Dampak Corona di Tangsel, 1.626 Pekerja di PHK 898 Dirumahkan

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengakui pandemi Covid-19 mengguncang sektor tenaga kerja. Akibatknya ribuan pekerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

“Jumlah PHK karena pandemi Covid-19 1.626 orang,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangsel, Fuad kepada kabar6.com, Jum’at (10/8/2020).

Ia menjelaskan, jumlah tenaga kerja yang kena PHK berasal dari 43 perusahaan. Sedangkan pekerja yang dirumahkan tercatat 898 orang dari 81 perusahaan.

Menurutnya, Dinas Ketenagakerjaan setempat mendorong para warga yang kena PHK untuk mendaftar di kartu pra kerja.

**Baca juga: Kata Pawang Pemicu Remaja Tewas Dibelit Ular di BSD.

Pemerintah daerah setempat, lanjut Fuad, juga mengaku telah membuat kebijakan program mengadakan pelatihan kerja berbasis penempatan.

“Job fair setiap wilayah kecamatan,” sebut Fuad sebagai solusi penanggulangan dampak pandemi Covid-19.(yud)




Seluruh Wilayah Banten Kini Jadi Zona Kuning Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banten, Ati Pramudji mengatakan seluruh wilayah di Banten kini telah menjadi zona kuning Covid-19.

“Jika pada Selasa, 07 Juli 2020, empat kabupaten dan kota di Banten masih zona merah. Kemudian empat daerah lainnya zona orange, hari ini, Rabu 08 Juli 2020, telah menjadi zona kuning,” ujar Ati dalam keterangan tertulis yang dibagikan di group WhatsApp Info Covid-19 Banten.

Berdasarkan laporan Gugus Tugas Banten, pada Selasa, 07 Juli 2020, wilayah Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang dan Kota Tangsel, masuk ke dalam zona merah penyebaran covid-19. Kemudian wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kota Serang dan Kota Cilegon, masuk ke zona orange. Namun pada Rabu 08 Juli 2020, semuanya menjadi zona kuning.

Sementara pada Selasa, 07 Juli 2020, pasien positif covid-19 di zona merah Kabupaten Tangerang yang sembuh sebanyak 234 orang, dirawat berjumlah 32 dan meninggal sebanyak 14 orang. Selanjutnya di Kota Tangsel, pasien yang sembuh ada 258, dirawat 129 dan meninggal 34 orang.

Kemudian di Kota Tangerang, sembuh 395, dirawat 80 dan meninggal 35 orang. Terakhir Kabupaten Serang, yang sembuh sebanyak 47 orang, dirawat 15 orang dan meninggal hanya satu.

Kadinkes Banten itu juga membagikan data wilayah di Banten yang masuk ke dalam zona orange, yakni Kota Cilegon dengan pasien covid-19 yang sembuh berjumlah 31 orang dan dirawat enam orang. Kemudian Kota Serang, pasien yang sembuh sebanyak 19 orang, dirawat tujuh dan meninggal dua.

Selanjutnya di Kabupaten Lebak, pasien sembuh sebanyak 14 orang, dirawat enam dan meninggal satu. Terakhir Kabupaten Pandeglang, pasien sembuh ada delapan orang, dirawat enam dan meninggal satu.

Saat memasuki zona kuning penyakit covid-19 hari ini, Rabu 08 Juli 2020, Kabupaten Tangerang yang sembuh sebanyak 235 orang, dirawat berjumlah 37 dan meninggal sebanyak 14 orang. Selanjutnya di Kota Tangsel, pasien yang sembuh ada 284, dirawat 109 dan meninggal 34 orang.

Kemudian di Kota Tangerang, sembuh 401, dirawat 76 dan meninggal 35 orang. Terakhir Kabupaten Serang, yang sembuh sebanyak 48 orang, dirawat 14 orang dan meninggal hanya satu.

**Baca juga: Lebak Keluarkan Edaran Penanganan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19.

Adapun data wilayah di Banten yang masuk ke dalam zona orange, yakni Kota Cilegon dengan pasien covid-19 yang sembuh berjumlah 31 orang dan dirawat enam orang. Kemudian Kota Serang, pasien yang sembuh sebanyak 19 orang, dirawat tujuh dan meninggal dua.

Selanjutnya di Kabupaten Lebak, pasien sembuh sebanyak 14 orang, dirawat enam dan meninggal satu. Terakhir Kabupaten Pandeglang, pasien sembuh ada delapan orang, dirawat enam dan meninggal satu.(dhi)




Lebak Keluarkan Edaran Penanganan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Peternakan (Distanak) Kabupaten Lebak merilis standar operasional prosedur (SOP) penanganan dan pengawasan hewan kurban di tengah wabah virus Corona.

