kandungan Omega3 lebih tinggi dari ikan lainnya termasuk salmon. Struktur tulang dan duri pada bandeng, tulang utama berbentuk keras dan kokoh seperti kebanyakan tulang ikan air laut sementara struktur duri yang banyak seperti yang dimiliki kebanyakan ikan air tawar.

Nah, di Dapoer Intan, yang berlokasi di Jalan Pintu Air No.5 RT 03/10, Parung Serab, Ciledug, Kota Tangerang, ikan bandeng diolah menjadi pepes dengan citarasa gurih dan lezat.

Menurut sang owner, Rd Daru Sulistiono, pepes bandeng ala Dapoer Intan berbeda dari yang lain. Alasannya, metode memasak yang digunakan pihaknya menggabungkan metode pepes dan presto menjadi satu.

“Kami menggabungkan metode pepes dan presto menggunakan daun pisang dalam mengolah pepes bandeng Dapoer Intan. Hasilnya cukup memuaskan, kandungan gizi tetap dan tekstur daging masih padat seperti sediakala,” kata Daru kepada kabar6.com.

Sedikit membocorkan tentang cara pembuatannya, ikan bandeng fresh yang telah dibersihkan dilumuri bumbu pepes kemudian dibungkus daun pisang dan disusun rapi kedalam panci presto. Lalu dimasak selama 4.5 jam.

Setelah selesai dimasak, ikan bandeng dibuka dari daun pisang dan dimasukkan kedalam plastic yang kemudian di vakum. “Proses vakum ini bertujuan untuk meningkatkan waktu penyimpanan. Dan, kami memakai kunyit pada bumbu pepes pengganti pengawetnya,” terangnya.

Meningkatkan waktu penyimpanan, lanjut Daru. Pada suhu ruangan, pepes bandeng vakum ini dapat bertahan 4 hari. Pada suhu chiller dapat bertahan selama 2 bulan dan pada suhu freezer dapat bertahan selama 6 bulan lebih.

Oh iya, kandungan gizi yang sempat diceritakan diatas tadi, menurut Daru, sudah melalui proses lab di IPB bersertifikat.

“Berdasarkan hasil lab IPB, per 100 gram penyajian, salmon memiliki kandungan DHA 14 mg, sementara pada bandeng 44 mg,” tegas Daru.

Setelah melalui cek lab, ternyata pepes ini selain bisa membuat daya ingat semakin tajam dan bikin cerdas. Ternyata kombinasi DHA dan EPA bisa mencegah penyakit hati dan jantung.

Pemasaran pepes bandeng yang dibanderol Rp45 ribu itu, Daru mengaku, memasarkan secara langsung, serta teknologi kekinian dengan menggunakan medsos dan jasa toko online lainnya.**Baca juga: Icip-Icip Coto Makassar Dengan Buras, Perfecto!

“Pepes Bandeng Dapoer Intan memiliki 3 varian rasa lho, original, pedas dan super pedas,” pungkasnya.(fit)




Sate Bandeng Khas Kabupaten Tangerang, Nikmatnya Super…!

Kabar6–Sate bandeng, pasti sebagian besar dari Anda sudah hafal dengan penganan khas Banten ini. Nah, pertanyaannya, apakah Anda sudah menemukan sate bandeng yang gurih, nikmat, tanpa ada campuran lain didalamnya selain daging ikan bandeng dan bumbu rempah yang dihaluskan?.

Bila menginginkan sate bandeng bercitarasa premium tanpa campuran lain didalamnya, Anda bisa mampir ke kawasan Desa Buaran jati, RT 004/004, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Banten.

Disitulah tempat pembuatan sekalian pemasaran Sabajo (Sate Bandeng Kronjo) khas Kabupaten Tangerang, yang memiliki citarasa premium namun harga sangat terjangkau.

Sang pengelola Sabajo, Ummi Kulsum menjelaskan, Sabajo yang digawanginya sejak 5 tahun lalu ini memang bukan sekedar mencari untung. Namun, kualitas dan citarasa premium jadi modal utama Sabajo dalam menjalankan usahanya.

“Bisa juga sih kita gunakan bumbu seperlunya dan beli bandeng yang perkilonya murah, namun ikan itu tidak fresh dan kita juga tidak semangat dalam membuatnya. Karena, kita sudah komitmen dari awal untuk menjaga kualitas produk usaha ini,” katanya kepada kabar6.com, Senin (23/10/2017).

Dalam pengolahannya, Ummi mengambil ikan langsung dari pelelangan yang ikan-ikannya fresh semua. Kemudian di olah sedemikian rupa dengan bumbu rempah warisan keluarganya.

Untuk bumbu campurannya, Ummi menuturkan, uleg bawang merah, bawang putih, lada, cabai merah, jahe, dan bumbu rempah lain. Kemudian campurkan dengan daging dan uleg lagi sampai halus.

Setelah semuanya tercampur merata, lalu dimasukkan dalam gulungan daun pisang yang kemudian dibakar.

Icip-icip sabajo setelah dihangatkan, aroma bumbu dan rempah sontak keluar sesaat daging yang dibungkus daun pisang dibuka perlahan. Hmmm…!

Cubitan pada daging memperlihatkan tekstur daging bandeng yang lembut berkolaborasi sempurna dengan bumbu rempah yang dihaluskan. Ngileer!

Pada suapan pertama, daging putih bandeng bertekstur halus beraromakan daun pisang dan semilir aroma dibakar, menjadi solusi tepat penawar lapar disertai sesuap nasi putih panas. Mantaaap!

Bersatunya olahan bumbu rempah khas keluarga Ummi dalam seporsi Sabajo, menawarkan kenikmatan elegannya kuliner warisan khas Kabupaten Tangerang.

Disibukkan dengan kunyahan demi kunyahan, serta fikiran melayang tentang asal-usul sabajo sebagai makanan khas Kabupaten Tangerang yang tiada habisnya. Membuat sepiring nasi panas dan seporsi sabajo ‘hilang’ dalam sekejap.**Baca juga: Nasi Lidah Warung Dnon Nan Spicy, Pedasnya Super…!

Mengenai harga, di Sabajo ada tiga pilihan harga menurut ukuran ikan bandengnya, medium Rp25 ribu/ekornya, big Rp30 ribu/ekornya serta jumbo Rp50 ribu/ekornya.**Baca juga: Kerapu Rica Di Resto Iga Bakar Serai Wangi, Khas Manado.

Nah, Ulasan diatas dirasa sudah cukup mewakili sabajo khas Kabupaten Tangerang, yang bercitarasa premium n harga cukup terjangkau itu, berada di Desa Buaran jati RT 004/004, Sukadiri, Kronjo. (fit)