1

Kapolsek Balaraja Bersama Kapolresta Tangerang Gelar Jumat Curhat 

Kabar6-Kapolresta Tangerang Kombes Pol Dr. Sigit Dany Setiyono didampingi Kapolsek Balaraja Akp Badri Hasan, S.,M berinteraksi langsung dengan masyarakat, dalam kegiatan Jumat Curhat di Masjid At Takwa Desa Benda Kecamatan Sukamulya, Jumat (13/10/2023).

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenali lebih dekat permasalahan yang dihadapi masyarakat dan memberikan solusi atau saran yang dapat membantu.

Kapolresta Tangerang memulai sesi curhat dengan mengajak masyarakat untuk berbagi cerita atau keluh kesah yang mereka alami. Masyarakat diminta untuk berani membuka diri dan mengungkapkan segala permasalahan yang ingin mereka sampaikan.

Selama sesi Jumat Curhat, Kapolresta Tangerang Polda Banten mendengarkan dengan seksama setiap cerita yang disampaikan oleh masyarakat. Ia memberikan perhatian penuh dan memberikan solusi atau saran yang relevan terhadap setiap permasalahan yang dikemukakan.

**Baca Juga: HUT Kabupaten Tangerang ke-391, Ini Harapan Mahasiswa

Selain itu, Kapolresta Tangerang juga menjelaskan kebijakan atau program dari kepolisian yang berkaitan dengan permasalahan yang disampaikan oleh masyarakat. Ia berusaha menjelaskan secara rinci mengenai langkah-langkah yang telah dilakukan atau akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Kegiatan Jumat Curhat ini mendapatkan respons yang positif dari masyarakat yang hadir. Masyarakat merasa senang dan terbantu dengan adanya kegiatan ini karena mereka merasa dihargai dan didengarkan oleh pihak kepolisian. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk mendekatkan hubungan antara kepolisian dan masyarakat.

Dengan melaksanakan Jumat Curhat di masjid, Kapolresta Tangerang juga menjalin hubungan yang baik dengan pemuka agama dan tetap menjaga kebersamaan dengan masyarakat Muslim. Hal ini juga berfungsi sebagai sarana komunikasi antara kepolisian dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di daerah Tangerang.(Red)




Warga Curhat Isu Penculikan Anak ke Polresta Serkot

Kabar6-Masyarakat curhat ke Kapolresta dan Wakapolresta Serkot, mengenai maraknya isu penculikan anak yang beredar luas di media sosial (medsos). Hal itu disampaikan warga saat petinggi kepolisian di Polresta Serkot berkunjung ke kantor Kelurahan Panggung Jati, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, dalam program Jumat Curhat.

Masyarakat khawatir dengan maraknya isu tersebut. Polisi meminta warga tidak resah, namun tetap menjaga anaknya saat bermain diluar rumah. Karena isu tersebut belum tentu kebenarannya.

Warga juga diminta tidak men-share informasi penculikan anak yang belum diketahui kebenarannya, karena akan menambah kekhawatiran orangtua.

“Kita tanya dulu ke petugas, supaya kita jangan mudah membagikan hasil di medsos itu ke masyarakat, hingga akhirnya berkembang yang kurang baik,” ujar Kasat Binmas Polresta Serkot, Kompol Eddi Susanto, ditemui dilokasi, Jumat (17/02/2023).

**Baca Juga: Tak Boleh Pakai Joki, KPU Lebak Ingatkan Pantarlih Coklit Daftar Pemilih Door to Door

Kompol Eddi Susanto memastikan hingga saat ini, belum ada kasus penculikan anak di wilayah hukum Polresta Serkot, yang membawahi seluruh Kota Serang serta enam kecamatan di Kabupaten Serang.

Sedangkan yang beredar luas di medsos, merupakan kejadian lama dan belum tentu berada di wilayah hukum Polresta Serkot.

“Khususnya di wilayah Polresta Serkot, secara nyata belum ada kasus penculikan anak. Yang muncul di medsos itu kan karena memang kejadian lama yang diulang-ulang. Polisi disini menghimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya, dengan adanya isu tersebut,” terangnya. (Dhi)




Ingin Lebih Dekat, Polda Metro Jaya Terima Curhat Masyarakat RW 12 Pakualam

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya melakukan pendekatan ke masyarakat dengan melakukan kegiatan ‘Jumat Curhat’ yang diadakan di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Salah satunya dilaksanakan di Sekretariat RW 12, Pakualam, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat 30 Desember 2022.

