1

Google Maps Temukan Paus Sepanjang 10 Meter di Lepas Pantai California

Kabar6-Pengguna Google Earth dibuat ketakutan setelah menemukan apa yang tampak seperti paus sepanjang 10,2 meter dalam citra satelit di lepas pantai California, Amerika Srikat (AS).

Temuan itu sontak viral ketika penggemar Reddit antusias dengan gambar yang diberi judul, ‘Melihat pantai barat di Google Maps dan menemukan ikan paus!’ Melansir Dailystar, binatang laut yang tingginya sekira 10 meter atau hanya sepertiga dari ukuran paus dewasa, terletak di 38°37’39.6″N 123°23’33.3″W, yang dekat dengan Rocky Point, California di Pantai Barat Amerika Serikat (AS).

Pengguna Reddit lainnya memuji temuan itu karena mereka berspekulasi tentang spesies apa itu. “Itu pasti paus biru. Bentuk dan ukurannya yang khas,” tulis seorang netizen. “Itu paus abu-abu. Panjangnya 30 kaki (10 meter) dan dekat dengan pantai,” sambung lainnya.

“Kedengarannya sangat menarik. Paus di laut, beruang kutub di kutub utara, harimau di India, singa di Afrika,” komentar seorang netizen. ** Baca juga: Robot Bedah di AS Bisa Beroperasi Tanpa Bantuan Manusia

Berita itu muncul setelah pengguna Reddit membagikan tangkapan layar menarik dari sebuah pulau terpencil yang diambil dari Google Maps, yang terlihat seperti karakter Grogu dari Disney dan Star Wars, atau Baby Yoda.

Tangkapan layar, yang diunggah ke halaman Reddit didedikasikan untuk Google Maps, menunjukkan daratan hijau yang tampaknya memiliki telinga makhluk itu. Seperti yang ditulis oleh penulis penampakan penasaran itu sebagai ‘Pulau Baby Yoda’, pengguna lain tampaknya telah mengidentifikasi karakter animasi lain, dari Dumbo hingga Stitch.

Beberapa dari 40 ribu anggota dalam grup juga melihat Shrek, ogre hijau dari film dan franchise dengan nama yang sama, serta seekor sapi.(ilj/bbs)




Terlihat di Google Maps, Polisi Berhasil Tangkap Mafia Italia yang Telah Jadi Buronan Selama 20 Tahun

Kabar6-Setelah 20 tahun menjadi buronan, seorang mafia Italia bernama Gioacchino Gamino akhirnya berhasil diringkus pihak kepolisian di Spanyol. Keberadaan Gamino yang melarikan diri itu terakhir diketahui berada di Spanyol.

Gamino yang dihukum penjara karena kasus pembunuhan, melansir Telegraph, berhasil ditangkap setelah sosoknya terlihat di Google Maps. Selama dalam pelarian, Gamino menjalani kehidupan yang tenang di Spanyol, di mana dia mendirikan toko buah dan sayuran dengan nama palsu. Namun, para detektif yang terus melakukan pengejaran berhasil mengonfirmasi keberadaannya menggunakan gambar di Google Maps.

Sosok Gamino yang tertangkap di fitur Street View menunjukkan dia berada di luar toko kelontong Kota Galapagar di utara Madrid. Toko itu bernama El Huerto de Manu–Manu’s Garden. Rupanya, sejak pindah ke Spanyol Gamino telah mengubah namanya menjadi Manuel. Kecurigaan para detektif bahwa pria dalam gambar itu adalah Gamino meningkat ketika mereka menyelidiki restoran terdekat bernama Manu’s Kitchen.

Foto-foto di halaman Facebook polisi menunjukkan buronan itu mengenakan pakaian koki putih. Para detektif mampu mengidentifikasi Gamino dari bekas luka khas. Spesialisasi pada menu terdaftar sebagai ‘Cena Siciliana’ atau makan malam Sisilia. Gamino ditangkap pada 17 Desember 2021 lalu, tetapi penangkapannya baru terungkap sekarang.

Gamino sendiri merasa bingung karena polisi berhasil menemukan dirinya. Kepada para petugas, Gamino mengatakan, “Saya bahkan belum menelepon keluarga saya selama 10 tahun terakhir.” ** Baca juga: Model Asal Jerman Batal Diundang ke Pesta Pernikahan Karena Terlalu Cantik

Pria itu akan dibawa kembali ke Italia, di mana dia akan menjalani hukuman seumur hidup untuk kasus pembunuhan. Gamino adalah bagian dari klan Mafia Agrigento di Sisilia dan telah dihukum karena berbagai kejahatan, termasuk pembunuhan dan perdagangan narkoba.

