1

Studi Ungkap, Diet 10:14 Efektif Turunkan Berat Badan

Kabar6-Dari sekian jenis diet, intermittent fasting atau diet puasa banyak diklaim sebagai salah satu diet paling efektif untuk menurunkan berat badan. Beberapa studi ilmiah puna mendukung temuan ini, termasuk studi yang dipublikasikan pada Cell Metabolism.

Studi tersebut, melansir Kompas, fokus pada diet puasa dengan jendela makan 10:14. Apa artinya? Di sini pelaku diet memiliki waktu makan 10 jam dan 14 jam berpuasa. Contohnya, apabila makan pertama Anda adalah pukul 07.00, maka makan terakhirnya adalah pukul 17.00.

Sebanyak 19 orang dewasa yang direkrut dalam studi tersebut memiliki berat badan berlebih, gula darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi. Pendekatan pola makan baru diberikan kepada mereka untuk dijalankan selama tiga bulan.

“Biasanya, orang-orang akan menjalankannya mulai pukul 08.00 hingga 18.00,” kata Dr. Pam Taub, penulis studi dan kardiolog dari University of California, San Diego School of Medicine.

Para sukarelawan dijaga agar tetap terhidrasi dengan baik sepanjang periode puasa. Para peneliti tidak hanya mencatat waktu makan mereka, tetapi juga kebiasaan tidurnya. Ditambahkan Taub, mereka melihat adanya pengurangan berat badan sebesar tiga persen dan penurunan lemak visceral (lemak pada perut) sebesar empat persen.

“Kami tidak meminta mereka mengubah apa yang mereka makan,” ungkap dr. Taub.

Meskipun tidak ada perubahan jenis makanan, mempersempit jendela makan pada kelompok tersebut ternyata mampu menurunkan konsumsi hingga 10 persen kalori.

Hasil positif juga tidak hanya terlihat pada timbangan berat badan. Menurut Taub, level kolesterol dan tekanan darah mereka juga membaik.

Satchidananda Panda, penulis lainnya dari studi tersebut yang juga profesor di Salk Institute for Biological Studies, mengaku terkejut bahwa perubahan kecil pada jendela waktu makan ternyata memberi manfaat yang sangat besar.

“Ketika memasuki fase puasa, tubuh akan mulai menguras cadangan glukosa dalam tubuh dan mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi kita. Ini membuat kita, katakanlah, memasuki ketosis tingkat rendah,” urainya. ** Baca juga: 5 Hal yang Sebaiknya Dihindari Agar Tidak Menyesal di Kemudian Hari

Yuk, dicoba.(ilj/bbs)




Udara Dingin dengan Suhu Tertentu Bantu Turunkan Berat Badan

Kabar6-Diet sehat dan olahraga teratur merupakan cara terbaik untuk menurunkan berat badan. Namun sebuah penelitian yang dilakukan di Belanda menemukan satu hal lain yang mungkin juga dapat membantu Anda menurunkan berat badan.

Para peneliti ini, melansir npr, menemukan bahwa lingkungan juga memiliki pengaruh terhadap usaha anda untuk menurunkan berat badan. Faktor lingkungan tersebut adalah udara dingin. Namun udara dingin yang dimaksud di sini bukanlah udara yang sangat dingin, yang dapat membuat Anda menggigil, melainkan udara dengah suhu sekira 19-25 derajat Celcius.

Seorang ahli mengatakan, gaya hidup sehat seperti diet sehat, tidur cukup, dan berolahraga teratur, disertai dengan penurunan suhu ruangan secara bertahap dapat memberikan pengaruh positif pada usaha anda untuk menurunkan berat badan.

Mengapa udara dingin dapat membantu menurunkan berat badan? Para ahli menduga, dengan membuat suhu ruangan sedikit lebih dingin, maka tubuh harus membakar lebih banyak kalori untuk menjaga tetap hangat (suhu badan berkisar pada 37 derajat Celcius). Bila berlangsung lama, maka kondisi ini dapat mempengaruhi keseimbangan energi dan juga berat badan Anda.

