Hari Raya Waisak, 1.049 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus

Kabar6 – Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) memberikan Remisi Khusus (RK) kepada 1.049 dari 1.948 narapidana Buddha di seluruh Indonesia pada Hari Raya Waisak tahun 2020 yang diperingati Kamis (7/5).

Dari 1.049 penerima RK Waisak, 1.039 narapidana menerima RK I atau pengurangan sebagian dengan rincian 146 orang menerima remisi 15 hari, 578 narapidana mendapat remisi 1 bulan, 211 narapidana memperoleh remisi 1 bulan 15 hari, dan 2 bulan remisi untuk 104 narapidana. Sementara itu, 10 orang menerima RK II atau langsung bebas usai menerima remisi 1 bulan sebanyak 6 orang, remisi 1 bulan 15 hari sebanyak 2orang, dan remisi 2 bulan sebanyak 2 orang.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Reynhard Silitonga, menegaskan pemberian remisi diberikan kepada narapidana yang telah memenuhi persyaratan administratif dan substantif, seperti telah menjalani pidana minimal 6 bulan, tidak terdaftar pada register F, serta turut aktif mengikuti program pembinaan di lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan negara.

“Remisi yang diberikan diharapkan dapat memotivasi narapidana untuk mencapai penyadaran diri yang tercermin dari sikap dan perilaku sehari-hari. Pemberian remisi juga merupakan wujud negara hadir untuk memberikan perhatian dan penghargaan bagi narapidana untuk selalu berintegritas, berkelakuan baik selama menjalani pidana, tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran yang telah ditentukan,” tutur Reynhard melalui keterangan tertulisnya.

Ia memastikan di tengah pandemi Coronavirus Disease (COVID-19), hak-hak Warga Binaan Pemasyarakatan, seperti pemberian remisi, hak asimilasi dan integrasi, layanan kunjungan online, layanan kesehatan, dll, tetap dilayani. Bahkan, WBP ikut berpartisapi lewat sumbangsih mereka membuat Alat Pelindung Diri, masker, face shield, tiang infus, hand sanitizer, dll yang didonasikan untuk tenaga medis dalam penanganan COVID-19.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Yunaedi, menjelaskan pemberian RK Waisak Tahun 2020 berhasil menghemat anggaran makan narapidana sebanyak Rp. 606.135.000 dengan rincian Rp. 599.505.000 dari 1.049 narapidana penerima RK I dan Rp. 6.630.000 dari 10 narapidana penerima RK II yang langsung bebas. Narapidana terbanyak mendapat RK Waisak Tahun 2020 berasal dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sumatera Utara sebanyak 231 orang, Kanwil Kemenkumham Kalimantan Barat sebesar 134 orang, dan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta berjumlah 127 orang.

“Pemberian remisi bukan sekadar reward kepada narapidana yang berkelakuan baik serta memenuhi persyaratan administratif dan substantif. Fakta yang tak kalah penting adalah anggaran negara yang dihemat dengan berkurangnya masa pidana narapidana,” tutur Yunaedi.

**Baca juga: Transportasi Dibuka, Bandara Soekarno-Hatta Kembali Layani Penerbangan.

Pemberian remisi atau pengurangan masa pidana diberikan kepada narapidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3614) dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak WBP (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3846), perubahan pertama : Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2006, perubahan kedua : Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012, serta Keputusan Presiden No. 174 /1999 tentang Remisi.

Berdasarkan data smslap.ditjenpas.go.id per tanggal 1 Mei 2020, jumlah narapidana dan tahanan di seluruh Indonesia mencapai 232.691 orang dengan rincian narapidana sebanyak 175.052 orang dan tahanan sebesar 57.639 orang. GFM




Transportasi Dibuka, Hari ini Garuda Indonesia Kembali Layani Penerbangan

Kabar6.com

Kabar6- Maskapai nasional Garuda Indonesia mulai hari Kamis, tanggal 7 Mei 2020 Pukul 00.01, kembali melayani operasional penerbangan sebagai tindak lanjut kebijakan pengendalian transportasi selama Ramadan dan Idul Fitri 1441 H yang mengacu pada ketentuan Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nomor 4 Tahun 2020 dan aturan PM 25 Tahun 2020 Kementerian Perhubungan RI.

