800 Pedagang Pasar Subuh Rangkasbitung Akan Dipindahkan ke Pasar Kandang Sapi

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak bakal memindahkan 800 pedagang ke Pasar Kandang Sapi, di Desa Narimbang Mulya, Kecamatan Rangkasbitung.

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak Yani menuturkan, 800 pedagang yang rencananya akan direlokasi tersebut merupakan pedagang kaki lima (PKL) Pasar Subuh di Rangkasbitung.

“Sekitar kurang lebih 800 PKL, prioritas khusus PKL pedagang Pasar Subuh yang menempati sepanjang Jalan Kalijaga (dari Leuwiranji sampai dengan Jembatan Dua) dan sepanjang Jalan Tirtayasa,” kata Yani saat dihubungi Kabar6.com, Jumat (12/4/2024).

Tetapi kata Yani, relokasi terhadap 800 pedagang tersebut tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Lebak lebih fokus kepada penambahan gedung Pasar Kandang Sapi.

**Baca Juga: Lebaran 2024, Puncak Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta Diprediksi Senin

“Sekarang lebih mempersiapkan tambahan gedung dan sarana pendukung lainnya. Kalau sudah (lapak di Pasar Kandang Sapi) cukup sesuai dengan kebutuhan baru direncanakan relokasi secara serentak,” jelas Yani.

Sementara itu, Sekretaris Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Lebak Widi Ferdian mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lebak mengusulkan Rp4,6 miliar melalui bantuan keuangan (bankeu) provinsi untuk membangun Pasar Kandang Sapi.

“Kita usulkan di angka Rp4,6 Miliar. Iya masih bersifat usulan, saat ini masih berproses dan verifikasi,” kata Widi.

Dijelaskan Widi, usulan anggaran tersebut untuk menyelesaikan pembangunan pasar PKL Kandang Sapi yang sebelumnya sudah dibangun dengan anggaran hampir Rp3 Miliar dari Pemerintah Pusat.

“Jadi pembangunan pertama hanya untuk sekitar 180 pedagang, itu belum termasuk dengan sarana dan prasarana serta penunjang lainnya,” ungkap Widi.(Nda)




Disperindag Lebak Akan Kembali Usulkan Pembangunan Pasar Buah dan Malingping

Kabar6-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak akan kembali mengusulkan pembangunan Pasar Malingping dan Pasar Buah Mandala ke Kementerian Perdagangan (Kemendag).

“Keinginannya kembali diusulkan untuk tahun selanjutnya agar dua pasar tersebut dibangun,” kata Sekretaris Disperindag Lebak Neti Sulistiowati, Senin (20/3/2023).

Pada tahun 2022, Disperindag Lebak mengusulkan pembangunan tiga pasar ke Kemendag yakni Pasar Malingping, Pasar Buah Mandala dan Pasar Kandangsapi.

“Dari tiga usulan itu, hanya Pasar Kandangsapi yang di acc oleh kementerian, itu pun hanya Rp3 Miliar dari usulan Rp17 Miliar sehingga kapasitas tampung pedagangnya hanya 200. Sebenarnya kalau usulan Pasar Kandangsapi disetujui semua bisa menampung hampir 700 pedagang,” ungkap Neti.

Untuk pembangunan Pasar Malingping diusulkan menelan anggaran sebesar Rp27 Miliar, sementara untuk pembangunan Pasar Buah Mandala sebesar Rp17 Miliar.

“Pasar Buah rencananya akan dibangun dua lantai, ini untuk mengakomodir pedagang-pedagang yang sudah ada dan tentunya untuk pedagang buahnya semua di sana termasuk yang sekarang di dekat Pasar Rangkasbitung. Kenapa kebutuhan anggarannya besar, itu karena di sana dekat sungai jadi perlu dibangun turap (dinding penahan tanah),” papar Neti. (Nda)




Pasar untuk Tampung PKL Pasar Rangkasbitung Dibangun Tahun Ini

Kabar6-Ratusan pedagang kaki lima (PKL) di sekitaran Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, rencananya akan direlokasi.

