1

Dampak Buruk yang Terjadi Jika Minum Kopi di Pagi Hari Saat Perut dalam Kondisi Kosong

Kabar6-Tidak sedikit orang yang memulai hari sebelum berakitivitas dengan minum kopi, yang dipercaya dapat meningkatkan konsentrasi sekaligus menghilangkan rasa kantuk.

Hal yang perlu diperhatikan, minum kopi saat perut kosong dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Melansir healthyway, ada tiga dampak buruk minum kopi pagi hari saat perut kosong:

1. Gangguan pencernaan
Saat minum kopi dalam perut kosong, lambung akan memproduksi asam klorida secara berlebihan yang berdampak pada pencernaan menjadi terganggu, dan Anda bisa merasakan mulas.

Padahal, asam klorida di lambung sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna makanan yang dikonsumsi. Adanya bakteri jahat juga bisa menyebabkan kentut menjadi bau busuk.

2. Menghilangkan nutrisi
Berdasarkan penelitian, minum kopi dapat mengosongkan lambung dengan cara mengeluarkan makanan yang dikonsumsi oleh tubuh.

Jadi minum kopi saat perut kosong akan menyerap vitamin dan mineral dalam tubuh sehingga memungkinkan tubuh kekurangan nutrisi.

3. Kecemasan dan depresi
Ternyata, kopi juga dapat meningkatkan kecemasan dan depresi. Hal ini karena kopi dapat meningkatkan kadar hormon stres, seperti kortisol, epinefrin, dan norepinefrin.

Kondisi ini akan mengganggu produksi hormon serotonin yang meningkatkan kebahagian dalam diri. ** Baca juga: 4 Makanan yang Bisa Jadi Penyumbang Kalori Terbesar

Jadi sebagai ganti kopi, lebih baik minum segelas air putih hangat saat bangun tidur, dan satu buah apel saat perut kosong. Karena itu memiliki banyak manfaat menjadi lebih sehat.(ilj/bbs)




Jangan Abaikan 3 Tanda Tubuh Butuh Istirahat

Kabar6-Seringkali kita tidak menyadari bahwa tubuh sudah merasa lelah, setelah seharian beraktivitas. Terlebih apabila Anda sering lebur, sehingga waktu istirahat semakin berkurang.

Agar tubuh tetap sehat, melansir womenshealth, Anda sebaiknya mengetahui tiga tanda tubuh membutuhkan waktu istirahat, karena sudah terlalu lelah. Ini tiga tanda yang dimaksud:

1. Detak jantung tidak beraturan
Salah satu cara paling efektif untuk mengetahui tubuh membutuhkan istirahat adalah dengan melalukan pengecekan detak jantung. Di pagi hari, detak jantung yang normal sekira 60 sampai 100 kali per menit.

2. Moody dan depresi
Tanda lain dari tubuh terlalu diforsir adalah moody dan depresi. Hal ini terjadi bukan karena kelelahan fisik saja, otak yang terlalu berfikir keras juga membutuhkan istirahat. ** Baca juga: Perhatikan 4 Kebiasaan Buruk yang Bisa Rusak Ginjal Anda

3. Urine berwarna kusam
Indikasi tubuh membutuhkan istirahat adalah dengan melihat kualitas urine (air seni). Jika urine sudah mulai berwarna kusam kuning kecokelatan, ada baiknya Anda mulai mengistirahatkan tubuh dan jangan lupa perbanyak minum air putih.

Jangan tunggu sampai tubuh ‘menjerit’ karena kelelahan, karena sehat itu adalah harta yang tidak ternilai harganya.(ilj/bbs)




Rahasia Bebas dari Segala Penyakit, Pria Jerman Ini Rutin Minum Urine Sendiri

Kabar6-Seorang pria asal Hamburg, Jerman, bernama Jan Schünemann (26) memiliki kebiasaan yang cukup aneh, bahkan sebagian orang merasa jijik. Bagaimana tidak, Schünemann rutin minum urine miliknya tiap hari sebanyak tujuh liter.

