oleh

Pakar Kesehatan Peringatkan, Penggunaan Pembersih Bisa Timbulkan Risiko Kesehatan

image_pdfimage_print

Kabar6-Salah satu poin penting dalam memerangi pandemi COVID-19 adalah dengan menjaga kebersihan dan sanitasi rumah. Penggunaan pembersih dalam keseharian, dipercaya berguna untuk mengusir berbagai bakteri dan virus yang ada.

Namun para pakar kesehatan masyarakat, melansir Womantalk, memperingatkan bahwa peningkatan penggunaan produk-produk ini dapat menimbulkan risiko yang sama mematikannya terutama bagi anak-anak. Para ahli juga mengatakan, obsesi terhadap kebersihan juga dapat menyebabkan kecerobohan dalam hal menggunakan produk ini ketika anak-anak berada di dalam rumah.

“Karena banyak orang berada di dalam ruangan untuk meratakan kurva epidemi virus corona, mereka mungkin lebih sering menggunakan disinfektan dan produk pembersih lainnya,” kata Samara Geller, peneliti senior dan analis basis data.

“Hal yang lebih penting dari semuanya adalah bahwa konsumen menggunakan bahan kimia ini dengan aman, memastikan untuk mengikuti petunjuk label dengan tepat.”

Para orangtua, saran Samara, harus benar-benar mengikuti instruksi yang ada di dalam label. Hal ini karena produk-produk tadi bisa jadi mengandung amonia atau pemutih yang dapat menyebabkan atau memperburuk masalah pernapasan.

Di Amerika, ditemukan banyak laporan keracunan disinfektan yang melibatkan anak-anak berusia lima tahun ke bawah. Angka ini menyumbang 35,7 persen dari semua panggilan ke pusat kendali racun dari Januari hingga Maret 2020. Di sisi lain, mereka yang berusia 6-19 tahun merupakan 8,9 persen dari paparan produk pembersih dan 13,6 persen dari paparan terhadap disinfektan.

Sementara itu Direktur Medis National Capital Poison Center, Dr. Kelly Johnson-Arbor, juga menambahkan bahwa disinfektan umumnya memiliki komposisi yang sama yaitu pemutih, senyawa amonium, alkohol, hingga agen abrasif.

Semua kandungan ini berpotensi beracun. Jika Anda sering menggunakan pemutih, Dr. Kelly menyarankan untuk tidak sembarang mencampurnya dengan larutan pembersih lainnya.

Dr. Kelly memperingatkan, “Sodium hipoklorit, bahan aktif dalam pemutih klorin, tidak boleh dicampur dengan asam atau pembersih lainnya, ini bisa berakibat fatal.” ** Baca juga: Ada Waktu Makan Buah Terbaik Selama Puasa

Selain produk-produk yang tersedia luas di pasar, Dr. Kelly menambahkan, Anda juga jangan lengah dengan apa yang disebut produk pembersih alami. Menurutnya, produk ini bisa sama berbahayanya dengan pembersih konvensional.

“Produk pembersih alami mungkin tidak mengandung bahan kimia keras yang ada dalam produk tradisional, tetapi mungkin mengandung hal-hal lain seperti minyak esensial, yang dapat sangat mengiritasi kulit, mata hingga ke saluran pencernaan.” (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email