1

Umat Islam Harus Jadi Pemenang!

Oleh: Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia

Kabar6-Kurang dari sebulan, kita akan memasuki satu hari penentuan tentang bagaimana bangsa ini akan dipimpin lima tahun ke depan. Pertanyaan bagaimana watak kepemimpinan dan pemerintahan berikutnya, pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin, akan terjawab.

Secara teoritis, peristiwa 14 Februari 2024 nanti adalah salah satu dari hari-hari terpenting bangsa Indonesia, termasuk hari-hari terpenting setiap warga negara dan kelompok kelompok masyarakat, suku, agama, dan antar golongan, yang artinya, juga hari-hari terpenting umat Islam yang ada di Indonesia.

Mengapa kita harus mendefinisikan kelompok umat Islam? Karena secara historis dan secara faktual, kelompok yang bernama umat Islam ini telah menjadi salah satu faktor terpenting dalam kita berbangsa dan bernegara, sejak awalnya.

Saya sendiri mendorong pendefinisian ini dalam rangka, justru mengakhiri adanya dikotomi yang tidak rasional antara umat dan bangsa, dan juga antara agama dan negara. Sejak awal, saya mendorong adanya integrasi dari apa yang selama ini dipisahkan, sehingga kita memiliki cara melihat yang positif tentang realitas yang bernama agama dan negara, pada saat yang bersamaan.

Saya merasa bahwa semua dikotomi yang dibuat selama ini telah berlaku secara tidak fair kepada umat Islam. Karena akhirnya, seolah-olah bangsa dan umat ini harus dibenturkan dan berhadap-hadapan, padahal tidak harus, dan memang tidak bisa begitu.

Seolah-olah kalau dia umat, maka dia bukan bangsa. Dan kalau dia bangsa, pastilah bukan umat. Padahal seharusnya dia berlaku sejalan dan seiring dalam satu tarikan napas bahwa yang disebut sebagai umat dan bangsa, ada dalam satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Secara etimologi, kata umat, bangsa, dan rakyat itu berasal dari asal kata dan pengertian yang sama, terutama dalam bahasa Arab. Karena itulah pada dasarnya kita tidak mendikotomikan kata-kata itu untuk tujuan melakukan diskriminasi karena pada dasarnya, maknanya adalah sama.

Prabowo Bukan Umat?

Suatu hari, saat Partai Gelora bertemu dengan Pak Prabowo, beliau menceritakan hasil pertemuannya dengan salah satu partai yang menyebut dirinya Partai Islam. Beliau bertanya tentang bagaimana kelanjutan kerja sama politik yang selama ini dibangun bersama, apakah bisa diteruskan dalam Pilpres tahun 2024?

Tiba-tiba Pak Prabowo mendapatkan penjelasan dari pimpinan tertinggi tersebut bahwa Partai Islam itu kini ikut “pilihan umat”. Pak Prabowo terdiam mendengar penjelasan itu, karena tidak mengerti. Saat bertemu kami (Partai Gelora), Pak Prabowo menceritakan peristiwa itu dan bertanya kepada kami, “apakah saya ini bukan umat?”

Kami sambil sedikit terharu dan menahan getir bahwa ada kelompok yang bisa memperlakukan Pak Prabowo dengan cara diskriminatif seperti itu, seolah-olah Pak Prabowo bukan merupakan bagian, bahkan terlepas, dari umat Islam. Ini sulit dipahami.

Lalu, dalam pertemuan dengan Partai Gelora itu, Ketua Umum Anis Matta menjelaskan kepada Pak Prabowo tentang definisi kata-kata yang tadi saya sebutkan. Bahwa pada dasarnya istilah umat, bangsa, dan rakyat memiliki makna yang sama. Karena itu tidak ada dikotomi, apalagi dengan maksud melakukan diskriminasi.

