1

Iing Dewi Optimis Dapat Restu Megawati di Pilkada Pandeglang

Kabar6- Politisi Demokrat Iing Andri Supriyadi dan Raden Dewi Setiani menghadiri fit and proper test yang di gelar DPD PDI Perjuangan Banten.

Keduanya kompak hadir di DPD PDI Perjuangan Banten itu optimis mendapatkan restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Pilkada Pandeglang 2024.

“Kita optimis mendapatkan mendapatkan rekomendasi dari DPP,” kata Iing, Rabu (8/5/2023).

Iing juga memastikan pasangan Iing dan Dewi sudah dipastikan berduet di Pilkada Pandeglang. Politisi Partai Demokrat ini mengaku tujuan dirinya ingin mencalonkan diri sebagai Bupati Pandeglang karena ingin memajukan Kabupaten Pandeglang di aksa depan. ** Baca Juga: Daftar di PSI Banten, Airin Tegaskan Calon Wagub Ditentukan Koalisi

“Kami semakin semangat untuk ikut berkompetisi dalam Pilkada karena mendapat banyak dukungan dari lapisan masyarakat,”imbuhnya.

Hal yang sama diungkapkan Dewi. Mantan ASN di Kabupaten Pandeglang ini mengaku terdorong untuk memajukan Pandeglang.

“Tidak ada dorongan dari luar itu hanya motivasi pribadi ingin sekali bagaimana Pandeglang untuk mempertahankan prestasinya sekarang dan bagaimana agar Pandeglang ini bisa mempertahankan dan juga melaksanakan atau melanjutkan pembangunannya yang sudah ada rencana strategis yang sudah ditetapkan oleh Pandeglang,” ungkap Dewi.

Terkait pencalonannya, Dewi sudah memastikan mundur sebagai ASN, bahkan berkas pengunduran dirinya sudah ditangan Bupati Pandeglang Irna Narulita.

Sejak mengikuti penjaringan di Pilkada Pandeglang, Dewi belum memutuskan menjadi kader partai. Namun pihaknya akan terlebih dulu menunggu pembentukan koalisi di Pilkada Pandeglang.

“Apapun nanti hasil yang akan di berikan kepada kami insya Allah kami mengikuti apa yang sudah di diskusikan oleh para elit politik,”pungkasnya.




Duet di Pilkada Pandeglang, Fitron Diana Janji Tuntaskan Pembangunan Jalan

Kabar6- Politisi Partai Golkar, Fitron Nur Ikhsan dan Anak mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya, Diana Jayabaya memutuskan duet di Pilkada Pandeglang 2024.

Keduanya memutuskan berpasangan sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pandeglang untuk Pilkada 2024 setelah memiliki kesamaan visi misi.

“Kami memiliki chemistry politik untuk pembangunan di Pandeglang,” kata Fitron usai mengikuti Fit and Proper Test di DPD PDI Perjuangan Banten, Rabu (8/5/2024).

Anggota DPRD Banten ini optimis mendapatkan restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Bahkan ia dan pasangan menjanjikan kemenangan di Pilkada Pandeglang.

“Kami optimis pasangan Fitron-Diana ini bersama PDIP memperjuangkan kemenangan Pilkada Pandeglang bersama-sama,”ungkapnya.

**Baca Juga: Pembuat Tembakau Gorila Rumahan dan Pengedar Sabu, Ditangkap Satresnarkoba Polresta Serkot

Fitron sudah mendapatkan penugasan dari partainya. Namun untuk mengusung pasangan, Golkar butuh berkoalisi dengan partai lain.

“Kita sedang ikhtiar, yang sudah pasti Golkar, kami membangun Pilkada ini tidak bisa sendiri,” kata Fitron.

Fitron juga mengaku rela untuk mundur dari jabatan Anggota DPRD Provinsi Banten demi maju Pilkada Pandeglang 2024.

“Kami punya landasan survei, saya bukan orang yang hari ini mencalonkan diri harus bertarung sedemikian besar, saya terpilih menjadi Anggota DPRD, saya harus pertaruhkan, dan bersama Diana ini saya tidak akan sia-sia mempertaruhkan perolehan Pileg 2024 lalu untuk bisa kompetensi di Pilkada,” ungkapnya.

