DPRD Banten Soroti Lambatnya Penyaluran JPS Terdampak Covid-19

Kabar6.com

Kabar6 – Ketua DPRD Banten, Andra Soni menilai penyaluran jaring pengaman sosial (JPS) untuk 421.177 kepala keluarga terdampak Covid-19 dari Pemprov Banten sangat lamban.

“Karena sampai bulan Juni ini, realisasi JPS masih minim. Bahkan, masih baru beberapa persen dari penyaluran tahap pertama yang sebelumnya direncanakan April lalu,” ujarnya Jumat 5/6/2020.

Padahal, kata dia, anggaran refocusing sebesar Rp 709 miliar untuk JPS sudah disiapkan. Namun, hingga kini untuk penyaluran bulan pertama tak kunjung selesai.

“Kalau bicara tiga bulan, (penyaluran) ini baru bulan pertama. Dan dari 420 ribu KK yang terealisasi baru 70 ribuan KK dan itu baru tahap pertama,” kata Andra.

DPRD meminta Pemprov Banten untuk menjelaskan keterlambatan tersebut. “Pemprov kan sudah refocusing anggaran, kita setujui. Dan kalau berdasarkan penetapan refocusing kan April seharusnya itu sudah dimulai. Tapi update per tanggal 3 Juni baru 70 ribuan. Ini kendalanya apakah terkait pembukaan rekening atau ada kendala lain ini yang harus kita tindak lanjuti,” ujar Andra.

Berdasarkan data yang dihimpun, penyaluran JPS baru dilakukan di lima kabupaten/kota yakni Kabupaten Pandeglang sebanyak 27.727 KK dari total 44.673 KK, Kabupaten Tangerang 29.616 KK dari target 149.133 KK, Kabupaten Serang 26 KK dari target 57.100 KK, Kota Tangerang 8.958 KK dari target 86.783 KK dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) baru teralisasi sebanyak 5.243 KK dari target 22.258 KK.

**Baca juga: Jelang New Normal, TNI-Polri Cek Pusat Perbelanjaan.

Sedangkan JPS untuk Kota Cilegon yaitu sebanyak 20.375 KK, Kota Serang 30.200 KK dan Kabupaten Lebak sebanyak 11.655 KK hingga kini belum ada penyaluran.

Sementara untuk alokasi bantuan di wilayah Tangerang Raya yang merupakan zona merah Covid-19, setiap KK mendapatkan Rp 600 ribu. Sedangkan di kabupaten/kota yang tidak menerapkan pebatasan sosial berskala besar (PSBB) mendapatkan bantuan sebesar Rp 500 ribu per KK.(Den)




Begini Pengecekan Pemeriksaan Dokumen Digital di Bandara Soekarno-Hatta

Kabar6.com

Kabar6-PT Angkasa Pura II (Persero) tengah menyiapkan Pre-Clearance Document Information System guna melakukan pengecekan dokumen perjalanan penumpang pesawat rute domestik secara digital di tengah pandemi COVID-19.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan lewat Pre-clearance Document Information System, calon penumpang pesawat bisa mengunggah (upload) dokumen perjalanan melalui aplikasi Travelation untuk kemudian dilakukan pemeriksaan guna mendapat persetujuan awal (pre-cleareance).

“Di aplikasi Travelation, penumpang melakukan registrasi dan mengunggah dokumen untuk mendapatkan Pre-Clearance berupa QR Code di smartphone atau gadget. Kemudian, QR Code tersebut diperiksa Checkpoint 1 yang ada di bandara,” ujar Muhammad Awaluddin, Sabtu 6/6/2020.

Kemudian di checkpoint selanjutnya seluruh dokumen fisik diperiksa kembali termasuk dokumen terkait kesehatan, untuk mendapatkan Clearance dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes). Ke depannya, Clearance juga akan diberikan secara digital.

Proses selanjutnya adalah penumpang melakukan check-in dengan menunjukkan Clearance dan dokumen lainnya kepada maskapai.

“Tujuan akhirnya adalah digitalisasi penuh mulai dari registrasi di luar bandara hingga proses check in di bandara. Kemudian, penumpang masuk ke boarding lounge untuk bersiap naik pesawat,” ujar Muhammad Awaluddin.

