1

Akhiri Kebiasaan Kuno, Korsel Larang Konsumsi Daging Anjing

Kabar6-Kepala kebijakan partai yang berkuasa mengungkapkan, Korea Selatan (Korsel) akan melarang makan daging anjing dan mengakhiri kontroversi mengenai kebiasaan kuno tersebut di tengah meningkatnya kesadaran akan hak-hak hewan.

Praktik memakan anjing di Korsel, melansir tbsnews, menuai kritik dari luar negeri karena kekejamannya, namun terdapat juga peningkatan penolakan di dalam negeri, terutama dari generasi muda. “Sudah waktunya untuk mengakhiri konflik sosial dan kontroversi seputar konsumsi daging anjing melalui pemberlakuan undang-undang khusus untuk mengakhirinya,” kata Yu Eui-dong, kepala kebijakan Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa.

Hal itu disampaikan Eui-dong pada pertemuan dengan pejabat pemerintah dan aktivis hak-hak binatang. Pemerintah dan partai yang berkuasa akan mengajukan rancangan undang-undang (RUU) tahun ini untuk menegakkan larangan tersebut. Ditambahkan Eui-dong, dengan dukungan bipartisan yang diharapkan, RUU tersebut harus disahkan oleh parlemen.

Menteri Pertanian Chung Hwang-keun mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa pemerintah akan segera menerapkan larangan tersebut dan memberikan dukungan semaksimal mungkin bagi pelaku industri daging anjing untuk menutup usahanya.

Ibu Negara Kim Keon Hee telah menjadi kritikus vokal terhadap konsumsi daging anjing dan, bersama suaminya, Presiden Yoon Suk Yeol, telah mengadopsi anjing liar.

RUU anti-daging anjing telah gagal di masa lalu karena adanya protes dari pihak-pihak yang terlibat dalam industri ini, dan kekhawatiran terhadap mata pencaharian para petani dan pemilik restoran. Larangan yang diusulkan akan mencakup masa tenggang tiga tahun dan dukungan keuangan bagi dunia usaha untuk beralih dari perdagangan ini.

Makan daging anjing telah menjadi praktik kuno di semenanjung Korea dan dipandang sebagai cara untuk mengatasi panasnya musim panas.(ilj/bbs)




Akhiri Praktik Setelah Berabad-abad, Korsel Luncurkan Satgas Larang Konsumsi Daging Anjing

Kabar6-Sekira dua bulan setelah Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in, menawarkan untuk mengakhiri praktik makan daging anjing, pemerintah Negeri Ginseng itu mengungkapkan rencana meluncurkan satuan tugas (satgas) yang akan mempertimbangkan pelarangan konsumsi daging anjing.

Diketahui, praktik makan daging anjing ini telah berusia berabad-abad. Dalam pernyataan bersama, melansir Independent, tujuh lembaga pemerintah termasuk Kementerian Pertanian mengatakan, mereka memutuskan untuk membentuk kelompok yang terdiri dari pejabat, pakar sipil, dan orang-orang dari organisasi terkait, untuk menyampaikan rekomendasi tentang kemungkinan pelarangan konsumsi daging anjing.

Dalam pernyataan itu disebutkan, pihak berwenang akan mengumpulkan informasi tentang peternakan anjing, restoran dan fasilitas lainnya sambil mengevaluasi opini publik. Ini merupakan kali pertama Korsel menggelar prakarsa tersebut, tetapi pemerintah mengatakan pembentukan satgas itu tidak menjamin pelarangan daging anjing.

Nah, sikap yang tampaknya tidak jelas itu memicu protes para peternak anjing dan aktivis hak-hak hewan. Para peternak anjing mengatakan, peluncuran satgas itu tidak lain hanyalah formalitas untuk menutup peternakan dan restoran daging anjing. Sementara para aktivis berpendapat, pengumuman pemerintah tidak memiliki kepastian untuk melarang konsumsi daging anjing.

Sekretaris jenderal Asosiasi Peternak Anjing, Ju Yeongbong, menuduh pemerintah ‘menginjak-injak’ hak rakyat untuk makan apa yang mereka inginkan, dan hak peternak untuk hidup. Dikatakan Yeongbong, para peternak akan memboikot semua diskusi yang melibatkan pemerintah tentang daging anjing sebagai protes.

Diketahui, sekira satu hingga 1,5 juta anjing dibunuh setiap tahun untuk makanan di Korsel, menurun dari beberapa juta sekira 10-20 tahun yang lalu. Menurut Yeongbong, ribuan peternak saat ini membiakkan total sekira 1-2 juta anjing untuk daging di Korsel. ** Baca juga: Wajah ‘Dilukis’ Bak Joker, Dua Penjahat di Meksiko Ini Jadi Korban Main Hakim Warga

Para peternak yang kebanyakan miskin dan lanjut usia, diungkapkan Yeongbong, menginginkan pemerintah untuk sementara melegalkan konsumsi daging anjing selama sekira 20 tahun lagi, dengan harapan permintaan akan berangsur-angsur berkurang.(ilj/bbs)




Ribuan Hektare Sawah Gagal Panen, Kim Jong-un Perintahkan Anjing Peliharaan Dijadikan Makanan

Kabar6-Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un memang terkenal bengis sekaligus nyeleneh. Ada banyak peraturan ‘ajaib’ yang dibuat, bahkan cenderung tidak masuk akal.