Layanan penerbangan tersebut akan dioperasikan dengan merujuk pada ketentuan kriteria masyarakat yang dapat mengakses layanan transportasi pada masa pandemi COVID-19 seperti penumpang yang akan melaksanakan tugas kedinasan, kepentingan umum, kesehatan dan medis, masyarakat yang akan pulang ke daerah asal, kebutuhan repatriasi, layanan fungsi ekonomi penting serta mobilisasi pekerja migran Indonesia maupun kriteria penumpang lainnya yang diatur sesuai dengan kebijakan yang diatur Gugus Tugas Percepatan COVID-19.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, “Reservasi layanan penerbangan tersebut dapat diakses mulai sore hari ini melalui seluruh kanal penjualan owned channel tiket Garuda Indonesia”.

“Kembali dioperasikannya layanan penerbangan domestik ini kami lakukan berdasarkan komunikasi intensif bersama Pemerintah dan otoritas terkait dalam memastikan kesiapan kebutuhan layanan penerbangan selaras dengan misi  berkesinambungan upaya pencegahan penyebaran COVID-19 melalui implementasi protokol kesehatan yang jelas dan terukur, khususnya sebagaimana kebijakan yang diberlakukan otoritas terkait”, papar Irfan.

Garuda Indonesia menerapkan prosedur penerimaan dan screening penumpang yang sangat ketat untuk layanan penerbangan yang dioperasikan, antara lain melalui pemberlakuan ketentuan penyertaan surat keterangan sehat dan negatif COVID-19 dari Rumah Sakit. Bagi penumpang dengan tujuan perjalanan dinas harus dibuktikan dengan menunjukkan kartu identitas kantor dan surat tugas dari kantor maupun isntansi terkait, penyertaan surat pernyataan tidak mudik / surat keterangan tertulis alasan melakukan perjalanan.

**Baca juga: Pandemi Corona, Kota Tangerang Siapkan Dua Hotel untuk Tenaga Medis.

Selain itu, penumpang wajib memenuhi kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan sesuai ketentuan protokol kesehatan yang berlaku. Untuk informasi lainnya mengenai ketentuan kriteria penumpang dan persyaratan yang harus dipenuhi dapat mengakses  https://www.garuda-indonesia.com/id/id/news-and-events/kebijakan-operasional-terkait-covid19.

Keterangan lebih lanjut terkait layanan penerbangan dapat diakses melalui layanan call center Garuda Indonesia  +6221-2351 9999 dan 0804 1 807  807, website www.garuda-indonesia.com serta mobile apps Garuda Indonesia. (GFM)




Menikah di Tengah Lockdown COVID-19, Kursi Gereja Ditempeli Foto Para Tamu Undangan

Kabar6-Hal unik dilakukan sepasang pengantin di Californa, Amerika Serikat, bernama Parris Khachi dan Emily Manashi. Pemberlakukan lockdown oleh pemerintah ternyata tidak menurutkan niat mereka untuk menikah di gereja.

Apa yang dilakukan? Bukan melalui vidoe streaming seperti yang banyak dilakukan pasangan pengantin lain, Parris dan Emily, melansir mirror.co.uk, menempelkan sebanyak 26 foto para tamu undangan yang tidak bisa hadir pada tiap kursi di Gereja St. Ignatius di San Francisco, California, tempat mereka menikah. Pasangan itu menikah hanya dihadiri segelintir anggota keluarga.

Pihak gereja memperbolehkan mereka menempelkan foto puluhan ‘tamu’ yang antusias dengan ekspresi tersenyum. Parris dan Emily sendiri telah bertunangan selama hampir setahun.