Kuncinya adalah dengan membakar lemak cokelat. Tidak seperti lemak putih, lemak cokelat mengandung banyak mitokondria yang berperan untuk memproduksi panas dalam tubuh. Maka saat tubuh berusaha untuk meningkatkan suhunya, lemak cokelat inilah yang akan terbakar untuk meningkatkan suhu tubuh.

Seorang ahli endokrin di Amerika mengatakan, satu-satunya cara membakar lemak cokelat ini adalah paparan terhadap dingin. Anda tidak perlu membuat ruangan menjadi sangat dingin atau langsung mengubah suhu ruangan kantor atau kamar atau rumah menjadi sangat dingin. Turunkanlah suhu ruangan secara perlahan hingga membuat Ada merasa ‘agak’ kedinginan. ** Baca juga: Kehujanan Tidak Bikin Anda Sakit?

Hal penting yang perlu diingat, jangan berharap bahwa udara dingin saja dapat membuat berat badan turun. Kondisi ini hanya dapat terjadi bila Anda mengkombinasikan udara dingin dengan olahraga teratur dan diet sehat.(ilj/bbs)




Mudah Lelah Bisa Jadi Disebabkan Karena Gaya Hidup

Kabar6-Lelah adalah kondisi tubuh akibat perubahan fisik atau psikologis, berkurangnya kekuatan badan dan atau mental, menurunnya kemampuan kerja dengan segala akibatnya.

Kondisi lelah ditandai dengan tidak adanya energi atau motivasi untuk beraktivitas. Jika Anda termasuk yang mudah lelah, penyebabnya bisa dari faktor gaya hidup, kondisi medis atau adanya penyakit, hingga masalah kesehatan mental.

Tanpa disadari, melansir tempo.co, banyak hal yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, namun justru menjadi penyebab kita mudah lelah. Faktor-faktor yang termasuk dalam gaya hidup ini antara lain terlalu banyak atau kurang olahraga, kurang tidur, pola makan tidak sehat, kegemukan, serta konsumsi kafein atau alkohol yang berlebihan.

Untuk mengatasi mudah lelah serta meningkatkan energi karena gaya hidup, Anda dapat melakukan langkah-langkah mudah seperti berolahraga secara rutin, istirahat cukup, tidur cukup untuk orang dewasa berusia 18-64 tahun dianjurkan untuk tidur selama 7-9 jam per harinya.

Selain itu, mengatur pola makan dengan nutrisi seimbang, minum cukup cairan supaya tidak mengalami dehidrasi, batasi konsumsi kafein serta alkohol, jangan merokok, dan luangkan waktu untuk rekreasi atau melakukan kegiatan rileksasi. ** Baca juga: 5 Makanan yang Bantu Lindungi Kulit dari Efek Buruk Sinar Matahari

Ubah gaya hidup menjadi lebih sehat.(ilj/bbs)




Hasil Penelitian, Jangan Salah Pilih Pasangan Agar Karier Sukses

Kabar6-Memilih pasangan hidup tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Bagi banyak orang, sejumlah hal seperti bibit, bobot, dan bebet penting untuk diterapkan agar mendapatkan pasangan yang berkualitas.

Ternyata tidak sekadar itu, sebuah penelitian ilmiah mengungkapkan, seseorang yang mencintai kita akan mampu membantu membuat pasangannya ‘maju’ dan bukan malah menjatuhkan.

Peneliti di Universitas Carnegie Mellon, Amerika Serikat, melansir Kompas, melakukan survei terhadap 163 pasangan suami istri (pasutri). Hasilnya, orang-orang dengan pasangan yang mendukung, cenderung menghadapi tantangan dengan lebih baik, dan berhasil meraih kesuksesan.

Mereka juga menemukan bahwa orang-orang yang bersaing untuk mendapatkan kesuksesan, hidup lebih bahagia dan mengalami kemajuan personal.