Dia terdaftar oleh Kementerian Dalam Negeri Italia sebagai salah satu buronan paling dicari di negara itu. Gamino melarikan diri dari penjara di Roma pada 2002 dan menghilang tanpa jejak.

Penangkapan Gamino adalah hasil dari operasi dua tahun yang dilakukan oleh para detektif Italia. Mereka sibuk melacak dan berhasil mengonfirmasi keberadaan Gamino menggunakan gambar di Google Maps.(ilj/bbs)




Fotografer Asal Zimbabwe Memetakan Kota dan Negaranya Agar Masuk Google Maps

Kabar6-Agar negaranya masuk Google Maps, seorang fotografer sekaligus ahli strategi digital asal Zimbabwe bernama Tawanda Kanhema, nekat menempuh jarak sekira 3.218 km dalam kemitraan dengan Google dan Insta360.

Hebatnya, Kanhema menggunakan dana yang berasal dari kocek pribadi. Melansir Smithsonianmag, Kanhema melakukan pemetaan dengan berjalan kaki, naik perahu, mobil dan lewat udara. “Saya rasa, cukup mengejutkan banyak negara di kawasan ini tidak ada dalam peta. Kita harus berbuat lebih banyak untuk memastikan komunitas tersebut terwakili,” terang Kanhema.

Niat memetakan Zimbabwe berawal saat Kanhema berniat menunjukkan rumahnya di Harare, kepada seorang teman melalui Google Maps Street View. Namun tak disangka, kota tempatnya tinggal tak terekam dalam Google Maps. Peristiwa tak mengenakan itulah yang membuat Kanhema memutuskan memulai perjalanan untuk mendokumentasikan kota juga negaranya pada 2019.

Selama itu, dia menangkap Streetview sepanjang 500 mil di seluruh Zimbabwe. Kanhema membawa kamera di punggung saat mendaki, bersepeda, dan mengendarai ATV.

Dia juga menggunakan mobil, kapal, dan helikopter untuk menempuh berbagai medan. Dana yang dihabiskan sekira Rp72,6 juta. ** Baca juga: Sebelum Ditembak Mati, Gadis Asal Brasil Dipaksa Gali Kubur Sendiri

Untuk sebagian perjalanannya, Kanhema diikuti oleh kru kamera Google, yang merekam perjalanan epiknya melewati bukit pasir dan melalui jalan-jalan kota. Klip-klip perjalanan Kanhema dirilis awal tahun ini, tetapi muncul kembali kemarin di situs media sosial termasuk Reddit.

Sementara itu, Google Maps mengaku tidak dapat mendokumentasikan setiap jalan. Diperkirakan, Google Maps telah mencakup 87 dari 200 negara pada platform yang diluncurkan pada 2007. Namun Google mengatakan, banyak negara lain di planet ini memiliki setidaknya beberapa cakupan.

“Kami memulai di area metropolitan besar di mana kami dapat dengan mudah mengemudi. Kami juga dapat menjalankannya dengan cepat,” jelas Stafford Marquardt, manajer produk untuk Street View.(ilj/bbs)




Mengapa Pulau Mururoa Milik Prancis Disensor Google Maps?

Kabar6-Pulau Mururoa milik Prancis yang merupakan atol kecil di selatan Samudra Pasifik, dan pernah menjadi lokasi 181 uji coba bom nuklir, dijuluki sebagai ‘Pulau Nuklir’. Hal yang aneh, pulau tropis terpencil ini disensor oleh Google Maps.

Dalam citra satelit yang disediakan oleh layanan peta digital, melansir Dailystar, tampak sisi kiri Mururoa di Polinesia Prancis, tetapi mengaburkan separuh lainnya. Citra satelit menunjukkan ada gumpalan kebiruan yang mengaburkan apa pun yang ada di bawahnya. Tidak jelas mengapa sebagian besar pulau itu disensor, tetapi beberapa orang menduga itu terkait dengan sejarah uji coba bom nuklir pulau tersebut.