“Begitu tempat perlindungan mulai berlaku, kami menghabiskan waktu mencari tahu apa yang harus kami lakukan selanjutnya,” kata Parris. “Tidak ada dari kita yang ingin menunda tanpa batas waktu, karena sulit untuk mengetahui kapan hal-hal akan terasa normal lagi. Sementara itu, kita tidak ingin menempatkan orang yang kita cintai dalam risiko.”

Seorang fotografer bernama Vicens Forn yang mengambil gambar ‘tamu palsu’ ini telah mengunggahnya ke laman Facebook dan kini viral. “Pengantin perempuan masuk sambil memegang tangan ayahnya,” tulis Vicens di Facebook.

“Kemarin saya sangat beruntung menjadi fotografer pernikahan ini di San Francisco, pernikahan yang berbeda tetapi terutama emosional, jangan lupa bahwa hidup terus berjalan. Adalah hal yang benar-benar indah yang dilakukan para pastor dan anggota gereja,” tambah Forn.

Parris mengatakan, di antara foto-foto di bangku, ada teman-teman serta keluarga mereka menonton siaran langsung pernikahan, dan itu membuat mereka merasa sangat dicintai. ** Baca juga: Larangan Mudik, 18 Orang di India Nekat Sembunyi dalam Truk Molen

Ide yang unik.(ilj/bbs)




Ratusan Ribu Anak Ayam di Iran Terpaksa Dikubur Hidup-hidup Karena Merugi Selama Pandemi COVID-19

Kabar6-Sebuah video di Iran menjadi viral karena menunjukkan gambar ratusan ribu anak ayam dikubur hidup-hidup. Dari video tampak ratusan ribu anak ayam diturunkan dari truk, dan dimasukkan ke satu lubang besar.

Sementara itu, bulldozer menutup lubang berisi anak-anak ayam itu dengan tanah. Mengapa hal itu dilakukan? Rupanya, melansir Kompas, kelangkaan pakan hewan ternak sebagai akibat pandemi COVID-19 menjadi penyebabnya. Berdasarkan keterangan dari seseorang yang ada di dalam video tersebut, total anak ayam yang dikubur hidup-hidup itu berjumlah 116.640 ekor.

Diketahui, Iran memang mengalami krisis penurunan harga ayam hidup. Pakan ayam berupa jagung dan kedelai pun ikut langka. Dengan harga ayam yang rendah dan kelangkaan pakan, peternak akan menjadi sangat kesulitan untuk menjalankan bisnisnya karena ongkos pemeliharaan ayam-ayam tersebut tidaklah sedikit.

Namun video penguburan ayam-ayam itu menuai protes dan kritik tajam dari sejumlah warganet. Banyak yang mengecam tindakan tersebut. Warganet menganggap para petani dan peternak itu tidak memiliki hati karena dengan sengaja membunuh ayam-ayam tersebut.

Kantor berita di Iran, ISNA, mengatakan bahwa peternak ayam di negara tersebut memang sedang menghadapi krisis yang sulit. Banyak keluhan yang datang dari peternak unggas semenjak wabah melanda Iran.

“Ada tujuan tertentu di balik menyebarnya video penguburan ayam-ayam itu di media sosial,” kata Mohammed Reza Sedigh, kepala asosiasi produsen anak ayam. ** Baca juga: Hadapi COVID-19, Seekor Gorila di Kebun Binatang Inggris Ikut Timbun Makanan

Sementara itu, status lockdown di Iran telah dicabut. Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan bahwa kebijakan ‘smart distancing’ ini diberlakukan sebagai upaya melawan COVID-19 sembari menguatkan kembali ekonomi Iran yang memburuk akibat sanksi internasional.(ilj/bbs)




Hadapi COVID-19, Seekor Gorila di Kebun Binatang Inggris Ikut Timbun Makanan

Kabar6-Saat diumumkan pandemi COVID-19, banyak masyarakat menyerbu supermarket atau apotek untuk membeli persediaan pangan, termasuk masker dan hand sanitizer. Kondisi inilah yang disebut sebagai panic buying.