Saya dulu pernah secara keras memberikan penilaian kepada mereka yang terlalu dangkal menggunakan terminologi dalam agama di ruang publik, dengan maksud membuat diskriminasi antar umat beragama. Padahal Konstitusi dan Undang-undang di negara kita tercinta ini mengatur bahwa tidak ada lagi diskriminasi dalam bentuk apa pun.

Kata-kata yang secara spesifik memiliki makna yang punya implikasi kepada hukum-hukum agama yang berlaku secara privat bagi penganut agama dan kepercayaan masing-masing itu tidak bisa dihilangkan. Karena itu berlaku secara sepihak. Di ruang publik dan di ruang negara yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah hukum publik yang tidak kenal diskriminasi apa pun terhadap seluruh warga negara.

Itulah masalah politik Islam dari waktu ke waktu. Gara-gara sikap yang diskriminatif seperti itulah yang menyebabkan umat Islam gampang dipojokkan untuk menjadi warga negara kelas dua. Karena pada dasarnya mereka sendiri seperti “membuka pintu” bagi adanya diskriminasi terhadap diri mereka sendiri. Lalu dimanfaatkan oleh orang lain dengan maksud lain.

Padahal, ini harus dihentikan dan umat Islam harus peka bahwa kebangsaan adalah identitas di ruang publik yang berlaku bagi siapa saja, apa pun agama, ras, suku, dan golongannya. Mentalitas seperti inilah yang umat Islam harus diambil dengan penuh kepercayaan diri bahwa para pemimpin yang akan kita pilih di ruang publik adalah pemimpin-pemimpin umat dan bangsa sekaligus. Karena pada dasarnya kepemimpinan mereka akan berada di ruang publik dan bukan di ruang privat.

Karena itulah tidak ada alasan untuk tidak melihat Pak Prabowo dari kenyataan bahwa dia adalah pemimpin umat dan pemimpin bangsa sekaligus. Dengan cara seperti itulah umat Islam tetap berada dalam arus utama perubahan politik dan ekonomi dalam negara. Kalau tidak demikian, maka umat Islam mudah sekali dipojokkan atau memojokkan diri di sudut-sudut sejarah yang sepi, bahkan lari dari tanggung jawabnya di ruang publik.

Sebagian dari mereka yang paling ekstrem ada yang berpikir lebih jauh lagi pergi meninggalkan realitas. Bahkan, sebagian lagi digarap untuk menjadi ultra-radikal dan dituduh sebagai teroris serta dipakai oleh intelijen negara asing yang ingin merusak keamanan negara-bangsa yang sudah didirikan oleh para pendiri bangsa kita, termasuk para ulama.

Memobilisasi Kesadaran Baru Umat

Maka, memasuki masa pemilihan 14 Februari 2024 nanti, harus ada mobilisasi kesadaran umat Islam bahwa tidak boleh lagi umat dimanfaatkan oleh kelompok yang mengeksploitir identitas Islam untuk mendukung satu kelompok yang akan kalah, karena pada dasarnya mustahil mentalitas diskriminatif seperti itu bisa menang. Kecil sekali mereka.

Kali ini, umat islam harus memasuki fase kesadaran baru bahwa kita akan memilih pemimpin umat dan bangsa sekaligus dan sejarah telah mempersiapkan pasangan Prabowo-Gibran untuk menjawab tantangan zaman ke depan.

Di sisi lain, kita tahu bahwa Pak Prabowo punya masalah dengan kelompok-kelompok yang pro dengan gagasan kaum globalis. Pak Prabowo ini adalah seorang mantan perwira tinggi militer yang nasionalismenya tidak bisa diragukan lagi oleh siapa pun.

Latar belakang inilah yang menyebabkan Pak Prabowo menjadi sulit diterima oleh sebagian kekuatan asing yang menganggap bahwa kepentingan mereka akan sangat terganggu apabila Pak Prabowo menjadi Presiden.

