1

Pemkot Tangsel Beda Pandangan Kasus Varian Delta dan Omicron

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) silang pendapat soal penentuan varian Delta dan Omicron. Setiap harinya kasus harian positif Covid-19 terus meningkat pesat.

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, sejak empat hari terakhir terkonfirmasi positif Covid-19 harian mencapai 1500 kasus. Laporan terbanyak berasal dari klaster kerumunan maupun keluarga.

“Memang sekarang didominasi oleh varian delta dari hampir 12 ribu total kasus sejak Januari,” katanya usai hadiri rakor di Puspemkot Tangerang, Rabu (8/2/2022).

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar membantah pernyataan tersebut. Berdasarkan data di atas kasus konfirmasi Covid-19 Kota Tangerang Selatan tahun 2022 diduga bukan varian Delta.

**Baca juga:Kuota Uji WGS di Banten Cuma 100 Sampel Per Hari

**Cek Youtube:Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

“Yang mempunyai sebagai besar gejala sedang berat yang berdampak pada keterisian rumah sakit dan angka kematian,” ujarnya lewat keterangan resmi tertulis kepada kabar6.com, Jum’at (11/2/2021).

Menurutnya, varian Omicron tetap bisa menyebabkan gejala berat dan kematian terutama pada orang yang rentan seperti lansia di atas 60 tahun, orang yang belum vaksin, memiliki penyakit penyerta.(yud)




Kasus Harian Covid-19 di Tangsel Didominasi Varian Delta

Kabar6.com

Kabar6-Penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sejak awal Januari hingga pekan kedua Februari 2022 menembus 12 ribu kasus. Saat ini angka kasus positif harian menembus 1.500 kasus.

“Total kasus kita sejak awal Januari sampai hari ini ada 12 ribu dengan kasus hariannya 1.500, dalam kurun waktu 4 hari terakhir,” jelas Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, Rabu (8/2/2022).

Ia menyebutkan dari data tersebut, rata-rata penularan lonjakan kasus Covid-19 di Tangsel, tertular dari transmisi kerumunan dan keluarga. Atas penerapan PPKM level 3 saat ini, wali kota berharap angka kasus positif covid-19 dapat lebih terkendali.

“(Transmisi penularan) klaster kerumunan dan keluarga yang paling banyak, yang dilaporkan ke kami klaster kerumunan.

Prinsipnya sama, Inmedagri Nomor 9 tahun 2022 sudah diatur beberapa pengaturan pengetatan. “Misalnya rumah makan 50 persen sampai jam 21.00 kemudian bioskop juga seperti itu, sekolah tangsel sudah PJJ,” terangnya.

**Baca juga: Relokasi ke Pasar Ciputat Para Pedagang Dijanjikan Gratis

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Benyamin menuturkan, dengan 12 ribu angka positif Covid-19 di Tangerang Selatan, seluruhnya didominasi oleh varian Covid jenis Delta. Sementara, kasus positif Covid-19 varian Omikron hanya tercatat 23 kasus sepanjang tahun 2022 ini.

“Memang sekarang delta hampir 12 ribu total kasus sampai hari ini didominasi delta. Omikron itu di Tangsel, tercatat 23 kasus, yang sembuh 19. Kenapa baru sedikit karena penelitian lab lebih lama dibandingkan delta,” jelasnya.(yud)




Kadinkes Tangsel Terpapar Covid-19 Diduga Varian Delta

Kabar6.com

Kabar6-Kasus penularan Covid-19 sudah menjangkit kalangan pejabat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Allin Hendalin Mahdaniar juga terpapar virus corona.

“Iya betul, ada tiga-lima harian ini,” kata Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie kepada wartawan, Kamis (3/2/2022).

Meski demikian, lanjutnya, belum ada kepastian virus Covid-19 varian apa yang menjangkit Kadinkes Tangsel tersebut.

“Bukan Omicron, Delta kayaknya. Karena untuk mengetahui Omicron itu agak butuh waktu, jadi yang pasti dititik awal mah Delta,” ungkap Benyamin.

**Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Merambah ke-20 Sekolah di Tangsel

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Menurutnya, lingkungan organisasi perangkat daerah Pemerintah Kota Tangsel kini kembali menerapkan aturan bekerja dari rumah (work from home) 50 persen bagi para pegawainya. Kecuali bagi sektor kritikal masih normal 100 persen.

“Kita berlakukan WFH 50 persen sekarang, perkembangannya setiap minggu kita pantau. Kecuali yang sektor kritikal yakni Damkar, Dinkes dan lainnya tetap 100 persen. Tapi yang lain WFH 50 persen,” tambah Benyamin.(yud)




Satu Keluarga di Cisauk Terkonfirmasi Positif Covid-19 Varian Delta

Kabar6.com

Kabar6-Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak di Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, terkonfirmasi positif Covid-19 varian Delta. Keluarga itu diketahui baru saja pulang dari perjalanan berlibur ke luar negeri.

Juru bicara Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi membenarkan adanya satu keluarga di Cisauk terpapar virus Varian Delta. “Ia betul satu keluarga itu sepulang dari Turki terpapar varian Delta,” katanya, Rabu, (8/12/2021).

Hendra menjelaskan, langkah yang dilakukan oleh pihaknya adalah pemeriksaan kesehatan terhadap keluarga itu. Petugas medis telah melakukan tes PCR.

**Baca juga: Oknum Dewan Kabupaten Tangerang Tersangka KDRT Wajib Lapor

Satu keluarga itu juga sudah diarahkan agar melakukan isolasi mandiri. “Isoman di Hotel Yasmin,” jelasnya.

Data perkembangan kasus Covid-19 per hari ini, lanjut Hendra, ada tujuh orang terkonfirmasi positif. Kasus kematian nihil. “Isolasi mandiri 3 orang,” tambahnya.(Cr)




Apa Sebab Ide Cemerlang Sering Muncul Justru pada Malam Hari?

Kabar6-Tidak sedikit pekerja kreatif yang mengaku sering mendapatkan ide cemerlang justru saat malam hari, ketika kebanyakan orang sudah terlelap tidur. Alhasil, mereka rela begadang untuk mengerjakan berbagai tugas.

Sebenarnya apa yang menjadi penyebab ide cemerlang justru muncul di malam hari? Dilansir doktersehat, sebelum mengetahui lebih lanjut, ada baiknya Anda mengenal beberapa gelombang otak yang bisa mempengaruhi cara berpikir kita. Ini dia empat gelombang otak yang dimaksud:

1. Gelombang otak alfa
Gelombang ini bekerja dengan siklus 8-12 kali per detik. Biasanya, gelombang ini muncul saat kita sedang rileks atau tenang, khususnya saat melakukan meditasi atau melamun. Gelombang ini memungkinkan kita untuk berimajinasi jauh melampaui akal sehat.

2. Gelombang otak beta
Gelombang ini bekerja dengan siklus 13-25 kali per detik. Gelombang inilah yang membuat kita terjaga, fokus, dan berpikir kritis. Biasanya, gelombang ini muncul saat kita sedang berpikir, menjawab soal, atau dituntut untuk menyelesaikan masalah.

3. Gelombang otak delta
Siklus gelombang ini adalah 0,5-3 kali per detik. Biasanya, gelombang ini muncul saat kita sedang tidur dan bermimpi.

4. Gelombang otak teta
Gelombang dengan siklus 4-7 kali per detik ini biasanya muncul saat menjelang tidur. Biasanya, kita akan mengingat banyak kejadian yang baru saja kita lalui. Tak hanya itu, gelombang ini juga kerap muncul saat sedang melakukan ibadah dengan khusuk. Yang menarik adalah, adanya gelombang teta ini bisa mendorong ide atau inspirasi yang baru.

Jadi, mengingat gelombang teta ini muncul di malam hari, khususnya menjelang tertidur, maka pikiran kita pun akan menjadi lebih terbuka akan berbagai hal, termasuk ide, gagasan, atau pemikiran yang baru. Itulah sebabnya, cukup banyak ide cemerlang muncul di malam hari. ** Baca juga: Selain untuk Diet, 5 Buah Ini Bagus Lancarkan Pencernaan

Apakah Anda juga termasuk orang yang sering mendapat ide kreatif saat malam hari? (ilj/bbs)