Kegiatan diawali dengan zoom meeting bersama Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi curhat bersama Parik 2 ITBID ITWASDA Polda Metro Jaya, Kompol Didik Prijo Susilo, dan Bhabinkamtibmas Pakualam Polsek Serpong, Bripka Yudha.

Ketua RW 12, Pakualam, Saiman mengatakan, dirinya berharap kepada jajaran Kepolisian khususnya di wilayah Pakualam untuk lebih dekat lagi kepada masyarakat.

“Untuk pak Polisi diharapkan untuk lebih dekat lagi ke masyarakat dengan salah satu contohnya seperti ini,” ujarnya kepada Kabar6.com.

Karena, Saiman menerangkan, dengan adanya ‘Jumat Curhat’ ini masyarakat mampu bercerita panjang dan lebar mengenai masalah di lingkungan.

Saiman menjelaskan, di wilayahnya sudah beberapa kali terjadinya pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yaitu di RT 02 RW 12, maka dari itu pihaknya ingin pihak kepolisian membantu dalam pengamanan seperti pemasangan CCTV.

“Disini pak, sering kali terjadinya Curanmor, maka dari itu saya ingin curhat sekaligus meminta kepada Polisi untuk memberikan solusi dan memasang CCTV di lingkungan kami,” ungkapnya.

Sementara itu, Parik 2 ITBID ITWASDA Polda Metro Jaya, Kompol Didik Prijo Susilo menerangkan, dirinya menerima banyak sekali aspirasi dari masyarakat soal permasalahan yang ada di lingkungan.

“Menerima aspirasi dari masyarakat soal permasalahan yang ada di lingkungan, bagaimana solusinya apa yang jadi aspirasi masyarakat khususnya di RW 12 ini,” jelasnya.

**Baca juga: Sosok Almarhum Pendiri Unpam di Mata Wali Kota Tangsel

Didik memaparkan, salah satu yang menjadi topik hangat di RW 12 Pakualam adalah mengenai Curanmor, maka dari itu langkah dari Polda Metro Jaya adalah untuk meningkatkan keamanan dari Polsek Serpong.

“Maksimalkan patroli yang didukung oleh mitra Polri kita untuk menjaga di lingkungan RW 012, salah satu mitra Polri kita ada Linmas, Popdar, untuk meningkatkan Siskamling,” tutupnya.(eka)




Pekerjaan Unik, Dibayar untuk Tidak Lakukan Apa-apa

Kabar6-Seorang pria asal Jepang bernama Shoji Morimoto (37) memiliki profesi yang sungguh unik dan mungkin belum ada di dunia ini. Shoji dibayar untuk tidak melakukan apa-apa.

Bagaimana bisa? Rupanya, melansir Odditycentral, Shoji menyewakan dirinya untuk menjadi teman curhat bagi orang lain. Pekerjaan Shoji adalah bertemu dengan orang asing, mendengar cerita mereka, dan hadir menemani orang asing secara fisik.

Pria ini hanya sekadar menemani untuk makan, minum, ataupun hanya nongkrong. Para klien dapat menyewa jasa Shoji dari pukul 08.30 hingga 22.00 waktu setempat. ** Baca juga: Pencuri Ini Marahi Korban Karena Tinggalkan Balita dalam Mobil yang Dilarikannya

Semasa sekolah, Shoji diketahui adalah murid yang pandai, pekerja keras, dan bahkan memiliki gelar di bidang Fisika. Sebelumnya, ia pernah berkarier sebagai editor buku, sebelum berhenti pada 2017 lalu.

Shoji sempat menganggur, hingga pada Agustus 2018 meluncurkan jasa bernama ‘People Who Do Not Rent’, menjual jasa di mana ia bisa disewa oleh orang yang membutuhkan teman atau pendengar.

Pada awal membuka jasa ini, Shoji hanya meminta bayaran untuk transportasi dan makan saja. Namun, banyak klien yang memaksa untuk membayar lebih. Pekerjaan ini membawa Shoji memiliki banyak pengalaman menemani berbagai orang.