Pedagang yang berjualan di Jalan Sunan Kalijaga, Jalan Tirtayasa, lorong utama Pasar Rangkasbitung dan pelataran parkir pasar akan direlokasi ke pasar baru yang rencananya dibangun tahun ini oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

“Tahun ini rencananya dibangun, anggarannya sekitar Rp3 miliar hanya untuk fisik saja. Tetapi ada juga untuk pembiayaan lain-lain, dan itu dari APBD,” kata Kabid Perdagangan Disperindag Lebak, Dedi Setiawan, di Rangkasbitung, Kamis (2/3/2022).

Pasar yang akan dibangun berlokasi di Kampung Semi, Desa Narimbang Mulya, Rangkasbitung. Pasar dibangun di atas lahan milik pemerintah daerah.

Dedi mengatakan, pasar tersebut akan memiliki sekitar 200 unit los. Jumlah tersebut tentunya masih sangat kurang jika berdasarkan data Disperindag mengenai jumlah pedagang yang rencananya direlokasi hampir mencapai 900.

**Baca Juga: Ribuan Pengurus Demokrat Tingkat Kelurahan akan Menangkan Anies Baswedan

“Jadi di sana untuk pasar basah. Iya kalau melihat jumlah los memang sangat tidak mungkin semua ke sana, tapi juga ke depan mungkin ya ada perluasan,” terang Dedi.

Disperindag menyebut, relokasi pedagang menjadi bagian dari upaya dalam menata pedagang agar tidak lagi berjualan di lokasi yang tidak seharusnya sehingga Pasar Rangkasbitung tak lagi semerawut.

“Jadi tolong dipahami karena ini untuk kenyamanan pedagang juga supaya tidak lagi terganggu karena zonasi, jam operasional, cuaca dan lain-lain. Semata-mata ini juga untuk kenyamanan semua,” kata Kepala Disperindag Lebak Orok Sukmana.(Nda)




Disperindag Lebak Pastikan Distribusi Sembako Lancar Walaupun Cuaca Ekstrim

Disperindag Lebak Pastikan Distribusi Sembako Lancar Walaupun Cuaca Ekstrim

Kabar6-Distribusi kebutuhan bahan pokok di daerah hingga desa tetap lancar sekalipun cuaca ekstrim terjadi beberapa hari terakhir ini. Pendistribusian bahan pokok ke pelosok desa itu di antaranya minyak goreng kemasan, terigu, gula pasir, telur, mie instan, susu dan lainnya.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Banten, Dedi Setiawan, Sabtu (07/01/2023)

“Kami menjamin pendistribusian bahan pokok lancar dan tidak ada masalah cuaca ekstrim,”kata Dedi dalam keterangannya di Lebak.

Kebanyakan bahan pokok yang didistribusikan itu merupakan produk dari luar daerah, juga ada di antaranya produk pabrik. Sedangkan untuk kebutuhan beras, lauk pauk, unggas dan sayuran di dipasok dari petani dan peternak lokal.

Oleh karena itu, walaupun kondisi cuaca ekstrim yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir tidak berpengaruh memasok bahan pokok.

“Mesti Lebak itu lokasi alamnya pegunungan, perbukitan dan aliran sungai, saat cuaca ekstrim pendistribusian bahan pokok lancar,” katanya.

Menurut dia, saat ini harga kebutuhan bahan pokok akibat cuaca ekstrim hanya beberapa komoditi yang terjadi kenaikan, seperti cabai merah keriting sebelumnya Rp54.000/kg menjadi Rp56.000/kg, dan cabai besar semua Rp45.000/kg menjadi Rp46. 000/kg.

Begitu juga bawang merah dari Rp 34.000/kg menjadi Rp35. 000/kg dan bawang putih sebelumnya Rp21. 500/kg menjadi Rp22. 000/kg.