Prancis melakukan uji coba nuklir yang signifikan di atol itu antara 1966 hingga 1996, dengan sebanyak 181 uji coba dilakukan selama periode itu. Pulau misterius ini sendiri dilarang dikunjungi oleh siapa pun. ** Baca juga: Teroris Paling Dicari Inggris Akhirnya Tertangkap Gara-gara Kebab

Beberapa ledakan uji coba bom nuklir di pulau itu dilaporkan 200 kali dari kekuatan bom yang dijatuhkan di kota Hiroshima, Jepang, pada 1945. Sebuah studi oleh Greenpeace menemukan, uji coba bom nuklir di pulau misterius itu mencemari air hingga di wilayah Peru dan Selandia Baru, dengan tingkat radiasi 12 milirem.

Jadi tidak mengherankan jika pulau tersebut terlarang bagi pengunjung. Tes bom nuklir di situs tersebut dihentikan pada 1996, setelah presiden Prancis saat itu Jacques Chirac memerintahkan pembongkaran fasilitas tes nuklir. “Keamanan negara kita dan anak-anak kita terjamin”, kata Presiden Chirac dalam siaran langsung di radio.

Karena masalah keamanan itu juga, Pulau Mururoa masih dijaga oleh pasukan Prancis, yang dapat menjelaskan mengapa itu diburamkan oleh Google.(ilj/bbs)




Misterius, Google Maps Tampilkan Bangunan yang Dipenuhi Pecahan Kaca di Korut

Kabar6-Sebuah tangkapan tak biasa dari Google Maps memperlihatkan bangunan misterius di Korea Utara (Korut) yang menarik perhatian. Tampak gedung tersebut dipenuhi pecahan kaca.

Pengambilan gambar dari udara untuk layanan pemetaan digital Google, melansir thesun, menunjukkan bangunan biru dan hijau hancur dengan puluhan jendela pecah. Bidikan satelit juga menunjukkan apa yang tampak seperti gunung puing dan pecahan kaca yang tersebar di tempat parkir di bawah, kota selatan Kaesng, empat mil dari perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel).

Tangkapan ini dibagikan di Reddit oleh pengguna d2suarez. “Saya melihat gambar satelit Korea Utara dan memperhatikan bahwa sepertinya ada ledakan di gedung perkantoran ini,” demikian tulisan di samping postingan. “Tampaknya ada kaca di seluruh tempat parkir.”

Dalam komentar di bawah posting Agustus 2020, pengguna kagum dengan penemuan yang tidak biasa. “Pada pandangan pertama saya pikir itu adalah hard drive yang rusak,” komentar seseorang.

“Mungkin ingin menahan diri untuk tidak memosting kata-kata ‘Saya sedang melihat gambar satelit NK’ di internet’,” tulis lainnya. ** Baca juga: Pencuri yang Terjebak dalam Mobil Curian Meminta Bantuan Polisi Norwegia

Akhirnya, penulis posting memecahkan misteri itu. Bangunan tersebut adalah bekas kantor pemerintah yang sebagian dihancurkan tahun lalu. “Saya baru tahu bahwa itu adalah Kantor Penghubung Antar-Gabungan Korea,” tulis d2suarez. “Kedengarannya seperti Korea Selatan yang membangunnya tetapi Korea Utara berusaha dan gagal untuk menghancurkannya.”

Disebutkan, Kantor Penghubung Antar-Gabungan dibuka pada 2018 untuk membantu Korea berkomunikasi. Bangunan tersebut sementara ditinggalkan sejak Januari 2020 sebagai akibat dari pandemi COVID-19. Pada Juni 2020, sebagian telah dihancurkan oleh Korea Utara.

Gedung berlantai empat itu kabarnya dipenuhi dengan amunisi yang diledakkan oleh militer Korut. Tidak ada petunjuk bahwa ada orang yang terluka atau terbunuh dalam ledakan tersebut.

Itu terjadi pada saat meningkatnya ketegangan antara kedua negara. Pada saat itu, Kantor Berita Pusat Korea merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa kantor penghubung hancur secara tragis dengan ledakan hebat.

Ditambahkan, ledakan itu mencerminkan pola pikir orang-orang yang marah di negara mereka. Penghancuran kantor tersebut meninggalkan harapan semua orang yang menginginkan pengembangan hubungan antar-Korea dan penyelesaian damai di Semenanjung Korea.(ilj/bbs)




Horor, Sosok Anak Perempuan Mengintip dari Belakang Pohon di Kuburan Terlihat Lewat Google Maps

Kabar6-Foto seorang anak perempuan tampak tengah mengintip dari balik pohon. Gambar seram itu terlihat di tampilan jalan Google Maps dari pemakaman Martha Chapel, yang angker dengan banyak kisah dan legenda misterius.

