1

Terlihat Sepele, Duduk di Lantai Ternyata Miliki Manfaat

Kabar6-Saat sedang santai atau merasa gerah, biasanya sebagian orang memilih duduk di lantai. Bahkan, tidak sedikit orang yang memiliki kebiasaan makan sambil duduk di lantai.

Meskipun terlihat sepele, tahukah Anda bahwa duduk di lantai pun memiliki sejumlah manfaat? Dalam yoga, duduk bersila di lantai dikenal dengan istilah sukhasana atau lotus, yang diklaim dapat meregangkan otot, memperbaiki postur tubuh dan membuat pikiran tenang. Beberapa orang meyakini, duduk di lantai membantu memperlancar pencernaan.

Sementara posisi bersila, berjongkok dan berlutut dapat meregangkan pinggul, kaki, panggul, dan tulang belakang untuk meningkatkan fleksibilitas dan gerakan alami.

Meskipun ada penelitian terbatas, melansir himedik, pakar kesehatan mengatakan bahwa duduk di lantai membantu menjaga kelengkungan alami tulang belakang, meningkatkan kekuatan dan kelenturan, sehingga Anda terhindar dari sakit punggung bagian bawah. Kemungkinan klaim tersebut benar, sebab stuktur tulang belakang melengkung ke dalam di punggung bagian bawah yang disebut lumbar. Saat duduk di lantai, lumbal relatif rendah, yang lebih dekat dengan posisi dan postur alami manusia.

Duduk bersila juga bisa memberikan kelengkungan alami, baik di punggung atas serta bawah, menstabilkan punggung bawah dan daerah panggul secara efektif. Namun, posisi duduk tertentu bisa membuat panggul memutar ke belakang dan lumbal lebih rata daripada saat duduk di kursi, yang dapat menyebabkan masalah.

Sementara bukti ilmiah manfaat duduk di lantai masih kurang, cara ini menjadi tren yang berkembang, terutama di antara orang yang memilih untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih minimalis atau bebas furnitur. ** Baca juga: Pemanis Buatan dalam Minuman Bikin Lidah Terasa Pahit

Kunci duduk yang baik adalah bergerak secara teratur dan sering mengubah posisi, terlepas dari duduk di lantai atau di kursi. Perubahan ini bisa sesederhana memindahkan sisi ke sisi di kursi atau berdiri dan meregangkan tubuh setiap beberapa waktu.

Hal yang sebaiknya diperhatikan, ‘dengarkan tubuh Anda’, karena hal ini akan membuat Anda tahu kapan harus bergerak agar postur tubuh tetap terjaga.(ilj/bbs)




Berdiri ‘Perpanjang’ Hidup Anda

Kabar6-Nyaris semua aktivitas harian bisa dilakukan dengan duduk. Sama halnya, sejumlah pekerjaan kantor pun banyak menghabiskan waktu dengan duduk.

Termasuk saat naik kendaraan umum, menonton TV, atau makan bersama keluarga, semuanya dilakukan dengan duduk.

Apakah aktivitas tersebut tidak mengganggu kesehatan? Sebuah penelitian, melansir Everydayhealth, menemukan bahwa orang yang diminta duduk dalam waktu yang cukup lama akan mengalami tanda-tanda tekanan psikologis. Kemudian dalam penelitian itu ditemukan, seorang wanita yang duduk selama 10 jam dalam sehari memiliki peningkatan risiko terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang duduk sekira lima jam atau kurang.

Setiap menit Anda berdiri akan meningkatkan kesehatan dari waktu ke waktu. Menurut American Cancer Society, seorang wanita yang duduk selama setidaknya enam jam sehari memiliki angka kematian 34 persen lebih tinggi dibanding mereka yang duduk selama tiga jam atau kurang setiap hari.

Sementara pria yang duduk lebih dari enam jam memiliki angka kematian 17 persen lebih tinggi daripada pria yang duduk selama tiga jam. ** Baca juga: Menurut Studi, Orang Cenderung Memilih Pasangan yang Mirip dengan Mantannya

Jadi, berdirilah di sela-sela pekerjaan kantor untuk ‘memperpanjang’ usia Anda.(ilj/bbs)




Beberapa Kebiasaan di Kantor yang Bikin Pekerja Gampang Sakit

Kabar6-Seringkali karena tuntutan pekerjaan, Anda kurang memperhatikan kesehatan tubuh dan lingkungan sekitar. Padahal, dari hal sepele itulah seringkali timbul berbagai masalah kesehatan.

