1

50 Kilometer Jalan Lingkungan dan Poros Desa Dibangun

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Pandeglang tahun 2021 berhasil membangun 50 Kilometer jalan lingkungan dan poros desa yang tersebar di sejumlah kecamatan di Pandeglang.

Keberhasilan pembangunan tersebut lantaran di DPKPP tidak begitu terkena imbas terhadap refocusing anggaran pada APBD Pandeglang. Sebab sebelum surat edaran Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 171 terbit, DPKPP sudah melakukan percepatan pengadaan barang dan jasa atau tender dini.

Pelaksana Tugas (Plt) DPKPP Pandeglang, Asep Rahmat menyampaikan, selama kepemimpinan Bupati Pandeglang, Irna Narulita dan Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban melalui DPKPP berkomitmen pada tahun ini bakal membangun jalan poros desa dan jalan lingkungan masyarakat.

“Saat masih menjabat Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Pandeglang pada tahun 2021 ini tengah membangun jalan poros desa dan jalan lingkungan masyarakat,” kata belum lama ini.

Asep mengatakan, proses pembangunan di tengah masyarakat tengah berjalan, bahkan adapun jalan yang telah rampung. Pembangunan jalan lingkungan dan poros desa sepanjang 50 Kilometer tersebut diakuinya tersebar di 35 kecamatan di Pandeglang.

Kabar6.com
Pelaksana Tugas (Plt) DPKPP Pandeglang, Asep Rahmat.(adv)

“Saat ini proses pembangunan jalan poros desa dan jalan lingkungan masyarakat sedang berproses dan bahkan sebagian sudah ada yang selesai.

Kata Asep, selain membangun jalan poros desa dan jalan lingkungan, pihaknya juga tengah membangun fasilitas umum lain bagi masyarakat seperti Sarana Air Bersih (SAB) dan Sanitasi untuk warga di 40 desa.

“Kami juga sedang membangun sebanyak 29 titik Sanitasi, Sarana Prasarana Air Minum sebanyak 32 titik, Sarana Air Bersih sebanyak 34 titik di 34 desa yang tersebar di beberapa kecamatan di Pandeglang,” bebernya

Kabar6.com
Saat ini proses pembangunan jalan poros desa dan jalan lingkungan masyarakat sedang berproses.(adv)

Asep berharap ada partisipasi masyarakat agar dapat memelihara jalan yang sudah terbangun, jangan sampai ketidak disiplinan pengguna jalan membuat umur fisiknya tidak sesuai perencanaan.

“Jalan poros desa maksimal tonase maksimal 4 ton,”harapnya.

Sementara Plh Bupati Pandeglang yang juga Sekretaris Daerah Pandeglang Pery Hasanudin meminta pelaksanaan kegiatan fisik yang dilaksanakan di dinas tersebut dapat berjalan berjalan sesuai perencanaan.

**Baca juga: Agen dan Pangkalan Gas LPG di Pandeglang Diminta Patuhi Harga Eceran Tertinggi

“Salah satu tolak ukur keberhasilan adalah implementasi kegiatan yang sudah direncanakan sehinga tidak ada persoalan dikemudian hari. Kita ketahui bersama disini (DPKPP) banyak kegiatan yang sipatnya teknis, saya harap kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan dasar bisa berjalan dengan baik,”tandasnya.(adv)




Dibangun Kementerian PUPR Senilai Rp4,2 Miliar, Jembatan Bojong Apus Lebak Rentan Ambruk

Kabar6.com

Kabar6-Masyarakat yang melintasi jembatan yang menghubungkan Kampung Kedung – Bojong Apus, Desa Sukamekarsari, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, was-was karena kondisi konstruksi jembatan.

Kepala Desa Sukamekarsari, Abdurahman, mengatakan, jembatan yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp4,2 miliar pada tahun 2016 itu kondisinya mulai mengkhawatirkan dan butuh segera penanganan.

“Kondisinya sudah memprihatinkan, kami sudah bersurat ke BPBD untuk mekanismenya seperti apa. Karena kami berencana besok akan menutup jembatan tersebut,” kata Abdurahman kepada wartawan, Rabu (26/6/2021).