VP Ground Services Garuda Indonesia Engelin Yolanda Kardinal mengatakan, “Pengecekan dokumen secara digital ini merupakan bentuk dari pemanfaatan teknologi informasi yang dapat membuat proses keberangkatan domestik lebih sederhana dengan tetap memenuhi prosedur. Garuda Indonesia berkolaborasi dengan PT Angkasa Pura II dalam mempersiapkan implementasi sistem pengecekan dokumen secara digital ini.”

Adapun dalam waktu dekat juga akan dilakukan simulasi dengan melibatkan penumpang Citilink Indonesia yang merupakan anak usaha dari Garuda Indonesia.

Salah satu penumpang Garuda Indonesia yang mengikuti simulasi mengatakan pemeriksaan secara digital membuat prosedur menjadi lebih sederhana, praktis dan efisien.

**Baca juga: PT Angkasa Pura II Kebut Implementasi Pengecekan Dokumen Perjalanan Secara Digital.

“Menurut saya dengan seperti ini lebih efisien, cepat dan tidak ribet. Soalnya, bawa berkas kan banyak dan takut tercecer. Kalau lewat online jadi lebih simpel, lebih praktis dan lebih efisien,” ujarnya.

Pemeriksaan dokumen secara digital ini secara perdana akan dilakukan di Soekarno-Hatta untuk kemudian diterapkan di bandara-bandara lain yang dikelola PT Angkasa Pura II. (GFM)




PT Angkasa Pura II Kebut Implementasi Pengecekan Dokumen Perjalanan Secara Digital

Kabar6.com

Kabar6- PT Angkasa Pura II (Persero) tengah menyiapkan Pre-Clearance Document Information System guna melakukan pengecekan dokumen perjalanan penumpang pesawat rute domestik secara digital di tengah pandemi COVID-19.

Di tengah pandemi ini setiap calon penumpang pesawat rute domestik harus memiliki dokumen tambahan yang dipersyaratkan untuk dapat melakukan perjalanan. Saat ini pengecekan dokumen dilakukan di bandara, dan PT Angkasa Pura II tengah membangun sistem agar pengecekan dilakukan secara digital.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pengecekan secara digital bertujuan untuk menyederhanakan prosedur namun tetap dijalani secara ketat, dan meningkatkan customer experience.

“Target kami setelah 7 Juni 2020 sudah bisa dilakukan pengecekan dokumen secara digital di Bandara Soekarno-Hatta. Ini bukan sesuatu yang direncanakan sejak lama, namun harus diimplementasikan secara cepat dengan tetap memastikan pemeriksaan berjalan ketat serta mengutamakan prinsip kehati-hatian,” ujar Awaluddin, Sabtu 6/6/2020.

“Persyaratan dokumen untuk penerbangan ini bisa menjadi kenormalan baru sehingga memang guna menjaga customer experience di bandara maka PT Angkasa Pura II harus dengan cepat bisa mengimplementasikan pemeriksaan secara digital. Dengan digitalisasi, prosedur dapat lebih sederhana namun tetap ketat,” ujar Muhammad Awaluddin.

Persiapan secara cepat dan matang terus dilakukan perseroan, di antaranya melakukan simulasi rutin hampir setiap hari sejak 31 Mei 2020, dan pada 4-5 Juni 2020 dilakukan simulasi dengan melibatkan penumpang Garuda Indonesia di Terminal 3 Soekarno-Hatta.

**Baca juga: Penyeludupan 153 Ekor Satwa Liar Lewat Bandara Soetta Terbongkar.

Garuda Indonesia telah menginformasikan kepada calon penumpang di 2 penerbangan bahwa dokumen perjalanan yang dipersyaratkan dapat diunggah ke aplikasi Travelation, yaitu: RT-PCR (hasil negatif COVID-19) atau rapid test (hasil non-reaktif COVID-19) yang masih berlaku, Surat Izin Keluar Masuk (SIKM), surat pernyataan perjalanan dan surat perjalanan dari lembaga/instansi.