Rupanya, menimbun barang-barang tidak hanya dilakukan oleh manusia, karena seekor gorila pun turut terpengaruh dan ikut-ikutan menimbun makanan sebanyak yang mereka bisa bawa di tengah pandemi COVID-19 ini. Bagaimana bisa?

Sejumlah foto yang beredar di internet, melansir metro.co.uk, menampakkan bagaimana hewan pun bisa berperilaku layaknya manusia yang panik di tengah pandemi global ini. Salah satu di antaranya bahkan tampak seperti sedang menimbun makanan kesukaan mereka sebanyak mungkin seperti layaknya orang-orang yang dilanda panic buying di supermarket.

Foto tadi, merupakan hasil tangkapan kamera Miriam Haas, salah satu pengunjung Kebun Binatang Bristol di Inggris. Ketika dia sedang berkeliling kebun binatang tersebut, ada satu momen di mana dia melihat seekor gorila yang menggendong tumpukan sayuran di tangannya. Bahkan, gorila tersebut menolak untuk berbagi makanan dengan yang lain.

Haas yang bekerja sebagai perawat itu mengatakan, ia cukup kaget karena ada gorila yang memiliki perilaku seperti manusia. Gorila itu pun juga tampak sedang menimbun barang-barang seperti kebanyakan manusia di tengah pandemi COVID-19.

Diketahui, Haas berhasil mengabadikan momen itu ketika mengunjungi kebun binatang pada hari terakhir dibuka untuk umum, sebelum pemerintah Inggris memberlakukan lockdown. Ia memergoki gorila berusia 15 tahun bernama Kera, lalu memotretnya dan membagikan ke media sosial.

“Melihat Kera mengumpulkan sayuran sebanyak yang dia bisa bawa membuat saya berpikir tentang semua foto fenomena panic buying yang ada di seluruh media sosial saat ini,” kata Haas.

Ditambahkan, “Aku tidak percaya itu, lalu aku mengambil fotonya. Ini adalah hari terakhir kebun binatang dibuka, sekarang telah ditutup karena virus corona. Gambar favorit saya adalah gambar di mana dia terlihat seperti sedang berpikir, ‘sial, tertangkap timbun makanan,'” tandas Miriam. ** Baca juga: Usai Beli Sebuah Pulau, Miliarder Asal Florida Ini Mengutil di Supermarket

Gorila pun tak mau kalah.(ilj/bbs)




Benarkah Berenang Dapat Sebarkan COVID-19?

Kabar6-Banyak orang yang bertanya-tanya, mungkin juga termasuk Anda, apakah virus corona bisa tetap aktif saat berada di dalam kolam renang? Benarkah demikian?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC), melansir Wolipop, hingga saat ini tidak ada bukti bahwa virus Corona dapat menyebar melalui air minum, air kolam renang, kolam air panas, spa, atau area bermain air. Melakukan operasi dan pemeliharaan dengan mendisinfeksi kolam menggunakan klorin dan bromin juga dapat membantu untuk menonaktifkan virus di dalam air.

Berenang di perairan yang tidak didisinfeksi justru bisa menjadi masalah jika Anda membiarkan wajah tenggelam di dalamnya. Hal itu karena orang yang terinfeksi mungkin dapat melepaskan virus tersebut ke dalam air. Jadi, sangat penting untuk menjaga jarak sosial ketika berenang di dalam perairan yang tidak didisinfeksi.

Seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di The University of Arizona di Tucson bernama Charles Gerba, mengatakan bahwa virus patogen manusia memiliki waktu bertahan hidup yang lebih pendek dalam air asin daripada air tawar, sehingga hal itu mungkin juga berlaku bagi virus Corona.

Para ahli lain juga percaya, semakin tipis volume H20 dalam genangan air yang besar dapat memberikan lebih sedikit risiko. Tapi seperti yang telah dikatakan oleh CDC, risiko penularan COVID-19 melalui air diperkirakan sangatlah rendah.

