1

990 KPPS Berpenyakit Resiko Tinggi, KPU Tangsel: Ya Enggak Masalah

Kabar6-Sedikitnya 550 orang Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) punya riwayat penyakit kolesterol akut. Bahkan ada catatan penyakit lainnya seperti hipertensi dan diabetes yang tergolong beresiko tinggi.

“Oh enggak masalah,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Tangsel, M Taufik Mizan usai acara ‘Doa Bersama Pemilu Damai’ di kantornya, Senin (12/2/2024).

Ia mengklaim, KPU punya angka standar ambang batas kolestrol yang tidak boleh diderita panitia penyelenggara pemilu. Jika saat seleksi tes kesehatan memenuhi persyaratan maka lolos masuk sebagai KPPS.

Taufik bilang, rekam medis punya dinas kesehatan Kota Tangsel. Organisasi perangkat daerah tersebut juga sudah menyiapkan mitigasi bagi KPPS yang terdeteksi punya riwayat penyakit beresiko tinggi.

**Baca Juga: BKPM Catat Realisasi Investasi di Lebak Rp1,661 Triliun, Sebagian Besar Modal Domestik

“Tadi disebutkan oleh dinkes itu maka akan melakukan dalam tanda kutip mitigasi dan sebagainya. Dan kita data-data itu nanti kita juga minta ke dinkes kami juga mewaspadai itu,” ujarnya.

Ia pastikan tidak ada KPPS pengganti bagi individu yang terdeteksi punya riwayat penyakit beresiko tinggi. Berbeda bila yang bersangkutan meninggal dunia atau terbukti melanggar norma integritas.

“Karena pelantikan kapan dan materi bimtek penggantinya belum tentu mengerti tata laksana pemungutan suara,” jelas Taufik.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar mengungkapkan, dari 11 ribuan KPPS yang diperiksa kesehatannya lima persen mengidap hiper kolesterol. Tiga persen punya riwayat hipertensi, dan satu persen berpenyakit diabetes.

“Sampai saat ini pun sudah kita mapping dimana orang-orang yang beresiko tinggi ini ditempatkan TPS-nya,” ungkap Allin.(yud)




Pakai High Heels, Pria Spanyol Pecahkan Rekor Lari 100 Meter dalam 12,82 Detik

Kabar6-Christian Roberto López Rodríguez (34) asal Spanyol memecahkan rekor berlari sprint 100 meter dalam 12,82 detik sambil mengenakan sepatu hak tinggi (high heels) setinggi 2,76 inci.

Rodríguez, melansir Upi, menggantikan posisi André Ortolf yang berlari 100 meter dengan sepatu hak tinggi dalam 14,02 detik pada 2019 lalu. “Persiapannya sangat lengkap dan spesifik,” kata Rodríguez. “Saya merasa sangat menantang untuk bisa berlari dengan sepatu hak tinggi dengan kecepatan tinggi. Di Spanyol ada balapan seperti ini, dan itu selalu berjalan baik bagi saya.”

Pria yang merupakan penderita diabetes Tipe 1 mengatakan bahwa dia mencoba untuk menunjukkan bahwa orang dengan penyakit tersebut ‘dapat melakukan lebih banyak atau lebih banyak hal daripada orang tanpa diabetes’.

Rodríguez dikenal pembuat rekor yang terlalu ambisius memegang gelar lain untuk sprint 100 meter, merupakan orang tercepat yang melakukannya dalam situasi seperti ditutup matanya, dalam karung, di bakiak, dan mundur.

Dia juga mendapatkan rekor dunia lainnya, termasuk melakukan hal-hal seperti menyeimbangkan objek seperti sepeda di dagu dan objek di hidung untuk durasi waktu terlama. ** Baca juga: Influencer Tiongkok Meninggal di Kamp Penurunan Berat Badan Saat Coba Turunkan Bobot Hingga 90 Kg

Saat ini Rodríguez memegang 57 gelar Rekor Dunia Guinness dan berencana untuk memecahkan lebih banyak lagi sepanjang 2023.(ilj/bbs)




Penemuan Potongan Kaki dalam Plastik, Kapolres Tangsel: Dugaan Berasal dari Diabetes

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Tangerang Selatan (Tangsel), AKBP Iman Imanudin menerangkan, penemuan potongan kaki di Masjid Jami An Ni’mah, Japos Graha Lestsri, Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, diduga berasal dari diabetes melitus.