Sementara komoditi bahan pokok lainnya relatif stabil, seperti beras medium KW 1 dijual Rp11.000/kg,beras KW II Rp10. 500 kg dan beras KW III Rp9. 500/kg.

Harga terigu Rp10. 000/kg, minyak goreng kemasan Rp17. 500, daging unggas Rp33. 000/kg, daging kerbau Rp135. 000/kg dan daging sapi Rp136.000/kg.

**Baca Juga: Tamil Selvan Ungkap Secara Konstitusi Indonesia Anti LGBT

Ujang (45) warga Sobang Kabupaten Lebak mengaku selama ini pendistribusian bahan pokok terpenuhi untuk konsumsi masyarakat di sini, padahal cuaca cukup ekstrim.

Beruntung, kondisi jalan antardesa cukup baik dengan adanya dana desa yang digulirkan pemerintah beberapa waktu lalu.

“Semua jalan desa di Kecamatan Sobang relatif baik dan bisa dilintasi roda dua dan roda empat, kendati masuk kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak,” kata Ujang yang juga pemilik toko bahan pokok itu. (Red)




PKL Minta Penertiban Ditunda Usai Lebaran, Disperindag Lebak: Insya Allah Besok

Kabar6-Puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Jalan Sunan Kalijaga Rangkasbitung meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menunda penertiban.

Para pedagang berharap penertiban terhadap lapak dagangan mereka dilakukan setelah hari raya Idul Fitri tahun ini.

“Kami bukan mau melawan pemerintah, bukan. Kami cuma minta penangguhan waktu saja sampai Lebaran karena ini kan mau menghadapi puasa, itu saja,” kata Itoh salah seorang pedagang yang ikut berunjuk rasa di depan kantor bupati Lebak, Senin (21/3/2022).

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak Orok Sukmana menyatakan, penertiban 41 PKL tetap akan dilakukan dalam waktu dekat. Malah jika tak ada halangan, kata Orok, penertiban akan dilakukan besok.

**Berita Terkait: Demo di Depan Kantor Bupati, PKL Sunan Kalijaga Minta Pemkab Lebak Tunda Penertiban

“Sudah kita bahas dengan Kodim, Polres, dan Kejaksaan. Kalau kami fasilitasi juga setelah Lebaran pasti mereka akan minta lagi nanti setelah Lebaran Haji dan lain sebagainya,” terang Orok.

“Akhirnya diambil keputusan kalau penertiban kita tegaskan saja. Insya Allah mudah-mudahan besok bisa ditertibkan,” tambah dia.

Orok mengatakan, penertiban sudah menjadi keputusan bulat pemerintah daerah. Ia pun menegaskan jika penertiban bukan menghentikan pedagang untuk berjualan. Pedagang masih tetap bisa berjualan dengan catatan di lapak atau kios di dalam lingkungan Pasar Rangkasbitung.

“Kami mengajak mereka untuk mengisi lapak dan kios yang ada di dalam pasar atau mereka bergabung dengan pasar Subuh, itu saja. Cuma kan mereka enggak mau, pengen melanggar aja (Berjualan) di trotoar,” jelas Orok.(Nda)

 




Disperindag Lebak Minta Agen Tak Khawatir Jual Minyak Sesuai HET

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak meminta agen tak perlu khawatir untuk menjual minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

“Arahan Pemerintah Pusat sudah jelas bagi para agen yang menjual minyak goreng dengan penetapan itu bisa diselesaikan subsidinya dengan agen di atasnya, dan itu sudah kami disampakan ke mereka,” kata Kepala Disperindag Lebak Orok Sukmana, di Gedung Setda Lebak, Jumat (4/2/2022).

Jadi seharusnya kata Orok, para agen tak perlu khawatir jika menjual minyak sesuai HET, yakni untuk minyak goreng curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter.