Selama 4-5 Juni 2020, sebanyak 400 penumpang telah melakukan registrasi di Travelation di mana hal ini menandakan animo penumpang cukup tinggi terhadap sistem pengecekan dokumen secara digital.

Adapun pada Sabtu hari ini, 6 Juni 2020, kembali dilakukan simulasi yang melibatkan penumpang Garuda Indonesia pada 6 penerbangan dengan jumlah 300 penumpang.(GFM)




Mantan Kepala MI6 Yakin Pandemi COVID-19 Diawali dari Kecelakan di Lab Tiongkok

Kabar6-Sir Richard Dearlove, mantan kepala MI6 (dinas intelijen rahasia Inggris), meyakini bahwa pandemi virus Corona diawali oleh sebuah kecelakaan di laboratorium Tiongkok, sehingga membuat virus tersebut lolos.

Sir Richard Dearlove, melansir Telegraph, mengutip sebuah makalah ilmiah yang diterbitkan minggu ini oleh tim peneliti Norwegia-Inggris, yang mengklaim telah menemukan petunjuk dalam urutan genetik COVID-19. Petunjuk tersebut mengarah pada unsur-unsur kunci ‘dimasukkan’ dan mungkin tidak berevolusi secara alami.

Sejak awal, Sir Richard mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok telah berusaha untuk ‘mengunci’ setiap perdebatan tentang asal usul virus dan penanganan krisis yang dilakukan oleh Beijing.

“Saya pikir ini berawal dari kecelakaan,” kata Sir Richard. “Itu menimbulkan masalah, jika Tiongkok pernah mengakui tanggung jawab, apakah itu membayar ganti rugi? Saya pikir itu akan membuat setiap negara di dunia memikirkan kembali bagaimana ia memperlakukan hubungannya dengan Tiongkok dan bagaimana masyarakat internasional berperilaku terhadap kepemimpinan Tiongkok.”

Sir Richard yang menjadi kepala MI6 antara 1999 dan 2004 ini mengutip penelitian baru yang dilakukan oleh Profesor Angus Dalgleish, dari Rumah Sakit St George di University of London, dan ahli virologi Norwegia Birger Sorensen.

Dalam makalah mereka, para ilmuwan mengklaim telah mengidentifikasi ‘bagian yang dimasukkan ditempatkan pada permukaan Spike SARS-CoV-2’ yang menjelaskan bagaimana virus itu mengikat dirinya ke sel manusia.

Makalah ini memperingatkan, upaya saat ini untuk mengembangkan vaksin ditakdirkan untuk gagal karena etiologi sebenarnya dari virus telah disalahpahami. Untuk mengatasi masalah ini, para peneliti mengembangkan vaksin mereka sendiri, yang diproduksi oleh Immunor AS, sebuah perusahaan farmasi Norwegia yang dipimpin oleh Sorensen.

Sir Richard menggambarkan, penelitian ini sebagai kontribusi yang sangat penting untuk perdebatan tentang bagaimana virus berevolusi serta bagaimana virus itu keluar dan menjadi pandemi.

“Saya pikir artikel khusus ini sangat penting, dan saya berpikir itu akan menggeser perdebatan,” katanya.

Penelitian Dalgleish/Sorensen, diungkapkan Sir Richard, telah ditulis ulang beberapa kali. Versi sebelumnya, menyimpulkan bahwa virus Corona harus dengan tepat disebut ‘virus Wuhan’ dan mengklaim telah membuktikan tanpa keraguan bahwa virus COVID-19 direkayasa.

Sir Richard menyarankan para ilmuwan mungkin telah melakukan eksperimen splicing gen rahasia pada virus Corona kelelawar ketika COVID-19 entah bagaimana lolos melalui selang biosekuriti.

“Ini bisnis yang berisiko jika Anda membuat kesalahan,” ungkap Sir Richard. Dikatakan, dia tidak percaya orang Tiongkok telah melepaskan virus itu dengan sengaja, tetapi menuduh Beijing kemudian menutupi skala penyebarannya.