Hal itu diungkapkan Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanudin kepada wartawan di Mapolres Tangsel. Menurutnya, itu adalah hasil pemeriksaan medis yang dilakukan oleh RSUD Kabupaten Tangerang.

“Hasil dari pemeriksaan medis ditemukan luka di potongan kaki yang mana diduga berasal dari diabetes melitus. Dugaan awal dari pemeriksaan awal, dari keterangan dokter, kaki itu haisl proses amputani dari penderita diabetes melitus,” terangnya, Jumat (19/3/2021).

Meskipun begitu, Iman tetap memastikan untuk melakukan penyelidikan terkait penemuan potongan kaki sebelah kanan tersebut.

Iman mengatakan, pihaknya akan memastikan siapa pemilik dari kaki tersebut, dan tetap akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Jadi dari hasil pemeriksaan medis di RSUD, potongannya bekas operasi amputasi, dugaannya seperti itu. Nanti akan kita simpulkan setelah hasil penyelidikan utuh. Kalau memang ada pelanggaran hukum di sana, kami akan tetapkan sesuai perundang-undangan yang berlaku. Sementara kami masih lidik,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Warga Japos Griya Lestari digegerkan penemuan potongan kaki orang dewasa yang terbungkus plastik hitam disamping Masjid Jami An Ni’mah, Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan pada Jumat 19 Maret 2021.

**Baca juga: Panglima Ditangkap Polres Tangsel, Tim Hukum FBR Lakukan Langkah Hukum

Saksi mata setempat, Soni Azharudin (45) menerangkan, penemuan itu diawali saat petugas masjid curiga dengan sebuah bungkusan dipinggir kali. Lalu dirinya dipanggil oleh petugas masjid untuk membuka bungkusan mencurigakan tersebut.

“Pertama-tama saya lagi duduk-duduk abis joging, ada pengurus masjid sedang beres-beres karena menjelang jumatan, minta toling plastik dari kemarin mencurigakan, tolong dibuka,” ujarnya kepada Kabar6.com dilokasi kejadian, Jumat (19/3/2021).(eka)




Buntut Madu Palsu di Banten, Jika Dikonsumsi Sebabkan Diabetes

Kabar6.com

Kabar6-Pelaku sekaligus pemilik rumah produksi madu palsu berinisial MS (47) mengaku sudah membuat madu palsu selama 11 bulan terakhir dan permintaan terus meningkat sejak corona menjadi pandemi di Indonesia. Dia belajar membuat madu palsu secara otodidak dari melihat di internet dan youtube.

“Keuntungan dibagi-bagi. Untuk keperluan sehari-hari. Soal cara membuat madu palsu dari internet. Udah 11 bulan di rumah kontrakan. Sekali pesan ada yang 300 kg, ada 800 kg, setiap pesanan saja,” kata tersangka MS di Mapolda Banten, Selasa (10/11/2020).

Sebelumnya diberitakan Polda Banten membongkar pembuatan madu palsu yang pabriknya ada di Jakarta. Peredarannya hampir keseluruh Indonesia. Jika madu palsu dikonsumi masyarakat, bisa menyebabkan diabetes, kencing manis dan kegemukkan.

Pasalnya, kandungan yang ada di madu palsu sangat mudah diserap tubuh dan mengganggu kesehatan manusia. Kemudian dikenakan juga Pasal 198 juncto 108 dan Undang-undang 36 tentang kesehatan, ancamannya 5 tahun kurungan penjara.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, satu sendok makan gula mengandung 600 kalori dan mudah diserap tubuh. Sedangkan madu palsu, hanya 22 kalori dan tidak mudah diserap tubuh, sehingga aman bagi kesehatan.

“Satu sendok gula itu 600 kalori, madu asli satu sendok 22 kalori. Madu itu lambat dikonsumsi tubuh, sehingga aman. Kalau ini (madu palsu) bahaya, bisa menyebabkan jantung, diabetes, kencing manis, kegemukkan, keracunan dan kematian,” kata Nahrul Apriyanto, Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK) dan Farmasi pada Dinkes Banten, Selasa (10/11/2020).