Sebenarnya yang lebih dikhawatirkan justru adalah ketika berada di dekat orang lain dan menggunakan fasilitas kolam renang yang sama, seperti ruang ganti, loker, dan semacamnya. Menurut Dr. Michael Ison, seorang dokter penyakit menular di Northwestern Medicine di Chicago, masalah terbesar adalah ketika Anda harus mengganti pakaian dalam ruang ganti bersama.

Kemungkinan orang-orang akan sering menyentuh hidung, mulut, dan wajah lalu menyentuh permukaan loker. Oleh karena itu, Michael menyarankan untuk mencuci tangan dengan hati-hati sebelum dan setelah berenang di kolam renang.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jika Anda menyentuh tangga atau pagar di kolam renang yang juga digunakan oleh orang lain. Jadi pastikan Anda selalu mencuci tangan setelahnya.

Saat ini, jarak sosial adalah hal yang paling penting dilakukan untuk memastikan bahwa kita semua bisa saling terlindungi dari infeksi COVID-19. Namun kolam renang berbeda dengan pantai. ** Baca juga: Pakar Kesehatan Peringatkan, Penggunaan Pembersih Bisa Timbulkan Risiko Kesehatan

Disebutkan, pantai bisa membuat Anda lebih banyak meghabiskan waktu dan bersosialisasi. Jadi, akan lebih sulit untuk menjaga jarak sekira dua 2 meter dengan orang lain saat berada di pantai.(ilj/bbs)




Swedia ‘Biarkan’ Warganya Tertular COVID-19

Kabar6-Swedia memiliki kepadatan penduduk rendah dengan 21 penduduk per kilometer persegi, sebagian besar penduduk tinggal di setengah belahan selatan negara. Wilayah negara ini berbatasan dengan Norwegia di barat dan Finlandia di timur laut.

Nah, dalam menghadapi COVID-19, Swedia tampaknya memilih jalan berbeda dari negara lain, yaitu menerapkan kebijakan herd immunity. Diketahui, herd immunity mengacu pada situasi di mana cukup banyak orang dalam suatu populasi yang memiliki kekebalan terhadap infeksi, sehingga dapat secara efektif menghentikan penyebaran penyakit tersebut.

Kekebalan tersebut bisa berasal dari vaksinasi atau dari orang yang menderita penyakit tersebut. Seberapa banyak orang yang dibutuhkan untuk menciptakan kondisi tersebut tergantung pada seberapa menularnya patogen tersebut.

Jadi dengan kata lain, melansir keepo.me, semakin banyak rakyat Swedia yang terpapar COVID-19, hal itu akan semakin baik karena kekebalan kelompok akan terbentuk secara alami. Hal tersebut karena memang hingga saat ini belum ada vaksin untuk infeksi COVID-19.

Dalam sebuah video yang diunggah CNN Indonesia, terlihat aktivitas masyarakat Swedia masih seperti biasa. Tidak ada lockdown, pemerintah menganjurkan saling menjaga jarak dan membatasi perkumpulan tidak boleh lebih dari 50 orang. Sekolah Dasar masih buka, sedangkan pelajar SMA dan mahasiswa belajar dari rumah.

Beberapa penduduk tampak mengunjungi kafe, bar, restoran dan pusat perbelanjaan. Salon-salon juga masih buka di tengah pandemi yang hebat ini. Pemandangan tersebut berbanding terbalik dengan negara-negara lain. Bahkan ada negara menetapkan denda atau hukuman untuk warganya yang berani keluar rumah atau keluyuran.

“Cepat atau lambat saya akan terinfeksi corona,” kata salah seorang warga di Sewdia yang tengah menemui penata rambut. Namun iaa mengaku pasrah jika harus terpapar COVID-19.

Seorang epidemologis bernama Anders Tagnell adalah penanggung jawab atas kebijakan ini. Ia mengklaim, dengan kebijakan tersebut sanggup menurunkan kurva sehingga jumlah pasien COVID-19 tidak berlebihan atau sesuai dengan kapasitas rumah sakit. Dengan begitu, para tenaga medis juga bisa bekerja sewajarnya.