Akhir tahun lalu, Pemerintah Tiongkok bersikeras bahwa wabah dimulai di ‘pasar basah’ Kota Wuhan. Tetapi para kritikus mempertanyakan mengapa beberapa kasus manusia purba dan kontak mereka tampaknya tidak memiliki hubungan dengan daerah tersebut.

Dua laboratorium di Wuhan mempelajari virus Corona kelelawar, yaitu Institut Virologi Wuhan dan Pusat Pengendalian Penyakit Wuhan, telah dituding sebagai sumber wabah yang sebenarnya. ** Baca juga: Dua Ribu Warga Brasil Jadi Penerima Vaksin Corona yang Dikembangkan Inggris

Sementara itu Duta Besar Tiongkok untuk Inggris, Liu Xiaoming, mengatakan bahwa Beijing akan menyambut penyelidikan internasional tentang asal usul pandemi ini dan bersikeras bahwa negaranya tidak perlu menyembunyikan sesuatu.

“Rekor Tiongkok bersih. Ini bisa bertahan dalam ujian waktu dan sejarah,” kata Xiaoming.(ilj/bbs)




Dua Ribu Warga Brasil Jadi Penerima Vaksin Corona yang Dikembangkan Inggris

Kabar6-Sebanyak 2.000 warga Brasil ikut berpartisipasi dalam uji coba vaksin COVID-19 yang dikembangkan Universitas Oxford, Inggris, bekerja sama dengan perusahaan farmasi AstraZeneca.

Kementerian Kesehatan Brasil sendiri telah menyetujui penelitian yang akan memvaksinasi 1.000 orang di Sao Paulo dan 1.000 lebih partisipan di Rio de Janeiro.

Brasil, melansir DetikHealth, menjadi negara pertama penerima vaksin yang dikembangkan Inggris. Hal ini dilakukan mengingat Brasil memiliki peningkatan kasus infeksi dan kematian yang tinggi. Bahkan pada Selasa (3/6/2020), korban tewas akibat COVID-19 dilaporkan mencapai 1.262 dalam 24 jam.

Kota-kota terbesar di Brasil telah mulai melonggarkan aturan isolasi sosial yang diberlakukan sejak pertengahan Maret. “Hal yang terpenting adalah melaksanakan penelitian ini ketika kurva epidemiologis masih meningkat dan hasilnya mungkin lebih tegas,” demikian tulis peneliti utama di Brasil dan peneliti di Universitas Federal São Paulo Lily Yin Weckx.

Disebutkan, negara-negara lain juga akan berpartisipasi dalam studi tersebut dan pendaftaran resmi untuk vaksin diharapkan akan dilakukan di akhir 2020 nanti. ** Baca juga: Di Rusia Muncul Kutu Mutan Penghisap Darah

Brasil saat ini adalah negara dengan jumlah kasus Corona tertinggi kedua setelah Amerika Serikat, dan tingkat infeksi yang terus meningkat.(ilj/bbs)




TNI-Wartawan di Lebak Bagikan Paket Sembako

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan paket sembako dibagikan kepada masyarakat kurang mampu di sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak. Paket sembako dibagikan prajurit TNI Kodim 0603/Lebak bersama wartawan.

“Pandemi Corona membuat kondisi ekonomi masyarakat yang kurang mampu semakin terpuruk. Melalui sembako ini bentuk kepedulian kita membantu meringankan beban warga,” kata Dandim Lebak Letkol Kav. Yudha Setiawan, kepada wartawan, Jum’at (5/6/2020).

Yudha menegaskan, TNI berkomitmen bersama masyarakat melawan wabah Corona dengan menegakkan disiplin protokol kesehatan kapan pun dan di mana pun.

“Semua tentu berharap wabah ini segera berlalu, maka butuh kedisiplinan kita semua dalam menerapkan protokol kesehatan,” ujar Yudha.

**Baca juga: Menjadi Konstituen Dewan Pers, SMSI Satukan Perusahaan Pers di Era Baru.

Sementara itu, Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Lebak Eka Gunawan, menambahkan, imbas pandemi Corona membuat banyak warga yang kehilangan penghasilannya.