**Baca juga: Setahun Beroperasi, Pemalsu Madu Bisa Produksi Satu Ton per Hari dengan Omset Rp8 Miliar

Pelaku ada tiga orang, MS (46) pemilik rumah produksi, TM (34) peracik dan AS (24) sebagai pengedar. Pelaku dikenakan pasal berlapis, yakni Undang-undang (UU) nomor 18 tahun 2012, tentang pangan, dengan ancaman 2 tahun penjara atau denda Rp 4 miliar. (dhi)




Penelitian Ungkap 5 Tipe Kepribadian dan Kecenderungan Penyakit yang Bakal Diderita

Kabar6-Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Nah, sebuah penelitian yang dilakukan University of Nottingham dan University of California melihat tipe kepribadian yang berbeda kaitannya dengan penyakit.

Hasil penelitian, melansir tabloidbintang, menemukan beberapa orang yang lebih rentan terhadap masalah kesehatan seperti penyakit jantung, kanker, artritis dan diabetes. “Sebagian alasannya mungkin karena kepribadian kita memengaruhi strategi penanggulangan masalah, atau bagaimana kita menghadapi situasi sulit dalam hidup kita,” ungkap Dr Meg Arroll, seorang psikolog dan juru bicara perawat untuk perusahaan vitamin Healthspan.

Kepribadian berkembang melalui masa kanak-kanak dan remaja, dan stabil pada pertengahan dewasa. Namun kepribadian cenderung bergeser seiring bertambahnya usia. Berikut tipe kepribadian yang menentukan kesehatan Anda:

1. Kepribadian terbuka (ekstrovert)
Orang ekstrovert bersifat positif, asertif, banyak bicara dan bersosial. Sayangnya kepribadian ini cenderung akrab dengan penggunaan alkohol berlebihan yang mengakibatkan obesitas dan kondisi kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.

2. Kepribadian mudah setuju (agreebleness)
Kepribadian orang yang cenderung mudah percaya, suka altruistik, penuh kasih sayang, berkompromi dan menghargai orang lain cenderung berisiko mengalami penyakit seperti obesitas, stres dan diabetes. Tipe kepribadian ini selalu berusaha menyenangkan orang lain yang berujung mengganggu kesehatan.

3. Kepribadian imajinatif (openness)
Sifat ini memiliki ciri khas sering berimajinasi, memiliki keingintahuan yang tinggi dan wawasan yang luas. Menurut jurnal Social Psychological and Personality Science, sifat ini berkaitan dengan masalah kesehatan yang lebih baik.

Karakteristik ini memiliki penurunan tingkat kemungkinan mengalami masalah stroke sebesar 31 persen, sakit jantung 17 persen dan tekanan darah tinggi 29 persen.

4. Kepribadian tekun (conscientiousness)
Mereka dengan kepribadian ini cenderung merupakan pekerja keras, teratur dan detail. Karakteristik ini dapat diandalkan, patuh, disiplin dan fokus dengan tujuan.

Studi Kesehatan dan Pensiun Universitas Michigan menemukan, tipe ini berkaitan dengan umur yang panjang dan memiliki kemungkinan penurunan stroke hingga 37 persen, darah tinggi sebesar 27 persen, arthritis sebesar 23 persen dan diabetes sebesar 20 persen.

5. Kepribadian tidak stabil (neuroticism)
Orang dengan karakteristik neurotik cenderung mengalami ketidakstabilan emosional, kecemasan, depresi, kemurungan, mudah tersinggung, dan sedih.

Sebuah studi yang ditemukan di Michigan mnegungkapkan, pribadi neurotik cenderung meninggal lebih awal daripada mereka yang memiliki ciri kepribadian lainnya.

Kepribadaian ini meningkatkan kemungkinan penyakit jantung sebesar 24 persen, penyakit paru-paru sebesar 29 persen, tekanan darah tinggi sebesar 37 persen dan artritis sebesar 25 persen. ** Baca juga: Agar Kandungan Nutrisinya Maksimal, 3 Jenis Sayuran Ini Harus Dimasak

Mana yang mewakili kepribadian Anda?(ilj/bbs)




Studi di AS Ungkap, Orang Kaya Tidur Lebih Lama di Malam Hari Ketimbang Orang Miskin

Kabar6-Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat melakukan studi mengenai perbedaan pola tidur antara orang kaya dan orang miskin. Disebutkan, orang kaya rata-rata tidur lebih lama di malam hari ketimbang orang miskin.