Nah, saat ini Korut dikabarkan sedang mengalami krisis pangan di tengah pandemi COVID-19. Demi menyiasati krisis tersebut, melansir Dailymail, Kim Jong-un memerintahkan warganya untuk menangkapi anjing peliharan dan diambil dagingnya. Diketahui, selama pandemi COVID-19, Korut menutup perbatasan Tiongkok. Padahal selama ini Beijing menjadi pemasok utama bahan-bahan pangan Ibu Kota Korea Utara, Pyongyang.

Penutupan perbatasan membuat Korut dihadapkan dengan masalah kekurangan pangan. Ditambah, banyak bencana alam yang membuat para petani gagal panen. Setidaknya ada 1.500 hektare sawah yang tidak bisa panen karena banjir. Kemudian 100 ribu hektare lahan subur juga bernasib sama, termasuk 17 ribu rumah dan 600 bangunan hancur terendam banjir.

Untuk mengatasi hal tersebut, Presiden Kim Jong-un mengumumkan bahwa anjing peliharaan adalah simbol kapitalis, sehingga ia memerintahkan untuk menangkap anjing-anjing peliharaan di Pyongyang. Akibatnya, banyak warga yang takut jika anjing peliharaan mereka ditangkap dan dibunuh untuk diambil dagingnya.

Sebenarnya, peraturan pemerintah itu sudah berlaku sejak Juli lalu. Bahkan, Kim Jong-un mengatakan jika memelihara hewan merupakan tindakan ilegal di Korea Utara. ** Baca juga: Ditemukan Kacamata Milik Mahatma Gandhi dalam Kotak Surat Milik Balai Pelelangan

“Pihak pemerintah sudah mengidentifikasi rumah-rumah yang memelihara anjing. Mereka memaksa warga untuk menyerahkan anjing-anjing itu,” demikian kata satu narasumber yang melapor ke surat kabar Chosun Ilbo di Korea Selatan.

Sejak dulu, Korut menganggap bahwa anjing merupakan makanan yang umum. Biasanya, daging anjing akan dimasak sup dengan rempah serta sayuran. Masyarakat percaya, daging anjing bisa menghangatkan badan di saat suhu dingin.

Sudah banyak anjing peliharaan yang dirampas dan dikirim ke kebun binatang pemerintah, kemudian hewan-hewan tersebut menjadi menu di restoran. Dilaporkan, banyak pemilik anjing yang marah kepada Kim Jong-un, namun mereka tidak bisa melakukan apa-apa.

Sementara itu daging babi dan sapi justru sangat mahal dan langka di Korut. Perampasan anjing ini diduga memang sudah dirancang untuk mencegah kelaparan di Korea Utara selama beberapa bulan ke depan.(ilj/bbs)




Festival Daging Anjing di Yulin Kembali Digelar, Padahal Pandemi COVID-19 Belum Usai

Kabar6-Pandemi COVId-19 belum juga usai, namun festival daging anjing di Tiongkok telah dibuka sekali lagi. Festival tahunan yang berlangsung 10 hari di kota barat daya Yulin ini biasanya mampu menarik ribuan pengunjung.

Kebanyakan dari mereka membeli anjing yang dipajang dalam kandang. Meski demikian, melansir mirror.co.uk, para aktivis yang menentang perdagangan hewan berharap pengunjung berkurang tahun ini. Pemerintah juga membuat peraturan baru untuk melarang perdagangan hewan liar dan melindung hewa peliharaan.

“Aku benar-benar berharap Yulin akan berubah tidak hanya demi hewan-hewan tapi juga untuk kesehatan dan keamanan penduduknya,” kata Peter Li, spesialis kebijakan Tiongkok dengan Humane Society International, sebuah kelompok hak asasi hewan.

Dikatakan Li, memperbolehkan perkumpulan massa untuk berjual beli dan mengonsumsi daging anjing di pasar yang penuh orang, serta di restoran atas nama festival menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang signifikan.

Diketahui, virus Corona yang diyakini berasal dari kelelawar sebelum mengenai manusia di pasar Kota Wuhan, telah membuat Tiongkok mempertimbangkan kembali hubungannya dengan hewan, dan mereka berjanji untuk melarang perdagangan hewan liar.

Pada April lalu, Shenzen menjadi kota pertama di Tiongkok yang melarang konsumsi anjing, dan kota lainnya diharapkan mengikuti.