Jembatan yang diresmikan oleh Puan Maharani yang saat itu menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan diharapkan bisa segera diperbaiki agar masyarakat kembali nyaman melintasi dan menghindari hal yang tidak diinginkan.

“Kontruksi jembatan ada yang bergeser, karena terdampak banjir beberapa hari lalu. Makanya kami akan tutup, tapi untuk kendaraan roda dua mungkin masih bisa lewat, kalau kendaraan roda empat dipastikan tidak bisa,” tuturnya.

**Baca juga: Sedang Dipertimbangkan, Masuk Lebak Wajib Tunjukkan Rapid Test Antigen

Plt Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan dari Pemdes Sukamekarsari terkait kondisi jembatan tersebut.

“Sudah kami cek lokasi bersama Dinas PUPR. Betul kondisi sangat memprihatinkan, secara kasat mata memang sudah tidak layak digunakan. Untuk kendaraan roda empat dipastikan akan dilarang, tapi untuk roda dua pun itu masih menunggu hasil rapat Dinas PUPR apakah semua kendaran tidak melintas atau seperti apa,” jelas Febby.(Nda)




Baru Dibangun Aspal Rusak, PUPR Kota Tangerang: Masih Dalam Perawatan Kontraktor

Kabar6-Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Tangerang menanggapi aspal jembatan yang baru saja dibangun tersebut sudah mengalami kerusakan yang tak jauh dari Pusat Pemerintah (Puspem) Kota Tangerang.

Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Decky P. Koesrindartono mengatakan proyek tersebut masih dalam proses penguatan dan masa pemeliharaan selama enam bulan kedepan. Namun saat ini jembatan tersebut pun sedang ditutup dan belum belum dapat digunakan.

“Ya kalo memang amblas itukan diluar struktur jembatan, di jalannya saja, jadi masih dalam proses pemeliharaan oleh kontraktor selama enam bulan,” ujar Decky, Kamis (9/1/2020).

Decky mengatakan, dirinya sudah meminta pihak kontraktor untuk segera memperbaiki kerusakan jembatan dan saat ini proses perbaikan sedang berjalan. Kata dia, dari keterangan kontraktor, rusaknya sejumlah konstruksi jembatan beralasan dikarenakan curah hujan akhir-akhir ini begitu tinggi.

Dalam pengerjaan proyek tersebut, Decky mengatakan proyek jembatan itu sudah memenuhi standar kontruksi. Kendati hal itu menjadi kritikan masyarakat atas tingginya jembatan tersebut.

“Sudah kita instruksikan. Mereka sudah blow up, cuma faktor cuaca. Cuacanya masih belum bagus, karena aspal itu tidak bisa dalam kondisi yang dingin dan basah,” katanya.

“Menurut anda tinggi gak? Maksimal jalan perkotaan sampai 6 persen sudah masuk desain kriteria. Permasalahannya kan hanya persepsi. Dulu orang teriak-teriak (protes-red), sekarang lihat deh, tidak terlalu tinggi juga,” tambahnya.

Terkait curamnya belokan saat menuju jembatan, Decky menjelaskan tidak akan mengambil resiko untuk terus menerus merevisi perubahan desain jalan yang mengakibatkan proyek tersebut terhambat.

“Masalah kenyamanan itu level berikutnya, Hal tersebut sudah kita adjust (menyesuaikan) terus untuk memenuhi kenyamanan masyarakat,” ujarnya.

**Baca juga: Baru Saja Dibangun Aspal Jembatan Depan Puspem Kota Tangerang Rusak.

Selain itu, desain jalan tersebut bukan untuk kecepatan tinggi berkendara, sehingga jika berkendara dalam keadaan kecepatan tinggi jalan yang curam itu tentu akan berbahaya dilalui. Saat ini, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Dinas perhubungan Kota Tangerang untuk nanti membuka kembali akses jalan jembatan.