Penelitian lain yang diterbitkan dalam Journal of Applied Developmental Psychology menyimpulkan, komitmen dan cinta adalah dua hal yang saling menguatkan. Para periset meneliti sekumpulan pemuda Jerman berusia 18-30 tahun, yang telah bekerja atau masih menempuh pendidikan, serta terlibat dalam hubungan romantis.

Ternyata, individu yang memiliki komitmen tinggi dalam cinta dan kerja menunjukkan reaksi terbaik dalam gejala psikologis, termasuk stres kerja dan kepuasan. Riset ini dilakukan sebanyak dua kali dalam rentang waktu tiga tahun. Hasilnya, mereka yang memiliki komitmen, hidup dalam kebahagiaan yang melimpah dibandingkan mereka yang kurang berkomitmen.

Sementara itu laporan American Enterprise Institute menunjukkan, pasangan yang hidup dalam ‘drama’ yang kurang, cenderung memiliki etika kerja yang lebih baik. Penelitian tersebut juga menemukan, pria yang telah menikah cenderung bekerja lebih banyak 400 jam dalam setahun, dibandingkan pria lajang yang memiliki latar belakang sama.

Alasannya, orang cenderung lebih banyak bekerja saat hubungan intim berjalan dengan baik, dan karena tak adanya drama, sehingga memberi kekuatan emosional, kognitif, dan fisik yang lebih besar di tempat kerja.

Riset yang dilakukan peneliti di Universitas Washington menyimpulkan, kinerja seseorang juga dipengaruhi oleh pasangan mereka. Peneliti menilai reaksi dari 4.544 pasangan yang telah menikah, dan meminta mereka untuk melakukan penilaian terhadap lima ciri besar kepribadian manusia.

Kelima ciri itu adalah Openness to Experience (terbuka terhadap hal-hal baru), conscientiousness (sifat berhati-hati), dan extraversion (ekstraversi). Ekstraversi adalah dimensi kepribadian yang berkaitan dengan tingkat kenyamanan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain.

Lalu ada, agreeableness (mudah akur atau mudah bersepakat), serta neuroticism (neurotisme). Neuroticism adalah dimensi kepribadian yang menilai kemampuan seseorang dalam menahan tekanan atau stres.

Selama lima tahun, peserta diminta memberikan laporan tentang keberhasilan pekerjaan yang diukur dengan kepuasan kerja, kenaikan gaji, dan promosi. Peserta dalam riset juga diminta memberikan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga, gaya hidup, dan kepuasan dalam pernikahan.

Hasilnya, kepemilikan atas pasangan yang baik atau bertanggung jawab dapat membantu kehidupan kerja yang sehat. Pasangan seperti itu juga bisa menjadi contoh yang baik karena mampu mendorong kemampuan dan produktivitas yang lebih besar di tempat kerja.

Sebuah riset yang dilakukan di Universitas California menemukan fakta, orang-orang yang berada dalam ikatan komitmen atau berpasangan, cenderung memiliki gaji lebih tinggi daripada orang lajang.

Riset ini juga menemukan, mereka yang memiliki ikatan semacam itu juga lebih cepat mendapatkan promosi, dan mencapai puncak karier.

Penelitian tersebut memperkirakan, sebanyak 70 persen pendiri bisnis sukses bertaraf tinggi sudah menikah saat menjadi wirausahawan. ** Baca juga: Jogging dalam Ruangan pun Miliki Kekurangan

Jadi ungkapan yang menyebutkan “Jika ingin sukses dalam karier dan memiliki kehidupan yang bahagia, maka jangan salah memilih pasangan” itu bisa jadi ada benarnya juga.(ilj/bbs)




Frekuensi Mandi Tiap Orang Tergantung Gaya Hidup & Kondisi Geografis

Kabar6-Rutin membersihkan tubuh atau mandi memang sangat disarankan agar kotoran dan kuman bisa hilang sehingga tubuh tetap sehat. Meskipun demikian, menggunakan air dan sabun saat mandi sebaiknya tidak kurang serta tak berlebihan.