Menurut Orok, agen yang belum bisa menjual minyak dengan harga sesuai HET lantaran belum mendapat harga yang murah.

“Tapi kalau agen sudah dijamin pemerintah untuk melakukan penyelesaian subsidinya dengan perusahaan di atasnya, jadi sebenarnya tidak ada alasan, hanya tinggal kemauannya saja,” tutur Orok.

**Baca juga: 150 Sekolah di Lebak Juga Terima Bantuan Penyaring Air Siap Minum

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Orok mengaku sudah berkomunikasi dengan agen terkait penjualan minyak sesuai HET.

“Dan alhamdulillah salah satu agen sudah melaksanakan langkah itu walaupun memang masih terjadi antrean. Kami harap agen lain bisa mengikuti langkah tersebut,” harapnya.(Nda)




Disperindag Lebak: Minyak Goreng Curah Masih Tersedia di Pasar Rangkasbitung

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak menyebut minyak goreng di Pasar Rangkasbitung masih tersedia

Pada Rabu (2/2/2022) pagi, minyak goreng cukup sulit ditemukan di kios pedagang di pasar tradisional tersebut.

“Masih ada, hasil survei kami tadi untuk minyak curah masih tersedia di pedangan dengan harga Rp18 ribu per kilogram. Jadi masih ada,” kata Kabid Perdagangan Disperindag Lebak, Dedi Setiawan.

Soal langkanya minyak goreng kemasan di pedagang, Dedi mengatakan, hal itu karena tidak tersedia di tingkat agen.

“Memang karena ketersediaan agen kosong, pedagang sudah memesan tapi di agennya emang kosong,” ujar Dedi.

**Baca juga: Minyak Goreng Langka di Pasar Rangkasbitung

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Terkait dengan kebijakan pemerintah menerapkan harga eceran tertinggi Rp11.500 per liter untuk minyak curah, hal itu masih belum bisa dilakukan pedagang di pasar tradisional.

“Itu kan harga subsidi, nah kalau yang dijual pedagang kan belum kena subsidi. Saat ini pun yang ada tidak mungkin dijual sesuai itu,” terang Dedi.(Nda)




Disperindag Lebak Target Relokasi 809 PKL Pasar Rangkasbitung Pertengahan Tahun

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak berencana merelokasi pedagang kaki lima (PKL) Pasar Rangkasbitung.

Hasil pendataan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, ada 809 pedagang yang direlokasi ke lahan Terminal Curug, belakang Mapolres Lebak.

Ratusan pedagang itu sehari-harinya berjualan di beberapa titik seperti Jalan Sunan Kalijaga, Jalan Tirtayasa, lorong utama Pasar Rangkasbitung dan pelataran tempat parkir kendaraan Pasar Rangkasbitung.

Kepala Disperindag Lebak Orok Sukmana mengatakan, relokasi 809 pedagang ditargetkan bisa dilakukan pada pertengahan tahun ini.

“Targetnya 6 bulan para pedagang sudah bisa direlokasi dan berjualan di tempat yang baru. Nanti anggarannya disiapkan untuk membangun lapak pedagang di sana,” kata Orok kepada Kabar6.com, Selasa (11/1/2022).

Sosialisasi dan pendekatan secara persuasif, kata Orok, kini sedang dilakukan ke tokoh-tokoh pedagang, paguyuban, hingga para stakeholder. Ia berharap, para pedagang memahami relokasi bukan untuk mematikan penghasilan pedagang.

“Selama ini kan mereka berjualan bukan pada tempat yang seharusnya. Kalau dipindahkan mereka bisa lebih nyaman, tidak terganggu oleh zonasi, cuaca dan lain-lain,” tutur Orok menerangkan.

**Baca juga: Tak Bisa OP, Disperindag Lebak Sambut Baik Subsidi Minyak Goreng

Relokasi juga bagian dari upaya Pemkab Lebak untuk menata agar kondisi Pasar Rangkasbitung lebih tertata, lebih rapi dan tidak semerawut. Ia berharap, rencana tersebut didukung oleh pedagang dan seluruh pihak.