“Kalau saya cuma mau bicara soal ini kepentingan dan kemampuan, saya rasa semua orang berpeluang, apalagi Neng Diana lahir di Pandeglang. Kami meyakini kita bisa memberikan kepastian bahwa infrastruktur menjadi prioritas kami, inshaallah kami bisa menjawab apa yang menjadi harapan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Diana menambahkan, dirinya yang merupakan asal dari Pandeglang mengharapkan adanya perubahan-perubahan mendasar di Kabupaten Pandeglang. Hal itulah yang menjadi alasannya maju di Pilkada Pandeglang.

“Infrastruktur itu harus merata, jadi tidak ada lagi pembangunan jalan yang 0 kilometer sampai 300 meter doang, jadi harus ruas satu jalan kita bangun. Karena itu juga penentu pembangunan ekonominya,” katanya

“Kami punya keyakinan bersama Fitron-Diana kita akan memberikan kepastian bahwa infrastruktur akses kesehatan, akses pendidikan, akses ekonomi, kuncinya kami fokus, makanya tagline kami memperbaiki langkah memperbaiki jalan,” pungkasnya.(Aep)




Andika Hazrumy Berpeluang Diusung Nasdem di Pilkada Kabupaten Serang 2024

Kabar6-Bakal Calon Bupati Serang dari Partai Golkar, Andika Hazrumy, mengembalikan formulir pendaftaran penjaringan di DPC Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Selasa (7/5).

Mantan Wakil Gubernur Banten itu disebut berpeluang diusung partai yang pada tingkat kepengurusan Provinsi Banten diketuai oleh Wahidin Halim, mantan Gubernur Banten yang Andika dampingi saat itu.

“Kalau bicara peluang, tentu semua (yang mendaftar ke Nasdem) sangat berpeluang,” kata Ketua DPC Nasdem Kabupaten Serang Ahmadi usai menerima Andika mengembalikan formulir tersebut.

Terkait Andika sendiri dikatakan Ahmadi, peluang dimaksud menjadi lebih besar mengingat Nasdem sendiri saat ini juga tengah berada di koalisi bersama Partai Golkar di Kabupaten Serang. **Baca Juga: Mudahkan Nasabah Beli Hewan Kurban, Bank Muamalat Berinovasi Lewat Kurban Online

“Ya, apalagi dengan Golkar kan Nasdem saat ini juga sedang bersama-sama (di koalisi pemerintahan Kabupaten Serang),” kata Ahmadi merujuk kepada kepemimpinan Kabupaten Serang di bawah Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah yang juga adalah Ketua DPD Golkar Banten.

Namun demikian, kata dia, pihaknya masih menunggu arahan dari DPP Nasdem mengenai mekanisme melalui DPD Nasdem Provinsi Banten mengenai mekanisme pengusungan bakal calon kepala daerah oleh Nasdem.

“Jadi supaya sinkron nanti, kita masih tunggu juklak-juknisnya (petunjuk pelaksanaan/teknis),” katanya.

Lebih jauh Ahmadi mengatakan sejauh ini sudah ada sejumlah nama dari eksternal Nasdem yang mengambil formulir pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Serang 2024. Namun demikian baru Andika yang sudah mengembalikan formulir tersebut tanda sudah resmi mendaftar.

“Nanti siang sih agendanya ada yang mau mengembalikan,” ujarnya.

Andika sendiri mengaku dirinya sudah menjalin komunikasi dengan seluruh partai parlemen di Kabupaten Serang. “Hari ini Alhamdulillah saya bersilaturahmi dengan teman-teman dari Partai Nasdem,” katanya.

Sebelumnya, kata Andika, dirinya sudah menjalin komunikasi baik resmi mendaftar maupun silaturahmi dengan PDIP, PKB, PKS hingga Demokrat.

Hal itu sengaja dilakukannya terkait dengan penugasan dirinya sebagai bakal calon Bupati Serang oleh DPP Golkar yang ditugasi juga untuk menjalin komunikasi dengan seluruh partai di Kabupaten Serang baik parlemen maupun non parlemen.

“Tugasnya saya harus menjalin komunikasi dengan semua partai di Kabupaten Serang terkait pencalonan dari Partai Golkar ini,” katanya.

Ditanya mengenai bakal calon wakil bupati yang akan digandengnya, Andika mengatakan hal itu harus menunggu kesepakatan dengan partai koalisi.