“Pertanyaannya pengaturan lalu lintasnya menggunakan cara lama atau tidak? Untuk itu kita minta Dishub yang mengatur arus lalu lintas,” tandasnya. (Oke)




Baru Saja Dibangun Aspal Jembatan Depan Puspem Kota Tangerang Rusak

Kabar6-Aspal jembatan yang baru saja di bangun depan Pusat Pemerintah (Puspem) Kota Tangerang sudah mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut mengakibatkan jalan raya Kota yang berjuluk seribu industri sejuta jasa banyak yang berlubang.

Berdasarkan pengamatan Kabar6.com dilapangan, kerusakan aspal jembatan tersebut sejak masuk dari jalan TMP Taruna menuju jalan Satria dan aspal jembatan jalan Satria menuju jalan Windu Karya.

“Harus segera di perbaiki, harus rapi lagi,” ujar Trisna saat dijumpai oleh Kabar6.com dilokasi sambil menunjukkan jembatan tersebut seperti gunung “Jadi jembatan ratain aja jangan kayak gunung. Apalagi saya naik turun cepat capek” tambah pria yang berprofesi tukang becak tersebut, Selasa (7/1/2020).

Padahal menurutnya, jembatan tersebut baru saja dibuka untuk dilalui kendaraan. Namun kenyataanya kualitas pembangunan tersebut diluar dari harapan, saat ini kualitas aspal jembatan begitu cepat rusak.

“Padahal baru sebulan dibuka tapi sudah rusak. Kemarin sempat ditutup karena ada rusak. Sekarang mah buka tutup, buka tutup aja,” katanya.

**Baca juga: Pasca Banjir, Polsek Batu Ceper Tanam Pohon di Komplek Mabes Polri Kota Tangerang.

Anggota DPRD Kota Tangerang dari Fraksi PDI Perjuangan, Andri S Permana mengatakan saat sidang Paripurna tentang Rancangan Peraturan Daerah tentang Keuangan Daerah, Jumat (3/1/2020) lalu, menilai bahwa selama ini proses pembahasan anggaran Pemerintah Kota Tangerang masih fokus dalam jumlah uang yang dikeluarkan dibandingkan kualitas hasil program yang akan dicapai.

“Bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan Pemerintah Kota Tangerang dapat benar-benar dipertanggungjawabkan kemanfaatannya untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang,” ujar Andri. (Oke)




2020 RSUD di Tigaraksa Dibangun

Kabar6.com

Kabar6-Dorongan dari sejumlah kalangan agar pemerintah kabupaten (Pemkab) Tangerang membangun rumah sakit umum daerah (RSUD) baru di wilayah Kecamatan Tigaraksa direspon baik Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Sabtu (28/12/2019).

Usai menghadiri rapat paripurna dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Tangerang ke 76 di Gedung DPRD Kabupaten Tangerang. Zaki mengatakan, pembangunan fisik RSUD di Kecamatan Tigaraksa akan dibangun tahun 2020. Namun demikian, Zaki masih merahasiakan lokasi dan biaya pembangunan RSUD Tigaraksa tersebut.

“Di 2020 mendatang, Pemkab Tangerang akan membangun beberapa bangun sekolah dan kesehatan. Insyaallah juga pembangunan kontruksi RSUD Tigaraksa akan dilakukan pada 2020,” kata Zaki kepada wartawan.

Selain menyampaikan rencana pembangunan RSUD Tigaraksa, Zaki juga mengungkapkan, bahwa Pemkab Tangerang akan menambah jumlah penerima manfaat program pembangunan sanitasi berbasis pondok pesantren (Sanitren).

**Baca juga: Satu Bulan, 39 Pengedar Narkoba Ditangkap Satresnarkoba Polresta Tangerang.

Dan juga pembangunan dua badan latihan tenaga kerja (BLK) di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, dan di Kecamatan Kosambi untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Kabupaten Tangerang.

