1

Kertas Toilet Berwarna dan Harum Tidak Disarankan?

Kabar6-Toilet, baik yang berada di kantor, mall, restoran, dan berbagai fasilitas umum biasanya dilengkapi dengan tisu (kertas toilet) sehingga orang dapat menggunakannya untuk tetap bersih dan kering.

Tidak hanya putih, saat ini sudah banyak kertas toilet dengan aneka warna sehingga terlihat menarik. Termasuk juga kertas toilet yang memiliki aroma seperti parfum.

Sebuah penelitian, melansir She, menemukan bahwa menggunakan kertas toilet dengan warna-warna menarik dan wangi dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, karena mengandung sintetis dan bahan kimia di dalamnya.

Apa saja efek buruk kertas toilet berwarna dan wangi?
1. Infeksi uretra
Bahan kimia yang ada di dalam kertas toilet wangi dan berwarna bisa masuk ke uretra saat digunakan untuk membersihkan, bahkan dampaknya bisa menyebabkan infeksi dan pembengkakan.

2. Infeksi ragi
Terutama pada wanita, bahan kimia dalam kertas toilet berwarna dan wangi dapat menyebabkan pertumbuhan jamur di area kewanitaan yang dapat menimbulkan infeksi jamur dan mengakibatkan gatal, bau tidak sedap serta kram.

3. Infeksi rektum
Karena kertas toilet berwarna atau wangi juga bisa digunakan untuk membersihkan daerah rektum, bahan kimia yang terkandung di dalamnya bisa mengiritasi daerah sensitif ini dan dapat menyebabkan infeksi.

4. Kanker serviks
Penelitian telah mendeteksi adanya karsinogen tertentu pada kertas toilet berwarna dan wangi, yang dapat menyebabkan kanker serviks. ** Baca juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan Agar Anda Lebih Sehat dalam Waktu 1 Minggu

Yuk, lebih selektif lagi memilih kertas toilet yang akan digunakan sehari-hari agar terhindar dari efek buruk bagi kesehatan.(ilj/bbs)




Mana yang Lebih Banyak Nutrisinya, Buah Mentah atau Buah Matang?

Kabar6-Selain lezat, mengonsumsi buah juga memberikan manfaat bagi tubuh. Menurut United Stated Departemen of Agriculture, buah merupakan sumber banyak nutrisi penting seperti vitamin, kalium, serat, dan folat.

Buah juga tidak mengandung kolesterol dan sebagian besar jenisnya rendah lemak, natrium, dan kalori. Namun buah tidak selalu dikonsumsi ketika sudah matang, karena beberapa di antaranya sering dimakan saat masih mentah.

Lantas, mana yang lebih banyak mengandung nutrisi, buah matang atau mentah? Perbedaan tingkat kematangan, melansir Hellosehat, membuat setiap kandungan nutrisi buah berbeda-beda. Salah satu yang paling menonjol adalah kandungan gula alami. Jika Anda makan buah yang matang, tentu rasanya lebih manis ketimbang buah yang masih mentah. Ini menandakan bahwa kandungan gula alami pada buah matang lebih tinggi daripada buah mentah.

Tidak hanya gula alami, kandungan antioksidan pada buah juga meningkat. Contohnya apel dan pir. Ketika buah ini mulai matang dan warna kehijauannya memudar, kelompok nutrisi tertentu mengalami perubahan, yakni katabolit klorofil nonfluoresen (NCC).

Nah, NCC adalah antioksidan yang membuat apel dan pir beraroma harum dan membuat tekstur apel lebih keras, sementara pir lebih lunak. Kandungan NCC yang tinggi pada kedua buah tersebut bisa bertahan dalam waktu satu minggu.

Begitu juga dengan anggur, beri, dan tomat yang memiliki kandungan antioksidan tertentu, seperti flavonoid dan likopennya lebih tinggi saat matang. Kandungan vitamin juga ikut mengalami perubahan sesuai dengan kondisi buah. Contoh, nanas yang matang lebih tinggi vitamin C ketimbang nanas mentah.

Karena itulah, buah matang tentu jadi pilihan yang baik untuk dimakan. Kandungan gula alami, vitamin, antioksidan, dan air cenderung lebih banyak saat buah dalam kondisi matang ketimbang saat mentah.

Namun hal ini tidak hanya dilihat dari nutrisi buah saat matang saja. Rasa, tekstur, warna, dan baunya termasuk jadi faktor pertimbangan. Anda tentu lebih menyukai buah yang teksturnya lebih lembut, baunya lebih harum, warnanya lebih menarik, dan rasanya lebih manis. ** Baca juga: Ketahui Fakta Seputar Sayur Organik

Selain itu, buah yang matang juga lebih segar dijadikan jus buah karena rasanya sudah manis tanpa perlu tambahan pemanis, seperti gula atau madu. Pada orang dengan masalah lambung, buah yang matang juga lebih aman karena tingkat keasamannya sudah berkurang.(ilj/bbs)




Kertas Toilet Berwarna & Wangi Tidak Baik untuk Kesehatan?

Kabar6-Tidak melulu putih, kini kertas toilet yang tersedia di perkantoran, mall, restoran, dan tempat umum lainnya, tersedia dalam aneka warna dan wangi. Disebutkan, warna berbeda hanya semata untuk memperbaiki faktor estetika.

Meskipun memberikan nuansa baru dan menarik perhatian, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bila menggunakan kertas toilet dengan warna-warna menarik dan wangi dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, karena mengandung sintetis dan bahan kimia di dalamnya. Dilansir Boldsky, berikut adalah efek buruk dari kertas toilet berwarna dan wangi:

1. Infeksi uretra
Bahan kimia yang ada di dalam kertas toilet wangi dan berwarna bisa masuk ke uretra saat digunakan untuk membersihkan, bahkan dampaknya bisa menyebabkan infeksi dan pembengkakan.

2. Infeksi ragi
Terutama pada kaum hawa, bahan kimia dalam kertas toilet berwarna dan wangi dapat menyebabkan pertumbuhan jamur di area kewanitaan yang dapat menimbulkan infeksi jamur dan mengakibatkan gatal, bau tidak sedap serta kram.

3. Infeksi rektum
Karena kertas toilet berwarna atau wangi juga bisa digunakan untuk membersihkan daerah rektum, bahan kimia yang terkandung di dalamnya bisa mengiritasi daerah sensitif ini dan dapat menyebabkan infeksi.

4. Kanker serviks
Penelitian telah mendeteksi adanya karsinogen tertentu pada kertas toilet berwarna dan wangi, yang dapat menyebabkan kanker serviks. ** Baca juga: 5 Makanan & Minuman yang Bantu Redakan Sakit Kepala

Jadi lebih berhati-hati lagi memilih jenis kertas toilet, ya.(ilj/bbs)