“Mereka membutuhkan uluran tangan dari kita semua, setidaknya untuk kebutuhan pokok sehari-sehari selama masa pandemi,” katanya.(Nda)




Demi Jaga Jarak, Seorang Pria Rumania Bikin Sepatu Pinokio

Kabar6-Grigore Lup (55), pria asal Transylvania, Rumania, menciptakan sepatu kulit ‘Pinokio’ yang memanjang di bagian depannya.

Bukan tanpa alasan, Grigore yang berprofesi sebagai tukang reparasi sepatu ini sengaja membuat sepatu pinokio untuk membantu orang jaga jarak sekaligus mendukung aturan social distancing.

Panjang sepatu yang dibuat memang tidak sampai satu meter, tapi setidaknya bisa membuat orang sadar agar mau mengambil posisi berjauhan satu sama lain.

Sepatu pinokio ini, melansir Independent, diberi label ukuran 75 menurut penghitungan Eropa. Jadi ketika dua orang sama-sama memakai sepatu berukuran tersebut, maka saat mereka berdiri berhadapan, jarak keduanya bisa mencapai 1,5 meter.

“Saya melihat orang-orang berkerumun dan mengabaikan aturan jaga jarak jadi saya bilang ke diri sendiri mari kita buat sepatu entah untuk menghukum mereka atau yang benar-benar bisa dipakai. Mungkin dengan cara itu mereka akan menjaga jarak,” ungkap Grigore.

Pria itu mengaku, ide membuat sepatu pinokio datang dari pengalamannya yang pernah membuatkan sepatu khusus untuk aktor. Kala itu Grigore mendapat pesanan lima pasang sepatu dan mengerjakannya selama dua hari.

Diketahui, Grigore sudah berprofesi sebagai tukang reparasi dan pembuat sepatu lebih dari tiga dekade. Dia memulai kariernya sejak usia 16, dan kini mengelola tokonya sendiri yang didirikan sejak 2001 lalu. ** Baca juga: Pekan Depan, Rusia Mulai Berikan Obat COVID-19 Pertama

Ide yang cerdas.(ilj/bbs)




Pekan Depan, Rusia Mulai Berikan Obat COVID-19 Pertama

Kabar6-Rusia mulai menyetujui obat pertama untuk COVID-19 pada pasien pekan depan. Langkah ini diharapkan bisa meredakan ketegangan pada sistem kesehatan dan mempercepat perbaikan kehidupan ekonomi menjadi normal kembali.

Kepala Dana Kekayaan Berdaulat Rusia RDIF, melansir Viva, mengatakan bahwa semua rumah sakit Rusia bisa memulai memberikan obat antivirus, yang terdaftar di bawah nama Avifavir, kepada pasien mulai 11 Juni mendatang. Dikatakan, perusahaan yang memproduksi obat itu akan membuat cukup obat untuk mengobati sekira 60 ribu orang sebulan.

Obat antivirus baru dari Gilead yang disebut dengan remdesivir telah menunjukkan harapan dalam uji coba efikasi yang kecil terhadap COVID-19, dan sedang diberikan pada pasien di beberapa negara di bawah aturan kedaruratan.

Sementara itu, Avifavir atau secara generik dikenal dengan favipavir, pertama kali dibuat di akhir 1990-an oleh perusahaan Jepang yang kemudian dibawa oleh Fujifilm saat mereka berubah menjadi perusahaan layanan kesehatan.

Kepala RDIF, Kirill Dmitriev, mengatakan bahwa para ilmuwan Rusia sudah memodifikasi obat untuk meningkatkannya. Dia juga mengatakan, Moskow akan siap untuk membagi detail modifikasi tersebut dalam dua pekan. ** Baca juga: Wanita Ini Selamat dari Tembakan Peluru Berkat Implan Payudara Miliknya

Sementara Jepang juga sudah membuat uji coba pada obat yang sama, yang dikenal di sana sebagai Avigan. Obat tersebut mendapat banyak pujian dari Perdana Menteri Shinzo dan mendapat pendanaan pemerintah sebesar US$128 juta, tapi belum disetujui untuk digunakan.

