1

Harga Telur Ayam di Pasar Rangkasbitung Rp30.000, Disperindag Lebak: Harga Pakan Naik

kabar6.com

Kabar6-Mendekati bulan Ramadan, harga pada komoditas telur ayam terpantau mulai merangkak naik.

Di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak, harga telur ayam mencapai Rp30.000 per kilogram. Padahal sebelumnya, harga komoditas tersebut berada di harga Rp28.000 per kilogram.

“Berdasarkan data, per hari ini harga telur ayam Rp30.000 per kilogram. Kenaikan ini juga terjadi di wilayah lain,” kata Kabid Perdagangan Disperindag Lebak, Yani, Rabu (28/2/2024).

**Baca Juga:Soal Rencana Sanksi Derek Kendaraan yang Parkir Sembarangan, Dishub Lebak: Tunggu Perda

Menurutnya, naiknya harga pada komoditas telur ayam, salah satunya dikarenakan faktor kenaikan harga pakan.

“Faktornya karena harga pakan, sehingga harga telur juga cenderung naik saat ini,” ungkap Yani.

Akan tetapi katanya, kenaikan harga terutama pada pangan biasa terjadi mendekati bulan Ramadan atau hari-hari besar.

“Jadi harga naik juga karena permintaan yang tinggi di pasaran mendekati bulan Ramadan. Karena pada saat Ramadan masyarakat cenderung tinggi permintaanya, salah satu misalnya untuk bahan membuat kue dan sebagainya,” tuturnya.

Sementara itu, Fitri, warga Rangkasbitung berharap menjelang bulan Ramadan, harga komoditas pangan seperti telur kembali normal.

“Kalau bisa harganya normal di angka Rp25.000 per kilogram, apalagi mendekati Ramadan warga banyak membutuhkan. Kalau semakin mahal pusing juga ya,” keluhnya.(Nda)




Harga Komoditi Pangan Naik Pedagang Warteg di Tigaraksa Menjerit SepiĀ 

Kabar6-Kenaikan harga beras berdampak langsung terhadap para pelaku usaha warung makan di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Bahkan bukan cuma beras, harga komoditi lainnya juga naik.

Walfaizin, pemilik Warteg Lestari mengatakan, dampak kenaikan harga bahan pangan di sejumlah pasar yang berada di Kabupaten Tangerang membuat pedagang makan tidak laku dijual.

“Beberapa haraga Pangan naik seperti Beras naik, telur naik, sayuran naik, dan minyak naik. Dampak adanya kenaikan bahan pangan yang melonjak naik pelanggan yang berbelanja kepada kita saat ini sepi,” ungkapnya kepada kabar6.com, Sabtu (14/1/2023).

**Baca Juga: Tabrakan Beruntun di Tol Tangerang Merak, Satlantas Polresta Serkot Atur Lalulintas

Penjual makanana, lanjutnya, saat ini merasa bimbang lantaran makanan yang selalu disajikan tidak bisa mengikuti harga beli bahan pangan.

“Sejauh ini kita menjual makanan dengan harga yang normal. Jika kita menaikan harga pembeli yang ada dipastikan akan menjerit,” terangnya.

Selain itu, Walfaizin mengaku jika konsumen terbilang sepi. Sehari ia hanya bisa menghabiskan tiga liter beras.

Sementara, jika konsumen yang berdatangan Ramai bisa di pastikan dalam satu hari habis sebanyak sepuluh liter beras.

“Jika sepi pasti habisnya 5 liter sampai 3 liter nasi. Kalau ramai pasti habis 10 liter beras,” jelasnya.(Rez)




Harga Beras Eceran di Tigaraksa Naik Rp 2000 Per Kilogram

Kabar6-Sejak awal tahun ini harga beras di berbagai daerah melonjak naik. Seperti di Kabupaten Tangerang, kenaikan harga beras nilainya bervariasi.

Alfiansyah, pedagang beras di Pasar Tigaraksa mengatakan, harga per kilogramnya bermula Rp 7500 naik menjadi Rp 8500 hingga Rp 10 ribu.

“Rata rata beras yang ketengan saat ini naiknya seribu lima ratus sampai dua ribu rupiah,” ujar Alfiansyah pedagang beras yang berada di Pasar Tigaraksa kepada kabar6.com, Sabtu (14/1/2023).