Ia pernah diundang ke pesta pernikahan hingga menemani wanita yang ingin mengajukan cerai. Pernah juga disewa seorang pria untuk datang ke hotel bintang lima. Kliennya tersebut menyewa Shoji karena hanya ingin bercerita soal hobinya selama tiga jam.

Shoji sendiri mengaku, ia tidak memiliki kemampuan khusus, dan juga tidak mau melakukan apa-apa selain mendengar dan menemani kliennya. Mayoritas klien Shoji hanya menyewa jasanya karena sekadar ingin ditemani.

Peluang bisnis baru, nih.(ilj/bbs)




Timbulkan Kecemburuan Sosial di Tangsel, Pengusaha Mau Curhat ke Menparekraf

Kabar6.com

Kabar6-Hibah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI lama-lama menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan pelaku usaha hotel dan restoran di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Seperti diungkapkan seorang pengusaha hotel di Kota Tangsel Nontje Masengi.

Nontje menerangkan, pihaknya saat ini ingin curhat (mencurahkan perhatian) ke Menparekraf soal patokan penerima hibah berdasarkan pembayaran pajak. Karena itu akan menimbulkan kecemburuan terhadap sesama pengusaha hotel dan restoran.

“Ya, sebetulnya kita mau curhat ke Pak Menteri. Soalnya banyak juga, diantara temen temen (pelaku usaha hotel dan restoran) yang ngga dapat hibah ini,” ujarnya seusai penerimaan dana hibah di Bandar Djakarta, Pakulonan, Serpong Utara, Kota Tangsel, Selasa (22/12/2020).

Nontje menyatakan, bantuan dari pemerintah itu diharapkan dapat merata. Agar pelaku usaha, dan dapat meningkatkan usahanya. “Kami berterima kasih kepada Pak Menteri,” ujar Nontje.

Sebetulnya pihaknya mau curhat, lanjut dia, supaya pemilihan penerima hibah, jangan dilihat dari bayar pajaknya. “Ya, bantuan dari pemerintah itu harus dilihat yang kecil kecil. Jadi tolong lah dilihat kami ini, agar kami juga bisa jadi besar,” tutur Nontje.

Dikonfirmasi soal perbedaan penerima hibah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Heru Agus Santoso mengungkapkan, besaran hibah yang diberikan oleh Kemenparekraf tersebut bukan wewenang Pemerintah Kota (Pemkot).

“Paling besar penerima hibah Rp1,8 miliar. Paling kecilnya Rp1 juta. Kalau soal besaran penerima, itu regulasi dari sana. Kita ngga bisa intervensi juga. Karena memang, mereka yang memverifikasi,” kata Heru.

**Baca juga: Jumlah Sisa Dana Hibah Kemenparekraf di Tangsel Masih Rp51,7 Miliar

Dari total hibah Rp100,1 miliar, penerima hibah ada 95 pelaku usaha hotel dan restoran. Jumlah keseluruhan yang kita salurkan, ada Rp18,8 miliar. “Jadi total yang tersalurkan untuk 95 pelaku usaha hotel dan restoran itu Rp18,8miliar. Rp30miliar itu masuk ke Pemkot,” tutupnya. (eka)




Terlihat Sepele, 3 Hal Ini Termasuk Kategori Perselingkuhan

Kabar6-Banyak orang yang menganggap, arti berselingkuh itu adalah sering melibatkan hubungan yang intens, baik fisik maupun hati selain dengan pasangan resmi.

Namun tahukah Anda, sebenarnya ada ‘garis kabur’ yang kadang sering dilanggar. Sesuatu yang kita kira bukan bentuk perselingkuhan, ternyata dimaknai berbeda oleh pasangan. Melansir Teen, ini 3 hal yang termasuk kategori perselingkuhan.

1. Membelikan makanan dan pergi ke restoran favorit
Walau tidak pergi berduaan ke tempat makan, membelikan makanan lawan jenis selain pasangan resmi termasuk ke ‘daerah berbahaya’ yang mengarah ke perselingkuhan. Apalagi jika kita sengaja mengajak orang lain ke restoran yang menjadi favorit Anda dan pasangan resmi.

