1

Agar Tidak Mudah Lapar, Hindari 3 Jenis Makanan Ini

Kabar6-Saat lapar melanda, Anda tentu saja menjadi tidak bisa fokus serta kurang konsentrasi melakukan aktivitas harian atau menyelesaikan sejumlah pekerjaan kantor atau rumah.

Di satu sisi, seringkali kita masih merasa lapar meskipun baru saja makan ‘berat’. Nah tahukah Anda, ternyata ada beberapa makanan yang membuat kita terus ingin makan.

Makanan dengan kandungan zat adiktif membuat seseorang sulit berhenti untuk mengonsumsi sesuatu. Melansir Care2, berikutĀ  tiga jenis makanan yang perlu dihindari agar perut tidak selalu merasa lapar:

1. Makanan beku
Memilih makanan beku pada saat makan malam adalah sebuah kesalahan, karena tidak berisi cukup kalori. Sebaiknya, memilih makanan yang cukup serat, khususnya buah-buahan dan sayuran segar.

2. Sarapan manis
Makanan organik dapat dijadikan sarapan pilihan terbaik. Pertimbangkan untuk mengonsumsi oat dengan buah, madu, selai kacang, dan santan. Mungkin makanan tersebut bukan cara yang baik untuk memulai hari.

3. Kue
Gula putih dan tepung pada kue tidak memiliki serat atau nutrisi. Makanan inilah yang membuat perut terus merasa lapar. Bila ingin mengonsumsi kue, sebaiknya pilih yang dipanggang dengan biji-bijian dan sedikit kandungan gula. ** Baca juga: Kurangi Pujian Fisik untuk Anak

Jadi sebisa mungkin hindari tiga jenis makanan tadi agar tidak mudah lapar.(ilj/bbs)




Dibanding Gula Biasa, Brown Sugar Lebih Sehat?

Kabar6-Gula menjadi bahan makanan dan minuman yang tidak lepas dari pemakaian sehari-hari. Bahkan, gula digunakan untuk tambahan beberapa menu makanan atau minuman agar rasanya makin lezat.

Selain gula pasir, kini gula sudah banyak diganti oleh pemanis buatan atau gula alternatif seperti brown sugar yang ada pada boba, atau bahan alami seperti madu yang belakangan ini cukup populer.

Lantas manakah yang lebih sehat, gula biasa atau brown sugar? Melansir DetikHealth, mengonsumsi gula sebenarnya tidak masalah asalkan sesuai dengan takarannya. Satu sendok teh gula pasir masih dibolehkan, tidak harus sweetener (pemanis buatan). Apabila untuk memasak, gula jadi bumbu boleh dikonsumsi, kecap manis pada semur juga tidak apa-apa, asalkan jangan diminum.

Disebutkan, semua makanan termasuk pemanis buatan aman dikonsumsi para pengidap diabetes. ** Baca juga: Benarkah Kecanduan Belanja Online Termasuk Gangguan Mental?

Tinggal bagaimana bisa mengatur jumlah, jadwal makan dan penggunaan bahan makanan tersebut sebagai pengganti pemanis.(ilj/bbs)




Sehat Mana, Minum Kopi Pakai Gula Putih Atau Gula Aren?

Kabar6-Saat ini banyak orang yang memilih gula aren ketimbang gula pasir sebagai campuran minuman kopi dengan alasan gula aren lebih sehat dibanding gula putih?

Diketahui, gula putih terbuat dari tebu sementara gula aren terbuat dari nira (cairan yang keluar dari batang pohon enau). Gula putih termasuk sumber makanan yang hanya tinggi kalori tapi minim gizi. Sementara gula aren diperkaya oleh beberapa mineral yang diperlukan oleh tubuh.

Sebuah studi, melansir hellosehat, menemukan bahwa gula aren mengandung kalium, fosfor, zink, zat besi, mangan, tembaga, hingga dosis kecil antioksidan, seperti polifenol, flavonoid, dan antosianidin. Gula aren juga kaya akan vitamin B8 (inositol), asam folat, vitamin B1 (tiamin), dan vitamin B2 (riboflavin) yang berfungsi untuk membentuk sel-sel sehat.