“Penerima manfaat Sanitren akan ditambah dan juga dua BLK akan dibangun pada 2020,” ungkapnya.(Vee)




14 Rumah Warga Leuwidahu Lebak yang Ludes Terbakar Segera Dibangun

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya memastikan, pemerintah daerah akan berupaya membangun kembali 14 rumah warga Kampung Leuwidahu, Desa Bojong Menteng, Kecamatan Leuwidamar yang dilahap api, Kamis (26/12/2019) dini hari.

“Insya Allah, sebelum akhir bulan ini melalui biaya stimulan, rumah-rumah yang terbakar akan segera dibangun kembali,” kata Iti saat meninjau kondisi rumah warga.

Selain pembangunan tempat tinggal, pemerintah daerah juga memastikan kebutuhan pokok kurang lebih 60 jiwa pasca peristiwa tersebut.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya, ada dua orang yang mengalami luka bakar ringan dan sudah ditangani oleh tim medis dinas kesehatan,” tutur Iti.

Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Kaprawi mengatakan, 30 personel yang diterjunkan untuk mengevakuasi korban.

**Baca juga: Belasan Rumah di Leuwidamar Lebak Ludes Terbakar.

“Kami siapkan fasilitas kedaruratan dan kebutuhan pangan pasca kebakaran seperti dapur umum, tenda evakuasi, dan kebutuhan pangan masyarakat dari pagi sampai malam serta membuka posko kesehatan,” terangnya.(Nda)




Ini Alasan Jembatan Layang Bitung dan Cikupa Mendesak Dibangun

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang Bambang Mardi mengatakan jembatan layang mendesak untuk dibangun dibBitung dan Cikupa. “Karena kondisi jalan sudah overload,” ujarnya, Kamis (18/4/2019).

Kondisi ini, kata Bambang, diperparah pelebaran jalan sudah tidak memungkinkan dilakukan karena terbatasnya lahan sehingga jalan satu satunya adalah membuat jalan layang.

Berdasarkan hasil kajian, kata Bambang, kepadatan lalu lintas di Bitung dan Cikupa sudah diatas ambang batas. “Rasionya sudah sampai 6, sudah paling parah,”katanya.

Menurut Bambang, mengurai kemacetan dititik titik tersebut juga sulit. Perilaku pengendara dan masyarakat selama ini juga menjadi penyebab kesemrawutan jalan itu.

“Ngetem seeenaknya, bahu jalan digunakan untuk berjualan, penertiban sudah sering dilakukan, tapi kembali lagi,” katanya.

Solusi lainnya kata Bambang, Kabupaten Tangerang juga membangun Terminal Tipe C di kawasan Curug. Langkah ini untuk menampung bus angkutan antar kota yang selama ini ngetem di Bitung.

Karena masalah lalu lintas yang sudah akut tersebut, Pemerintah Kabupaten Tangerang merancang pembangunan jembatan layang di Bitung dan Cikupa.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Selamet Budi mengatakan jembatan layang Bitung akan dibangun sepanjang 600 meter dari lapangan Pertamina, melewati lampu merah hingga pintu tol Bitung.

“Nanti dari jembatan layang ini akan ada interchange langsung ke gebang tol,” paparnya.

Menurut Budi, Bitung merupakan salah satu titik kemacetan paling parah di Kabupaten Tangerang.

Penyebabnya, kata dia, kapasitas dan volume kendaraan yang tak seimbang, menjadi tempat bus dan angkot ngetem, serta terdapat banyak U-turn yang membuat laju kendaraan lambat. “kondisinya sudah sangat semrawut.”

**Baca juga: Kabupaten Tangerang Siapkan Pembangunan Jembatan Layang di Bitung dan Cikupa.

Sementara jembatan layang Cikupa dibangun dari Pasar Cikupa hingga gerbang Perumahan Citra Raya. Desain kontruksi dan pendanaan Budi menyebutkan sama dengan Bitung.

Hanya saja, kata dia, karena berada di ruas jalan nasional untuk pendanaan konstruksi jembatan layang Cikupa dan Bitung akan dibiayai sepenuhnya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Kabupaten Tangerang hanya menyiapkan kajian dan lahan saja,” kata Budi. (GFM)