Bukan untuk sekadar sensasi, melansir Dailymail, pria ini mengklaim terbebas dari segala macam penyakit usai minum urinenya sendiri. Schünemann menganggap urine adalah vaksin terbaik untuk tubuhnya. “Ini adalah vaksinasi terbaik untukku,” katanya.

Tidak hanya menangkal penyakit, Schünemann yang seorang YouTuber ini juga mengatakan kalau minum urine dapat mengurangi depresi. Selain diminum, Schünemann juga memakai urinenya untuk lotion wajah, kulit tubuhnya, mata, bahkan telinga.

Schünemann pun mengunggah video seorang praktisi pengobatan alternatif yang mengatakan kalau urine memang terbukti bisa menangkal penyakit dan sangat efektif untuk menaikan energinya jika dia tidur hanya lima jam.

Dikatakan Schünemann, ia menemukan konsep vaksinasi urine dari internet. Saat itu, Schünemann menemukan konsep Shivambu Kalpa yang berasal dari India, di mana konsep tersebut menggunakan urine sebagai obat alami tubuh manusia.

Ia pun berani melakukan konsep tersebut saat mengalami depresi. Setelah mencoba, Schünemann mengaku depresinya menghilang dan dia mendapatkan kesehatan tubuh yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

“Saya tidak pernah memusingkan pernyataan orang lain, yang saya tahu ini berhasil di tubuh saya dan saya hanya ingin menceritakan pengalaman saya,” tuturnya. ** Baca juga: Pasutri Pergoki Elang Laut Terbang Bawa Seekor Domba di Skotlandia

Sementara itu Healthline menegaskan, praktik uroterapi atau mengonsumsi urine sendiri sampai saat ini dilarang, karena dapat memasukkan bakteri dan zat berbahaya lainnya ke aliran darah serta merusak ginjal.(ilj/bbs)




Yuk, Kalahkan Depresi dengan Makanan

Kabar6-Sebagian orang mencari pelarian dengan mengonsumsi makanan lezat sekaligus berkalori tinggi saat dilanda depresi. Sementara sisanya menghabiskan uang dengan berbelanja, clubbing, atau bahkan mengonsumsi minuman beralkohol.

Sejumlah ‘pelarian’ tersebut tentu saja kurang sehat bagi kesehatan mental Anda. Lantas, bagaimana solusinya? Melansir healthmeup, berikut adalah sejumlah makanan yang dapat mengusir depresi Anda:.

1. Kelapa
Santan kelapa mengandung lemak yang dapat membantu perbaikan jaringan tubuh dan meningkatkan fungsi tubuh. Tetapi jika memakannya terlalu banyak, tentu saja akan menyebabkan peningkatan berat badan, terutama jika tidak diimbangi oleh olahraga yang cukup. jadi, konsumsi secukupnya sebagai olahan makanan atau minuman.

2. Bayam
Bayam merupakan sayuran hijau yang kaya akan manfaat, salah satunya dapat meningkatkan mood Anda menjadi lebih baik. Selain mengandung zat besi, bayam juga mengandung asam folat yang akan meningkatkan sel darah merah dan melindungi tubuh dari penyakit.

3. Telur
Telur sering digunakan untuk membuat kue, dan sering dipakai para olahragawan untuk membangun otot. Telur kaya akan protein, vitamin B, zinc dan omega 3. Telur baik dimakan sebagai sarapan sebagai sumber energi Anda memulai aktivitas. Telur juga menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama sehingga mencegah keinginan untuk terus makan.

4. Gandum utuh
Gandum utuh merupakan karbohidrat baik yang dapat melawan depresi dan kesedihan. Inilah alasan mengapa Anda tidak boleh takut karbohidrat, karena dapat menjadi sumber kebahagiaan.

Karbohidrat dapat mengobati konstipasi dan berperan sebagai sumber energi. Gandum utuh juga mengandung selenium yang dapat melawan radikal bebas dan meningkatkan imunitas.

