Seorang Dokter di New York Bunuh Diri, Trauma Sering Saksikan Pasien Corona Meninggal Dunia

Kabar6-Seorang dokter bernama Lorna M. Breen (49) yang bertugas di ruang gawat darurat rumah sakit di New York-Presbyterian Allen Hospital, Amerika Serikat, memutuskan bunuh diri setelah mengalami trauma.

Kepada pihak keluaraga, melansir People, Dr. Lorna sempat bercerita bahwa dirinya menyaksikan banyak adegan yang membuatnya trauma ketika bekerja. Dia seringkali melihat pasien yang tengah sekarat hingga menghembuskan napas terakhir. Setelah menjalani waktu libur selama satu setengah minggu, Dr. Lorna kembali bekerja menangani pasien COVID-19 di Allen.

Kemudian, pihak rumah sakit mengirim Dr. Lorna pulang kembali ke Charlottesville untuk memulihkan diri di bawah instruksi sang ayah, Dr. Philip C. Breen (71). Pada Minggu (26/4/2020) petugas dari Departemen Kepolisian Charlottesville bergerak setelah menerima laporan bahwa Dr. Lorna melakukan upaya untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

“Korban dibawa ke U.V.A. Rumah sakit untuk perawatan, tetapi kemudian meninggal karena cedera yang diderita korban,” jelas juru bicara departemen Tyler Hawn.

Beberapa hari sebelumnya, ayah Dr. Lorna menceritakan bagaimana anaknya tampak terganggu oleh adegan-adegan yang dia saksikan saat bekerja menangani virus corona di Allen.

“Dia mencoba melakukan pekerjaannya, dan itu membunuhnya,” kata Phillip Breen. “Dia benar-benar di parit garis depan,” lanjutnya.

Dr. Philip Breen mengatakan, Dr. Lorna tidak memiliki riwayat penyakit mental, tetapi selama percakapan terakhir mereka, dia melihat putrinya terlihat aneh. Hal itu membuatnya mulai curiga bahwa ada sesuatu yang salah.

“Pastikan dia dipuji sebagai pahlawan, karena yang dia (lakukan). Dia adalah korban seperti halnya orang lain yang telah meninggal,” katanya.

Diketahui, Rumah Sakit Allen yang terletak di Manhattan utara, tampak begitu kewalahan sejak wabah COVID-19 dimulai. Dengan kapasitas 200 pasien, rumah sakit tersebut kini menampung sebanyak 170 pasien COVID-19.

Dokter pengobatan darurat, Dr. Dara Kass, yang bekerja dengan Dr. Lorna di fasilitas itu mengatakan, bahkan saat libur pun, Dr. Lorna masih sempat menghubungi rekan-rekannya untuk memastikan bagaimana kondisi mereka.

Dr. Lorna juga menawarkan bantuan, jika rekan-rekannya membutuhkan tambahan peralatan medis. ** Baca juga: Setelah 10 Jam Pakai Sepatu Boots Basah, Kaki Pria Ini Jadi Seperti Mayat

“Dia dokter yang selalu menjaga kesehatan dan kesejahteraan orang lain,” kata Kass.(ilj/bbs)




Senangnya Pekerja Serabutan di Lebak Terima Bansos Rp600 Ribu

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan warga Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak yang terdampak pandemi Covid-19 sudah menerima bantuan sosial tunai sebesar Rp600 ribu. Kantor pos pun mendadak ramai dipenuhi warga yang mengajukan pencairan.

Pantauan Kabar6.com di kantor Pos Rangkasbitung, warga yang mencairkan bantuan tersebut harus menunjukkan identitas diri berupa KTP dan kartu keluarga (KK). Tapi ada juga beberapa orang yang mengaku datang untuk mewakili orangtuanya.

Salah satu warga Cimarga penerima bantuan adalah Muhamad Suadi. Nampak dari raut wajahnya, bapak 3 anak ini begitu senang saat menerima 6 lembar uang pecahan Rp100 ribu.

“Senang sekali, pasti ini sangat membantu saya buat beli kebutuhan di rumah. Apalagi ini mau menghadapi lebaran, ya setidaknya membeli beberapa kebutuhan,” tutur Suadi saat berbincang dengan Kabar6.com, Kamis (7/5/2020).