Sejumlah pakar meyakini rata-rata orang mandi terlalu sering ketimbang seharusnya. Namun tidak ada angka pasti berapa kali jumlah mandi yang seharusnya. Semua tergantung pada gaya hidup dan kondisi geografis tempat tinggalnya. Karena itulah, melansir Republika, jumlah mandi yang disarankan bisa berbeda-beda di tiap lokasi. Terlalu sering mandi dengan sabun alkali bisa mengikis minyak alami di permukaan kulit. Padahal, minyak itu melindungi sel kulit dan menjaga kulit tetap lembap.

Akibatnya, kulit rentan terpapar bakteri dan virus. Kondisi itu juga memicu gatal-gatal, kulit kering, bersisik, serta penyakit eksim. Selain tidak dianjurkan terlalu sering. Sebaiknya durasi mandi tidak terlalu lama dan tidak menggunakan air terlalu panas.

Menyabuni tubuh secara berlebihan pun tidak sehat. Gosokan yang terlalu banyak bisa menghancurkan sebum sehingga flora kulit tak seimbang. Sejumlah studi mengaitkannya dengan alergi, asma, penyakit autoimun, serta diabetes.

Di sisi lain, jarang mandi dapat memicu perkembangan komedo dan jerawat. Melewatkan mandi ketika tubuh sedang berkeringat atau setelah berolahraga dapat mengakibatkan masalah yang lebih besar dibanding akumulasi kotoran dan bakteri.

Keringat dapat mengiritasi kulit dan meningkatkan risiko infeksi bakteri atau jamur. Tidak membersihkan kulit secara cukup juga dapat menyebabkan dermatitis neglecta, kondisi akibat akumulasi sebum, keratin, keringat, dan kotoran.

Agar kulit tetap sehat dan terhidrasi, penting untuk mengingat bahwa mandi cukup dilakukan dalam waktu singkat. Gunakan air hangat dan pilih sabun lembut yang mampu membersihkan sekaligus melembapkan kulit. ** Baca juga: Benarkah Keripik Sayuran Lebih Baik Ketimbang yang Terbuat dari Kentang?

Hindari menggosok tubuh terlalu keras saat menggunakan produk lulur. Usai mandi, pakailah lotion agar kulit lebih sehat. Tak hanya mandi, mencuci tangan dengan air dan sabun pun penting guna menghindarkan penyakit.(ilj/bbs)




Ketahui Sejumlah Gaya Hidup yang Tidak Dianjurkan

Kabar6-Kesibukan tak kenal waktu, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan, membuat banyak orang mengabaikan pola hidup sehat, termasuk mengonsumsi sejumlah makanan bernutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Akibatnya, terdapat sejumlah gaya hidup yang tanpa disadari merugikan kesehatan Anda. Apa sajakah itu? Melansir futurecycle, ini dia delapan gaya hidup yang dimaksud:

1. Pola hidup tidak teratur
Istirahat malam yang cukup dapat menurunkan tekanan darah tinggi saat melakukan aktivitas di pagi hingga sore hari, dan mengurangi detak jantung yang tidak teratur. Orang yang memiliki waktu tidur tidak cukup cenderung lebih rentan terkena serangan jantung.

2. Kurang sinar matahari
Kekurangan vitamin D mengakibatkan timbunan plak-plak kotor dalam pembuluh darah. Dokter menyarankan, setidaknya butuh minimal 30 menit terpapar sinar matahari pada pukul 10.00-15.00 setiap hari untuk membantu tubuh memproduksi vitamin D yang sangat baik bagi kesehatan.

3. Minim konsumsi buah & sayur
Sebuah penelitian baru menemukan, orang yang cukup mendapatkan asupan gizi buah dan sayur dapat menurunkan risiko terserang stroke hingga 52 persen. Buah & sayur mengandung serat, vitamin, mineral, antioksidan, dan kaya akan kalium, yaitu elektrolit penting bagi fungsi jantung dan juga membantu menyeimbangkan kadar asam-basa dalam tubuh.