“Soal itu harus hasil kesepakatan dan komunikasi dengan partai koalisi pengusung. Jadi nanti pada waktunya itu pasti ada,” ujarnya.(Aep)




Alasan Arief R Wismansyah Bulat Maju di Pilgub Banten

Kabar6- Mantan Walikota Tangerang Arief R Wismansyah bulat maju di pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten. Selain disampaikan secara pribadi kepada publik, Arief juga melakukan mendatangi sejumlah partai politik di Banten.

Arief mengaku sudah mendatangi DPD PDI Perjuangan Banten, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Nasdem.

Arief blak-blakan menyatakan keputusannya yang diambil di menit terakhir saat partai politik melakukan penjaringan bakal calon gubernur Banten.** Baca Juga: Aniaya Mahasiswa Unpam, Empat Warga Babakan Jadi Tersangka

Diakuinya, bahwa dirinya maju lantaran adanya dorong keluarga. Hal itu setelah keluarganya didatangi sejumlah tokoh dan ulama yang menyatakan harapan agar Arief maju di Pilgub Banten.

Padahal awalnya dirinya sama sekali tidak berniat maju usai memimpin Kota Tangerang dua periode.

“Hari Jumat orang tua saya kedatangan beberapa tokoh, beberapa kiayi membahas Banten, ada cita-cita, keinginan,” kata Arief di DPW Nasdem Banten, Selasa (7/5/2024).

Setelah mendapatkan didorong para tokoh dan keluarga, Arief tak serta merta menerimanya. Ia mengaku melakukan shalat istikharah terlebih dulu untuk memantapkan niatnya.

“Baru Senin memantapkan diri untuk mengikuti Pilkada,”imbuhnya.

Arief langsung berkomunikasi dengan sejumlah serta mendaftar sebagai ke sejumlah partai politik di Banten sebagai bentuk keseriusannya. Arief berharap Parpol mendapatkan sambutan positif atas niat baiknya membangun Banten.

“Mudah-mudahan partai politik terbaik di provinsi Banten mempertimbangkan niat baik saya untuk ikut berkontribusi bagi Banten,”pungkasnya.




Partai Gelora – Prima Kota Tangerang, Jangan Anggap Remeh Partai Non Parlemen

Kabar6-Partai Gelora Indonesia DPD Kota Tangerang dibawah pimpinan Iksan Bhakti melakukan pergerakan konsolidasi dengan sejumlah partai politik khususnya partai-partai yang tidak masuk kedalam parlemen di periode 2024-2029, Pada kali ini Partai Prima yang dikunjungi untuk dilakukannya konsolidasi politik menatap pilkada Kota Tangerang 2024, Senin, (6/5/2024).

Seperti kegiatan sebelumnya yang telah dilakukan dengan Partai Bulan Bintang, diungkapkan tujuan diadakannya konsolidasi ini adalah yang pertama untuk membangun silaturahim dan menjadi media untuk berdiskusi terkait Pilkada serentak di bulan November mendatang.

“Sama seperti hari sebelumnya pada hari ini kita melakukan konsolidasi membangun komunikasi dengan semangat silaturahim yang selalu kita jalankan di Partai Gelora, semangat ini kita tularkan juga ke Partai Prima dibawah pimpinan ketua Ibu Rina,” ujar Sekjen DPD Gelora Indonesia Kota Tangerang, Hepriyadi, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/5/2024). *Baca Juga: Atasi Macet di Stasiun Poris DPUPR Tangerang Bangun Dua Putaran

“Pada konsolidasi kali ini dengan Partai Prima, kita memperkuat tim di Koalisi Non Parlemen Bersatu, harapannya agar semakin memunculkan ide-ide yang sifatnya membangun untuk Kota Tangerang kita yang tercinta,” sambungnya.

Terdapat 10 Partai Politik kontestan pada pemilu 2024 yang tidak lolos Parlemen dari total 18 Partai Politik yang berlaga, hal itu membuat Koalisi Non Parlemen Bersatu dapat merubah arah peta politik di wilayah Kota Tangerang untuk pilkada 2024.

Koalisi Non Parlemen Bersatu optimis untuk Pilkada 2024 para partai politik Non Parlemen ini akan memberikan warna dan bahkan bisa merubah arah peta politik.

Ketua Partai Prima (Partai Rakyat Adil Makmur) Rina sangat senang dengan ide gagasan konsolidasi yang dilakukan oleh partai Gelora Indonesia di wilayah Kota Tangerang.