Apa saja sih kebiasaan di kantor yang membuat Anda gampang sakit? Dikutip dari berbagai sumber, berikut kebiasaan yang dimaksud:

1. Duduk sepanjang hari
Kebiasaan ini ternyata akan mengancam kesehatan Anda. Beberapa risiko penyakit seperti diabetes, sakit jantung, dan gangguan tulang belakang akan siap menyerang kapan saja. Solusinya, sesekali gerakkan badan Anda dengan berdiri, berjalan-jalan sebentar, dan beberapa aktivitas yang tidak akan mengganggu pekerjaan.

2. Berada dalam ruangan dengan kualitas udara buruk
Udara dalam gedung jauh lebih buruk jika dibandingkan dengan udara di luar ruangan. Hal ini bisa saja disebabkan karena berbagai macam faktor, termasuk perawatan yang tidak rutin dilakukan, akan memperparah kondisi ini.

3. Bekerja 10 jam per hari
Orang yang bekerja lebih dari 10 jam setiap harinya memiliki risiko 60 persen lebih besar terkena gangguan kardiovaskular, seperti serangan jantung, darah tinggi, dan juga berbagai masalah kesehatan lainnya.

4. Terlalu lama mengetik
Jika pekerjaan Anda berhubungan dengan mengetik, sebaiknya selalu waspada karena ada gangguan tubuh yang bernama carpal tunnel syndrome (CTS), yaitu kondisi tangan dan lengan yang semakin sakit karena saraf terjepit. Dan hal tersebut bisa terjadi karena Anda terlalu lama mengetik setiap harinya. ** Baca juga: Apa Sebab Sering Merasa Haus?

Usahakan untuk rutin berolahraga, dan banyak bergerak sehingga tubuh senantiasa sehat.(ilj/bbs)




Peneliti: Berdiri Minimal 2 Jam Saat Bekerja Kurangi Risiko Kematian Dini

kabar6.com

Kabar6-Terlalu sering duduk saat bekerja, menurut banyak penelitian, dapat meningkatkan risiko terserang beberapa penyakit. Bahkan, terlalu lama duduk saat bekerja juga dapat meningkatkan risiko kematian dini.

John Buckley, profesor ilmu olahraga di University of Chester, melakukan sebuah penelitian untuk mengurangi dampak yang disebabkan oleh durasi duduk seorang karyawan saat bekerja. Hasilnya, melansir LiveScience, berdiri selama dua jam dari total delapan jam kerja, dapat mengurangi risiko karyawan terserang penyakit seperti jantung, kanker, dan diabetes tipe 2. Dikatakan Buckley, selama dua jam itu, karyawan dapat berdiri dan berbicara dengan rekan kantor lainnya, atau membuat minuman sendiri di dapur kantor.

Apabila berdiri selama dua jam dirasa terlalu lama dan memberatkan, Aviroop Biswas, peneliti dari Institut Kebijakan Kesehatan, Manajemen, dan Evaluasi di University of Toronto menyarankan para karyawan bisa memulainya dengan berdiri selama dua menit terlebih dahulu. Jadi, Anda bisa memulainya dengan berdiri selama dua menit, duduk kembali selama kurang lebih 30 menit, kemudian berdiri lagi selama dua menit dan seperti itu seterusnya.

Dengan menerapkan pola hidup seperti tadi, menurut Biswas, para karyawan yang menghabiskan hampir separuh harinya di kantor untuk bekerja akan terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya. ** Baca juga: Mengapa Wanita Punya Harapan Hidup Lebih Lama Ketimbang Pria?

Bahkan, Biswas mengungkapkan rutin berdiri atau bergerak selama dua jam sehari dapat membantu membentuk tubuh dan mengurangi risiko penimbunan lemak karena metabolisme yang buruk saat karyawan sering duduk saat bekerja.(ilj/bbs)




Menyehatkan, Ikuti Cara Makan Orang Zaman Dulu

Kabar6-Mungkin Anda menganggap kebiasaan atau tradisi yang dilakukan orangtua kita zaman dulu adalah hal kuno atau ketinggalan zaman. Namun sejumlah penelitian mengungkapkan fakta, beberapa tradisi pada zaman dulu mengandung kebaikan.

Padahal sejumlah tradisi yang berlaku pada zaman dulu termasuk kebiasaan makan, ternyata bermanfaat bagi kesehatan, lho. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah tujuh kebiasaan makan yang dimaksud:

1. Makan sambil duduk di lantai
Para ahli yang melakukan penelitian menyimpulkan jika duduk menyila di lantai yang dilakukan saat makan dapat memberikan pijatan pada otot perut sekaligus meningkatkan sirkulasi di bagian bawah tubuh. Gerakan duduk menyila juga dapat meningkatkan fleksibilitas tubuh.