“Pelaksanaan kegiatan kurban meliputi penjualan dan pemotongan hewan kurban harus memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Corona,” kata Rahmat kepada Kabar6.com, Rabu (8/7/2020).

Rahmat mengatakan, beberapa langkah harus dilakukan dalam rangka pencegahan penuluran virus Corona.

“Persyaratan hewan kurban sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114, mitigasi risiko pelaksanaan kegiatan kurban, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pemotongan hewan, persyaratan tempat penampungan hewan kurban dan teknis penyembelihan hewan,” papar Rahmat.

**Baca juga: Kepala Desa Badui Sesalkan Surat Permohonan ke Jokowi.

Distanak telah membentuk tim kesehatan untuk memeriksa kondisi kesehatan hewan yang dijual para pedagang. Namun sejauh ini baru sedikit hewan yang diperiksa.

“Karena memang lapak pedagang belum banyak ya, biasanya akan mulai ramai 1-2 minggu menjelang hari H, tapi tim sudah bergerak. Penyakit yang paling diwaspadai itu Antraks ya,” pungkas Rahmat.(Nda)




Pandemi Covid-19, Petani di Cikupa Terima Bibit Palawija

Kabar6.com

Kabar6-Untuk menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19, jajaran muspika kecamatan Cikupa melakukan tanam bibit palawija serentak di kampung Pinang desa Cibadak kecamatan Cikupa kabupaten Tangerang.

Camat Cikupa Abdullah mengatakan, penyerahan dan penanaman bibit jagung dan palawija kepada kelompak tani ini diharapkan Nantinya dapat membantu pemenuhan kebutuhan kelompok tani khususnya dalam wujud perbaikan ekonomi.

” Tanam perdana serempak ini akan dilakukan mulai hari ini kamis 9/7/2020, penyerahan bibit untuk 1 hektar tahap pertama dan berikutnya  1 hektar lagi untuk tahap kedua, untuk secara keseluruhan sekitar  42 hektar lahan tersedia,” ujar Abdullah.

Sementara itu Mahfudin ketua panitia kelompok tani mengatakan, masih banyak lahan tidur di wilayah Cikupa yang masih bisa digunakan akan tetapi kita perioritas dahulu di daerah Cibadak.

**Baca juga: Warga BPA Kubu Kontra: Kami Gak Alergi Proyek GIPTI, Asalkan.

” Kendala kita saat ini persediaan air yang terbatas, hanya menggunakan sumur pantek dengan kedalaman sekitar 30 meter,” ujar Mahfudin

Sementara jumlah kelompok tani lanjut dia, sebanyak 40 kelompok tani dan terdiri dari 8 orang dalam satu kelompok (CR)




Nyaman Dipakai, Pria India Ini Beli Masker dari Emas

Kabar6-Tampaknya masker medis atau masker kain tidak cukup membuat seseorang merasa tampil trendi atau modis. Karena itulah pria bernama Shankar Kurade ini membeli masker yang terbuat dari emas.

Tidak tanggung-tanggung, melansir gulfnews, Shankar merogoh kocek sebesar Rp56 juta demi masker emas tadi. Foto Shankar yang menggunakan masker emas itu pun beredar di media sosial, salah satunya pada akun Twitter @Star_Fisheries. “Aksesoris baru di pasar. Masker yang terbuat dari emas,” demikian cuitan akun @Star_Fisheries.

Dikatakan Shankar, masker emas yang dibelinya itu cukup nyaman digunakan, sehingga tidak membuatnya kesulitan bernapas saat beraktivitas menggunakan masker tersebut. “Masker ini tipis dengan lubang-lubang kecil, sehingga tidak membuat kesulitan dalam bernapas,” ujarnya.

Meskipun begitu, Shankar sendiri tidak yakin apakah masker emas yang berbentuk bulat tersebut bisa efektif melindunginya dari paparan virus Corona COVID-19. “Tapi, saya tidak yakin apakah masker ini akan efektif (menangkal virus Corona),” imbuhnya. ** Baca juga: Ilmuwan Yakin Ada Hujan Berlian di Planet Neptunus dan Uranus

Diketahui, sebelumnya ternyata sudah ada ratusan orang yang membeli masker dari perak. Masker perak ini dijual sebuah toko perhiasan di Karnataka.