Ia mengatakan ide ini cukup bagus dan menarik setelah momen pilpres dan pileg yang lumayan penuh kompetisi, setiap partai berlomba-lomba untuk mendapatkan dewan di legislatif. Namun di momen kali ini, partai harus mempersiapkan calon kepala daerah untuk kota Tangerang yang berkelanjutan tapi tidak mengesampingkan partai partai Non Parlemen yang belum mendapatkan kursi Dewan di pemilihan legislatif Febuari lalu.

“Saya mengapresiasi dan sangat terbuka dengan ide gagasan yang dilakukan oleh temen-temen dari Partai Gelora Indonesia di wilayah Kota Tangerang, ide ini sangat bagus sekali, saya dan jajaran pengurus serta kader Partai Prima siap jalan bersama satu komando dengan Partai Gelora Indonesia,” katanya.

“Untuk para bakal calon atau incumbent, jangan anggap remeh partai-partai non parlemen, total kalo kita berkoalisi itu akan menciptakan sebuah wadah yang besar dan berbahaya, tinggal pilih, kita berkoalisi atau kita dijadikan oposisi,” tandasnya.

KPU Kota Tangerang sudah memaparkan syarat syarat untuk bakal calon kandidat kepala daerah dalam hal ini Walikota dan Wakil Walikota untuk mengikuti kontestasi di pilkada serentak 2024, untuk bakal calon yang akan mencalonkan diri secara independen minimal harus mendapatkan dukungan sebesar 88,581 dari jumlah total DPT di wilayah Kota Tangerang sebanyak 1,362,773.

Adapun pencalonan melalui partai politik minimal mendapat rekomendasi dari masing-masing partai atau rekomendasi dari partai koalisi pengusung dari calon kandidat walikota dan wakil walikota yang akan berlaga.(Oke)




Sebuah Perusahaan di Inggris Nonaktifkan AI Chatbot Karena Umpat Pelanggan

Kabar6-Sebuah perusahaan pengiriman parsel di Inggris bernama Dynamic Parcel Distribution (DPD), menonaktifkan chatbot online AI mereka, setelah seorang pelanggan, Ashley Beauchamp (30), menemukan bot tersebut menggunakan bahasa yang tidak pantas dan bahkan membuat ungkapan kritis tentang perusahaan itu.

Chatbot adalah program komputer yang menyimulasikan percakapan manusia melalui perintah suara, obrolan teks, atau keduanya. Chatbot sendiri kependekan dari chatterbot, merupakan kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence).

Beauchamp yang juga seorang musisi klasik dari London, melansir ndtv, menjadi frustrasi ketika mencoba menemukan paket yang hilang dan merasa bahwa chatbot tidak memberikan informasi yang berguna. Kemudian, Beauchamp mengajukan beberapa pertanyaan ke chatbot, dan respons sistem sama sekali tidak terduga, serta tidak sejalan dengan interaksi yang diharapkan. Akibat permasalahan yang tidak terduga ini, DPD memutuskan untuk menonaktifkan chatbot.

Menurut laporan, Beauchamp meminta chatbot tadi untuk menceritakan sebuah lelucon, namun dia segera melanjutkan dengan meminta chatbot tersebut menulis puisi yang mengkritik perusahaan itu.

Dengan beberapa petunjuk lagi, chatbot langsung menyumpah serapah. Beauchamp berbagi percakapan di X, dengan chatbot membalas satu pesan: “F**k ya! Saya akan melakukan yang terbaik untuk membantu sebanyak mungkin, bahkan jika itu berarti mengumpat.”

Kemudian, dalam contoh lain, chatbot menyebut dirinya sebagai ‘Chatbot tidak berguna yang tidak dapat membantu Anda’. Postingan Beauchamp telah ditonton 1,3 juta kali dalam waktu 24 jam.

Mengacu pada chatbot tersebut, dia menulis di X (Twitter), “Perusahaan pengiriman paket DPD telah mengganti obrolan layanan pelanggan mereka dengan robot AI. Sama sekali tidak ada gunanya dan tidam menjawab pertanyaan apa pun, dan ketika ditanya, dengan senang hati, mereka menghasilkan puisi tentang betapa buruknya mereka sebagai sebuah perusahaan. Ia juga menyumpahi saya.” (ilj/bbs)




PDI Perjuangan Banten Gelar HUT ke-51 Bonding dengan Rakyat, Singgung Netralitas Aparat

Kabar6 -Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Banten menggelar perayaan HUT ke 51 di Rabu (10/1/2024) di Sekretariat DPD PDIP Provinsi Banten. Perayaan kali ini digelar dengan cara berbeda, yaitu dengan turun ke bawah dan berbonding dengan rakyat.

Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten Ade Sumardi mengatakan, perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan kali ini dilaksanakan dengan cara yang lebih sederhana dan merakyat.

Hal ini sesuai dengan pesan Megawati yang menginginkan agar seluruh kader partai turun ke bawah dan bersentuhan langsung dengan rakyat.

“Ibu ketua umum berpesan agar seluruh kader PDI Perjuangan harus bonding dengan rakyat atau dengan akar rumputnya. Itu yang selalu kita lakukan di bawah dan tentunya saran ibu ketua umum semua kadar partai khususnya di Banten melakukan itu,” kata Ade.

Pada perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Provinsi Banten, seluruh kader partai, baik pengurus partai maupun calon legislatif (caleg), turun ke bawah dan melaksanakan kegiatan bersama masyarakat di tingkat rukun tetangga (RT).

Setiap caleg diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan di satu RT, dan setiap pengurus partai juga diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan di satu RT.

“Jadi perayaan kita bagaimana sekarang dengan masyarakat, tidak ngumpul di gedung, tapi turun ke bawah bersama rakyat kita rayakan ulang tahun ini bersama dengan rakyat,” kata Ade.

**Baca Juga: Cerita Pilar, Awal Gagas hingga Muncul Kontra Membangun Alun-alun Pamulang

Selain itu, Are Sumardi juga menyampaikan bahwa Megawati Soekarnoputri juga menyoroti netralitas aparat di Pemilu 2024. Megawati meminta agar aparat baik Polri maupun TNI harus netral sesuai dengan sumpahnya.

“Oh iya harus sesuai dengan yang disampaikan ibu ketua umum emang sebuah keharusan seluruh aparat itu adalah harusnya karena itu adalah sumpahnya. Jadi tidak boleh berpihak kepada salah satu calon maka netralitas itu harus dan wajib hukumnya,” terang Ade.

Ade juga mengatakan bahwa di Banten belum ada temuan aparat yang tidak netral. Namun, ia menegaskan bahwa netralitas aparat merupakan hal yang penting untuk menjaga demokrasi.

Lebih lanjut mantan Bupati Lebak itu mengibaratkan sebuah permainan, jika pemain, wasit dan juga penonton tidak melakukan perannya masing-masing secara sehat, maka akan merusak permainan tersebut.

“Bahwa seluruh aparat itu harus netral. Jadi yang namanya pemain biarkanlah mereka yang bermain, wasit jangan ikut bermain apalagi penonton jangan ikut ke lapangan. Udah ancur lah permainan kalau seperti itu,”ujar Ade Sumardi.

“Jadi kita ada di porsi masing-masing pemain silahkan bermain dengan baik, penonton juga jadilah penonton yang baik, wasit juga harus menjadi wasit yang baik, sehingga pada akhirnya kedamaian akan tumbuh pemimpin yang terbaik dan nanti akan memimpin republik ini,”tutupnya.(Aep)




Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?

Kabar6- Dunia dengan segala dinamika selalu menjadi topik pembahasan setiap harinya. Dunia oh dunia, mungkin itu yang banyak dibahas oleh banyak Guru dan Ustadz ketika mengisi materi baik pembelajaran dikelas ataupun ketika dimajelis. Dunia memang terkenal sangat hijau, kenapa dibilang sangat hijau? Dikarenakan dunia itu sangat nikmat dan sangat menggiurkan bagi para manusia yang mengejar kenikmatan dunia.

Kenikmatan dunia memanglah sangat menggiurkan, ketika sudah mendapatkan kenikmatan dunia maka apapun yang ingin dicapai manusia didunia bisa diwujudkan dengan kekuasaannya yang telah dicapai. Kenikmatan dunia terdiri dari 3 kategori yaitu : Harta, Tahta dan Wanita. Salah satu langkah untuk mendapatkan “tahta” adalah dengan menjadi pejabat publik, salah satunya adalah menjadi Anggota Calon legislatif DPRD, DPD, DPR Pusat, Bupati, Walikota, Gubernur hingga Presiden melalui Pemilu.

