1

Sering Flu Jelang Haid, Ini Penyebabnya

Kabar6-Ada banyak hal yang dirasakan kaum hawa menjelang haid, atau biasa disebut Pre Menstrual Syndrome (PMS). Mulai dari mood yang berubah-ubah, selalu lapar, hingga yang sering tidak disadari adalah mudah sakit flu.

Ya, sakit flu menjelang haid itu nyata dan bukan sugesti semata. Apabila Anda berpikir flu yang diderita akibat tertular dari orang lain, flu yang sering terjadi menjelang haid tidak seperti itu. Meskipun gejala yang dirasakan sangat mirip dengan flu pada umumnya, yaitu rasa lemas, kedinginan, lebih lelah dari biasanya, nyeri otot, mual, dan bahkan disertai muntah.

Menurut ahli, melansir Womantalk, gejala flu yang didapatkan sebelum menstruasi berkaitan dengan tubuh Anda, yaitu saat prostaglandin (struktur kimia yang menyerupai hormon yang dibutuhkan dalam sistem reproduksi) yang dilepaskan sebelum tamu bulanan itu dimulai. Nah, prostaglandin itulah yang menjadi penyebab gejala flu haid Anda.

Berbeda dengan flu biasa, saat menderita flu PMS ini Anda sebenarnya tidak memerlukan suntikan flu. Namun apabila Anda khawatir, sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapatkan saran langsung dari mereka. ** Baca juga: Kerja dari Rumah Selama Pandemi COVID-19, Bagaimana Efeknya Terhadap Berat Badan?

Hal yang harus diingat, setiap kali merasa ada yang tidak beres dengan tubuh Anda, wajib berkonsultasi dengan dokter. Apakah itu flu menjelang haid, flu biasa, atau flu tanda dari penyakit serius, sebaiknya hubungi dokter untuk memastikannya.(ilj/bbs)




Hindari 6 Hal Ini Saat Anda Mulai Alami Gejala Flu dan Batuk

Kabar6-Selama musim penghujan, banyak orang terserang flu dan batuk. Tidak hanya membuat tubuh jadi lemas, flu dan batuk juga dapat mengganggu aktivitas harian, sekaligus membuat banyak pekerjaan menjadi tertunda.

Flu dan batuk terjadi salah satu penyebabnya karena daya tahan yang menurun. Di sisi lain, melansir dokter.id, terdapat beberapa hal yang dapat membuat flu dan batuk Anda semakin memburuk. Apa sajakah itu?

1. Merokok
Merokok dan menjadi seorang perokok pasif dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan dan membuat gejala flu atau batuk yang Anda alami semakin memburuk. Jadi, pastikan Anda menghentikan kebiasaan merokok selama sakit, atau bahkan selamanya.

2. Stres
Berbagai penelitian telah menunjukkan, stres akan membuat Anda lebih mudah terkena infeksi berbagai jenis virus flu dan memperburuk gejala flu dan batuk saat Anda sakit. Selain itu, stres juga dapat mengganggu tidur Anda.

3. Tidak bersihkan tangan menggunakan sabun
Bila memungkinkan, cucilah tangan Anda dengan sabun untuk membunuh kuman dengan lebih baik. ** Baca juga: Yuk, Cuci Tangan Usai Pegang 7 Benda Ini untuk Hindari Virus

4. Konsumsi minuman berkafein
Meskipun konsumsi kopi membuat lelah atau kantuk hilang, pastikan Anda menghindari minuman berkafein tersebut karena dapat mengalami dehidrasi, termasuk minuman beralkohol.

5. Makan tidak teratur dan kurang minum
Saat sakit, mungkin Anda menjadi tidak nafsu makan dan malas minum. Padahal ketika sakit justru merupakan saat-saat di mana tubuh Anda membutuhkan cairan lebih banyak, terutama bila Anda juga mengalami demam.

Setop kebiasaan buruk tadi saat Anda mulai mengalami gejala flu dan batuk.(ilj/bbs)




Butuh Waktu Berapa Lama Virus Flu Menular ke Orang Lain?

Kabar6-Saat salah satu anggota keluarga atau teman kantor satu ruangan ada yang sakit flu, biasanya tak lama kemudian ada saja yang ikut tertular. Ya, gejala flu memang sangat mudah menular, sehingga idealnya Anda perlu cuti sakit dulu sampai benar-benar sembuh.