Padahal mereka juga tahu bahwa Pak Prabowo adalah seseorang yang memiliki latar pergaulan global yang juga luas. Bersekolah di luar negeri sampai pendidikan militer di Amerika Serikat, dan bersahabat dengan banyak orang di luar negeri dari dulu sampai sekarang.

Maka kita, selain mengajak agar pembelahan di kalangan umat Islam tentang siapa yang akan menjadi pemimpin dengan cara mengurangi, bahkan menghilangkan, penggunaan identitas yang sangat primordial dalam Pemilu yang memilih pemimpin di ruang publik ini, tapi juga pada saat yang bersamaan, harus diyakinkan saudara-saudara kita yang bekerja untuk kepentingan asing, bahwa pada dasarnya Pak Prabowo bukan sedang ingin mencari musuh dan ingin menghentikan perdagangan dengan luar negeri. Tetapi Pak Prabowo ingin agar dalam perdagangan itu berlaku asas keadilan bagi umat, bangsa, dan rakyat Indonesia.

Bahwa kalau mereka bebas menjual produk-produk mereka di dalam negeri kita dengan harga yang sangat adil, mengapa kita tidak bisa menjual produk+produk kita yang teknologinya masih rendah dengan harga yang juga adil? Sehingga kita putuskan bahwa produk kita yang umumnya berbahan mentah dikelola dulu di dalam negeri kita. Karena kita memerlukannya sebagai fondasi bagi industri kita di dalam negeri di masa-masa selanjutnya.

**Baca Juga: Anis Matta Dirikan Partai Gelora agar Umat Islam Jadi Kekuatan Politik Nasional yang Real

Indonesia Harapan Umat Islam Dunia

Akhirnya, saya berharap, kali ini umat Islam dan bangsa Indonesia lebih jernih memandang persoalan ini. Bahwa dalam perspektif kepentingan nasional umat dan bangsa harus sama-sama menjadi pemenang. Bangsa Indonesia menjadi pemenang, artinya umat Islam otomatis juga akan menjadi pemenang.

Kemenangan kita adalah apabila kita bisa meletakkan fondasi kepemimpinan yang kuat untuk menghadapi kecenderungan dunia multipolar yang bisa saja akan sangat mengganggu tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan bangsa kita ke depan.

Kita harus sadar bahwa dalam pertarungan global ini, tidak semua kepentingan bangsa lain dan kepentingan bangsa kita, sama. Kadang-kadang untuk kepentingan bangsa lain kita harus dikorbankan, meskipun kita tidak mau mengorbankan negara lain, tetapi kita tidak boleh juga dilarang untuk membela diri.

Indonesia ini adalah aset umat Islam yang terbaik, bahkan untuk seluruh dunia. Maka menjaganya agar tumbuh menjadi kekuatan besar di dunia yang mempunyai implikasi meningkatnya posisi tawar umat Islam secara utuh dalam isu-isu global adalah sebuah tindakan yang sangat strategis.

Kita tahu bagaimana lemahnya posisi umat Islam dalam konflik di Palestina selama ini. Kita juga tahu bagaimana lemahnya posisi umat Islam pada isu Uyghur dan Rohingya. Semua itu memerlukan sebuah negara yang kuat dan karena itulah, Indonesia adalah salah satu harapan bagi umat Islam di seluruh dunia untuk meningkatkan posisi tawar mereka.

Pak Prabowo yang akan dibantu oleh Mas Gibran adalah pilihan yang tidak banyak. Karena di tangan merekalah transformasi besar bangsa Indonesia akan terjadi dan menjadikan Indonesia sebagai superpower baru seperti mimpi dan cita-cita Partai Gelora Indonesia. Mari kita bersatu dan kita tuntaskan integrasi umat dan bangsa, pada Pemilu 14 Februari yang akan datang.(*/Red)




Soal Tambang Emas Ilegal di Lebak, Dimyati Natakusumah: Hukum Harus Tajam

Kabar6.com

Kabar6-Anggota DPR RI Dapil Banten I (Pandeglang-Lebak) Dimyati Natakusumah mendesak pihak kepolisian menindak tegas pertambangan emas ilegal tersebut.