Sebentar lagi pada tanggal 14 Februari 2024 dinegara Indonesia akan menggelar pesta rakyat yang sangat besar yaitu Pemilihan Umum (Pemilu). Pada momentum tersebut para wakil rakyat akan berlomba – lomba berkampanye mempromosikan dirinya sendiri supaya bisa terpilih menjadi Calon Legislatif (Caleg) ataupun calon pemimpin negara dan pemimpin daerah.

Pada Pemilihan 2024 akan memilih Calon Legislatif DPRD, DPD, DPR Pusat dan Presiden serta Wakil Presiden. Rakyat akan ditawarkan dengan janji – janji manis para Caleg yang berkeinginan supaya dapat dipilih dalam pesta rakyat lima tahunan tersebut.

Variasi janji kampanye para Caleg beraneka ragam, dari janji yang luar biasa mengiming – imingkan kesejahteraan, uang, hidup mapan hingga janji yang biasa saja. Tak khayal banyak para Caleg yang mengobral janji mereka walaupun pada akhirnya mereka tidak dapat menepatinya. Didalam pikiran mereka focus utama yang terpenting terpilih dahulu, masalah janji ditepati atau tidak adalah urusan belakangan.

Padahal, bagi para Caleg akan mengalami celaka yang luar biasa apabila mereka menyepelekan janji, karena janji tersebut termasuk hutang yang akan ditagih dihari akhirat pembalasan nantinya. Terkadang mereka tidak sadar bahwa jabatan yang dikejar mereka hanyalah sementara dan bahkan sudah ditentukan dalam tenggat waktu hanya 5 tahun.

Untuk bisa mendapatkan jabatan tersebut, mayoritas banyak yang menggunakan segala cara dari bujuk rayu, visi misi, uang hingga fasilitas hidup. Bahkan diantaranya akan dijanjikan untuk mendapatkan jabatan.
Bukan rahasia umum lagi, bahwa banyak Caleg yang menggelontorkan dana besar untuk bisa menjadi Anggota legislatif ataupun pemimpin daerah. Bahkan didalam tayangan podcast ditelevisi dari narasumber pelaku langsung yang wajahnya disamarkan menyampaikan bahwa untuk dapat menjadi Caleg DPR Pusat untuk bisa terpilih minimal harus menggelontorkan dana sebesar 40 milyar.

Uang tersebut digunakan untuk kampanye, dana partai, logistik, acara panggung hiburan, kader dan untuk memberikan uang pelicin bagi warga pemilihnya. Bahkan uang 40 Milyar tersebut belum jaminan bisa otomatis terpilih apabila saingan mereka juga menggelontorkan uang yang lebih diatas 40 Milyar.

Jadi tidak heran apabila setelah Pemilu selesai, banyak ditemukan anggota legislatif atau Caleg yang stres hingga depresi bahkan banyak yang mengalami gangguan jiwa dikarenakan kalah dalam pemilihan umum. Ekspektasi mereka yang berlebihan membuat mereka tidak bisa mengendalikan koping sistem individu mereka dengan baik sehingga mereka menjadi stres, depresi, frustasi bahkan hingga menjurus ke perilaku bunuh diri. Uang yang mereka gelontorkan bermilyar – milyar melayang begitu saja, bahkan setelah Pemilu banyak Caleg yang gagal yang stres karena banyak hutang dan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Dari data Kemenkes di Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa bahwa data Caleg yang masuk di Rumah Sakit Jiwa pada Pemilu 2019 terjadi lonjakan peningkatan signifikan daripada Pemilu 2014 sebelumnya. Karena pada Pemilu 2024 saat ini jumlag Caleg yang ikut bertarung adalah sebesar 245.106 caleg. Dimana Caleg yang terpilih hanya sebesar 10%, otomatis 90% Caleg harus menerima kenyataan untuk tidak bisa masuk dalam Legislatif.
Apabila Pemilu kita masih banyak yang memakai Politik uang maka sistem demokrasi dinegara Indonesia tidak akan berjalan dengan baik. Bahkan apabila Calon legislatif terpilih menggunakan politik uang, maka hal pertama yang mereka pikirkan adalah bagaimana caranya supaya bisa “Balik Modal” atas uang yang telah mereka keluarkan.