Hantu anak perempuan tersebut, melansir Latestly, memiliki kulit berwarna abu-abu dengan wajah pucat dan polos khas anak-anak, tanpa senyum di wajahnya yang semakin membuat suasana terasa menyeramkan. Tidak hanya itu, dari kejauhan terlihat sosok misterius lainnya yang juga sedang memandang ke arah gadis kecil tersebut berada.

Sosok misterius tadi terlihat mengenakan terusan berwarna hitam dengan wajah dan kulit yang sama sekali tidak terlihat. ** Baca juga: Jalan Romawi Kuno Sepanjang Hingga 1.200 Meter Ditemukan Tersembunyi di Bawah Laut

Sejak diunggah pada 25 Agustus 2018 oleh pemilik akun dengan nama The Hidden Underbelly 2.0, video penampakan sosok misterius di Google Maps ini sudah ditonton sebanyak 538.695 kali.(ilj/bbs)




Google Maps Tangkap Penampakan Misterius di Gurun Gobi

Kabar6-Dalan sebuah foto yang diungkap Google Maps, tampak serangkaian bangunan dengan formasi melingkar rapi, di Gurun Gobi yang terletak antara Kathmandu di Nepal dan Mongolia.

Bangunan itu mirip dengan formasi Stongehenge yang merupakan warisan dari Zaman Perunggu. Dan sejak viral di dunia maya, melansir Dailymail, banyak pencinta teori konspirasi yang berpendapat bahwa penampakan itu merupakan China’s Area 51, yaitu pangkalan rahasia Amerika Serikat di Gurun Nevada.

Selain itu, ada juga yang berpendapat jika situs misterius di Tiongkok tadi merupakan susunan panel surya raksasa yang dibentuk melingkar, meskipun tidak dijelaskan siapa pemilik susunan panel surya ini.

Pendapat lain menuding jika bangunan tadi adalah pangkalan militer rahasia. Sementara itu penganut teori konspirasi bernama Blake dan Brett Cousins, yang menjalankan kanal populer thirdphaseofthemoon, menyebut jika deretan bangunan tersebut merupakan landasan atau pangkalan udara bagi makhluk angkasa luar atau alien.

Hal ini diyakini karena dalam foto tersebut terlihat ada tiga pesawat yang secara jelas ditempatkan di tengah situs melingkar, plus sejumlah truk dan menara pengendali.

Namun hingga kini belum ada kejelasan apa sebenarnya situs yang berada di 160 Km Jiuquan tersebut. ** Baca juga: Remaja Berusia 15 Tahun di Tiongkok Jalani Oplas Agar Terlihat Belia

Bagaimana menurut Anda?(ilj/bbs)




Nyawa Nyaris Melayang Gara-gara 3 Kesalahan Fatal yang Pernah Dilakukan Google Maps

Kabar6-Layanan Google Maps memberikan citra satelit, peta jalan, panorama 360°, kondisi lalu lintas, dan perencanaan rute untuk bepergian dengan berjalan kaki, mobil, sepeda (versi beta), atau angkutan umum.

Aplikasi ini dapat membantu seseorang mencari jalan menuju ke tempat yang diinginkan. Namun di balik kemudahan itu, ada beberapa kasus di mana orang-orang malah menemui jalan buntu, bahkan nyaris kehilangan nyawa ketika menggunakan aplikasi ini. Melansir keepome, berikut beberapa kesalahan fatal yang telah dilakukan oleh Google Maps yang pernah terjadi:

1. Tersesat dan nyaris mati
Seorang wanita asal Amerika Serikat bernama Amber Vanhecke (24), harus bertahan selama lima hari karena tersesat di daerah terpencil Grand Canyon. Awalnya, Vanhecke berencana untuk melakukan solo traveling menuju wilayah perbukitan Grand Canyon. Ia pun menggunakan aplikasi Google Maps sebagai penunjuk jalan.

Nahas, aplikasi tersebut malah mengarahkannya ke jalan buntu. Ketika Vanhecke hendak berbalik arah, mobil yang dikendarainya pun kehabisan bahan bakar. Lebih runyam lagi,a sinyal ponsel miliknya tiba-tiba hilang. Ia pun mencoba menghubungi layanan darurat 911, namun tidak berhasil.