Avifavir sendiri muncul dalam daftar obat yang disetujui pemerintah Rusia.(ilj/bbs)




Pasca Refocusing Tahap II, Ini Kondisi APBD Lebak 2020

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak telah melakukan penyesuaian APBD tahap II dalam rangka penanganan Covid-19.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, menyampaikan kondisi APBD pasca refocusing dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor: 35/PMK.07 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa 2020 dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19 dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional.

“Untuk kebutuhan anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp181,57 miliar. Bidang kesehatan Rp42,60 miliar, bidang ekonomi Rp10,47 miliar, jaring pengaman sosial Rp87,95 miliar dan cadangan Rp40 miliar,” kata Iti, Kamis (4/6/2020).

Terjadi penurunan Alokasi Dana Transfer (TKDD) sebesar Rp249,94 miliar dengan rincian Dana Alokasi Umum (DAU) mengalami penurunan Rp119,25 miliar dan dana alokasi khusus (DAK) Rp130,69 miliar.

“Bagi hasil pajak provinsi juga mengalami penurunan Rp18,72 miliar dan proyeksi penurunan pendapatan asil daerah (PAD) Rp9,51 miliar,” ucap Iti.

Iti menuturkan, total beban anggaran yang harus disesuaikan sebesar Rp459,74 miliar dengan rincian penurunan pendapatan Rp278,17 miliar, beban belanja BTT untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp181,57 miliar.

Sedangkan, sumber pendapatan baru dari bantuan keuangan propinsi sebesar Rp65 miliar dan kenaikan DBH Rp6,58 miliar.

“Sehingga kita harus melakukan rasionalisasi belanja kegiatan di semua OPD sebesar Rp388,16 miliar,” jelas Iti.

**Baca juga: Truk Material Proyek Waduk Karian Bikin Resah Warga.

Lebih lanjut Iti menyampaikan, rasionalisiasi anggaran kegiatan bersumber dari belanja tidak langsung (BTL) Rp78,99 miliar, belanja langsung (Operasional dan Kegiatan OPD) sebesar Rp249,18 miliar dan penggunaan Silpa tahun 2019 (un audited) Rp39,72 miliar.

“Jadi APBD pasca refocusing Covid-19 dan penyesuaian TKDD berimbang diangka Rp2,4 triliun yang sebelumnya di APBD murni berimbang diangka Rp2,7 trilun atau turun sebesar Rp330 miliar,” tutup Iti.(Nda)




Masjid di Tangsel Dibuka, Ini Aturannya

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan, Abdul Rojak mengatakan, ada 7 peraturan yang wajib diikuti oleh masjid-masjid di Kota Tangerang Selatan sebelum mengajukan surat usulan pembukaan.

Rojak menjelaskan, hal itu sesuai dengan Peraturan Walikota nomor 19 dan Surat Edaran Menteri Agama nomor 15, lalu sudah dirapatkan bersama Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany beserta jajaran, dan Ketua DKM se-Tangsel.

“Lebih dari 50 masjid dan gereja di Tangsel sudah disetujui,” ujarnya melalui aplikasi pesan singkat, Kamis (4/6/2020).

**Baca juga: 50 Tempat Ibadah di Tangsel Disetujui Untuk Kembali Dibuka.

Ini dia peraturan yang wajib dipatuhi:

1. Syarat utama dapat dimulainya kegiatan peribadatan di Masjid adalah adanya Surat keterangan bebas covid-19 dari Kecamatan.

2. Dipastikan jamaah yang melaksanakan ibadah adalah jamaah yang ada di lingkungan Masjid, bukan jamaah import atau dari luar.

3. Mematuhi protokol kesehatan yang ketat, mengingat PSBB masih diperpanjang sampai dengan 14 juni 2020.

4. Jamaah lansia tidak dianjurkan mengikuti kegiatan peribadatan di masjid.

5. Hanya kegiatan peribadatan yang bersifat inti dan tidak diperkenankan berlama lama di masjid.

6. Ketua DKM bersedia membuat surat pernyataan yang pada intinya sanggup mematuhi protokol kesehatan.

7. Surat keterangan bebas covid-19 diproses paling lama 3 hari sejak DKM mengajukan permohonan.(eka)