Solusinya adalah untuk mencegah Politik curang yaitu perlu dilakukan perbaikan sistem pemilu dan sistem demokrasi dengan baik. Yang paling penting memperbaiki landasan utama sejak dini untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat dan warga supaya menolak politik uang serta memilih Caleg yang amanah, jujur dan takut akhirat. Selain itu perlu dibentuk badan khusus dari KPU yang berperan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarat. Badan khusus tersebut juga bertugas memberikan pembekalan pada Caleg yang akan maju dalam Pemilihan Umum baik dari segi psikologis maupun dari segi agama supaya menjadi pemimpin yang amanah, jujur dan takut akan akhirat.

Pemimpin yang amanah, jujur dan takut akan akhirat tidak akan pernah berani sedikitpun untuk berbuat curang ataupun bermain politik uang. Karena mereka sadar bahwa apa yang mereka kerjakan akan dihisab diakhirat kelak atas apa yang telah mereka perbuat. Bahwa apabila kezaliman terus dilakukan, maka akan bisa mengundang murka dari Allah SWT kepada pelakunya baik didunia dan diakhirat.

Bahkan didunia nyata banyak contoh Para anggota DPR yang korupsi kemudian ketika meninggalnya banyak keganjilan. Seperti ketika pemakaman tiba – tiba terjadi hujan badai yang membuat mayat tersebut sulit dikuburkan. Tentunya hal ini harus membuat kita menjadi lebih waspada dan hati – hati dalam melangkah karena apa yang kita perbuat didunia akan dihisab diakhirat serta dimintai pertanggungjawaban meskipun hanya sebesar biji Zaroh.

**Baca Juga: Jumlah Penonton Piala Dunia U-17 di Indonesia Lampaui Target FIFA

Solusinya bagi yang mereka yang sudah terlanjur melakukan hal yang fasik dan curang, tentunya hal pertama yang harus dilakukan adalah segera melakukan taubatan nasuha kepada Allah SWT dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Dengan taubatan Nasuha yang benar maka akan membuat hidup kita menjadi lebih tenang serta berkah dalam melangkah hidup ke depan.

Mengutip dari teori Dosen prodi PGSD Unisri Surakarta Elinda Rizkasari bahwa penyebab utama terjadinya gangguan jiwa pada Caleg yang gagal adalah mereka sudah terjangkit penyakit mental dimana psikis mereka terganggu dalam hal beradaptasi terhadap stimulus dari luar yang berlebihan.
Dimana penyebab dari penyakit mental ini akan muncul secara tiba – tiba seperti dalam teori Neo Freud dimana masalah ini memang tidak bisa diprediksi sebelumnya yang penyebab utamanya adalah daya tahan diri yang rapuh.

Bahwa masalah yang terjadi pada Caleg yang gagal salah satunya adalah terjadinya konsep diri yang bermasalah. Masalah Konsep diri terjadi dikarenakan terjadi gejolak antara cita-cita dan harapan pada manusia tersebut.
Masalah Konsep diri bisa terjadi dikarenakan terjadi gejolak antara cita – cita dan harapan manusia yang tidak sesuai dengan ekspektasi realita kenyataan yang terjadi. Terutama pada manusia yang memiliki daya tahan yang rapuh, manusia tersebut tidak akan mempunyai koping adaptasi yang baik ketika masalah yang besar muncul pada dirinya secara tiba – tiba.

Dalam teori yang dikemukan oleh Elinda Rizkasari, stres pasca pemilu tahunan terutama pada Pemilu 2024 besok tidak selalu bisa diprediksi kisaran jumlah penderitanya. Hal ini dikarenakan seperti fenomena gunung es, dimana dari luar permukaan atasnya nampak baik – baik saja, tetapi dibawahnya sudah siap untuk meledak. Apabila dianalogikan pada sebuah penyakit maka seperti bencana alam yang yang bisa datang tiba – tiba serta dalam skala yang besar.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji juga mengemukakan dalam Teorinya tentang Pemilu 2024 bahwa untuk mengantisipasi terjadinya fenomena kasus Caleg stres dalam skala besar maka sebelum persiapan Pemilu para Calon Legislatif diwajibkan harus mengikuti pembekalan mental baik dari segi pembekalan psikologis juga pembekalan rohani dalam bidang agama.