Para peneliti di agensi tersebut, melansir himedik, mengirimkan survei kepada orang-orang di Amerika Serikat selama 2011 hingga 2014. Mereka menanyakan tentang kebiasaan tidur pada peserta. Hasilnya, dari sebanyak 140 ribu orang dewasa yang mengisi dan mengembalikan survei, 55 persen orang yang hidup pas-pasan atau di dekat garis kemiskinan memiliki waktu tidur 7-8 jam di malam hari.

Sementara sebanyak 66,6 persen orang yang hidup di atas garis kemiskinan memiliki waktu tidur malam yang lebih panjang atau penuh. Namun, garis kemiskinan di Amerika Serikat bervariasi menurut pendapatan dibandingkan ukuran keluarga.

Sayangnya, para peneliti tidak menggali lebih dalam untuk menemukan penyebab orang kaya lebih banyak tidur malam dibanding orang miskin. Tetapi, kondisi ini mungkin terkait dengan jumlah jam orang harus bekerja dan jumlah pekerjaannya. Peneliti juga mencatat, orang kaya memiliki lebih banyak bala bantuan dalam hal mengasuh anak dan rumah.

Orang kaya cenderung tinggal di akomodasi yang lebih mudah tidur, seperti lingkungan tenang dan tempat tidur yang nyaman. Para peneliti juga tidak melihat dampak dari perbedaan tidur antara orang kaya dan orang miskin. Tak ada pula perbedaan dampak dari kurang tidur kronis pada orang yang hidup pas-pasan.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan, kekurangan tidur kronis bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, depresi, obesitas, dan diabetes. ** Baca juga: Berat Badan Turun dengan 5 Kebiasaan Sehat di Pagi Hari

Ketika semua kondisi itu dikombinasikan dengan stres secara keseluruhan, maka seseorang berisiko menderita penyakit jantung, kanker, penurunan kualitas hidup hingga kematian.

Benarkah demikian?(ilj/bbs)




Jaga Kadar Gula Tetap Normal dengan 6 Olahraga yang Tepat

Kabar6-Untuk orang dengan kondisi kesehatan tertentu, misalnya diabetes, harus selalu menjaga kadar gula darah agar normal, sehingga tidak mengganggu seluruh sistem organ tubuh.

Agar kadar gula tetap normal, ada sejumlah hal yang harus dilakukan, seperti memperhatikan pola makanan yang tepat serta rutin olahraga. Nah, apa saja sih jenis olahraga yang dapat membantu jaga kadar gula tetap normal? Melansir everydayhealth, ini enam jenis olahraga yang dimaksud:

1. Jalan cepat
Anda bisa melakukan jalan cepat untuk meningkatkan denyut jantung, dan hal ini sudah dikatakan sebagai latihan aerobik. American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan agar yang mengalami diabetes melakukan jalan cepat sebanyak hari dalam seminggu, masing-masing 50 menit.

2. Tai chi
Gerakan tai chi dilakukan secara lambat dan santai selama 30 menit ini. Tai chi sangat ideal bagi penderita diabetes karena memberikan efek kebugaran dan meredakan stres. Juga meningkatkan keseimbangan tubuh, serta dapat mengurangi kerusakan saraf, yang merupakan komplikasi paling sering dari diabetes.

3. Latihan beban
Latihan beban akan membangun massa otot, hal ini sangat penting bagi orang-orang dengan diabetes. Saat kehilangan masa otot, maka tubuh membutuhkan waktu yang lama dalam menstabilkan kadar gula darah.

Lakukan satu latihan beban setidaknya dua kali dalam seminggu, atau tiga kali dalam seminggu. Setiap sesi harus mencakup 5-10 jenis lifting yang melibatkan kelompok otot utama.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, lakukan 3-4 set setiap latihan, dengan masing-masing set terdiri dari 10-15 pengulangan.