“Semata-mata ini bukan untuk merugikan pedagang, kita ingin mereka bisa berjualan di tempat yang nyaman dan seharusnya,” katanya.(Nda)




Disperindag Lebak Pastikan Video Kerusuhan Bukan Terjadi di Pasar Rangkasbitung

Kabar6.com

Kabar6-Warga Kabupaten Lebak dibuat bertanya-tanya dengan beredarnya sebuah video di grup WhatsApp yang memperlihatkan terjadinya aksi kerusuhan, Jumat (16/7/2021).

Beberapa orang bertanya apakah kerusuhan di dalam video berdurasi 30 detik tersebut terjadi di kawasan Pasar Rangkasbitung.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Lebak Dedi Setiawan memastikan, kerusuhan yang terjadi malam hari itu bukan berlokasi di Pasar Rangkasbitung maupun wilayah Lebak lainnya.

“Bukan, bukan di Pasar Rangkasbitung atau daerah Lebak. Saya sudah pastikan tanya petugas di sana,” kata Dedi saat dihubungi Kabar6.com.

Dedi mengatakan, kondisi Pasar Rangkasbitung dalam keadaan kondusif. Ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

“Terutama di saat kondisi seperti ini, saya harap masyarakat terutama pedagang tidak langsung mudah percaya dengan informasi yang belum jelas benar atau tidaknya. Jadi saya tegaskan, kalau ada yang menyebut kerusuhan itu terjadi di Rangkas, dipastikan hoaks,” tegas Dedi.

Terkait dengan masih diberlakukannya pembatasan aktivitas selama PPKM Darurat, Dedi berharap hal itu dapat dipahami oleh para pedagang.

**Baca juga: Cerita Warga Sudamanik Lebak, Dapur Rumah Tiba-tiba Roboh saat Memasak

“Memang berat dan sulit, tapi kami harap pedagang bisa memaklumi dan paham karena ini untuk kebaikan kita bersama untuk menekan penyebaran Covid-19,” pintanya.

Dari berbagai sumber, video kerusuhan tersebut rupanya terjadi di Aceh, pada bulan Mei 2021 lalu. Kericuhan terjadi saat proses pemindahan pedagang di Jalan Kartini Peunayong, Banda Aceh.(Nda)




Disperindag Lebak Akui Banyak Elpiji 3 Kg Tak Tepat Sasaran

Kabar6.com

Kabar6-Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Orok Sukmana, mengakui, elpiji 3 Kg juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat mampu dengan penghasilan di atas Rp1,5 juta. Salah satunya aparatur sipil negara (ASN).

“Praktiknya di lapangan kami akui masih banyak rekan-rekan ASN yang memang memakai itu (Elpiji 3 Kg). Bukan cuma ASN, tetapi masyarakat yang penghasilannya di atas Rp1,5 juta juga banyak yang harusnya elpiji ini untuk warga berpenghasilan rendah,” kata Orok saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi II DPRD, di ruang Bamus, Rabu (23/12/2020)

Komisi II mengundang Disperindag, Pertamina, SPBE, agen dan pangakalan elpiji 3 Kg untuk meminta penjelasan terkait langkanya “Si Melon”.

Orok menyebut, tingkat konsumsi elpiji 3 Kg dipastikan meningkat, terutama menjelang hari-hari besar. Sayangnya, realisasi penambahan kuota tabung tidak sesuai dengan yang diharapkan.

**Baca juga: Jelang Libur Nataru, Sopir Bus Dicek Kesehatan di Terminal Mandala Lebak

“Kebutuhan kita hampir 7,5 juta tabung per tahun, tetapi dari yang kami usulkan untuk penambahan hanya dipenuhi 5,6 juta tabung. Artinya, kekurangannya sangat jauh,” ucap Orok.(Nda)