Lantas, berapa lamakah waktu yang dibutuhkan virus flu agar bisa menular dari satu orang ke orang lainnya? Virus influenza, melansir Hellosehat, menyebar lewat tetesan liur yang muncrat ketika Anda bersin, batuk, atau sekadar berbicara. Tetesan liur itu bisa melesat ke udara hingga 30 cm, dan akhirnya terhirup oleh orang-orang di sekitar.

Gejala flu juga bisa menular melalui sentuhan, misalnya jabatan tangan. Orang yang terinfeksi akan terus bersin dan membersihkan hidung atau menutup hidungnya saat bersin dengan tangan. Tentunya virus akan menempel pada tangannya dan menempel pada berpindah pada setiap benda yang disentuhnya.

Virus flu paling rentan menular selama fase inkubasi, masa di antara paparan pertama sampai munculnya gejala flu. Fase inkubasi umumnya terjadi sekira 24 jam sampai tujuh hari (satu minggu) setelah kontak pertama Anda dengan virus. Ini berarti, Anda dapat terinfeksi dan mengalami gejalanya kapan saja dalam rentan masa inkubasi tersebut.

Orang dewasa bisa menularkan virus flu pada orang lain dalam lima atau 10 hari setelah ia merasakan gejala. Jadi misalnya, Anda mulai mengalami gejala flu pada hari ketiga dalam masa inkubasi, Anda bisa menularkannya pada orang-orang di sekitar mulai dari hari itu juga sampai 10 hari setelahnya.

Selama masa ini, virus akan paling menular dalam 24 jam sampai tiga hari setelah gejala muncul. Artinya, gejala flu Anda akan paling mudah menular dalam 4-6 hari selama masa inkubasi. Setelah itu, tingkat kegawatan penularan flu akan semakin menurun meski risiko penularannya akan tetap sama. Sementara untuk anak-anak yang sehat akan tertular hingga dua minggu kemudian.

Orang yang sistem imunnya sudah lemah dan terkena flu bisa menyebarkan virus influenza selama berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan setelah mereka sembuh dari penyakit tersebut.

Hal itu karena gejala flu sudah bisa menular, bahkan sebelum orang yang terinfeksi merasakan gejalanya atau menyadari bahwa dirinya sudah jatuh sakit. Inilah sebabnya mengapa flu bisa memakan banyak korban setiap tahunnya.

Menurut Center for Disease Control and Prevetion (CDC), cukup sulit menghindari penyebaran virus flu, karena meski sedang dalam masa pengobatan, bukan berarti gejala flu akan langsung berhenti menular.

Jadi, vaksin flu sangat penting untuk Anda dapatkan. Jika Anda sudah divaksin, kesempatan untuk tertular flu dari orang-orang sekitar akan lebih rendah. ** Baca juga: Makanan yang Terbuat dari Tepung Halus Punya Sejumlah Efek Negatif

Cara lainnya adalah dengan sering-sering mencuci tangan dengan sabun hingga bersih, atau gunakan hand sanitizer. Menjaga kebersihan diri adalah cara yang baik untuk mencegah gejala flu menular. Selain itu, minimalisir kontak dengan orang yang sedang sakit dan minum suplemen vitamin C.(ilj/bbs)




Mesin Cuci Bisa Tularkan Flu?

Kabar6-Saat ini sebagian besar rumah tangga sudah menggunakan mesin cuci sehingga tidak perlu menghabiskan cukup banyak waktu dan tenaga untuk urusan mencuci baju.

Namun di balik kemudahan itu, pakar kesehatan menyebutkan bahwa mesin cuci bisa menyebarkan flu ke semua penghuni rumah. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Pakar kesehatan dari University of Arizona, Amerika Serikat bernama Kelly Reynolds, melansir doktersehat, menjelaskan bahwa bahwa tanpa kita sadari baju yang digunakan oleh mereka yang sedang flu juga mengandung puluhan virus flu. Bahkan, kotoran dari penderita flu sendiri memiliki jutaan virus tersebut.

Nah, hal yang menjadi masalah adalah kita hanya perlu terpapar seratus virus flu untuk tertular penyakit tersebut. Padahal, pada celana dalam yang kita masukkan ke mesin cuci, setidaknya kita bisa menemukan 0,1 gram residu kotoran. Karena tercampur dengan semua pakaian di dalam mesin cuci, maka virus flu dari celana dalam tersebut tentu akan menyebar dengan cepat.