**Baca Juga: Begal Todongkan Senpi ke Pemotor dan Warga di Pasar KemisĀ 

Alfi mengatakan, per satu karungnya beras naik tiga ratus lima puluh ribu sampai lima ratus ribu. Semula harga per satu karung beras Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.

“Jika harga beras persatu karung naik lima ribu sampai seratus ribu, awal mula harga beras per satu karung itu dua ratus ribu sampai tiga ratus ribu, sekarang menjadi 350 ribu sampai 500 ribu,” ujarnya.

Ia menyebut, dampak adanya harga beras naik lantaran adanya banjir yang merendam area persawahan dan permintaan warga meningkat. Kondisi tersebut menyebabkan harga jual beras naik.

Alfi melanjutkan, pasokan beras saat ini juga terbilang susah diperolehnya. Satu hari pedagang beras bisa memesan dua karung sampai empat karung. Namun, sampai saat ini stok beras terbilang cukup sulit lantaran pasokan berkurang.

“Beras saat ini terbilang susah. Biasanya saya ngambil beras di Karawang, Jawa Barat. Saya bisa ngambil per hari 2 sampai 4 karung, namun saat ini untuk memesan kepada pemasok terbilang susah,” jelasnya. (Rez)

 




Harga Bahan Pangan di Tangsel, Pedagang: Semua-semua Naik

Kabar6-Harga-harga komiditi bahan pangan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tak terbendung. Banyak sayur mayur setiap hari harganya naik seperti cabai, bawang merah, daun bawang.

Hanya harga tomat saja yang mengalami penurunan. Itupun relatif sedikit. “Hari ini masih mahal, semua-semua naik,” kata Atib, pedagang di Pasar Serpong, Jum’at (11/3/2022).

Ia menyebutkan, cabai keriting sekarang Rp 60 ribu dari sebelumnya Rp 40 ribu per kilogram. Harga cabai rawit merah juga mengalami kenaikan menjadi Rp 80 ribu dari sebelumnya Rp 60 ribu sekilo.

Kemudian, lanjut Ari, harga bawang merah juga naik, dari Rp 30 ribu per kilo menjadi 40 sampai 45 ribu rupiah. Tomat turun dari 20 ribu sekarang 18 ribu sekilo.

**Baca Juga: Banyak Ajuan Pangkas Pohon Rawan Tumbang di Tangsel

“Daun bawang biasanya Rp 12 ribu sekarang mah 15 ribu per kilo,” jelasnya.

Di lokasi yang sama, Sri, pedagang tempe di pasar itu mengaku telah menjual tempe dengan harga stabil diharga Rp 6000 per papan. Harga itu, naik seribu rupiah dibanding sebelum adanya kenaikan harga kedelai di harga Rp5000 per papan tempe.

“Sekarang stabil Rp 6000 satu papan. Sebelum mogok saya jual Rp8000. Sebelum kedelai langka Rp5000,” jelasnya.(yud)

 




Harga Naik, Pedagang Daging di Pasar Serpong Kompak Mogok

Kabar6.com

Kabar6-Aksi agar menghentikan aktivitas lewat surat edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia berdampak ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Mogok dagang ditempuh oleh para pelaku usaha karena kenaikan harga dianggap sudah di ambang batas normal.

“Selama tiga hari katanya,” kata M.Alit Mintarya, pengawas Pasar Serpong saat dikonfirmasi kabar6.com, Selasa (19/1/2021).

Kepastian mogok jualan usai dirinya bertemu Haji Arwan, ketua pedagang daging di Pasar Serpong. Semua pedagang kompak tidak menggelar lapaknya.

“Libur sampai harga normal. Semuanya. Sampai udah total. Tadi dari temen-temen pada ngumpul ngasih informasi ke kita,” jelas Karya.

**Baca juga: Jaringan Penerbit Surat Rapid dan Swab Palsu di Bandara Soetta

Menurutnya, kini harga daging sapi lokal sudah mencapai Rp 120 ribu per kilogram. Pada saat normal harganya dibanderol Rp 100 sampai 110 ribu untuk jenis sapi beku kemasan Bulog.

“Sampai gilingan daging tutup total selama tiga hari,” ujar Panu Serpong, sapaan akrabnya.(yud)