Suadi yang sehari-hari sebagai buruh serabutan ini mengaku, sejak virus Corona masuk ke Indonesia, penghasilannya pun ikut kena imbasnya. Sangat sepi orderan pekerjaaan yang ia dapat baik di kampung maupun di luar.

“Sejak saat itu malah sama sekali enggak pernah keluar, karena itu tadi enggak ada kerjaan. Ya, namanya serabutan mah apa aja, tapi bener-bener sepi,” kata pria kelahiran tahun 1978 ini.

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, Suadi harus berkali-kali meminjam uang ke keluarganya. Ada sesekali, ia membantu saudaranya berkebun yang hasilnya bisa dijual meski tak seberapa.

**Baca juga: Mobil Advokat di Lebak Dibobol, Laptop Berisi Data Penting Raib.

Walaupun selama 3 bulan dirinya akan mendapat bantuan pemerintah, Suadi mengaku akan tetap bekerja meski pekerjaan tersebut berada di luar Lebak.

“Ya kayak ngebangun atau rehab rumah, kalau ada dan bisa ke sananya pasti dikerjain. Bukannya enggak takut sama Corona, takut pasti lah, tapi gimana namanya juga butuh. Walaupun memang dapat bantuan, tapi kan harus nyari tambahan lain,” kata Suadi.(Nda)




Terpapar Virus Corona, Pasien PDP Asal Gunung Kaler Meninggal Dunia

Kabar6.com

Kabar6 – Pasien PDP asal Desa Cibetok Kecamatan Gunung Kaler meninggal.dunia terpapar Covid 19, di Rumah Sakit Metro Hospital Cikupa pada pukul 00.30 Kamis (07/05/2020). Pasien berjemis kelamin perempuan berusia 74 tahun ini langsung dimakamkan pada pukul 11.30 WIB, Kamis (7/5/2020) di TPU Desa Buniayu Kecamatan Sukamulya dengan protokol Covid -19.

Kabar meninggalnya pasien PDP dibenarkan ketua gugus tugas Covid – 19 Kabupaten Tangerang Hery Heryanto , dia mengatakan bahwa pasien yang mempunyai penyakit penyerta (komorbid) drawat di rumah sakit Metro Hospital pada Rabu (06/05/2020) namun naas nyawana tidak teetolong lagi dan meninggal dunia pada Kamis malam.

” Hari ini pasien PDP kecamatan Gunung Kaler dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan Covid 19, setelah dinyatakan sebagai PDP oleh tim dokter RS Metro Hospital,” terang Heri Heryanto.

Pasien yang meninggal dunia tersebut kata ketua Gugus Tugas Hery Heryanto masih berstatus PDP, namun secara protokol kesehaan meskipun statusnya PDP , tetap saja pemakamanya memakai standar PDP.

“Saat ini pasien dalam pengawasan ( PDP) di Kabupaten Tangermg jumlahnya menapai 345 orang, jumlahnya akan naik jika masyarakat tidak disiplin dengan masih adanya warga yang berkerumun,” terangya.

**Baca juga: Rapid Test Drive Thru di BSD X-Treme Park.

Hal senada dikatakan Kabid Pencegahan dan pengemdalian penyakit menular Pada Dinkes Kabupaten Tangerang Hendra Tarmidzi, menurutnya saat ini jumlah yang terpapar Covid 19 ini jumlahnya teris naik, dia berharap kepada masyarakat untuk tetap dirumah, jaga jarak aman, jaga kesehatan, membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta berolahraga yang teratur, Pemkab Tangerang sudah melakukan upaya pencegahan covid 19, dengan membentuk gugus tugas sampai tingkat RT dan RW.

“Mari kita putus mata rantai Covid 19 ini dengan mengikuti aturan pemerintah, dan wajib memakai masker jika bepergian ke rumah,” pungkasnya. (Vee)




Tiga Warga Positif Covid-19 di Tangsel Sembuh Pulang ke Rumah

Kabar6.com

Kabar6-Tiga orang warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah dinyatakan negatif dari Covid-19. Mereka sempat menjalani perawatan intensif selama 14 hari di Rumah Lawan Covid, kawasan Tandon Ciater, Kecamatan Serpong.