5. Madu
Madu adalah bahan pengganti gula yang organik. Kandungan dalam madu, yaitu kaempferol dan quercetin, akan meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan nutrisi pada otak. Jika Anda mencelupkan stroberi ke madu, dapat berfungsi sebagai aphrodisiak yang dapat meningkatkan mood untuk bercinta.

6. Keju
Keju jika dikonsumsi dalam jumlah banyak hanya akan membuat gemuk dan juga sulit dicerna. Mengonsumsi keju dengan dosis yang tepat dapat meningkatkan mood Anda menjadi lebih baik. Keju juga mengandung zink yang akan memperbaiki tekstur kulit dan rambut Anda menjadi lebih mulus dan indah.

7. Cokelat hitam
Cokelat hitam dapat berfungsi untuk penurunan berat badan dan bersifat aphrodisiak yang dapat meningkatkan mood untuk bercinta. Jenis makanan ini juga mengandung antioksidan yang akan memperbaiki aliran darah dan mencegah penuaan dini.

Cokelat juga mengandung serotonin, dopamine, dan phenylethylamine yang merupakan neurotransmitter dalam melawan depresi. ** Baca juga: Tidak Hanya Bernutrisi, 3 Makanan Ini Mengandung Banyak Air

8. Kerang
Kerang mengandung zinc, iodine dan selenium yang mendukung kerja dari kelenjar tiroid. Nah, kelenjar tiroid dapat menstimulasi rasa bahagia dan juga bertanggung jawab dalam pengaturan berat badan.

Minimalisir depresi dengan sejumlah makanan yang tepat akan membuat fisik dan mental Anda pun sehat.(ilj/bbs)




Jangan Lupa Matikan Lampu Saat Tidur

Kabar6-Sebagian orang tidur dalam kondisi lampu dalam kamar menyala. Selebihnya, merasa nyaman dan bisa tidur nyenyak jika lampu kamar dimatikan atau gelap. Lantas, mana yang lebih baik, tidur dalam kondisi lampu menyala atau lampu dimatikan?

Tidur dalam kondisi gelap atau mematikan lampu kamar akan membuat kualitas tidur menjadi lebih baik. Diketahui, paparan cahaya adalah faktor kunci yang mengatur tidur dan jam biologis tubuh.

Cahaya menjadi acuan jam biologis tubuh, karena cahaya yang diterima tubuh saat tidur dapat memberikan sinyal yang menunjukkan waktu-waktu tertentu bagi tubuh.

Paparan cahaya saat tidur bekerja dengan menstimulasi aliran sel saraf dari mata ke bagian dari otak. Mereka dapat mengontrol hormon, suhu tubuh, dan fungsi lainnya yang bertugas membuat Anda merasa mengantuk. Melansir halodoc, ada sejumlah efek positif apabila tidur dalam kondisi lampu dimatikan, yaitu:

1. Jaga kualitas tidur
Tidur di ruangan yang gelap memberikan sinyal pada tubuh yang menunjukkan bahwa ini adalah waktu tidur. Dengan begitu, tidur Anda pun jadi lebih berkualitas. Mata dan tubuh akan selalu merespon cahaya mulai dari pagi hingga sore, dan kondisi gelap saat malam.

Dengan mengatur paparan cahaya akan efektif untuk menjaga siklus sirkadian pada tubuh. Saat tidur dengan lampu menyala, otak mungkin tidak akan memproduksi hormon melatonin, sebab ia ‘bingung’ apakah kini waktu malam atau siang.

2. Kurang depresi
Studi terbaru dari Ohio State University mengungkapkan, tidur di ruangan yang terang lebih berisiko mengalami depresi dibandingkan tidur di ruangan yang gelap. Selain itu, gangguan tidur juga berkaitan erat dengan risiko depresi.

Pencahayaan redup di malam hari meningkatkan perubahan fisiologis yang menyebabkan depresi pada manusia. Hal ini dapat terjadi melalui ritme sirkadian yang terganggu atau penekanan melatonin.