Berbeda dengan milik Shankar yang tipis, masker perak yang dijual oleh Sandeep Saraomkar memiliki berat sebesar 25-35 gram. Masker tersebut dijual dengan harga di bawah satu juta.(ilj/bbs)




Bagaimana Cara Aman Hindari COVID-19 Saat Gunakan Kosmetik?

Kabar6-Saat beraktivitas di luar rumah, sebagian besar wanita tetap menjalankan ‘ritual’ kecantikan, antara lain dengan memakai kosmetik atau make up, di samping menerapkan sejumlah protokol kesehatan yang harus dipatuhi selama new normal.

Seperti diketahui, virus SARS-COV2 penyebab infeksi COVID-19 dapat hidup di beberapa jenis permukaan selama kurun waktu tertentu. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan The New England Journal Of Medicine pada April 2020, virus SARS-COV2 hidup lebih lama di permukaan plastik dan logam stainless.

Pada plastik, virus bertahan hidup hingga 72 jam setelah paparan. Sementara itu, pada logam stainless virus bertahan hidup selama 48 jam. Sesuai pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penularan virus SARS-COV2 terutama terjadi melalui droplet, yaitu percikan yang keluar dari mulut bila seseorang batuk, bersin, atau bicara.

Droplet, baik makro maupun mikro, yang mengandung virus dapat menyebabkan seseorang tertular bila berkontak dengan area wajah, terutama hidung, mata, dan mulut. Nah, penggunaan kosmetik banyak ditujukan pada area mata dan bibir, serta wadah kosmetik umumnya berbahan plastik.

Karena itulah, Anda perlu lebih berhati-hati saat berdandan di masa new normal. Kebersihan harus diutamakan dalam kegiatan merias diri. Melansir Femina, ada sejumlah tips berdandan aman di masa new normal.

Pertama Anda wajib cuci tangan sebelum menggunakan kosmetik. Bila memungkinkan, gantilah kosmetik kita dengan set yang baru bila sudah lama tidak digunakan selama masa work from home (WFH) kurang lebih selama hampir tiga bulan. Namun bila tidak memungkinkan, buanglah lapisan teratas kosmetik sebelum mulai digunakan kembali.

Aplikasikan kosmetik saat di rumah sebelum bepergian. Hindari mengaplikasikan kosmetik di area publik, karena ada risiko droplet mikro di udara yang dapat menempel di permukaan kosmetik kita.

Jangan meminjamkan kosmetik milik kita dan jangan meminjam kosmetik milik orang lain selama masa pandemi ini. Kita tidak bisa mengetahui apabila seseorang tersebut ternyata orang tanpa gejala (OTG).

Jangan lupa bersihkan wadah kosmetik secara rutin menggunakan sabun ataupun bahan antiseptik lainnya, bila perlu setiap hari. Selalu gunakan kosmetik saat wajah bersih. Hindari mengoreksi kosmetik saat kita di luar rumah dan tidak bisa membersihkan muka terlebih dahulu.

Bila kita terindikasi terkena infeksi COVID-19, hentikan penggunaan kosmetik. Dann, kosmetik dapat kembali digunakan setelah melewati masa hidup virus yang telah kita ketahui. Sebagian orang merasa lebih aman dengan membuang kosmetik lama dan menggantinya dengan yang baru setelah sembuh.

Kemudian, cucilah kuas dan spons yang kita gunakan secara berkala untuk menjaga kebersihannya. Gunakan kosmetik sesuai rentang waktu suatu produk bisa digunakan (shelf-life) seperti yang dianjurkan oleh produsen, biasanya berkisar 3-6 bulan. ** Baca juga: Benarkah Ngemil Bikin Gemuk Hanya Mitos Belaka?

Berdandan aman di masa new normal mungkin sedikit lebih merepotkan dibandingkan biasanya. Namun aturan ini memang wajib diterapkan demi menghindari penularan COVID-19, sekaligus menjaga tubuh tetap sehat.(ilj/bbs)




Peta Interaktif Ini Bisa Tunjukkan Batas Penerbangan Internasional

Kabar6-Pariwisata menjadi salah satu sektor yang terkena imbas pandemi COVID-19. Itulah sebabnya, banyak tempat wisata yang biasanya dikunjungi para pelancong tutup atau berhenti beroperasi untuk sementara waktu.

Namun kini, melansir Dailymail, para wisatawan dapat mengetahui status pembatasan suatu negara dengan menghadirkan Interactive Coronavirus (COVID-19) Travel Regulations Map. Peta tersebut dikeluarkan oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).