“Saya terima kasih kepada bapak ibu dokter dan perawat, dimana tadi ada tiga pasien yang PDP dan ODP yang sembuh,” ungkap Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany di lokasi, Kamis (7/5/2020).

Ketiga pasien yang sembuh terdiri dari dua orang dalam pemantauan (ODP) dan satu pasien dalam pengawasan (PDP).

Meski sudah dinyatakan sembuh dan tidak ada Covid-19 serta diberikan surat terbebas dari Covid-19, Airin tetap meminta kepada ketiga pasien untuk tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19.

**Baca juga: Saat Reses, DPRD Tangsel Dibanjiri Aduan Terkait Bansos Covid-19.

Apalagi di Tangsel sedang melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) periode kedua.

“Jadi masih bisa melakukan aktivitas, tapi dengan melakukan social distancing, physical distancing, kalau keluar rumah pakai masker, keluar rumah seperlunya saja, kan kita lagi PSBB di Tangsel. Tidak berarti misalnya karena sudah negatif tidak ada lagi penyakit Covid-19 dinyatakan clear, terus sudah gitu jadi hidup biasa saja kesana kemari kan enggak juga, karena kan di Tangsel lagi PSBB,” ungkap Airin.(yud)




Rapid Test Drive Thru di BSD X-Treme Park

Kabar6.com

Kabar6-Untuk mendukung upaya pemerintah, Sinar Mas Land menjalin kerja sama dengan Homecare24 dalam program Gerakan Kemanusiaan Indonesia Melawan COVID-19 untuk menyediakan rapid test secara gratis kepada seluruh masyarakat.

Group Division Head Digital Ventures & Emerging Business Sinar Mas Land, Herry Santoso, menjelaskan bahwa program tersebut berlangsung mulai dari 7 Mei hingga 10 Mei 2020 di BSD Xtreme Park.

Pemberian pemeriksaan kesehatan secara cepat itu dilakukan secara drive-thru dengan dua jalur untuk mobil dan sepeda motor di area parkir BSD Xtreme Park.

“Sinar Mas Land terus bergiat untuk membantu pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19. Kali ini dukungan kami berikan dengan penyediaan jasa rapid test drive-thru dalam kerja sama dengan Homecare24,” ujarnya, Kamis 6/5/2020.

Sinar Mas Land menyediakan sarana berupa tempat yang mumpuni di BSD Extreme Park serta prasarana penunjang seperti konsumsi bagi petugas medis, baik yang menjalankan ibadah puasa untuk berbuka maupun yang tidak berpuasa, selama kegiatan berlangsung.

“ Dalam program yang kami sebut Gerakan Kemanusiaan ini, test kami berikan secara gratis dan terbuka bagi segala lapisan masyarakat, khususnya untuk masyarakat yang saat ini masih tetap bekerja (tidak bisa #dirumahsaja), seperti tim medis, pekerja harian, dan lain sebagainya. Semoga program ini dapat memberi keringanan dan kesehatan bagi masyarakat luas,” ujar Herry.

Konsumsi yang disediakan Sinar Mas Land didatangkan dari Sevara Kitchen yang merupakan sebuah catering premium dari BSD City.

**Baca juga: Sampah Menggunung di Jalan Cibogo Solear Picu Bau Busuk.

Menurut Theresia Lumban Gaol selaku CEO Homecare24, pihaknya menyediakan 100,000 rapid test kit (serology) yang akan dilaksanakan di beberapa lokasi. Sementara, di BSD Extreme Park akan diselenggarakan sebanyak 2.000 rapid test secara gratis kepada seluruh masyarakat.

Selanjutnya, juga mendatangkan 100 perawat lengkap dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang akan bertugas selama pemeriksaan berlangsung. Bagi warga yang ingin mengikuti layanan tersebut, mereka harus mendaftar terlebih dahulu di aplikasi Homecare24 untuk mengetahui jadwal tes. Pasalnya, sebanyak 600 orang yang dapat menerima layanan rapid test drive thru setiap harinya akan dibatasi bergiliran maksimal 55 orang setiap jamnya.(GFM)




Hari Raya Waisak, Umat Budha Bagikan 300 Paket Sembako di Serang

Kabar6.com

Kabar6-Perayaan Waisak ditengah pandemi covid-19 dirayakan secara sederhana dan toleransi oleh Umat Budha di Kota Serang. Mereka membagikan 300 sembako ke masyarakat yang ekonominya terdampak, tanpa memandang status agama, budaya dan suku. Pembagian sembako dilakukan bersama jajaran TNI dari 0201/Serang Kota.