4. Kurang jalan kaki
Coba luangkan waktu untuk berjalan kaki sebelum bekerja. Berjalan 10 ribu langkah setara dengan berolahraga selama 45 menit.

5. Abaikan kebersihan gigi
Ternyata kesehatan gigi dan jantung saling berhubungan. Bahkan penelitian menunjukan, buruknya kesehatan gigi dan radang gusi dapat menyebabkan penyakit jantung. Peradangan kronis yang terjadi pada lapisan gusi bisa mempengaruhi tubuh dan menyebarkan bakteri-bakteri kecil ke dalam aliran darah.

6. Kurang konsumsi susu
Penelitian terbaru menunjukan, wanita yang mendapatkan asupan susu tertinggi mengurangi 50 persen risiko mereka terhadap penyakit diabetes, dibandingkan dengan wanita yang kurang menerima asupan susu.

7. Berlebihan konsumsi minuman berenergi
Minuman berenergi adalah salah satu sumber gula nomor satu dan berkontribusi besar terhadap peningkatan kadar trigliserida dalam darah, penyebab panyakit kardiovaskular. Beralihlah ke air putih, lemon, atau jus buah lainnya untuk mengurangi dahaga.

8. Jarang liburan
Liburan bersama keluarga atau teman dapat mengurangi tingkat stres penyebab tekanan darah tinggi. Bahkan sebuah studi selama 20 tahun yang melibatkan 750 wanita mengungkapkan, mereka yang tidak berlibur sekali dalam enam tahun berisiko 50-100 persen terkena serangan jantung. ** Baca juga: Ladies, Makanan yang Dikonsumsi Ternyata Dapat Pengaruhi Kesehatan Miss V Anda

Yuk, ubah gaya hidup menjadi lebih sehat.(ilj/bbs)




Atasi Rambut Beruban dengan Ubah Gaya Hidup

Kabar6-Biasanya uban atau rambut putih identik dengan orangtua. Secara umum, ada dua faktor yang dapat memicu munculnya uban, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.

Berbagai faktor intrinsik yang dapat menyebabkan terjadinya uban adalah gangguan keseimbangan hormonal, genetika, enzim, dan usia. Sementara itu, melansir Carasehat, beberapa faktor ekstrinsik yang dapat memicu timbulnya uban adalah zat racun, yang mungkin berasal dari berbagai produk perawatan rambut seperti shampo atau pewarna rambut.

Selain itu, perubahan iklim dan tingginya tingkat polusi udara juga dapat membuat rambut terkontaminasi oleh berbagai bahan kimia yang dapat merusak folikel rambut.

Karena itulah, menjaga kesehatan rambut merupakan salah satu cara untuk mencegah rambut beruban. Caranya adalah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi rambut melalui konsumsi diet sehat dan seimbang, yaitu dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung banyak vitamin B6 dan asam folat, yang dapat meningkatkan kadar enzim katalase di dalam tubuh.

Hal lain, ubah juga gaya hidup Anda dengan menghindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Terapkanlah pola hidup sehat dengan berolahraga secara teratur.

Jika Anda merupakan seseorang yang tidak dapat meninggalkan penggunaan berbagai produk pewarna rambut, usahakanlah untuk memilih pewarna rambut yang memiliki banyak kandungan bahan alami. ** Baca juga: Seseorang dengan Aromantis Susah untuk Jatuh Cinta

Sementara itu, bagi Anda yang memiliki risiko beruban karena faktor genetik, dibutuhkan perhatian lebih terhadap kesehatan rambut Anda.(ilj/bbs)




Miliki Berat Badan Ideal Bukan Jaminan Punya Kadar Kolesterol Normal

Kabar6-Anggapan bahwa berat badan dapat menjadi patokan kadar kolesterol seseorang ternyata tidaklah benar. Orang yang kurus atau tidak mudah mengalami kenaikan berat badan umumnya tidak menyadari jumlah lemak dikonsumsi. Tidak ada yang dapat lepas dari gangguan kardiovaskuler jika memiliki pola hidup yang tidak sehat.