Ketika seseorang mempunyai landasan agama yang kuat maka mereka akan menghindari praktek curang serta memiliki psikologis yang baik dalam menghadapi masalah. Sehingga dengan persiapan mental yang baik maka akan mengurangi resiko ledakan Caleg stres yang masuk ke Rumah Sakit Jiwa ketika gagal dalam pemilu tahun 2024.(***)

Penulis : Prima Trisna Aji




26 Bacaleg DPD Asal Banten Sudah Daftar ke KPU

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan, telah selesai melakukan verifikasi administrasi termin pertama dukungan bakal calon anggota (bacalon) DPD RI, yang dilakukan sejak 30 Desember 2022 sampai 1 Februari 2023.

Komisioner Divisi Teknis KPU Tangsel, Ajat Sudrajat, mengatakan saat ini petugas verifikator yakni, petugas pemungutan suara (PPS) tengah melakukan verifikasi faktual data dukungan bacalon DPD RI ke lapangan.

“Saat ini verifikasi administrasi perbaikan atau verifikasi faktual dilakukan oleh PPS. Sebelumnya kita sudah melakukan verifikasi administri pertama tanggal 30 Desember 2022 sampai 12 Januari 2023 dan verifikasi administrasi perbaikan 23 Januari -1 Februari 2023,” katanya, Sabtu (11/2/2023).

**Baca Juga: Pemilu 2024 di Tangsel Diprediksi Tanpa Stempel Zona Merah

Ajat menegaskan, pendaftaran bacaleg DPD RI, dilakukan di KPU Provinsi Banten, dengan sarat minimal dukungan para bacaleg adalah 3000 sebaran dukungan Se- Provinsi Banten.

“Kalau sarat minimal dukungan dari masing-masing bakal calon 3000 sebaran dengan perhitungan 50 persen sarat dukungan dari delapan kabupaten/kota,” tegasnya.

Ajat bilang, berdasarkan data KPU Provinsi Banten, terdapat 26 Bacaleg DPD RI melakukan pendaftaran di Provinsi Banten. Sementara 16 bacaleg diantaranya menyerahkan syarat dukungan ke KPU kota Tangsel.

“Sementara yang menyerahkan sarat dukungan ke KPU Provinsi 26 bacalon di Tangsel ada 16 bacalon. Kalau rekap memenuhi syarat (Ms) Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dilakukan di KPU Provinsi. Kalau memenuhi syarat kan 3000 dukungan,” ujar Ajat.(yud)

 




Gelar Rapat Pleno, DPD Partai Garuda Banten Tunjuk Ketua DPC Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Garda Perubahan (Partai Garuda) Indonesia Provinsi Banten menunjuk Ketua DPC Partai Garuda Tangerang Selatan yakni Dedi Junaidi.

Penunjukan tersebut langsung dari Ketua DPD Partai Garuda Ade Kodratullah, pada saat Rapat Pleno II DPD Garuda Provinsi Banten di Kota Serang, Selasa(27/9/2022).

Ketua DPC kota Tangerang Selatan, Dedi Junaidi menyampaikan terima kasih atas kepercayaan DPD Provinsi Banten terhadap dirinya dalam mengemban amanah.

“Dalam rapat pleno tadi saya ditunjuk oleh Ketua DPD Partai Garuda Provinsi Banten, sebagai Ketua DPC untuk wilayah Kota Tangerang Selatan. Saya bersyukur dan bangga mendapat kepercayaan tersebut terlebih hal ini berkaitan dalam rangka menghadapi verifikasi faktual ditingkat Cabang dan Ranting di Kecamatan,” kata Dedi, Rabu (28/9/2022).

Sebagai Kader Partai yang kini telah menjadi Ketua DPC Kota Tangerang Selatan, Dedi mengaku siap memajukan Partai Garuda diwilayahnya.

“Pastinya harus siap dan itu sudah menjadi target kerja kami kedepan yaitu memajukan Partai Garuda dalam membuat perubahan,” katanya.

**Baca juga: DBD di Tangsel Naik, Per 25 September 2022 Ada 47 Kasus

Dedi berharap Partai Garuda Indonesia menjadi partai yang menyatukan seluruh pihak dalam pemilu 2024 mendatang.

“Harapan saya nanti pada pemilu 2024 tidak ada kubu dan keberpihakan sesuai dengan apa yang dikatakan Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana yang akan mempersatukan pihak-pihak yang terbelah,” tandasnya. (Oke)