“Bertepatan dengan hari Waisak, kami dari Vihara Sukavati berusaha ikut andil dalam membatu masyarakat yang terdampak Covid-19 dengan membagikan paket sembako,” ungkap Bhiksu Sapta Virya, melalui siaran persnya, Kamis (07/05/2020).

Memperteguh semangat toleransi dan bhineka tunggal Ika, sembako dibagikan kepada siapa saja yang membutuhkan. Sembako itu dibagikan kepada masyarakat yang ekonominya terdampak, disekitar lokasi Vihara yang berada di Kelurahan Kota Baru, Kota Serang, Banten.

Tak banyak memang yang dibagikan, namun diharapkan mampu meringankan beban masyarakat yang terdampak ekonominya, terlebih saat ini sedang Bulan Ramadhan ditengah pandemi Corona.

“Paket sembako yang dibagikan kepada masyarakat adalah hasil dari pengumpulan dana jemaat Vihara Sukavati,” terangnya.

Pihak Vihara sengaja menggandeng TNI untuk mempermudah penyaluran dan sampai ke masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Karena menurut Ketua Vihara Sukavati, saat kondisi sulit seperti ini, sudah menjadi kewajiban siapapun untuk saling bergotong royong membantu sesama.

“Kami sangat berterimakasih atas dukungan dari Koramil 0201/Serang Kota yang sudah membantu kami dalam pendistribusian paket sembako ini. Karena kami sendiri merasa kewalahan jika harus membagikan sendiri kepada masyarakat,” kata Ketua Vihara Sukavati, Tantyo Nugroho, dalam siaran persnya, Kamis (07/05/2020).

Pihak TNI yang mendapatkan amanah untuk mendistribusikan sembako mengaku akan memberikan bantuan itu kepada masyarakat yang ekonominya terdampak. Sehingga bisa bertahan hidup hingga pandemi covid-19 berakhir.

**baca juga: Pemerintah Segera Gunakan GeneXpert Untuk Tangani Covid19.

Pihak TNI juga mengungkapkan akan selalu berupaya membantu pihak manapun untuk pendistribusian bantuan.

“Saya pribadi sangat mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan ini, mengingat sekarang ini banyak sekali masyarakat yang terdampak Covid-19. Semangat gotong royong harus selalu dijaga,” kata Danramil 0201/Serang Kota, Kapten Inf Jakson Beay, dalam siaran persnya, Kamis (07/05/2020).(Dhi)




Pemerintah Segera Gunakan GeneXpert Untuk Tangani Covid19

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Doni Monardo mengatakan, Indonesia kini memiliki tiga jenis alat tes cepat untuk Corona Virus Disease 2019 (Covid19).

Salah satunya adalah alat pendeteksi Tuberculosis GeneXpert yang jumlah dan sebarannya sangat banyak di Indonesia.

“Sekarang kita sudah bisa datangkan reagen untuk PCR untuk test Covid19 yang (kini) sudah mencapai satu juta unit, serta akan datang (cartridge, red) GeneXpert,” ujar Doni, Kamis (7/5/2020).

Nantinya, Doni menerangkan, jika Cartridge datang dengan jumlah besar, GeneXpert alat deteksi TBC ini bisa dioptimalkan di tiap Puskesmas.

“Alat ini sudah lama tidak digunakan karena walaupun Indonesia nomor tiga peringkat penyakit TBC dunia tetapi semakin hari kan semakin berkurang dan penggunaanya juga semakin berkurang,” ungkap Doni.

Tetapi, karena jumlah alat GeneXpert cukup banyak dari data tim gugus tugas jumlahnya bisa sampai ratusan, makanya Kemenkes mendatangkan cartridge Genexpert untuk dialih fungsikan menjadi alat tes cepat Covid19.

Meski demikian, masalah dalam upaya penggunaan alat yang hasilnya keluar dalam waktu 30 menit sampai satu jam dan presisi ini adalah kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang bisa mengoprasikannya.