“Penegak hukum harus jalan, saya minta penegak hukum tajam,” kata Dimyati di Rangkasbitung, Senin (13/1/2020).

Suami Bupati Pandeglang Irna Narulita ini juga menyoroti penebangan hutan yang dilakukan secara liar.”Lingkungan itu harus dijaga, ini kan (Hutan) main tebang aja. Makanya betul kata suku Baduy, hutan harus dilindungi. Setiap tahun mereka melakukan Seba, tujuannya itu menjaga lingkungan,” jelas Dimyati.

Upaya-upaya preventif kata Dimyati mutlak harus dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya pencegahan agar bencana banjir bandang dan longsor tidak lagi terjadi.

“Kalau sudah terjadi begini kan mahal, ada korban. Makanya dari sekarang harus sudah memperbaiki yang rusak-rusak, misalnya sungai yang endapannya tinggi harus segera normalisasi, jangan tunggu banjir dan korban dulu,” tegasnya.

**Baca juga: Ketua Majelis Syuro Minta Dewan PKS Perjuangkan Nasib Korban Banjir Lebak Banten.

Terkait aktifitas tambang emas ilegal yang marak di Kabupaten Lebak, sebelumnya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta aktivitas tambang emas ilegal di kawasan Gunung Halimun Salak dihentikan. Jokowi menyebut aktivitas itu yang menjadi penyebab longsor dan banjir bandang di Lebak.

Menindaklanjuti instruksi Jokowi, personel gabungan Polri-TNI melakukan penyisiran. Petugas yang mendapati alat pengolahan emas di dua titik di wilayah Gunungjulang, Lebakgedong melakukan pemasangan police line.(Nda)




Efisiensi Rantai Pengambilan Keputusan, Jokowi: Harus Ada Perampingan Eselon

Kabar6.com

Kabar6-Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengatakan, panjangnya rantai pengambilan keputusan harus dipotong, dipercepat dengan cara menerapkan teknologi.

“Dan saya juga meminta harus ada perampingan eselon 3 dan 4 untuk ditiadakan, sehingga mengambil keputusan bisa lebih cepat, hal yang paling dini harus kita lakukan, karena di era persaingan antar negara yang semakin sengit seperti saat ini, jika kita lambat kita pasti tertinggal, karena itu ukurannya adalah bukan lebih baik dari sebelumnya, tetapi lebih baik dari negara lain yang menjadi saingan kita,” ujar Jokowi dalam sambutannya di HUT KORPRI ke-48, ICE BSD City, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Jumat (29/11/2019).

Jokowi menjelaskan, pengertian pemangkasan harus dipertegas, tidak semata-semata menghilangkan jabatan-jabatan fungsional yang ada.**Baca juga: HUT KORPRI ke-48, Ini Pesan Presiden Jokowi.

“Tidak menghilangkan jabatan-jabatan dan penghasilan yang ada di eselon 3 dan di eselon 4, hanya istilahnya saja yang kita sesuaikan, untuk merampingkan jenjang pengambilan keputusan birokrasi kita yang cukup panjang,” pungkasnya.(eka)




Maraknya Sistem Pembayaran Online, Bang Andi: BI Harus Ambil Langkah Antisipasi

Kabar6.com

Kabar6-Maraknya system pembayaran online seperti Go Pay, OVO dan lainnya menjadi perhatian Andi Achmad Dara, Caleg DPR RI Dapil Banten III dari Partai Golkar.

Bang Andi, sapaan akrabnya mengatakan, kalau dulu sebelum teknologi berkembang pesat, masyarakat kerap menggunakan jasa perbankan untuk melakukan beragam transaksi.

Namun sejalan dengan kemajuan teknologi, system pembayaran online tumbuh pesat menggantikan peran perbankan dalam bertransaksi.