2. Stalking media sosial mantan kekasih
Mungkin karena terdorong rasa penasaran atau sekedar iseng, Anda tergoda untuk mengecek media sosial mantan atau stalking. ** Baca juga: Berjalan Tanpa Alas Kaki Miliki Sejumlah Manfaat Bagi Kesehatan

Walau yang Anda lakukan terlihat seperti kegiatan biasa mengecek media sosial teman lainnya, tetap saja hal itu bisa memunculkan masalah. Bisa jadi melihat foto-foto atau status yang diunggah mantan, Anda jadi teringat masa lalu yang indah bersamanya.

3. Curhat pada orang Lain
Karena merasa akrab, Anda kadang dengan santainya menceritakan masalah asmara dengan orang selain pacar. Namun tahukah Anda, menceritakan kekurangan hubungan apalagi yang menyangkut kelemahan pacar kita kepada orang lain, terlebih lawan jenis, sebenarnya adalah tindakan yang tergolong tidak setia.

Apakah Anda sering melakukan salah satu dari ketiga hal tadi?(ilj/bbs)




Klaim Aspirasi Tak Pernah Didengar, Buruh Serang Curhat ke Paslon Nasrul – Eki

Kabar6.com

Kabar6-Serikat buruh di Kabupaten Serang curhat (mencurahkan perhatian) kepada pasangan calon (paslon) Nasrul Ulum-Eki Baihaki. Mereka mengeluh kalau aspirasinya tak pernah didengar pemerintah kabupaten (Pemkab) Serang, Banten.

Buruh yang tergbung dalam FSBC menilai Pemkab Serang tidak pernah mengakomodir aspirasi buruh melalui lembaga tripartite selama lima tahun kebelakang ini.

Ketua FSBC Kabupaten Serang Arizal Peni mengatakan, serikat buruh juga mengeluh akan perhatian pemerintah daerah lima tahun kebelakang, yang tidak memperhatikan nasib mereka. Bahkan, saat melakukan demonstrasi maupun audiensi, tidak pernah ditemui oleh Bupati Serang.

“Kita kan ada tripartit, tugas mereka memantau dan mengawasi, kemudian melaporkan ke bupati, tapi tidak pernah ada tanggapan dari bupati. Kita berharap Nasrul-Eki bisa bersikap atas tripartit ini,” kata Arizal dalam keterangan resminya, Minggu (18/10/2020).

Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) Kimia, Energi dan Pertambangan (KEP) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Serang Ian Septrianto Putra menyebut dalam keterangan pers, Minggu (18/10/2020), selama ini buruh minta audiensi dengan surat tidak pernah ditanggapi, penyampaian pendapat di muka umum oleh bupati pun tidak pernah ditemui.

Keluhan lainnya disampaikan serikat pekerja dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Serang. Dimana, pemerintah daerah dengan kepemimpinan bupati lima tahun kebelakang tidak berpihak kepada buruh dan pekerja.

“Terlebih sejak pembahasan Omnibus Law UU Cipta Kerja, Bupati Serang tidak pernah berpihak kepada pegawai industri. “Karena Kabupaten Serang tanpa perubahan enggak mungkin, kita akan tertinggal selamanya,” ungkap Ibandi, pengurus FSPMI Kabupaten Serang dalam keterangan pers bersama di Serang, Minggu (18/10/2020).

Karena kalau tidak ada perubahan, ancam Isbandi, buruh akan terus seperti itu, terlebih kehadiran Omnibus Law. “Kita berharap kehadiran pemerintah daerah menjadi harapan terakhir. Nasrul dan Eki masih muda, pasti beda pola pandang pikirnya,” kata Isbandi menyebut nama paslon Pemkab Serang di Pilkada Serentak 2020.

Paslon Eki Baihaki merespon buruh dengan mengatakan, dirinya akan berupaya ikut serta memperjuangkan keinginan para buruh dan pekerja di Kabupaten Serang. Dimana, para buruh dan dunia industri menjadi penggerak ekonomi dan kesejahteraan ditengah-tengah masyarakat.