4. Yoga
Yoga dapat menguntungkan Anda dalam beberapa cara. Yoga dapat membantu mengikis lemak tubuh, melawan resistensi insulin, dan meningkatkan fungsi saraf. Seperti tai chi, yoga juga peredam stres.

Ketika tingkat stres lebih tinggi, maka akan meningkatkan kadar gula darah. Salah satu keuntungan dari yoga sebagai latihan yang bisa dilakukan kapan saja sesuai dengan keinginan Anda.

5. Berenang
Berenang adalah latihan aerobik lain dan salah satu olahraga yang ideal untuk orang-orang dengan diabetes, karena tidak memberikan tekanan pada sendi. Saat mengalami diabetes, biasanya aliran darah ke pembuluh darah kecil yang ada di bagian ujung tubuh seperti kaki akan menurun, sehingga Anda bisa mengalami kehilangan sensasi di area kaki, dan biasanya tidak akan merasakan bila ada cedera pada bagian kaki.

Orang yang mengalami diabetes harus menghindari terjadinya cedera kaki, bahkan luka kecil atau lecet, sekalipun proses penyembuhan yang lambat dan rentan terhadap infeksi. Biasanya akan diberikan sepatu khusus dibuat untuk digunakan di kolam renang dapat membantu mencegah kaki tergores dan mengurangi risiko tergelincir.

6. Bersepeda
Bersepeda juga merupakan bentuk olahraga aerobik, yang membuat hati dan paru-paru Anda berfungsi lebih baik. Sebuah sepeda stasioner sangat ideal bagi penderita diabetes karena Anda dapat melakukannya di dalam, tidak peduli cuaca di luar.

Anda tidak perlu khawatir tentang akan risiko jatuh. Bersepeda meningkatkan aliran darah ke kaki Anda dan membakar banyak kalori untuk menjaga berat badan Anda tetap ideal. ** Baca juga: Sejumlah Fakta Tentang Selulit yang Sebaiknya Anda Tahu

Apabila Anda ingin melakukan olahraga tadi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar mendapat arahan yang terbaik.(ilj/bbs)




Tanggap, Puskesmas Rajeg Berikan Pengobatan ke Pasien Diabetes di Mekar Sari

Kabar6.com

Kabar6-Tim kesehatan dari Puskesmas Rajeg langsung memberikan penanganan medis terhadap Ano (54), warga Kongsi Baru RT 002 RW 01, Desa Mekar Sari yang menderita diabetes.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Desiryana Dinardianti menjelaskan, sejak pagi tim medis dari Puskesmas Rajeg mendatangi rumah Ano untuk memberikan pertolongan pertama.

Kadinkes Desi bilang, secara kedokteran kondisi pasien secara umum baik. “Tim pagi tadi sudah ke rumah pak Ano dan langsung diberikan perawatan dan pengobatan diabetes. Untuk Asiah (50), istri Ano yang menderita stroke juga langsung ditangani,” jelas Desi kepada Kabar6.com, Minggu (22/12/2019).

**Baca juga: Zaki Buka Kejurda Softball Bupati Cup II di Kelapa Dua.

Kedepannya, lanjut Desi, pasien Ano dan Asiah akan di intervensi home visit setiap harinya. “Sementara ini pasien tak perlu kita rawat dan dirujuk ke rumah sakit, petugas kita dari Puskesmas Rajeg masih dapat menangani. Petugas kita akan memeriksa kondisi perkembangan pasien Ano dan Asiah,” paparnya.(Jic)




Menderita Diabetes, Ano Butuh Bantuan

Kabar6.com

Kabar6-Ano (54), Warga Kongsi Baru, RT 02 RW 01, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang harus menahan rasa sakit dari penyakit diabetes yang dideritanya.

Kondisi Ano yang sebelumnya berprofesi sebagai security ini diketahui kiah hari kian memburuk. Bahkan, saat ini beberapa anggota badannya sudah membusuk dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Wati, kerabat Ano mengatakan, beberapa tahun lalu Ano sempat terserang penyakit kaki gajah yang mengharuskannya berbaring tak berdaya di tempat tidur

“Saya merasa kasihan karena hingga saat ini Pak Ano belum bisa mendapatkan pengobatan lantaran terbentur biaya,” katanya, Sabtu (21/12/2019).