Untuk itu, Bang Andi mengimbau kepada lembaga jasa keuangan dan Bank Indonesia untuk segera mengambil langkah antisipasi guna menghadapi fenomena tersebut.

“Kita mengimbau OJK dan Bank Indonesia harus lebih cepat mengantisipasi imbas dari system pembayaran online tersebut,” ungkap Bang Andi di BSD belum lama ini.

Melansir detik, Kondisi tersebut pun menjadi perhatian tersendiri oleh Bank Indonesia (BI). Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menilai perbankan kalah dengan melesatnya system pembayaran online tersebut.

Kata Mirza, Bank Indonesia tentunya tak ingin sector perbankan semakin ketinggalan dengan keberadaan online payment system itu.

“Yang non bank melesat dan kita bicara Go Pay dan e-commerce lain, OVO melesat. Sementara teman-teman perbankan kalah,” ujarnya sembari menuturkan bahwa perbankan, dalam hal ini harus meningkatkan kapasitasnya.

**Baca juga: Dukung Program Earth Hour, Hotel Santika premiere Bintaro Padamkan Listrik.

Disamping itu, lanjut Mirza, perbankan ingin ada regulasi yang memberikan kesempatan berusaha yang sama antara perbankan dan GoPay CS.

“Kemudian teman-teman perbankan bagaimana regulator bisa memfasilitasi. Kami di BI ingin bagaimana perbankan jangan ketinggalan,” tuturnya.

Mirza menginginkan bagaimana caranya perbankan jangan ketinggalan dan we need banking but we not bank. Bagi bank sentral itu lebih mudah mengatur ekonomi kalau Perbankan yang ada di depan. (fit)




Mad Romli: RSPH Harus Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Masyarakat

Kabar6.com

Kabar6-Hari jadi pertama, Wakil Bupati Tangerang Mad Romli tekankan agar Rumah Sakit Pakuhaji (RSPH) dapat terus meningkatkan kualitas dalam melayani masyarakat Kabupaten Tangerang.

“Tingkatkan terus kualitas dan kuantitas untuk terus melayani dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Tangerang,” tegas Mad Romli saat memberikan sambutan pada apel HUT ke-1 RSPH, Kamis (31/1/2019).

Orang nomor dua di Kabupaten Tangerang itu juga mengingatkan RSPH juga harus melakukan pembenahan dan perbaikan, mengingat tantangan dimasa yang akan datang sangatlah kompleks.

“Saya berpesan agar RSPH dapat tetap solid dan terus melakukan yang terbaik dalam melayani masyarakat khususnya wilayah Utara ini,” paparnya.

**Baca juga: Setahun Berkiprah, RSPH Layani 6.000 Pasien.

Dalam kesempatan itu, Mad Romli menyempatkan diri untuk melakukan pemotongan nasi tumpeng secara simbolis serta meninjau ruang rawat inap dan membagikan bingkisan kepada pasien DBD didampingi para dokter dan perawat. (fit/hms)




H Agus Pramono: Tradisi Pencak Silat Harus Dilestarikan

Kabar6.com

Kabar6-Penampilan kolaborasi puluhan pencak silat se- Jabodetabek, memeriahkan pagelaran seni pencak silat dan santunan anak yatim sekaligus pengukuhan sanggar Rawang MS Jalan Enam pengasinan.

Ratusan pengunjung dari masing-masing sanggar pencak silat ini antusias menyaksikan pertunjukkan seni bela diri khas betawi ini di panggung utama. Acara ini dihadiri sekurangnya 56 sanggar dari berbagai wilayah Tangerang dan luar Tangerang.

Ketua panitia acara, Ridom menjelaskan, dirinya sangat bersyukur karena acara yang diharapkan dapat berjalan dengan lancar.

“Alhamdulilah sujud syukur acara ini berjalan lancar, ane ngundang 50 sanggar tapi gak di duga 56 sanggar yang hadir di acara ane,” Jelas Ridom yang medok logat betawinya, Senin (28/1/2019).