Reynolds dalam penelitiannya mengungkapkan, sebanyak 90 persen pakaian yang tercampur dengan celana dalam di mesin cuci akan terkena virus flu.

Meskipun kita sudah menggunakan suhu air yang panas, deterjen, atau bahkan pewangi, tetap saja virus flu ini bisa menyebar dan bisa membuat kita tertular flu jika memakai pakaian yang sudah terpapar virus tersebut.

Banyak deterjen yang mengaku bisa membunuh bakteri, padahal, dalam realitanya deterjen hanya mengunci bakteri dan bau saja sehingga sebenarnya masih ada cukup banyak bakteri dan virus yang ada pada pakaian tersebut.

Untuk memastikan virus flu ini tidak menyebabkan masalah kesehatan, Reynolds menyarankan kita untuk mengeringkan pakaian dengan suhu yang tinggi setidaknya selama 28 menit. ** Baca juga: Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Saat Anda Lakukan Detoks Gula

Mengingat proses pengeringan pakaian di mesin cuci biasanya tidak akan mencapai waktu selama itu, ada baiknya kita tetap menjemur pakaian di bawah sinar matahari yang panas minimal satu jam agar berbagai virus penyebab flu tersebut bisa mati.(ilj/bbs)




Mitos atau Fakta, Air Hujan Bikin Sakit Kepala

Kabar6-Banyak yang percaya bahwa sakit kepala bisa terjadi karena kehujanan. Benarkah demikian? Pada dasarnya, tidak ada kaitan secara langsung antara sakit kepala dan kehujanan. Daya tahan tubuh juga memiliki pengaruh yang besar.

Air hujan, melansir Klikdokter, akan membuat suhu tubuh lebih dingin, terutama di daerah kepala. Tubuh berusaha mengeluarkan energi lebih besar untuk mengurangi rasa dingin. Inilah yang dapat memicu sakit kepala. Namun bila sistem imun tubuh kuat, kondisi tersebut tidak akan terjadi.

Hal yang membedakan hanya tekanan udara yang rendah selama hujan. Ini dapat membuat seseorang lebih mudah kedinginan dan demam, sehingga bisa menyebabkan sakit kepala muncul.

Penyakit yang sering timbul di musim hujan salah satunya adalah flu, yaitu infeksi virus influenza yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Umumnya, flu bisa sembuh sendiri dengan istirahat cukup.

Selain flu, hipotermia juga perlu diwaspadai. Hipotermia terjadi saat suhu tubuh turun secara drastis. Kondisi ini dapat membahayakan penderitanya. Jika normalnya suhu tubuh seseorang berada di kisaran 37 derajat Celcius, saat hipotermia, suhu tubuh berada di bawah 35 derajat Celcius.

Meski biasanya hipotermia banyak dialami oleh para pendaki gunung, tapi kondisi ini juga bisa terjadi saat musim hujan. Tubuh akan mengaktifkan pengaturan suhu inti dalam tubuh agar stabil di kisaran 37 derajat Celcius.

Bila suhu cukup ekstrem, sistem kerja tubuh bisa kewalahan. Inilah mungkin terjadi bila seseorang banyak beraktivitas di luar ruangan saat musim hujan, sering kehujanan, terutama ketika suhu udara menjadi lebih dingin dan berangin.

Agar tidak mudah sakit saat musim hujan, apalagi jika sering hujan-hujanan, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan:

1. Segera mandi dan keramas setelah kehujanan
Temperatur air hujan biasanya lebih dingin dibandingkan dengan suhu tubuh. Jika kepala tersiram air hujan, maka suhu yang ditimbulkan akan memicu terjadinya penyempitan pembuluh darah di kepala. Akibatnya, Anda bisa mengalami sakit kepala.

Air hujan juga mengandung berbagai bahan kimia dan polusi. Apabila tidak segera dibersihkan, kehujanan dapat memicu berbagai masalah kesehatan, yang salah satunya adalah gatal-gatal pada kulit.

2. Rajin cuci tangan dan kaki
Cuci tangan dan cuci kaki secara rutin untuk membunuh kuman yang menempel di tangan dan kaki yang terpapar benda kotor, cipratan lumpur, air kotor, atau habis menerobos banjir.

3. Jangan sentuh wajah terlalu sering
Sebagian besar virus atau kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mata, dan mulut. Cobalah untuk selalu membawa tisu basah atau hand sanitizer di dalam tas, sehingga jika tangan kotor, Anda bisa segera membersihkannya.