Kolesterol adalah zat yang dibutuhkan tubuh untuk berbagai hal termasuk memproduksi sel-sel baru. Terdapat dua sumber kolesterol pada tubuh yaitu dari internal (dalam tubuh) dan secara eksternal dari makanan yang dikonsumsi.

Namun kadar kolesterol yang melebih normal dapat menyebabkan terjadinya masalah pada jantung. Peningkatan kolesterol dalam darah disebabkan oleh konsumsi makanan dengan tinggi lemak jenuh dan fat trans. Kadar lemak jenuh yang tinggi kebanyakan dari sumber makanan hewani, sedangkan fat trans berasal dari makanan dalam kemasan.

Terdapat berbagai macam faktor yang dapat meningkatkan kadar kolesterol seseorang, sehingga pada orang yang kurus juga dapat mengalami peningkatan kadar kolesterol. Melansir VivaHealth, ini sejumlah faktor yang dimaksud:

1. Makanan yang dikonsumsi
2. Mengonsumsi makanan dengan kadar tinggi lemak jenuh yang umumnya terdapat dalam makanan hewani dapat meningkatkan kadar kolesterol.
3. Kurang olahraga
4. Olahraga dapat membantu meningkatkan HDL atau kolesterol baik pada tubuh dan menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat.
5. Asap rokok dapat merusak dinding pembuluh darah dengan cenderung menumpuk lemak yang tersimpan. Merokok juga dapat menurunkan kadar HDL pada tubuh.
6. Beberapa orang memiliki warisan dari keluarga sehingga sel-sel dalam tubuh tidak membuang LDL atau kolesterol jahat. Kondisi ini menyebabkan liver/hati akan memproduksi terlalu banyak kolesterol.

Bagaimana cara mencegah peningkatan kadar kolesterol? Perubahan gaya hidup merupakan kunci untuk dapat menurunkan kolesterol dan mencegah peningkatan kolesterol. Gaya hidup sehat yang dapat dilakukan seperti:

1. Mengonsumsi makanan rendah garam seperti buah, sayuran dan gandum
2. Membatasi jumlah konsumsi lemak hewani
3. Berhenti merokok
4. Berolahraga setiap hari minimal 30 menit
5. Berhenti atau mengurangi konsumsi alkohol. ** Baca juga: Apa Saja Tanda Tubuh Kekurangan Gizi?

Untuk meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan kadar kolesterol, beberapa makanan dan nutrisi dapat dikonsumsi seperti serat, kedelai dan telur. Selain itu juga pilih makanan yang mengandung sterol, stanol, lemak tak jenuh, dan omega-3.(ilj/bbs)




Begadang Ganggu Kesehatan Mental

Kabar6-Sebuah studi yang dikeluarkan oleh jurnal Nature Communications mengungkapkan, mereka yang biasa bangun pagi biasanya minim risiko terkena masalah mental dibandingkan mereka yang sering tidur larut malam, apalagi begadang menjelang subuh.

Studi genetik berskala besar yang dilakukan oleh University of Exeter, melansir Cosmopolitan, berhasil mengumpulkan data dari 250 ribu partisipan yang mendaftarkan diri ke sebuah perusahaan genetik bernama 23andMe, dan 450 ribu orang partisipan lainnya mendaftarkan diri ke UK Biobank. Para partisipan kemudian ditanya mengenai kebiasaan mereka, apakah mereka termasuk sebagai ‘morning person’ atau seorang ‘evening person’. Setelah menjawab beberapa pertanyaan, genom mereka kemudian dianalisa, dan hasilnya menunjukkan gen-gen tertentu dari orang-orang tersebut yang diduga mempengaruhi pola tidur mereka.