2. Sarapan lebih pagi
Rujuta Diwekar, seorang ahli gizi, mengatakan bahwa sarapan lebih pagi baik untuk tubuh. Bahkan, ia merekomendasikan sarapan dilakukan 15 menit setelah terbangun dari tidur. Perilaku itu menurutnya juga dapat membantu tubuh menurukan berat badan.

3. Tidak bersuara saat makan
Orang-orang zaman dahulu beranggapan berbicara saat makan dapat menyebabkan seseorang tersedak atau makanan tertelan tanpa dikunyah. Bahkan para ahli menilai, makanan yang dikunyah dengan baik dapat membantu proses pencernaan.

4. Masak menggunakan peralatan alami
Meskipun terbilang kuno, memasak makanan menggunakan wadah tanah liat ternyata menambah kandungan nutrisi dalam makanan. Beberapa kandungan nutrisi tersebut seperti kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, sulfur dan mineral lainnya. Para ahli berpendapat, wadah tanah liat untuk mengolah makanan yang mengandung asam dapat membuat kadar PH makanan menjadi seimbang.

5. Tidak menyimpan makanan selama seharian
Manusia zaman dahulu tidak memiliki alat untuk menyimpan makanan agar lebih tahan lama seperti kulkas. Mereka selalu mengolah bahan masakan dalam kondisi segar yang diperoleh langsung dari alam. Akibatnya, perkembangan jenis penyakit dalam tubuh manusia juga sedikit.

Sebaliknya, masyarakat modern cenderung mengolah masakan dalam porsi besar kemudian menyimpannya untuk dipanaskan kembali.

6. Makan malam lebih cepat
Dalam tradisi masyarakat Romawi Kuno, makan malam dikenal dengan istilah cena, dilakukan ketika matahari mulai terbenam. Para ahli gizi merekomendasikan makan malam lebih cepat sebelum pukul 19.00. Alasannya, semakin cepat makan malam disantap maka akan semakin banyak waktu yang dimiliki tubuh untuk mencerna makanan sebelum tidur.

7. Makan tanpa sendok & garpu
Dalam tradisi masyarakat kuno, menyantap makanan langsung dengan tangan bersih memiliki manfaat yang sangat menyehatkan tubuh. ** Baca juga: Depresi Bisa Dipengaruhi Oleh Gen?

Tidak ada salahnya ‘menghidupkan’ kembali tradisi makan sehat zaman dulu, bukan? (ilj/bbs)




Hentikan Beberapa Kebiasaan yang Sama Buruknya dengan Merokok

Kabar6-Salah satu konsekuensi utama yang bisa Anda dapatkan dari rokok adalah menderita penyakit jantung. Diperkirakan, sebanyak 20 persen kematian akibat penyakit jantung terkait langsung dengan kebiasaan merokok.

Lebih dari 4.000 bahan kimia terdapat di dalam rokok. Ratusan di antaranya zat beracun, dan sekira 70 bahan di dalamnya bersifat kanker. Namun tahukah Anda, ternyata ada lima kebiasaan yang sama buruknya dengan merokok? Dikutip Men’s Health, ini dia beberapa kebiasaan yang dimaksud itu:

1. Duduk sepanjang hari
Menurut studi dari Health Services-Cancer Care Kanada, duduk sepanjang hari bisa meningatkan risiko kanker payudara dan prostat. Jadi, pastikan untuk istirahat sejenak dengan berjalan ringan saat bekerja. Anda juga sebaiknya menggunakan kendaraan umum agar lebih aktif berjalan dan bergerak.

2. Konsumsi daging berlebihan
Sebuah studi dari University of Southern California yang diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism baru-baru ini menemukan bahwa orang-orang yang rutin dan sering mengonsumsi makanan protein tinggi yang bersumber dari daging merah selama usia pertengahan, empat kali lebih mungkin untuk meninggal akibat kanker, dan ini sebanding dengan kebiasaan merokok.

Protein hewani bisa meningkatkan hormon yang dapat meningkatkan risiko pertumbuhan sel kanker. Jadi beralih dengan sumber protein nabati semisal kacang-kacangan dan sayur lebih sehat ketimbang daging.

3. Memasak dengan gas alam
Menggunakan kompor gas ternyata sama bahaya seperti merokok. Karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan formaldehid ternyata bisa terkontaminasi masakan yang Anda olah.