**Baca juga: Road Show Pertama Kompetitor Incumbent di Pilkada Kabupaten Serang.

“Saya bersama Kang Nasrul, semoga bisa ikut terus berada dibarisan para buruh. Terutama memperjuangkan kesejahteraanya. Namun perjuangan itu akan lebih mudah, jika saya bersama Kang Nasrul, berada di pimpinan Kabupaten Serang,” kata Eki Baihaki, dalam jumpa pers itu, Minggu (18/10/2020).

Seperti diketahui, Pilkada Kabupaten Serang kali ini di ikuti dua pasang calon, yakni paslon incumbent Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa dan paslon Nasrul Ulum-Eki Baihaki. (Dhi)




Curhat Wakil Gubernur Andika Soal Wilayah Banten Selatan Susah Sinyal

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy curhat warganya di wilayah Banten Selatan kesusahan jaringan internet.

Hal itu menjadi salah satu pembicaraan Andika saat bertemu dengan Direktur Sales Telkomsel Ririn Widaryani di ruang rapat Wakil Gubernur, KP3B, Curug, Kota Serang pada Rabu (2/9/2020).

Andika menuturkan selama kunjungan ke Banten Selatan, yakni Kabupaten Pandeglang dan Lebak warga mengeluhan sinyal jaringan internet.

“Banyak titik di sana sulit mengakses internet, anak-anak kesulitan belajar secara daring, itu yang menjadi perhatian kita bagaimana mereka bisa mendapatkan haknya,” katanya.

Untuk itu, pihaknya mendorong anak usaha PT Telkom itu mampu memperluas jaringan sebagai kebutuhan utama siswa-siswi, agar dapat mengenyam pendidikan di tengah pandemi Covid-19 dengan baik. Andika juga meminta agar perluasan jaringan bisa menjangkau hingga di titik kecamatan.

Lebih lanjut, Andika mengatakan Pemprov Banten akan menyediakan bantuan anggaran kuota internet yang disalurkan melalui Bosda (Bantuan Operasional Sekolah Daerah). “Mekanismenya mendampingi bantuan kuota dari pusat,” pungkasnya

Direktur Sales Telkomsel Indonesia Ririn Widaryani mengungkapkan, pihaknya akan berupaya memperluas jaringan di wilayah Banten Selatan. “Tentu ini juga menjadi perhatian kita, memang untuk wilayah itu menjadi challenging (tantangan),” ungkapnya

Selain memperluas jaringan, kata Ririn, pihaknya juga telah menyediakan program khusus untuk siswa dan guru selama masa sekolah daring di tengah pandemi Covid-19.

**Baca juga: Tak Dukung Putusan AHY, Megahita: Saya Kembalikan KTA ke DPD Banten.

Beberapa diantaranya berupa pembagian bantuan kuota gratis, kartu perdana dengan kuota gratis untuk sejumlah aplikasi yang mendukung pembelajaran daring, hingga penyediaan kuota dengan harga terjangkau khusus bagi siswa.

“Untuk Banten di tahap 1 kita sudah sediakan 800 ribu kartu perdana, yang disalurkan ke beberapa jenjang di tingkat SD, SMP hingga SMA,” pungkasnya. (Den)




Warga Curhat, Dampak SMA Negeri di Curug Langka

Kabar6.com

Kabar6-Lurah Curug Kulon, Madroji mendengarkan curahan hati atau curhat dari warga saat musim Penerimaan Peserta Didik Baru. Sebab di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, hanya ada satu SMA negeri.

“Sementara usia sekolah untuk tingkat SMA pada tahun 2020 di Kelurahan Curug Kulon ini mencapai angka 1.231 jiwa. Laki-laki 652 jiwa, perempuan 579 jiwa, artinya untuk satu sekolah tidak cukup, perlu adanya penambahan sekolah lagi,” ungkapnya kepada kabar6.com, Kamis (2/7/2020).

Madroji mengatakan, imbas dari tidak diterimanya ratusan calon pelajar di beberapa sekolah SMA negeri wilayah sekitar. Bahkan tak jarang dirinya diminta untuk menfasilitasi ratusan warga agar bisa masuk ke sekolah negeri.