Ridom berpesan, kita harus menjaga warisan tradisi leluhur, semoga acara seperti ini berkelanjutan di sanggar lain agar tetap terjaga tali silahturahmi.

Senada, Tokoh masyarakat Pamulang yang juga caleg DPRD Tangsel dari Partai PKB dapil 2 Pamulang, H Agus Pramono menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi seni bela diri khas Betawi.

“Tradisi dan seni bela diri tradisional seperti ini harus terus dilestarikan agar jadi acara rutin di setiap tahunnya,” pesan Khodimul Arraudhah ini.

Tokoh masyarakat Pamulang yang bermasyarakat ini berharap, agar tradisi budaya pencak silat ini dapat dilestarikan keberadaannya.

“Karena kesenian tradisional seperti ini merupakan ciri khas dari suatu daerah yang kita harus jaga,” ungkapnya.

**Baca juga: Uji Coba Waktu Operasional BPTJ di Legok Masih Diwarnai Kemacetan.

Selain perform pencak silat, acara dilanjutkan dengan santunan sekurangnya 25 anak yatim oleh anggota dari sanggar rawang pamulang timur itu. dan di tutup dengan syiar serta doa bersama dari Ustadz Gilang Al Gifary. (aji)




PHRI: Ikon Wisata Banten Harus Dipulihkan Segera

Kabar6.com

Kabar6-Dukung recovery destinasi wisata yang tidak terdampak tsunami Selat Sunda, Kemenpar telah siapkan 23 kegiatan.

Hal itu diungkapkan Ashok Kumar selaku Ketua Harian Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Banten.

Ashok mengatakan, Kemenpar sudah menyiapkan 23 kegiatan yang akan dilangsungkan di dalam negeri an manca Negara. 20 kegiatan di tanah air dan tiga kegiatan lainnya akan dihelat di Malaysia.

20 kegiatan yang akan dilakukan di dalam negeri diantaranya, funbike di Cilegon, Festival otak-otak di Pandeglang, Festival layang-layang di Pandeglang, Banten Travel Exchange di Ujung Kulon, Sail Krakatau di Cilegon serta pPelaksanaan famtrip media ke Badui, Pantai Sawarna dan Ujung Kulon.

untuk tiga kegiatan di mancanegara seperti partisipasi pada pameran MATTA Fair Malaysia serta partisipasi pada Malaysia International Halal Showcase.

“Recovery destinasi wisata itu bertujuan untuk menumbuhkan kembali kepercayaan wisatawan manca Negara (wisman) dan wisatawan Nusantara (wisnus) untuk mengunjungi destinasi pesisir Selat Sunda,” kata Ashok melalui jejaring Whatsapp, Kamis (10/1/2019).

**Baca juga: Kunjungi Komunitas Dai Kamtibas, Kapolsek Batu Ceper Ajak Jaga Kamtibmas.

Dari data yang diterima Kabar6.com, recovery itu akan menggunakan strategi Branding, Advertising dan Selling (BAS). Seperti melakukan branding #Exciting Banten, advertising di seluruh platform media dan merchandise serta selling lewat event pariwisata, farmtrip serta roadshow penjualan wisata.

“Kita harus gencar mempromosikan wisata yang ada di Banten untuk menumbuhkan kembali kepercayaan wisman dan wisnus. Ikon wisata Banten harus dipulihkan dengan segera,” terangnya. (fit)




Danramil 02 Batu Ceper: Prinsip Quick Respon Harus Cepat Dilaksanakan

kabar6.com

Kabar6-Danramil 02 Batu Ceper Kota Tangerang menegaskan penanggulangan bencana banjir merupakan tanggung jawab bersama.

Hal itu diungkapkan Mayor ARM Bambang Heryanto selaku Danramil 02 Batu Ceper saat memberikan sambutan pada apel siaga banjir di Lapangan Kecamatan Batu Ceper Kota Tangerang, Senin (19/11/2018).