“Ada beberapa alasan mengapa beberapa orang menjadi night owls, salah satunya adalah karena adanya perbedaan dalam cara otak bereaksi terhadap sinyal cahaya dari luar. Alasan lainnya karena fungsi normal dari jam internal (internal clocks) tubuh,” kata Samuel Jones, pemimpin penelitian dari University of Exeter.

Ditambahkan, “Jumlah partisipan yang banyak dalam studi kami menunjukkan bahwa mereka yang terbangun hingga larut malam berisiko tinggi mengalami gangguan mental seperti schizoprenia dan kondisi mental yang lemah, meski penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan sepenuhnya hubungan antara keduanya.”

Hasil penelitian menunjukkan, mereka yang begadang hingga larut memiliki kemungkinan 10 persen lebih besar untuk mengalami rasa cemas di kemudian hari. Namun penelitian ini tidak menunjukkan adanya risiko obesitas dan diabetes bagi mereka yang bergadang hingga larut, meskipun beberapa studi sebelumnya mengatakan demikian.

Menurut kesimpulan Samuel, mereka yang begadang hingga larut tubuhnya terus bekerja melawan waktu natural tubuh untuk berisitirahat, yang kemudian berpengaruh negatif pada cara berpikir mereka.

Sementara itu seorang sleep psychologist bernama Hope Bastine mengatakan, kita perlu mencari tahu kebutuhan tidur masing-masing terlebih dahulu. “Bereksperimenlah dengan melihat seberapa produktivitas kamu di kantor, dan bagaimana performamu sehari-hari, kemudian aturlah jadwalmu sesuai dengan hasil tersebut,” jelasnya. ** Baca juga: Usai Makan, Hindari Lakukan Lima Kebiasaan Ini

Dikatakan, kita juga harus mencari ritme yang sesuai, siapkan jadwal, dan atur gaya hidup yang sesuai, karena hal ini akan membuat Anda merasa lebih baik. Dan yang terpenting, pastikan jadwal tidur tidak ditawar-tawar.(ilj/bbs)




Wanita yang Rajin Bangun Pagi Jauh dari Depresi

Kabar6-Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 32 ribu wanita mengungkapkan, kaum hawa yang cenderung bangun lebih awal memiliki risiko penyakit mental lebih rendah, karena paparan sinar matahari yang lebih besar.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Psychiatric Research ini, melansir Independent, para peneliti di Universitas Colorado di Boulder dan Brigham and Women’s Hospital di Boston memeriksa hubungan antara gangguan suasana hati dan chronotype. Dalam hal ini, seberapa dini atau seberapa lambat seseorang melakukan sinkronisasi pada 24 jam sehari. Penelitian ini dilakukan secara bertahap selama empat tahun pada wanita dengan profesi suster, yang notabene mengalami jam kerja yang berubah-ubah.

Pada 2009 yaitu ketika analisis dimulai, tidak seorang pun peserta didiagnosis dengan depresi. Saat itu sebanyak 37 persen menggambarkan diri mereka sebagai orang yang bangun pagi, 53 persen mengatakan mereka adalah tipe menengah atau bangun siang, dan 10 persen menggambarkan diri mereka sebagai tipe malam alias tipe yang masih terjaga hingga dini hari.

Usai penelitian, para peneliti mengamati 2.581 kasus depresi telah berkembang. Sebanyak 290 di antaranya berada dalam tipe malam. Hasilnya, wanita yang bangun lebih lama (tidak pagi hari) lebih mungkin untuk depresi. “Ini memberi tahu kita bahwa mungkin ada efek chronotype pada risiko depresi yang tidak didorong oleh faktor lingkungan dan gaya hidup lainnya,” kata CĂ©line Vetter, salah satu peneliti.

Ditambahkan, efek chronotype sendiri sangat tergantung oleh berapa banyak paparan sinar matahari yang diterima. ** Baca juga: Terapi Musik Punya Sejumlah Manfaat yang Tak Diduga

Yuk, rutin biasakan diri bangun pagi agar jauh dari depresi.(ilj/bbs)