Untuk itu perlu diperhatikan ventilasi dapur agar sirkulasinya lebih lancar. Jika ingin lebih aman dari kontaminasi tiga zat tadi, Anda sebaiknya beralih menggunakan kompor elektrik yang memiliki keamanan lebih tinggi.

4. Gunakan minyak yang kurang tepat
Minyak untuk menggoreng pun ternyat bisa merusak kesehatan. Minyak goreng dengan kualitas rendah akan melepaskan partikel aldehida dan hidrokarbon polisiklik, di mana senyawa ini juga ditemukan dalam asap rokok yang bisa merusak saluran napas peradangan.

5. Tidak cukup tidur
Kurang tidur memicu tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, obesitas, dan sejumlah masalah kesehatan lainnya. Satu studi bahkan menemukan bahwa tidak tidur enam atau tujuh jam perhari bisa menyebabkan kematian lebih tinggi setara dengan kebiasaan merokok. ** Baca juga: Jauhi 5 Efek Buruk Kekurangan Asupan Protein

Hindari lima kebiasaan yang tampak sepele agar kesehatan Anda makin terjaga.(ilj/bbs)




Duduk Sambil Menyilangkan Kaki Tidak Disarankan

Kabar6-Saat santai atau tengah bekerja, terkadang Anda duduk sambil menyilangkan kaki karena terasa lebih nyaman. Duduk dengan posisi tersebut juga akan mendukung postur tubuh untuk lebih tegak.

Sebuah survei memperkirakan bahwa lebih dari 60 persen dari populasi umum, terutama wanita, telah mengklaim bahwa mereka duduk menyilangkan karena merasa itu adalah nyaman.

Sayangnya, kebiasaan ini ternyata dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Dilansir Boldsky, berikut adalah alasan mengapa duduk sambil menyilangkan kaki tidak disarankan:

1. Sebuah studi penelitian terbaru telah menemukan bahwa duduk dengan satu lutut menyeberang yang lain, secara drastis dapat meningkatkan tekanan darah tubuh.

2. Terjadi peningkatan tekanan darah ketika orang duduk menyilangkan kaki, karena darah di kaki harus bekerja melawan gravitasi yang akan dipompa kembali ke jantung

3. Ketika menyilangkan kaki, satu kaki lebih tinggi dari yang lain, sehingga membuat lebih sulit bagi darah untuk beredar, dan akibatnya akan meningkatkan tekanan darah.

4. Duduk menyilangkan kaki juga dapat menyebabkan sakit punggung dan sakit leher pada banyak orang, karena postur tidak akan ideal sebagai pinggul berada dalam posisi bengkok.

5. Para ahli mengatakan bahwa duduk menyilangkan kaki selama lebih dari 15 menit juga dapat menyebabkan mati rasa sementara kaki dan punggung, dalam jangka panjang, bahkan dapat menyebabkan stroke.

6. Pada wanita, duduk menyilangkan kaki untuk waktu yang lama juga dapat menyebabkan infeksi jamur vagina, karena tidak ada sirkulasi udara segar ke wilayah vagina, ketika Anda sedang duduk menyilangkan kaki. ** Baca juga: Siapa Sangka, 7 Kebiasaan Buruk Ini Ternyata Miliki Manfaat Juga

Jadi jangan terlalu lama duduk dengan posisi menyilangkan kaki agar sirkulasi darah tetap lancar.(ilj/bbs)




Begini Perbandingan Berdiri & Duduk yang Tepat

Kabar6-Mungkin Anda termasuk orang yang banyak menghabiskan waktu dengan duduk, karena tuntutan pekerjaan. Padahal kebiasaan duduk terlalu lama bahkan berjam-jam memiliki risiko terkena penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Sama halnya, terlalu lama berdiri juga bisa membuat punggung menjadi pegal, dan memicu keluarnya varises.

Bagaimana sebaiknya melakukan duduk dan berdiri yang seimbang? Dilansir Pesona, rasio atau perbandingan lamanya Anda berdiri dan duduk adalah 1:2. Artinya, dalam sehari, jika waktu total Anda duduk adalah empat jam, berarti Anda harus berdiri atau berjalan selama dua jam. ** Baca juga: Ada 5 Efek yang Dialami Tubuh Ketika Anda Kurangi Konsumsi Gula

Idealnya, kebiasaan ini dilakukan sedikit demi sedikit. Contoh, setelah satu jam duduk, Anda berdiri atau berjalan selama 30 menit sambil melakukan pekerjaan lain. Hal yang penting diperhatikan adalah rasio 1:2 itu sebaiknya diikuti. Selamat mencoba.(ilj/bbs)