Pada hari ketiga, perbekalan yang dibawa Vanhecke sudah habis. Ia bahkan telah merekam pesan perpisahan untuk berjaga-jaga apabila saat ditemukan dirinya dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa.

Pada hari keempat, ia mengumpulkan bebatuan dan menyusunnya menjadi kata ‘HELP’, dengan harapan ada pesawat atau helikopter yang melihat tanda tersebut. Sayang, usahanya berakhir dengan sia-sia.

Pada hari kelima, Amber memutuskan untuk mendaki dan keluar dengan sisa-sisa tenaganya, dan berharap mendapatkan sinyal ponsel. Usahanya pun akhirnya berbuah manis.

Setelah ponselnya mendapatkan sinyal, ia langsung menghubungi layanan darurat. Tak lama setelah itu, sebuah helikopter penyelamat datang dan menemukan mobilnya.

Akhirnya, wanita malang tersebut berhasil selamat setelah 119 jam tersesat. Ia pun langsung dibawa ke rumah sakit karena mengalami dehidrasi yang parah.

2. Dituntun Google Maps masuk ke sarang penjahat
Dua pasangan turis asal Spanyol dan Argentina harus berhadapan dengan kawanan penjahat pada saat tengah melancong ke Brasil, tepatnya di wilayah Favela, sebuah daerah kumuh yang berada di Kota Rio De Janeiro.

Berawal ketika mereka menggunakan aplikasi Google Maps. Nahas, aplikasi itu malah menuntun mereka ke Favela yang merupakan sarang para kriminal. Ketika tengah berjalan mengikuti petunjuk yang diberikan Google Maps, sekelompok orang menghampiri mereka dan menembaki kendaraan yang mereka tumpangi.

Akibatnya, seorang turis bernama Natalia Lorena Capetti (42) mendapatkan luka tembak di bagian punggung. Wanita tersebut sempat dalam kondisi kritis hingga akhirnya petugas medis dapat menyelamatkan nyawanya.

Pihak kepolisian mengatakan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 15.00 waktu setempat, di dekat Morro dos Prazeres Favela. Aksi penembakan itu diduga dilakukan oleh para bandar narkoba yang menguasai wilayah tersebut.

Wilayah Morro dos Prazeres memang sudah menjadi momok bagi para turis yang berkunjung ke Rio De Janeiro. ** Baca juga: Antibodi Kuda akan Digunakan Sebagai Obat Corona?

3. Dua negara hampir terlibat perang karena Google Maps
Kasus lain akibat kesalahan Google Maps dianggap sangat fatal karena melibat dua negara. Eden Pastora, komandan pasukan Nicaragua memerintahkan pasukannya untuk menyerang dan memasuki wilayah Costa Rica.

Pasukan itu pun mengibarkan bendera Nicaragua di wilayah perbatasan sebagai peringatan pada Costa Rica karena dianggap telah mencaplok wilayah mereka.

Eden menjelaskan kepada surat kabar La Nacion bahwa tindakannya didasarkan pada layanan Google Maps yang menggambarkan bahwa Costa Rica telah memasuki wilayah perbatasan Nicaragua.

Persoalan batas negara yang ditampilkan oleh aplikasi Google Maps ini kemudian menjadi hal yang serius, sampai-sampai Jose Miguel Insulza selaku Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Amerika bertemu dengan dua kepala negara tersebut guna penyelesaian permasalahan ini.

Meski begitu, Presiden Costa Rica yang bernama Laura Chincilla tetap bersikukuh bahwa pasukan Nicaragua telah melanggar hukum perbatasan. Ia pun siap membawa masalah ini ke Dewan Keamanan PBB.

Sementara itu, menurut analis Google Geopolicy bernama Charlie Hale, jika memang terdapat kesalahan dari Google Maps dalam menampilkan peta batas kedua negara tersebut. Kesalahan tersebut terletak pada penggambaran perbatasan di bagian Pantai Karibia yang berada di dekat Sungai San Juan.

Waduh…(ilj/bbs)




Berkat Google Maps, Seorang Istri di Peru Kepergok Sedang Selingkuh

Kabar6-Seperti kata peribahasa, sepandai-pandainya menyimpan bangkai baunya akan tercium juga, kisah yang dialami pasangan suami istri (pasutri) asal Peru ini tampaknya menjadi salah satu contoh nyata peribahasa itu.