Sementara, Ketua RT setempat, Kemen membenarkan kondisi Ano saat ini sangat memperihatinkan dan membutuhkan bantuan pemerintah setempat.

“Sudah saya beritahukan kepada Kepala Desa, namun sampai sekarang tidak ada bantuan yang datang,” ujarnya.

Yang menderita karena sakit, lanjut Kemen, bukan hanya Ano saja namun Asiah (50) istri Ano juga menderita penyakit troke.

**Baca juga: Bersama Masyarakat, Bupati Tangerang Gotong-royong di Gerebek Mauk.

“Istrinya juga terkena stroke. Sampai saat ini belum mendapatkan perawatan medis karena tidak ada biaya dan tidak memiliki BPJS,” ujarnya.

Kemen berharap agar Ano beserta istri segera mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat. “Semoga bantuan segera datang,” pingkasnya.(Vee)




Tidak Hanya Nasi Putih, Ada Makanan Lain yang Juga Harus Dikurangi untuk Hindari Diabetes

Kabar6-Nasi putih sering menjadi ‘musuh’ bagi mereka yang tengah menjalankan diet. Selain menurunkan berat badan, mengurangi konsumsi nasi putih juga dipercaya akan menurunkan risiko terkena diabetes. Benarkah hanya dengan mengurangi nasi putih saja?

Dua studi baru dari para peneliti National University of Singapore (NUS) dan Duke-NUS Medical School, melansir Okezone, mengungkapkan bahwa orang-orang yang melakukan diet cenderung mengganti asupan kalori mereka, dan memilih untuk mengonsumsi daging merah dan unggas.

Namun Profesor Rob Martinus van Dam, pemimpin domain epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock di NUS mengatakan, diet semacam itu memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi.

“Mereka yang melakukan diet terkadang mengonsumsi lebih banyak mi yang dimasak dengan saus yang mempunyai kadar gula yang tinggi, meskipun mereka mengurangi konsumsi nasi, makanan pengganti mereka bahkan meningkatkan risiko terkena diabetes” jelas Profesor Van Dam.

Pernyataan ini didukung oleh Profesor Koh Woon Puay, direktur Pusat Pengembangan Klinis-Ilmuwan di Duke-NUS Medical School.

“Risiko diabetes lebih tergantung pada kualitas keseluruhan dari diet yang dijalani seseorang. Rekomendasi untuk mengurangi nasi putih mungkin efektif jika makanan pengganti dipertimbangkan dengan sangat hati-hati,” urainya.

Sementara Dr Annie Ling, direktur kelompok kebijakan, penelitian, dan pengawasan di Badan Promosi Kesehatan (HPB), mengatakan temuan ini sesuai dengan rekomendasi HPB untuk makan lebih banyak beras merah.

“Sangat penting untuk mengelola pola makan dengan sangat baik, cenderung orang-orang mengganti nasi putih dengan makanan yang nyatanya tidak sehat. Alangkah baiknya ketika nasi putih diganti dengan mengonsumsi nasi merah,” imbuhnya.

Penelitian ini juga mengikuti serangkaian penelitian yang membahas adanya korelasi antara asupan nasi putih dengan diabetes. Pada 2016, HPD mengutip studi oleh Harvard School of Public Health yang menyatakan bahwa nasi putih yang dimakan secara teratur setiap harinya meningkatkan risiko diabetes sebesar 11 persen.

Pada 2007, Shanghai Women’s Health Study mengungkapkan, wanita yang makan lebih dari 300g nasi putih sehari berisiko 78 persen lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan dengan mereka yang makan kurang dari 200g sehari. ** Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Bantu Atasi Rambut Rontok

Namun menurut Prof Koh, mungkin penelitian ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor diabetes lain seperti mengonsumi daging merah dan unggas. Dia juga mengatakan penelitian lanjutan pada 2017 di Shanghai menemukan fakta, asupan biji-bijian olahan yang lebih tinggi tidak terkait dengan risiko diabetes ketika disandingkan dengan faktor-faktor lain.

Ini berarti seseorang tidak harus mengurangi sepenuhnya makanan yang tidak sehat, selama makanan tersebut dikonsumsi dalam jumlah tidak berlebihan.(ilj/bbs)