“Prinsip Quick Respon harus cepat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab demi menolong warga yang terkena musibah banjir,” jelas Mayor ARM Bambang Heryanto.

Bambang menjelaskan, dalam penanggulangan bencana alam, merupakan salah satu tugas pokok TNI untuk bahu membahu bersama masyarakat.

“Musibah alam adalah kehendak sang pencipta. Namun begitu kita semua harus tetap tanggap dan waspada,” papar Danramil 02 Batu Ceper.

Sementara, Kapolsek Batu Ceper Kompol Hidayat Iwan Irawan menambahkan, unsur tiga pilar bersama masyarakat dan instansi lainnya harus siap siaga dan selalu menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing.

**Baca juga: Musim Hujan, Unsur Tiga Pilar Harus Siap Tanggulangi Banjir.

Kata Kompol Hidayat Iwan Irawan, mari bersama-sama tingkatkan kewaspadaan dan membantu masyarakat yang terkena banjir.

“Dan kepada masyarakat Batu Ceper mari gotong royong untuk membersihkan saluran air yang ada di lingkungan masing-masing,” tegas Kapolsek Batu Ceper. (zak)




Musim Hujan, Unsur Tiga Pilar Harus Siap Tanggulangi Banjir

kabar6.com

Kabar6-Camat Batu Ceper Kota Tangerang pimpin apel siaga banjjir yang diikuti sekitar 150 orang dari kalangan TNI, Polri serta dari pemadam kebakaran setempat di Lapangan Kecamatan Batu Ceper.

Apel tersebut dilakukan sebagai langkah komunikasi diantara unsur TNI, Polri maupun pemerintahan setempat untuk mempersiapkan diri dengan musibah banjir yang tak terduga.

Dalam sambutannya, H Nur Hidayatullah selaku Camat Batu Ceper mengatakan, dalam situasi musim penghujan seperti ini, unsur tiga pilar harus mempersiapkan diri dalam penanggulangan banjir.

“Musim penghujan seperti ini, perlu kiranya koordinasi dan komunikasi antara tiga pilar agar kita dapat manfaatkan peralatan dengan maksimal disaat terjadi musibah banjir,” kata camat dihadapan 150 peserta apel, Senin (19/11/2018).

**Baca juga: Perbaikan Jalan Sisi JPG, Bang Ben: Usulan Warga Akan Diteruskan ke Pertamina.

Lebih lanjut camat menjelaskan, bahwa langkah selanjutnya pihaknya akan melakukan komunikasi ke Kapolsek Batu Ceper dan Danramil 02 Batu Ceper agar bahu-membahu dalam penanggulangan titik banjir di kawasan Batu Ceper dan sekitarnya. (zak)




Kordinator Pendaki Indonesia Korwil Tangerang: Pecinta Alam Harus Peka Sejarah

kabar6.com

Kabar6-Bantaran Kali Cisadane Kota Tangerang menjadi saksi HUT Ke 2 Pendaki Indonesia Korwil Tangerang.

Acara meriah namun sederhana itu berisikan wejangan-wejangan para senior untuk menumbuhkan jiwa yang peka terhadap sejarah yang sekaligus memberikan gambaran perjalanan sejarah Kota Tangerang.

Koordinator Pendaki Indonesia Korwil Tangerang, Mad Sony menuturkan, acara HUT Ke 2 ini bertujuan guna memperluas jejaring komunitas sesame pecinta alam.

“Para pecinta alam diharapkan dapat peka terhadap sejarah serta mampu bersinergi dengan masyarakat dalam segala kondisi,” kata Mad Sony dihadapan 250 tamu undangan.

**Baca juga: Jilbab Chanel, Berbahan Lembut dan Motifnya Keren.

Acara yang berlangsung khidmat itu diisi juga dengan pameran foto arsip Kota Tangerang, perform komunitas-komunitas, edu games serta bazaar makanan. (fit)