4. Lindungi tubuh
Air hujan mengandung banyak zat kimia dan polutan, sehingga mengandung banyak kuman. Untuk melindungi diri, sebaiknya saat hujan gunakan jaket atau pakaian berlengan panjang, atau payung. Saat musim hujan, Anda juga bisa memakai sepatu bot

5. Konsumsi makanan bernutrisi
Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral seperti dari buah dan sayur. Bila tak yakin dapat memenuhinya, Anda bisa mengonsumsi suplemen.

6. Jangan begadang
Tidur terlalu larut bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun. Hindari begadang agar daya tahan tubuh terjaga dan tidak mudah sakit. ** Baca juga: Hindari 5 Jenis Jenis Makanan Ini Agar Daya Tahan Tubuh Kuat Selama Musim Penghujan

Hindari terlalu sering kehujanan dan terapkan pola hidup sehat agar Anda terhindar dari penyakit.(ilj/bbs)




Makan Brokoli Direkomendasikan Saat Terserang Flu

Kabar6-Cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini membuat banyak orang yang terkena flu. Meskipun sering dianggap sebagai penyakit yang ringan, flu bisa mengganggu aktivitas Anda sehari-hari.

Selain memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter agar mendapatkan obat yang tepat, melansir doktersehat, pakar kesehatan juga menyarankan Anda untuk mengonsumsi beberapa bahan alami seperti jahe hangat, teh hangat, dan memperbanyak asupan buah dan sayuran agar kita bisa cepat sembuh. Nah, brokoli menjadi salah satu jenis sayuran yang sangat direkomendasikan saat kita terkena flu.

Brokoli, menurut pakar kesehatan, kaya kandungan vitamin K, asam folat, dan antioksidan. Berbagai kandungan ini bisa membuat sistem kekebalan tubuh semakin kuat dan efektif dalam melawan berbagai bakteri dan virus yang bisa menyebabkan penyakit, khususnya virus flu.

Untuk mendapatkan manfaat kesehatannya, pakar kesehatan menyarankan konsumsi brokoli yang direbus atau dijadikan sup agar bisa menghilangkan flu dalam waktu yang cepat. ** Baca juga: Hasil Riset Sebutkan, Sering Terlambat Bisa Bikin Panjang Umur

Selain mengonsumsi brokoli, pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperbanyak asupan air putih dan memastikan tubuh cukup beristirahat agar bisa cepat sembuh.(ilj/bbs)




Benarkah Pria Lebih Cepat Sembuh dari Flu Ketimbang Wanita?

Kabar6-Sebuah penelitian dilakukan oleh para ahli dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, untuk mengetahui bagaiman efek influenza terhadap pria dan wanita.

Dalam penelitian yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal berjudul ‘Biology of Sex Differences’ ini, melansir doktersehat, diungkap fakta bahwa wanita cenderung lebih menderita dan mendapatkan dampak lebih parah saat terkena flu daripada pria. Sayangnya, alasan dari hal ini masih belum benar-benar ditemukan.

Para peneliti menggunakan tikus percobaan dan sel manusia yang diekstrak dari tubuh manusia. Tikus dan sel-sel ini kemudian dipapar oleh virus H1N1 atau yang lebih dikenal sebagai flu burung, penyakit yang sempat menghebohkan dunia pada 2009 dan 2010 karena memicu kematian hingga lebih dari 18 ribu orang di seluruh dunia.

Hasilnya, tikus percobaan jantan dan sel manusia dari tubuh pria mampu memproduksi amphiregulin lebih banyak saat terpapar virus flu tersebut.

Diketahui, amphiregulin adalah salah satu faktor pertumbuhan yang berperan besar dalam perbaikan dan pengembangan jaringan tubuh. ** Baca juga: Langkah Tepat Lindungi Kesehatan Mata dalam Jangka Panjang

Dugaan para peneliti, tingginya produksi amphiregulin pada tubuh tikus jantan dan sel tubuh pria berpengaruh pada kesembuhan flu yang lebih cepat.

Selain itu, menurut Sabra Klein, PhD yang merupakan penulis utama dari penelitian ini, tubuh wanita memang cenderung mengalami perbaikan jaringan dengan lebih lambat.