“Ini beban moral juga, melihat banyaknya calon siswa yang saat ini belum mendapatkan SMA negeri,” ujarnya

Lanjut Madroji, ratusan calon siswa yang saat ini sudah didata, pihak kelurahan akan berusaha mengajukan ke sekolah sekolah SMA negeri untuk mendapatkan pelayanan pendidikan.

“Untuk dua hari ini sudah 200 calon siswa yang terdata. Kita sudah koordinasi dengan SMA Negeri 3 Tangerang dan pihak kecamatan untuk bisa fasilitasi. Kalau tidak ada solusinya, kita juga bingung mau diarahkan kemana ratusan orang ini,” ujarnya

**Baca juga: Pasar Tradisional di Solear “Kebanjiran” 10 Ribu Masker.

Marodji pun berharap kepada Dinas Pendidikan Provinsi Banten bisa segera memberikan solusi terkait kelangkaan fasilitas pendidikan SMA negeri di wilayah Kelurahan Curug Kulon

“Sudah semestinya nambah SMA negeri di Curug, apalagi di Kelurahan Curug Kulon ini belum ada mengingat wilayah yang berdekatan seperti Binong tidak kesulitan. Apalagi sistem zonasi mereka cukup jauh, sehingga mereka paling banyak yang tidak diterima di SMA Negeri 3 Tangerang,” harapnya (CR)




Pejabat Kota Tangerang Curhat di Medsos, Wartawan : Jangan Baper

Kabar6.com

Kabar6-Curhatan Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang, Suli Rosadi di media sosial terkait pemberitaan yang dinilainya kurang benar mengundang reaksi keras dari kalangan wartawan yang bekerja diruang lingkup pemerintah kota Tangerang.

Selain dinilai berlebihan, postingan tersebut juga dinilai kurang beretika lantaran Suli Rosadi belum dapat membedakan antara berita fitnah dan fakta.

“Kalaupun dalam pemberitaan itu dianggap kurang berimbang, ya harusnya ada hak bantah atau klarifikasi yang bersangkutan.Bukan curhat di medsos, jadi baper. Tidak elok, padahal ada hak jawab dan klarifikasi, itu harusnya dia lakukan,” kata Andi Lala Ketua Forum Wartawan Tangerang (Forwat), Sabtu (28/3/2020).

Menurut Lala, hak jawab merupakan hak seseorang atau kelompok untuk memberikan tanggapan atau sanggahan. Jika pemberitaan berupa fakta dianggap merugikan nama kepala dinas sosial.

“Dengan dia curhat di medsos tanpa klarifikasi dan bantahan, sama saja menunjukan kebodohannya sebagai kepala dinas,” jelas Lala.

Lala mengatakan, peraturan tentang hak jawab tersebut dimuat Undang-undang Pers nomor 40 tahun 1999 dalam pasal 1, pasal 5, pasal 11, dan pasal 15.”Kadinsos jangan baper, beri hak jawab,” katanya.

Sebelumnya, kepala dinas sosial Suli Rosadi lewat akun media sosial pribadinya mengaku merasa difitnah telah mengusir orang terlantar oleh salah satu media online.

Dalam postingan tersebut, Suli membatah hal telah melakukan pengusiran dan bahkan dirinya telah memberikan fasilitas menginap dirumah singgah.

“Karena ybs memang harus ke Dinsos Prov Banten dengan bekal Surat dari Dinsos Prov Jabar. Kepulangan antar Provinsi menjadi kewenangan Dinas Provinsi karena Orang ini pulangnya ke Provinsi Sumatera Utara,” tulis Suli dalam postingannya tersebut.

Meski begitu, ia mengaku tidak akan memberikan sanggahan atas pemberitaan yang dinilai menyudutkannya tersebut beredar luas.

**Baca juga: Produksi Bilik Disinfektan di Kota Tangerang Terkendala Sulitnya Spayer.

“Karena bila ada sanggahan berita kedua belum tentu di baca lagi oleh orang yang membaca berita pertama,” tulis Suli lagi.

Atas Fitnahan tersebut Suli juga mengaku pasrah dan berharap menjadi ladang dosa bagi media yang dinilai melakukan fitnah atas lembaganya.

“Dosa jariyah seumur hidup akan berlangsung setiap ada yang membaca. Astaghfirullah hal azim,”tulis Suli Lagi. (Oke)