Diakui Tagnell, sekira 26 persen penduduk Stockholm telah terinfeksi, dan ia menganggap itu adalah hal bagus, sebab secara teori semakin banyak orang yang memiliki imunitas terhadap COVID-19. Itulah bagaimana kekebalan kelompok secara alami akan terbentuk, namun mereka juga harus membayar mahal dengan angka kematian yang tidak sedikit.

Kendati demikian, Tagnell menyatakan bahwa herd immunity bukanlah tujuan akhir, namun untuk memperlambat penyebaran sebanyak mungkin, sehingga rumah sakit dapat beroperasi sewajarnya.

Disebutkan, lebih dari 2.400 penduduk Swedia meninggal dunia, jauh lebih banyak dibandingkan para tetangganya, misalnya Denmark 443 jiwa, Finlandia 206 jiwa dan Norwegia 207 jiwa.

Swedia dianggap gagal dalam melindungi para manula, sebab setengah dari penduduknya yang tertular dan meninggal dunia merupakan orang-orang dari panti jompo.

Beberapa orang memang menghargai kebijakan pemerintah tersebut, namun tak sedikit yang marah, apalagi bagi mereka yang harus kehilangan orang-orang tersayang akibat pandemi COVID-19.

Salah satunya adalah Mira Guria, ia mengaku sangat sedih ketika mengingat ayahnya yang kini telah meninggal akibat virus. “Saya minta maaf, sakit rasanya saya menyebut nama ayah saya,” kata Guria. ** Baca juga: Demi Bertahan Hidup, Salon di Kenya Tawarkan Gaya Rambut Virus Corona

Guria berpendapat, ayahnya yang bernama Gosef beserta korban Covid-19 yang meninggal dunia lainnya mungkin masih hidup jika saja pemerintah memberikan penanganan yang tepat dalam menghadapi kasus pandemi tersebut.(ilj/bbs)




Bandara Lithuania Disulap Jadi Bioskop Drive-in Setelah Penerbangan Ditutup

Kabar6-Ada sebuah pemandangan berbeda yang terlihat di landasan pacu bandara kota Vilnius, Lithuania. Tampak mobil-mobil berderet, sementara di depannya terdapat layar yang memutar film.

Bukan karena ada pameran mobil, melansir simpleflying, rupanya bandara tersebut telah disulap menjadi bioskop drive-in. Diketahui, tahun lalu ada 3,8 juta penumpang yang terbang dari Vilnius. Namun tahun ini, seluruh penerbangan komersial ditutup karena pandemi COVID-19. Namun hanya penerbangan kargo yang diperbolehkan berangkat.

Nah, ketimbang membiarkan area terbuka kosong, beberapa bagian landasan pacu kemudian diubah menjadi bioskop drive-in untuk empat minggu ke depan.

Di bioskop ini, warga menggunakan mobil mereka untuk menonton film di layar besar. Antusiasme warga sangat besar. Ada sekira 160 mobil yang datang untuk menyaksikan film peraih penghargaan Parasite asal Korea Selatan.

“Menayangkan film di bandara adalah impian saya, tapi kami baru punya kesempatan sekarang. Landasan pacunya sangat sibuk di hari biasa,” kata Algirdas Ramaska, penyelenggara.

Ditambahkan, “Responsnya luar biasa, tiket terjual habis untuk beberapa hari ke depan. Orang-orang jenuh tinggal lama di rumah dan ingin keluar.” ** Baca juga: Malu! Reporter Pria Ini Ketahuan Pakai Celana Pendek Saat Siaran Berita dari Rumah

Meskipun begitu, ada beberapa peraturan khusus untuk bioskop drive in ini. Di antaranya, penonton tidak boleh membuka jendela mobil. Penonton juga wajib tetap di mobil. Jika ingin ke toilet, penonton harus membawa mobil mereka keluar bandara. Dengan cara ini diharapkan dapat mencegah penularan COVID-19.