3. Jaga kesehatan mata dan kulit
Tidur dengan pencahayaan yang redup akan meningkatkan kualitas tidur. Hal ini dapat bermanfaat pada kesehatan kulit, termasuk di sekitar area mata. Kurang tidur bisa membuat kulit lebih mudah kusam, pucat, serta lebih cepat muncul kerutan. Selain itu, lingkaran hitam di bawah mata dan mata merah bisa terjadi karena kurang tidur.

4. Dukung kesehatan reproduksi
Paparan cahaya saat tidur di malam hari ternyata dapat mengganggu siklus menstruasi pada wanita. Paparan cahaya dan siklus tidur yang tidak teratur dapat mengganggu kesuburan baik pria atau wanita dari waktu ke waktu.

5. Kurangi risiko obesitas
Cahaya redup saat tidur di malam hari dapat mengatur ulang ritme fisik, seperti jadwal makan. Pada orang yang tidur dalam ruangan dengan cahaya terang cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi. ** Baca juga: Hobi Baca Buku Bisa Ungkap Kepribadian Seseorang

Jadi, jangan lupa matikan lampu kamar sebelum tidur, ya.(ilj/bbs)




Beberapa Kondisi Kesehatan yang Bisa Picu Depresi Saat Berusia 40-an

Kabar6-Seiring waktu, saat Anda berusia 40-an tahun, satu hal yang pasti berubah adalah kondisi kesehatan. Itulah mengapa, para ahli menyarankan agar Anda mulai serius menjaga kesehatan di usia 30-an.

Hal ini karena lalai menjaga kesehatan akan menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Melansir Womantalk, ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa memicu depresi saat seseorang berusia 40-an tahun. Apa sajakah itu?

1. Kurang vitamin B12
Jika Anda sering merasa lesu atau depresi, kekurangan vitamin B12 mungkin menjadi penyebabnya. Saat sudah berusia 40-an, kekurangan vitamin ini membuat Anda tidak memiliki cukup asam lambung untuk melepaskan B12 dari makanan.

Dan jika dirasakan terus menerus, tentu saja bisa membuat depresi. Jangan ragu bicarakan dengan dokter agar mendapatkan saran makanan yang tepat, dan jika perlu akan diberikan suplemen atau suntikan.

2. Gangguan tiroid
Depresi bisa menjadi salah satu gejala tiroid yang kurang aktif atau kadang malah terlalu aktif. Dalam kasus tiroid yang terlalu aktif, bisa disertai dengan jantung berdebar, gemetaran, atau kelelahan.

Sementara tiroid yang kurang aktif dapat menyebabkan sembelit atau kelelahan. Itulah mengapa kondisi kesehatan ini juga sering disalahartikan sebagai gangguan usus atau sistem saraf.

3. Nyeri sendi
Hidup dengan nyeri sendi, seperti rheumatoid arthritis atau osteoarthritis, faktanya bisa membuat Anda tiga kali lebih mungkin mengalami depresi atau gangguan kecemasan, yang di saat bersamaan dapat memperburuk rasa sakit.

Jika ini terjadi di usia 40-an, maka rutin latihan, meditasi, atau dengarkan musik bisa menjadi solusinya. Penelitian menyebutkan, satu jam mendengarkan musik klasik sehari telah terbukti mengurangi rasa sakit akibat nyeri sendi dan depresi.

4. Diabetes tipe 2
Tingkat gula darah yang tinggi dan tidak teratur bisa membuat depresi. Jika sudah depresi, ini dapat menghalangi Anda untuk merawat penyakit tersebut dengan baik.

Untuk itu, bicaralah dengan dokter jika mengalami depresi selama lebih dari dua minggu. Anda bisa menjalani terapi dan pengobatan yang lebih baik agar depresi serius yang dapat mengancam nyawa dapat ditangani.

5. Tekanan darah tinggi
Menderita darah tinggi membuat Anda harus selalu minum obat setiap hari. Padahal, beberapa obat tekanan darah ternyata mungkin berhubungan dengan depresi atau perubahan suasana hati lainnya.