Kementerian Pertanian juga memutuskan untuk mengklasifikasi anjing sebagai hewan peliharaan daripada bahan makanan, meski masih belum jelas bagaimana klasifikasi ulang itu akan mempengaruhi perdagangan Yulin.

Sementara aktivits hak asasi hewan bernama Zhang Qiangqian yang berada di Yulin beberapa waktu mengatakan, hanya tinggal menunggu waktu hingga festival daging anjing dilarang.

Pekan lalu, anak-anak anjing yang akan dipotong dalam festival tersebut berhasil diselamatkan. Para aktivis menyelamatkan 10 anak anjing agar tidak direbus dan dijual dagingnya. ** Baca juga: Ilmuwan Tunjukkan Lokasi di Bumi dengan Udara Paling Bersih

Dan anak-anak anjing itu dikirim ke penampungan agar mereka lebih aman.(ilj/bbs)




Konsumsi Daging Anjing Jadi Cara Warga Korut Atasi Gelombang Udara Panas

Kabar6-Suhu udara menyengat akibat gelombang panas yang menimpa sejumlah negara di belahan Bumi utara, membuat banyak orang kepanasan. Bahkan, puluhan warga Jepang meninggal dunia.

Nah untuk mencegah dampak buruk suhu panas yang luar biasa ini, melansir Nypost, warga Korea Utara (Korut) melakukan cara tak biasa yaitu mengonsumsi daging anjing. Benarkah hal itu adalah cara yang tepat? Makanan dari daging anjing yang bernama dangogi atau berarti daging manis, sering dikonsumsi masyarakat Korea Utara dan Korea Selatan. Mereka biasanya mengonsumsi daging anjing untuk menambah stamina. Makanan ini dianggap cocok dikonsumsi saat udara sangat panas yang memang bisa memicu kelelahan.

Dalam budaya Korea, ada hari-hari yang paling panas di sepanjang tahun, yakni antara 17-27 Juli dan 16 Agustus. Di hari-hari tersebut, daging anjing seringkali disajikan demi mengatasi efek dari gelombang panas. ** Baca juga: Hii…Ada Lalat Penghisap Darah

Diketahui, setiap tahunnya ada dua juta anjing disembelih untuk konsumsi di Korea Selatan. Meskipun banyak mendapatkan kecaman dari organisasi peyayang binatang, masyarakat di negara ini percaya bahwa ada banyak manfaat dari daging anjing. Hanya saja, kini semakin banyak generasi muda di sana yang mulai tidak tertarik untuk mengonsumsi daging anjing.(ilj/bbs)




Cara Tak Lazim Warga Korea Cegah Dampak Buruk Suhu Panas dengan Konsumsi Daging Anjing

Kabar6-Beberapa negara di dunia mengalami gelombang panas yang membuat suhu udara sangat menyengat, bahkan sampai membuat puluhan warga Jepang meninggal dunia. Salah satu cara untuk menghalau suhu panas adalah dengan berada di ruangan ber-AC atau mengonsumsi minuman tertentu, antara lain es krim atau jus dingin.

Namun apa yang dilakukan warga di Korea Utara dan Korea Selatan untuk mencegah dampak buruk dari suhu panas yang luar biasa ini, sungguh aneh. Melansir nypost, mereka melakukan hal yang cukup tidak lazim, yakni mengonsumsi daging anjing. Makanan yang bernama dangogi atau daging manis tersebut dikonsumsi karena dipercaya bisa menambah stamina. Makanan ini dianggap cocok dikonsumsi saat udara sangat panas yang memang bisa memicu kelelahan.

Bahkan, budaya di Korea Utara menyebutkan bahwa ada hari-hari yang paling panas di sepanjang tahun, yakni antara 17-27 Juli dan 16 Agustus. Di hari-hari tersebut, daging anjing seringkali disajikan demi mengatasi efek dari gelombang panas.

Sementara itu, di Korea Selatan sebanyak dua juta anjing disembelih setiap tahun untuk dikonsumsi dagingnya. Meskipun banyak mendapatkan kecaman dari organisasi penyayang binatang, masyarakat di negara ini percaya bahwa ada banyak manfaat dari daging anjing. Hanya saja, kini semakin banyak generasi muda dari negara tersebut yang mulai tidak lagi tertarik untuk mengonsumsinya. ** Baca juga: Seorang Presenter TV Wanita Diskors Karena Sebut Rekan Prianya Ganteng Saat Sedang Siaran

Salah satu pelayan restoran yang menyediakan daging anjing, Kim Ae-Kyong, menyebutkan bahwa daging anjing adalah makanan tradisional yang cocok dikonsumsi saat musim panas.

“Masyarakat percaya bahwa makanan yang bisa membuat suhu tubuh meningkat seperti daging anjing atau sup pedas justru bisa menyembuhkan sensasi panas akibat suhu udara,” kata Kim. ** Baca juga: Europixpro Door, Produk Anak Negeri Berkualitas Dunia

Benarkah demikian? (ilj/bbs)