Penggunaan landasan pacu untuk pesawat kargo juga diubah, agar menjauh dari lokasi bioskop. Penyelenggara juga menggunakan frekuensi radio agar penonton bisa mendengarkan suara film di audio mobil mereka.

Ide yang cemerlang.(ilj/bbs)




Sembako Bansos, RW di Tangsel 7 Kali Jedotkan Kepala ke Warga

Kabar6-Gara-gara sembako, Hendra Saputra, Ketua RW 008 Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dilaporkan ke polisi. Ia laporkan atas perbuatan menumbuk kepala salah satu warganya pada Minggu kemarin.

Warga berinisial CH itu bermaksud ingin mengambil paket sembako bantuan sosial (Bansos) Covid-19. Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Ciputat, Iptu Erwin Subekti mengatakan kejadian tersebut terjadi di Jalan Kompas Kampung Utan, RT 005 RW 008.

“Pelaku membenturkan kepalanya ke kepala korban hingga kurang lebih 7 kali yang menyebabkan dahi korban mengalami luka,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh Kabar6.com. Senin (4/5/2020).

Erwin menjelaskan, atas kejadian itu korban CH melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Ciputat untuk proses hukum lebih lanjut.

**Baca juga: 11 Penghuni Panti Asuhan di Tangsel ODP Covid-19 Sembuh.

Atas perbuatannya ketua RW tersebut diancam dengan pidana penjara paling lama 2,8 tahun atau pidama denda paling banyak Rp4500.

“Pelaku bisa disangkakan melanggar Pasal 351 KUH Pidana tentang Penganiayaan,” jelas Erwin.(eka)




7 Rekomendasi Fraksi PDIP DPRD Tangsel untuk Penanganan Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Fraksi PDIP di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah  (DPRD) Kota Tangerang Selatan mengeluarkan 7 rekomendasi terkait penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid19) di Kota Tangsel.

“Fraksi PDIP meminta Pemkot Tangsel melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap penggunaan anggaran Covid19 yang melibatkan DPRD Tangsel,” ujar anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Tangsel, Drajat Sumarsono melalui pesan Aplikasi WhatsApp, Minggu 3/5/2020.

Berikut 7 rekomendasi tersebut ;

1. Pemkot Tangsel harus segera mengevaluasi menyeluruh terhadap apa saja yang telah dilakukan dalam penanganan Covid-19, serta melakukan evaluasi strategi dan oprasional terhadap efektifitas penerapan Pembantasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tangsel.

2. PSBB diperpanjang dengan penekanan pada meningkatkan kedisilplinan masyarakat melalui tindakan yang tegas dan terukur namun tetap humanis bagi yang melakukan pelanggaran.

3. Untuk menurunkan jumlah kasus Covid19, maka perlu adanya penegakan hukum, berupa sanksi dan tindak tegas bagi mansyarakat yang tidak patuh pada ketentuan PSBB.

4. Memastikan lokasi efektifitas check poin PSBB, sehingga jumlah pelanggaran dapat diminimalisir pada PSBB tahap 2, bila perlu dipasang Closed Circuit Television (CCTV) agar mudah dipantau.

5. Dinas Sosial Kota Tangsel harus benar-benar memastikan warga yang terdampak menerima bantuan sosial. Bagi yang belum menerima harus masuk dalam sisa kuota, baik dari Kementrian maupun dari Provinsi Banten.

**Baca juga: 122 Warga di Tangsel Terpantau Ikuti Rapid Test Covid-19.

6. Memastikan ketersediaan stok bahan pangan dipasar, mengingat saat ini memasuki bulan ramadhan dan sebentar lagi akan memasuki momen Hari Raya Idul Fitri 1441 H.

7. Agar penggunaan anggaran Covid19 benar-benar terjaga transparansi dan akuntabilitasnya, PDIP akan mendorong Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Tangsel mengagendakan rapat antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran DPRD Tangsel. (Eka)