Jika ini terjadi pada Anda saat berusia 40-an, pastikan bertanya dengan dokter apakah obat yang diminum menyebabkan perubahan suasana hati. ** Baca juga: 10 Makanan yang Disarankan untuk Bantu Kesehatan Mata

Menjaga kesehatan sejak dini bantu meminimalisir gangguan kesehatan yang akan terjadi saat memasuki usia 40-an.(ilj/bbs)




Studi di AS Ungkap, Orang Kaya Tidur Lebih Lama di Malam Hari Ketimbang Orang Miskin

Kabar6-Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat melakukan studi mengenai perbedaan pola tidur antara orang kaya dan orang miskin. Disebutkan, orang kaya rata-rata tidur lebih lama di malam hari ketimbang orang miskin.

Para peneliti di agensi tersebut, melansir himedik, mengirimkan survei kepada orang-orang di Amerika Serikat selama 2011 hingga 2014. Mereka menanyakan tentang kebiasaan tidur pada peserta. Hasilnya, dari sebanyak 140 ribu orang dewasa yang mengisi dan mengembalikan survei, 55 persen orang yang hidup pas-pasan atau di dekat garis kemiskinan memiliki waktu tidur 7-8 jam di malam hari.

Sementara sebanyak 66,6 persen orang yang hidup di atas garis kemiskinan memiliki waktu tidur malam yang lebih panjang atau penuh. Namun, garis kemiskinan di Amerika Serikat bervariasi menurut pendapatan dibandingkan ukuran keluarga.

Sayangnya, para peneliti tidak menggali lebih dalam untuk menemukan penyebab orang kaya lebih banyak tidur malam dibanding orang miskin. Tetapi, kondisi ini mungkin terkait dengan jumlah jam orang harus bekerja dan jumlah pekerjaannya. Peneliti juga mencatat, orang kaya memiliki lebih banyak bala bantuan dalam hal mengasuh anak dan rumah.

Orang kaya cenderung tinggal di akomodasi yang lebih mudah tidur, seperti lingkungan tenang dan tempat tidur yang nyaman. Para peneliti juga tidak melihat dampak dari perbedaan tidur antara orang kaya dan orang miskin. Tak ada pula perbedaan dampak dari kurang tidur kronis pada orang yang hidup pas-pasan.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan, kekurangan tidur kronis bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, depresi, obesitas, dan diabetes. ** Baca juga: Berat Badan Turun dengan 5 Kebiasaan Sehat di Pagi Hari

Ketika semua kondisi itu dikombinasikan dengan stres secara keseluruhan, maka seseorang berisiko menderita penyakit jantung, kanker, penurunan kualitas hidup hingga kematian.

Benarkah demikian?(ilj/bbs)




Ilmuwan Bisa Deteksi Tanda Awal Depresi Lewat Cuitan Twitter

Kabar6-Depresi adalah suatu kondisi medis berupa perasaan sedih yang berdampak negatif terhadap pikiran, tindakan, perasaan, dan kesehatan mental seseorang. Tahukah Anda, postingan di media sosial, seperti cuitan Twitter, bisa dikenali sebagai tanda-tanda awal depresi pada seseorang?

Para ilmuwan komputasi University of Alberta, Kanada, melansir techxplore, membuat model pembelajaran mesin baru yang nantinya dapat mendeteksi tanda-tanda awal depresi dalam teks tertulis seperti unggahan atau cuitan Twitter.

“Kami dapat membangun model prediksi yang secara akurat mengidentifikasi bahasa depresi. Sementara kami menggunakan model untuk mengidentifikasi bahasa depresi di Twitter, itu dapat dengan mudah diterapkan pada teks dari domain lain,” kata Nawshad Farruque, mahasiswa pascasarjana University of Alberta.