Penemuan ini diharapkan bisa menghasilkan obat-obatan yang membantu proses pengobatan flu yang lebih cepat bagi siapa saja, termasuk kaum hawa yang cenderung lebih lama mengalaminya ketimbang pria.(ilj/bbs)




Flu Bikin Pria Asal Texas Ini Kehilangan Jari Tangan dan Kaki

Kabar6-Malang benar nasib Joei Smith (33). Sakit flu yang dialami Smith membuat dirinya harus kehilangan jari tangan dan kaki. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Berawal ketika pria asal Texas, Amerika Serikat, ini mengalami selama flu seminggu. Namun Smith menganggap flu yang dialami itu hanya penyakit sepele, meskipun kepalanya pusing dan kondisi tubuh terasa tidak karuan saat beraktivitas. Karena tak kunjung sembuh, ia pun memeriksakan diri ke dokter.

Betapa terkejutnya Smith setelah dokter mengatakan bahwa ada kemungkinan ia hanya punya 24 jam lagi untuk hidup. Kondisi ini, melansir menshealth, disebabkan akibat munculnya komplikasi flu yang sangat berbahaya, yakni sepsis dan pneumonia dalam tubuh Smith. Sepsis adalah kondisi medis serius di mana terjadi peradangan di seluruh tubuh yang disebabkan oleh infeksi. Sepsis dapat menyebabkan kematian pada pasiennya.

Meskipun dokter sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menolong pasien mereka, jari tangan dan kaki Smith sudah tidak bisa diselamatkan. Namun dokter mengatakan bahwa Smith sangat beruntung mengingat selain sepsis dan pneumonia, ia ternyata juga mengalami gagal ginjal yang bisa mematikan.

Menurut Daniel Eiras, MD, MPH dari NYU Langone Health, walaupun memang kasus yang dialami oleh Smith sangat jarang terjadi, ada kemungkinan flu memicu komplikasi mematikan seperti ini.

Hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menurun drastis, sehingga ada kemungkinan infeksi mematikan dengan mudah menyerang tubuh. ** Baca juga: Mainan Bayi yang Dibeli Ternyata Senjata Api Otomatis Sungguhan

Selain itu, tekanan darah yang menurun saat flu juga membuat darah kesulitan mengalir ke organ tubuh yang jauh seperti ujung jari tangan dan jari kaki sehingga bagian tubuh tersebut rentan terkena masalah yang serius.(ilj/bbs)




Waspadai 5 Penyakit yang Sering Berjangkit di Sekolah

Kabar6-Seringkali dalam satu kelas, banyak anak yang mengalami flu atau batuk, bahkan kepala yang penuh kutu. “Ketika anak-anak berada dalam kontak dekat mereka akan saling menginfeksi,” kata Kathryn Edwards, profesor pediatri di Vanderbilt University, Nashville.

Meskipun memberi vaksin pada anak dapat mencegah penyakit berat seperti cacar air dan campak, ada beberapa penyakit umum yang dapat menyerang anak. Melansir Medcom, ini lima penyakit yang sering berjangkit di sekolah:

1. Pilek
Penyakit ini memiliki gejala yang akrab seperti hidung meler, bersin, batuk. Pilek adalah penyakit paling umum pada anak. Penyebarannya akibat kuman yang dikeluarkan anak yang sedang bersin. Atau saat anak menyeka hidung kemudian memegang pensil atau mainan.

Anda bisa meredakan ketidaknyamanan anak. Minum banyak cairan bening agar tetap terhidrasi, meringankan hidung tersumbat dengan tetes hidung garam atau gunakan pelembap udara.

Obat flu tidak aman untuk anak di bawah enam tahun, sehingga lebih baik berkonsultasilah dengan dokter sebelum memberikannya kepada anak.

2. Influenza
Flu adalah penyakit pernapasan yang melemahkan dan membuatnya harus beristirahat di rumah selama beberapa hari hingga seminggu. Gejala-gejalanya antara lain menggigil, demam, sangat lelah, sakit tubuh, dan mungkin hidung tersumbat atau batuk.

Virus flu sangat menular dan dapat ditularkan baik melalui udara maupun dengan sentuhan. Seorang anak dapat menular selama sehari penuh sebelum ia menunjukkan tanda-tanda penyakit.

3. Penyakit mata yang menular
Radang selaput yang melapisi kelopak mata ini atau konjungtivitis menyebabkan gatal, kemerahan, nyeri mata, dan penglihatan kabur. Biasanya, kerak akan muncul di sekitar kelopak mata dan bulu mata anak. Cairan putih, kuning atau hijau di salah satu atau kedua mata saat bangun.