“Kekurangan ini akan kita tutupi dengan pelatihan petugas laboratorium,” jelasnya.

**Baca juga: Saat Reses, DPRD Tangsel Dibanjiri Aduan Terkait Bansos Covid-19.

Ditanyai perihal adanya pengadaan 1.500 cartridge GeneXpert untuk ujicoba awal, Doni mengatakan, Cartridge itu sudah disebar ke daerah-daerah untuk dilakukan ujicoba.
“Setahu saya mungkin sudah kan ada beberapa hari kemarin kemudian mudah-mudahan sudah dikirim,” tutup Doni.

Selain itu, Doni mengatakan, adapun satu juta reagen PCR yang diadakan oleh pihaknya kini sudah disebarkan ke daerah-daerah secara bertahap.(Tim K6)




Penyaluran BST ke 39.100 Keluarga Terdampak Covid-19 di Lebak Ditargetkan 12 Hari Beres

Kabar6.com

Kabar6-Bantuan sosial tunai (BST) bagi masyarakat di Kabupaten Lebak yang terdampak Covid-19, mulai disalurkan oleh PT Pos. Pada tahap ini, bantuan akan disalurkan untuk 39.100 keluarga (KK).

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Lebak Eka Dharmana Putra, menargetkan, penyaluran BST bagi warga di luar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS)  tersebut akan selesai dalam 12 hari.

“Sepuluh atau 12 hari penyalurannya kita targetkan bisa selesai. Kantor Pos berusaha menjangkau mendekatkan penyalurannya dengan simpel dan sederhana,” kata Eka, di Rangkasbitung, Kamis (7/5/2020).

Total keluarga yang diajukan Kabupaten Lebak ke Kemensos untuk mendapat BST sebanyak 132.318 KK yang terdiri dari warga yang terdapat dalam DTKS dan non DTKS.

“Dari bantuan Kemensos, Kabupaten Lebak memang yang paling terbanyak se-Provinsi Banten. Intinya, bagaimana usulan-usulan dari desa, DTKS dan non DTKS, sebelum lebaran bisa diintervensi,” ujarnya.

**Baca juga: Kantor Pos Rangkasbitung Dipenuhi Warga Cairkan Bansos Rp600 Ribu.

Prinsipnya kata Eka, masyarakat penerima BST adalah masyarakat yang bukan penerima program keluarga harapan (PKH) dan bantuan program sembako (BPS).

“Masyarakat yang betul-betul terdampak Covid-19 tidak perlu khawatir, karena itu diintervensi oleh pemerintah dari 4 sumber,” jelas Eka.(Nda)




10 Mei, Lion Air Group Beroperasi Kembali Layani Rute Domestik

kabar6.com

Kabar6-Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan maskapai Lion Air Group akan kembali melakukan pengoperasian penerbangan yang melayani jaringan domestik pada Minggu 10 Mei mendatang.

“Seluruh layanan Lion Air Group mengacu pada aturan yang telah diterbitkan,” kata Danang, Kamis 7/5/2020.

Adapun peraturan yang dimaksud meliputi, Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang mengatur kebijakan mengenai larangan aktivitas mudik. Surat Edaran Nomor 31 Tahun 2020 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan tentang Pengaturan Penyelenggaraan Transportasi Udara Selama Masa Dilarang Mudik Idul Fitri 1441 Hijriah Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Lion Air Group, kata Danang, memfasilitasi calon tamu atau penumpang yang akan membeli tiket (issued ticket) dapat dilakukan di Kantor Pusat dan Kantor Cabang Penjualan Tiket (Ticketing Town Office) Lion Air Group di seluruh kota di Indonesia, layanan kontak pelanggan (call center) 021-6379 8000 dan 0804-177-8899, www.lionair.co.id ; www.batikair.com serta aplikasi perangkat smartphone (mobile apps) Lion Air dan Batik Air. Untuk pembelian tiket Wings Air juga bisa melalui website dan aplikasi tersebut.