Selain dari sisi kandungan nutrisinya, gula aren juga jauh mengungguli gula putih dalam hal nilai glikemik. Dari rentang skor 0-100, nilai indeks glikemik gula pasir putih adalah 100 sementara gula aren memiliki nilai glikemik sekira 35. Semakin tinggi nilai glikemik, semakin cepat pula makanan tersebut menaikkan gula darah.

Gula aren menjadi salah satu pemanis alternatif dengan indek glikemik rendah juga berkat kandungan serat makanan di dalamnya yang disebut inulin. Serat inulin dikenal dapat menjaga kadar gula darah tetap normal. Dari berbagai aspek, gula aren memang jauh lebih unggul daripada gula pasir putih biasa. Namun bagaimana pun juga, gula aren tetaplah gula yang dapat meningkatkan jumlah asupan kalori.

Nah, asupan kalori berlebihan terkait dengan risiko kenaikan berat badan, hingga penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes. Itu kenapa Anda harus tetap membatasi jumlah asupan gula dalam makanan dan minuman sehari-hari guna mencegah risiko yang tidak diinginkan.

Apa pun jenis gulanya, batas rekomendasi porsi gula untuk orang Indonesia dalam sehari adalah 50 gram gula atau setara dengan 5-9 sendok teh. Terlepas dari minum kopi pakai gula aren atau gula putih, seberapa banyak Anda minum kopi juga sebenarnya perlu Anda perhatikan. Meskipun memakai sedikit gula, jika Anda terlalu sering minum kopi, asupan gula tentu akan tetap meningkat.

Bukan cuma kandungan gulanya yang jadi masalah. Kopi mengandung banyak kafein yang juga perlu dibatasi. Anda dibolehkan minum hingga 2-3 cangkir kopi per hari, atau sekira 400-600 mg kafein. ** Baca juga: Apa Itu Fobia Sosial?

Untuk mengurangi asupan kafein, sebaiknya pilih kopi decaf, yaitu kopi dengan bebas atau dengan sejumlah kecil kafein. Agar kebiasaan minum kopi Anda tetap sehat, jangan lupa untuk mengatur kembali waktu minum kopi. Jangan terlalu pagi dalam kondisi perut masih kosong karena bisa membuat Anda sakit perut. Bukan juga di sore atau malam hari yang bisa membuat Anda susah tidur.(ilj/bbs)




Mana yang Lebih Disarankan, Gula Berwarna Kuning Atau Putih?

Kabar6-Dalam keseharian, pemakaian gula sudah menjadi kebutuhan pokok, antara lain untuk minuman, masakan, atau membuat aneka kue. Dan yang pasti, setiap bahan makanan yang kita konsumsi, pasti memiliki kandungan gula di dalamnya.

Nah saat ini ada dua jenis gula yang biasa Anda ketahui, yaitu gula yang berwarna sangat putih dan gula yang berwarna kekuningan. Ada perbedaan dari keduanya? Manakah yang lebih baik?

Pada dasarnya, kedua jenis gula tersebut sama. Hanya saja, melansir Okezone, gula berwarna putih bersih, telah melewati proses kimia untuk memberikan warna yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Demikian juga rasa manis yang ditimbulkan dari gula tersebut pun berbeda. Gula putih bersih memiliki rasa cenderung kurang manis dibandingkan gula kuning. Hal ini yang kemudian menyebabkan seseorang memakai gula putih lebih banyak untuk memberikan rasa manis pada makanan dan minuman yang mereka konsumsi. ** Baca juga: Asah Daya Ingat dengan 5 Kebiasaan Ini

Proses kimia yang dialami gula putih membuat rasa manis dari gula tersebut menjadi berkurang ketimbang gula kuning alami. Untuk menciptakan rasa manis pada makanan, disarankan agar menggunakan gula kuning alami. Selain lebih manis, penggunaan banyak gula pun bisa lebih dikurangi untuk menghindari penyakit berbahaya.(ilj/bbs)