Pada beberapa kasus, bagian putih mata dapat berubah menjadi merah atau merah muda. Anak juga dapat terinfeksi jika dia tidak berhenti menggosok matanya atau mengeluh bahwa mata mereka terbakar.

Sebagian mata merah akibat alergi atau iritasi, tapi penyebab utamanya adalah virus dan bakteri yang sangat menular. Konjungtivitis cenderung memuncak selama musim dingin atau musim hujan. Ingatkan anak untuk lebih sering mencuci tangan dan menghindari menggosok mata.

4. Radang tenggorokan strep
Ciri khas strep adalah sakit tenggorokan yang parah, terutama saat menelan. Penyebabnya bakteri streptococcus yang biasanya tidak memicu hidung tersumbat, bersin, atau batuk.

Anak Anda mungkin memiliki bintik-bintik putih atau kekuningan pada amandelnya atau pembengkakan kelenjar getah bening di lehernya, dan demam yang tiba-tiba melonjak di atas 38 derajat Celsius.

Selain melalui bersin dan batuk, bakteri ini dapat hidup dalam waktu singkat di permukaan seperti gagang pintu dan gagang keran. Ajari anak untuk menjauhi teman yang sedang sakit atau mengeluh sakit tenggorokan.

5. Kutu rambut
Anak yang sering menggaruk kepala atau mengatakan ada yang menggelitik di kepalanya, perhatian kulit kepalanya. Mungkin ada kutu di sana. Disebutkan, 22 juta anak di penitipan anak, pra sekolah dan sekolah dasar dihinggapi hewan kecil ini setiap tahun.

Telur kutu juga dapat menempel pada batang rambut. Kutu lebih aktif di malam hari sehingga anak kesulitan tidur atau lebih mudah tersinggung di pagi hari.

Kutu tidak bisa melompat atau terbang, tapi parasit berpindah saat anak-anak dalam kontak yang dekat seperti berkumpul bersama di karpet atau mengerjakan PR. ** Baca juga: Jinten, Rempah-rempah yang Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Kutu dapat melekat pada hampir semua barang. Beri tahu anak Anda agar tidak mencoba syal, topi, atau jaket temannya. Jika ada temannya yang berkutu periksa kepala anak. Kepang dan kuncir kuda dapat meminimalkan kontak yang tidak disengaja.

Jaga kebersihan lingkungan dan konsumsi makanan bergizi agar anak tetap sehat.(ilj/bbs)




Saat Sakit Ada 2 Minuman yang Direkomendasikan

Kabar6-Perubahan cuaca yang ekstrem biasanya menjadi celah datangnya penyakit, baik flu atau batuk. Akibatnya, aktivitas harian menjadi terganggu, sehingga banyak pekerjaan yang harus tertunda.

Seorang ahli diet dan gizi bernama Tracy Lockwood Beckerman RD, melansir Republika, mengungkapkan bahwa banyak orang memandang rendah peran makanan dan minuman di sekitar saat terserang flu. Padahal, bila sudah terkena penyakit, makanan dan minuman sehat bisa bantu menyembuhkan dalam waktu singkat.

“Jika kita sering pergi ke toilet atau demam, ini menjadi tanda kita kehilangan banyak cairan,” kata Beckerman.

Dijelaskan, saat tubuh merasa kurang sehat, air kelapa menjadi minuman yang direkomendasikan. Pasalnya, air kelapa memiliki kandungan elektrolit lebih banyak daripada air biasa. “Anggap saja ini sebagai pedialyte alami,” ujar Beckerman.

Selain air kelapa, Beckerman juga merekomendasikan minum teh hangat saat tubuh kurang sehat. Selain menghangatkan tubuh, teh hangat juga bisa membuat perasaan menjadi lebih nyaman saat sakit. “Teh hangat juga berguna melonggarkan hidung yang tersumbat,” katanya lagi.

Jenis teh hangat yang direkomendasikan Beckerman adalah teh hijau. Selain menghangatkan, teh hijau juga bisa mengembalikan sistem kekebalan tubuh. Namun, jenis teh apa pun boleh dikonsumsi saat sakit. ** Baca juga: 5 Buah-buah yang Bantu Turunkan Kadar Kolesterol Jahat

Lebih baik lagi bila teh hangat juga dicampur madu yang dikenal sebagai antibakteri. Cara pencegahan yang mudah, bukan? (ilj/bbs)