**Baca juga: Transportasi Dibuka, Bandara Soekarno-Hatta Kembali Layani Penerbangan.

Calon penumpang wajib melengkapi dan menunjukkan kelengkapan dokumen perjalanan yang dibutuhkan serta mengikuti protokol pengamanan kesehatan diri sebagaimana diberlakukan dalam aturan dimaksud. (GFM)




Moda Transportasi Beroperasi Lagi, Ini Kata Pengamat

Kabar6.com

Kabar6-Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diketahui bakal mengeluarkan surat edaran yang menjadi aturan turunan dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25/2020, Tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Melalui surat edaran Direktorat Jenderal (Dirjen) itu, Kemenhub akan memberikan relaksasi operasional dari transportasi udara, laut, bus, dan kereta api akan kembali berlaku, meski di daerah zona merah covid19 yang telah menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Miftahul Adib mengatakan, kebijakan Kemenhub yang membuka kembali keran moda transportasi pada masa pandemi covid19 diprediksi bakal membuat penyebaran penyakit mematikan itu semakin masif dan tak terkendali.

“Awas ini bisa jadi Tsunami wabah corona. Pembukaan transportasi malah bisa menjadi pintu masuk penyebaran corona. Jangan jumawa dengan data corona lagi lambat, ketika dilonggarkan, bisa juga malah bakal menimbulkan masalah atau pekerjaan rumah (PR) baru, yang susah lagi untuk menanganinya,” ungkap Adib, kepada Kabar6.com, Rabu (6/5/2020).

Menurutnya, saat ini Indonesia tengah berada dalam kondisi darurat kesehatan akibat wabah ganas yang mengancam warga negara. Dimana, penyebaran virus ini hanya bisa dirasakan dampaknya, tapi tak tampak dalam pandangan mata manusia.

“Kita berhadapan dengan virus tanpa kelihatan, tapi wujudnya ada, seperti orang tanpa gejala atau OTG. Harusnya Pak Menhub yang pernah terkena corona, lebih matang dalam bertindak, jangan gegabah,” ujarnya.

Dosen Fisip Universitas Syekh Yusuf (Unis) Tangerang ini menuturkan, pemerintah jangan hanya sekedar ekonomi saja yang selalu jadi pertimbangan (relaksasi diakomodir-red), tapi imbas corona dibidang lain, seperti krisis kesehatan, sosial dan keamanan juga penting jadi bahan pertimbangan.

Jadi, publik akan wajar menilai ketika, ini disinyalir ada dorongan kuat dari kepentingan pengusaha. “Kenapa sih ini wabah kok setengah hati pemerintah menananganinya?,” katanya.

Ini juga, lanjutnya akan menjadi pertanyaan ketika PSBB berlangsung, bantuan sosial hingga kini masih menjadi polemik yang belum bisa diselesaikan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Padahal anggaran yang disiapkan pemerintah nilainnya cukup fantastis.

“Apakah relaksasi dibolehkannya transportasi umum dibuka, bentuk ‘cuci tangan’ pemerintah?, atau menyerah dalam urusan bansos?,” imbuhnya.

Selanjutnya, kata dia, pelonggaran transportasi umum dipastikan akan berpotensi terjadinya out of control yang sangat besar.

Walaupun sudah ada pembatasan- pembatasan kriteria penumpang secara khusus, namun dalam penerapannya sangat rentan kecolongan.

“Bicara fakta saja, penerapan PSBB sudah ada sanksi saja, banyak dilanggar kok. Jadi penerapan PSBB selama ini akan menjadi semakin mandul dan sia-sia. Lalu apa manfaatnya uang ratusan miliar bahkan triliunan yang digelontorkan pemerintah daerah,” ungkap Adib lagi.

**Baca juga: Transportasi Dibuka, Bandara Soekarno-Hatta Kembali Layani Penerbangan.

Lebih lanjut Adib menegaskan, pemerintah inkonsistensi dalam menjalankan kebijakan soal penanganan corona, karena dari awal suka berubah- ubah.

Pemerintah seharusnya konsisten dan tegas dengan regulasi yang sudah dibuatnya.

“Sudah kesekian kali, rakyat dibuat bingung dipertontonkan oleh pejabat seperti contohnya hari ini. Menhub bilang relaksasi transportasi umum, padahal pemda dilapangan setengah mati menghalau orang untuk tidak keluar rumah. Siapa yang harus diikuti kalau begini?,” tegasnya.(Tim K6)