Model berbahasa Inggris dikembangkan dengan menggunakan sampel tulisan oleh individu yang mengidentifikasi dirinya mengalami depresi di forum depresi online. Algoritma pembelajaran mesin kemudian dilatih untuk mengidentifikasi bahasa depresi di cuitan Twitter.

Ditambahkan Farruque, “Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa bahasa depresi memiliki representasi linguistik tertentu.” ** Baca juga: Cobain 4 Menu Harian yang Bantu Diet Anda Sukses

Farruque mencatat ada banyak aplikasi potensial, mulai dari mendeteksi tanda-tanda depresi lebih awal hingga membantu dokter memantau efektivitas pengobatan untuk pasien dari waktu ke waktu.

“Algoritme kami dapat diintegrasikan dengan chatbot yang berbicara dengan manula dan dapat menandai tanda-tanda kesepian serta depresi. Pengaplikasian potensial lainnya bisa memantau pesan-pesan siswa sekolah menengah untuk mengidentifikasi apakah mereka menderita depresi,” terang Farruque.

Penelitian ini diselesaikan Farruque di bawah pengawasan ilmuwan komputasi Osmar Zaïane, yang merupakan direktur Alberta Machine Intelligence Institute (AMII), dan Randy Goebel, seorang rekan Zaïane.(ilj/bbs)




Ini Jam Tidur Malam yang Disarankan

Kabar6-Tidur memainkan peran sangat penting bagi kesehatan. Tubuh yang kurang istirahat akan mengalami kelelahan, menurunkan produktivitas, level stres yang meningkat, hingga berujung pada depresi.

Nah, untuk mendapatkan waktu tidur berkualitas, berapa lama dan jam berapa sebaiknya kita sudah harus istirahat? Melansir CureJoy, tubuh manusia mampu menyesuaikan waktu siang dan malam untuk menentukan pola tidurnya. Waktu tidur ideal manusia dimulai dari pukul 22.00, dan bangun pada pukul 06.00. Namun, beberapa ahli bahkan menyarankan untuk memulai tidur pada pukul 20.00.

Jika waktu tidur berkisar antara pukul 20.00 sampai dengan 24.00, maka Anda akan mendapatkan tidur yang nyenyak dan mimpi indah. Istirahat yang cukup di malam hari juga membuat Anda tidak akan merasa butuh tidur siang setelahnya.

Menurut para ahli, masing-masing orang bisa memiliki jam mulai tidur yang berbeda. Anda bisa membuat waktu tidur yang sesuai dengan rutinitas harian, selama mencukupi waktu istirahat yang dibutuhkan, yaitu pada orang dewasa adalah 7-9 jam.

Apabila Anda termasuk orang yang sering begadang atau tidur lewat di atas pukul 24.00 maka kebiasaan ini akan memberikan dampak buruk pada kesehatan. Bangun lebih sore dari biasanya akan meningkatkan risiko perilaku bulimia, depresi, dan seasonal affective disorder (SAD).

Salah satu penelitian pada pekerja di Jepang menemukan, tidur terlalu larut memiliki kaitan signifikan dengan prevalensi yang tinggi pada gejala depresi.

Sebuah penelitian mengungkapkan, bangun pagi membantu Anda merasa lebih positif dan jadi proaktif. Tubuh segar akan membuat Anda jadi lebih semangat bekerja.

Memiliki pola tidur yang konsisten sangat penting untuk dilakukan karena dapat memengaruhi kesehatan mental. Misalnya selalu tidur pukul 22.00 dan bangun pukul 05.00.

Studi lain yang meneliti pola tidur siswa sekolah menemukan, siswa dengan jadwal istirahat di malam yang teratur memiliki prestasi akademik lebih baik, dibandingkan mereka yang tidur tidak teratur.

Sangat memungkinkan jika pekerjaan atau kegiatan Anda bisa mengganggu jadwal tidur, bahkan mengurangi waktu istirahat. Apabila hal ini terjadi, Anda perlu menyiasatinya dengan meluangkan waktu untuk tidur siang singkat pada jam kerja.