Bagaimana kisahnya? Seorang pria yang tidak disebutkan namanya memergoki perselingkuhan sang istri berkat Google Maps. Diketahui, Google Maps adalah layanan pemetaan web yang dikembangkan oleh Google.

Layanan ini memberikan citra satelit, peta jalan, panorama 360°, kondisi lalu lintas, dan perencanaan rute untuk bepergian dengan berjalan kaki, mobil, sepeda (versi beta), atau angkutan umum.

Pria malang ini, melansir mirror.co.uk, sontak patah hati saat Google Street View menangkap gambar istrinya tengah bermesraan dengan pria lain. Gambar yang menjadi viral di laman Facebook tersebut menunjukkan deretan bangku di jalur pejalan kaki di Lima, Ibu Kota Peru.

Di sana terlihat seorang wanita yang mengenakan atasan hitam dan kemeja putih, duduk di salah satu bangku dengan seorang pria tak dikenal berjubah putih tidur dengan kepala di pangkuan sang wanita.

Baik wajah pria maupun wanita tadi sengaja disamarkan (buram), yang merupakan praktik standar di Google Maps untuk melindungi privasi orang. Meskipun diburamkan, sang suami tadi sangat mengenali sosok istrinya melalui pakaian yang dikenakan wanita itu.

Disebutkan, sang suami dilaporkan mengkonfrontasi istrinya atas apa yang dia lihat, dan wanita itu pun akhirnya mengakui perselingkuhan yang dilakukan bersama pria dalam gambar. ** Baca juga: Kesal Cintanya Ditolak Terus, Pria AS Ini Ancam Lakukan Penembakan Massal Terhadap Wanita

Kabarnya, pasutri tadi sepakat mengakhiri biduk rumah tangga mereka.(ilj/bbs)




Seorang Pria di India Tuding Google Maps Sebagai Penyebab Pernikahannya Kandas

Kabar6-Seorang pria di India bernama R Chandrasekhar (49) bakal menuntut aplikasi Google Maps ke pengadilan. Bukan tanpa sebab, Chandrasekhar menuding Google Maps sebagai penyebab pernikahannya kandas.

Pria yang berasal dari Distrik Mayiladuthurai ini, melansir Odditycentral, secara khusus menyalahkan fitur ‘Your Timeline’ di Google Maps, yang membuat sang istri terus mempertanyakan ke mana saja dia pergi. Chandrasekhar mengklaim, aplikasi itu terus menunjukkan tempat-tempat yang tidak dikunjungi, sehingga dirinya kesulitan menjelaskan kepada sang istri.

Dalam beberapa bulan terakhir ini, dikatakan Chandrasekhar, istrinya terus melihat fitur Your Timeline, dan menginterogasi dirinya. “Dia terus memikirkannya. Ini memengaruhi seluruh keluarga,” keluh Chandrasekhar.

Karena itulah, Chandrasekhar lantas mendatangi kantor polisi dan melayangkan laporan bagaimana Google Maps sudah menghancurkan pernikahannya.

Chandrasekhar mengungkapkan, sang istri tidak mau mendengarkan perkataannya, meski sudah diberitahu baik oleh keluarga, kerabat, maupun teman mereka.

“Meski sudah dijelaskan, dia tetap menolak untuk mendengarkan. Dia lebih mempercayai Google dari pada orang terdekatnya,” jels Chandrasekhar lagi.

Dalam laporannya, Chandrasekhar menyatakan Google sudah membuat banyak masalah dalam kehidupannya, sehingga dia meminta keadilan. Selain itu, Chandrasekhar pun meminta ganti rugi atas ‘perbuatan’ Google.

Sementara itu polisi dilaporkan belum menentukan tindakan, apakah bakal merespons laporan itu. Namun sumber dari kepolisian mengatakan, mereka akan memanggil Chandrasekhar dan istrinya untuk menjalani konseling.

“Kami mempertimbangkan menghubungi suami dan istrinya, di mana mereka akan melakukan konseling. Jika tidak mempan, kami akan melihat cara lain,” kata sumber tadi. ** Baca juga: Presiden Filipina Tidak Izinkan Sekolah Buka Sebelum Vaksin COVID-19 Ditemukan

Kasihan Google Maps dijadikan kambing hitam.(ilj/bbs)