Jangan takut tidur terlalu cepat atau terlalu sore, yang terpenting adalah durasi tidur dan menjaga jadwal istirahat reguler. Setelah semuanya kembali normal, benahi kembali waktu tidur itu. ** Baca juga: Bantu Atasi Insomnia dengan 5 Makanan dan Minuman Sehat

Orang dewasa pada umumnya membutuhkan waktu tidur selama delapan jam. Namun, angka ini bervariasi untuk masing-masing orang. Sebagian dapat merasa cukup dengan tidur selama 6-7 jam, sementara yang lainnya lebih dari itu. Pada kategori usia anak-anak dan lanjut usia pun berbeda.

Mulailah membuat jadwal tidur dan menjalaninya secara teratur sehingga tubuh pun tetap fit dan sehat.(ilj/bbs)




Lakukan Olahraga Secara Berlebihan Justru Bisa Timbulkan Sejumlah Gangguan Kesehatan

Kabar6-Pola hidup yang seimbang menjadi salah satu hal penting agar kesehatan tetap terjaga. Sama halnya, olahraga secara berlebihan dapat berdampak negatif pada tubuh Anda.

Sindrom olahraga berlebihan, melansir Livestrong, merupakan suatu kondisi yang sering terjadi pada para atlet dan orang yang gemar berolahraga, sehingga dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, baik fisik maupun psikologis. Berikut penjelasannnya:

1. Gejala fisik
Olahraga berlebihan dapat menyebabkan terjadinya peningkatan denyut jantung saat beristirahat. Bila peningkatan denyut jantung saat beristirahat ini melebihi lima denyutan setiap menitnya, maka Anda mungkin sedang mengalami sindrom olahraga berlebihan.

Anda juga mungkin akan mengalami penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas dan penurunan nafsu makan. Anda mungkin juga akan merasa sangat haus, terutama di malam hari, yang mungkin menandakan adanya dehidrasi. Berkurangnya jumlah keringat juga dapat menjadi salah satu cara tubuh untuk mengurangi pengeluaran cairan.

2. Gejala psikologis
Jika Anda tidak lagi merasakan kesenangan yang sama saat berolahraga atau jika merasa tidak siap untuk berolahraga atau berkompetisi, maka anda mungkin sedang mengalami dampak psikologis dari sindrom olahraga berlebihan.

Selain itu, Anda mungkin juga mengalami gangguan tidur, merasa mengantuk di siang hari, dan tidak dapat beristirahat di malam hari. Anda juga dapat merasa sangat lelah, apatis (acuh tak acuh), mudah marah, dan tersinggung.

Beberapa perubahan emosional yang diakibatkan oleh olahraga berlebihan adalah rasa depresi, mudah marah, dan kesulitan berkonsentrasi. ** Baca juga: 5 Kriteria Olahraga yang Baik untuk Tingkatkan Sistem Imunitas Tubuh

3. Gejala lainnya
Selain berbagai gejala di atas, Anda mungkin juga akan mengalami berbagai hal lainnya yaitu penurunan kemampuan berolahraga akibat berolahraga secara berlebihan. Bersamaan dengan itu, kadar hormon stres yaitu kortisol cenderung meningkat, dan bahkan dapat terjadi penurunan kadar hormon testosteron.

Sistem kekebalan tubuh pun dapat menurun yang mengakibatkan Anda mudah sakit atau sering sakit. Pengobatan baik untuk gejala fisik maupun psikologis memerlukan bantuan tenaga medis professional.

Anda mungkin harus membatasi waktu olahraga atau bahkan berhenti berolahraga sama sekali selama beberapa waktu. Langkah pengobatan terpenting adalah dengan mengenali dan menyadari bahwa Anda sedang mengalami sindrom olahraga berlebihan.

Cara terbaik untuk mencegah terjadinya sindrom olahraga berlebihan adalah dengan mengikuti jadwal olahraga yang berfungsi untuk melatih berbagai otot tubuh, termasuk adanya saat istirahat.(ilj/bbs)