Perubahan peta bergantung pada basis data Timatic IATA, yang berisi informasi komprehensif tentang dokumen yang diperlukan untuk penerbangan internasional.

Diketahui, tiap negara menerapkan pembatasan yang berbeda-beda untuk mengatasi penyebaran virus Corona. Terkadang aturan itu membingungkan, sehingga peta yang dikeluarkan IATA ini sedikit banyak dapat membantu para wisatawan.

Ya, mereka dapat mengandalkan Timatic untuk informasi yang komprehensif dan akurat tentang pembatasan perjalanan suatu negara selama pandemi. ** Baca juga: Canggih, Mobil Ini Bisa ‘Ngomong’ untuk Beritahukan Ada Lubang di Jalan

Jadi, saat industri penerbangan bersiap untuk memulai operasi kembali dengan aman, para pelancong perlu mengetahui negara mana yang terbuka untuk wisatawan, dan batasan kesehatan apa saja yang diterapkan.

Peta yang sangat membantu.(ilj/bbs)




Ketahui Sejumlah Gejala Palsu COVID-19

Kabar6-Pandemi COVID-19 hingga kini masih belum usai. Masyarakat terus waspada, menjaga kesehatan dan kebersihan, dan tetap update perihal info COVID-19 terkini.

Namun di satu sisi, ‘menelan’ terlalu banyak informasi, terlebih info yang kurang baik, ternyata juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan.

Mengapa begitu? Melansir Popbela, hal ini bisa memicu keluhan fisik yang bisa diperparah emosi atau pikiran, yang dikenal dengan istilah psikosomatik. Saat menonton atau membaca berita mengenai virus Corona, Anda akan merasa cemas berlebihan takut terpapar virus tersebut. Tidak hanya itu, Anda juga merasa sesak napas secara tiba-tiba. Namun saat diperiksakan, Anda tidak terkena COVID-19.

Psikosomatik disebabkan karena dipicunya kadar stres berlebihan dalam tubuh. Rasa stres berlebihan inilah yang bisa menyebabkan sesak napas, jantung berdetak lebih cepat, perut terasa nyeri, hingga merasa demam.

Pengobatan psikosomatik sendiri bisa dikonsultasikan ke dokter. Jangan lupa juga, penting untuk menyaring dan membatasi informasi yang masuk.

Cari juga sumber informasi terpercaya agar tidak termakan hoaks. Pastikan juga untuk tetap menjaga kesehatan dan segera periksakan diri ke dokter jika merasa tidak sehat. ** Baca juga: Studi: Orang yang Tidak Gunakan Masker Lebih Cenderung Tidak Jaga Jarak

Psikosomatik bisa jadi penyebab orang yang sehat seolah-olah seperti sakit dan merasakan gejala COVID-19.(ilj/bbs)




Studi: Orang yang Tidak Gunakan Masker Lebih Cenderung Tidak Jaga Jarak

Kabar6-Saat ini masker menjadi salah satu barang yang wajib dipakai saat bepergian keluar rumah, entah itu ke tempat kerja, jalan-jalan ke mal, ke pasar dan lain sebagainya.

Tidak hanya menekan penyebaran virus corona, melansir Heathline, sebuah studi baru mengungkapkan bahwa memakai masker dapat membuat orang lebih menjaga jarak dibandingkan tidak memakai masker. Penelitian dari University of Padua, Italia, ini menganalisis perilaku orang dalam menjaga jarak dan pemakaian masker.

Peneliti menggunakan alat pengukur yang berisi sensor untuk mengetahui kedekatan dengan orang lain. Penelitian ini mengukur lebih dari 12 ribu pertemuan dengan orang lain.

Hasilnya, orang yang tidak menggunakan masker lebih cenderung tidak menjaga jarak. Sebaliknya, saat seseorang memakai masker, mereka akan cenderung lebih menjaga jarak hampir dua kali lipat.

“Mengenakan masker mengirimkan pengingat visual kepada orang lain untuk menjaga jarak,” jelas peneliti Massimo Marchiori. ** Baca juga: Sering Migrain, Hindari Dulu Makanan dan Minuman Ini

Selain itu, memakai masker dan menjaga jarak juga merupakan pencegahan COVID-19 yang efektif. Studi yang dipublikasikan dalam The Lancet menunjukkan kemungkinan transmisi virus mencapai 12,8 persen pada jarak kurang dari satu meter.(ilj/bbs)




Gugus Tugas Lebak Kesulitan Cari Lokasi Karantina Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Gugus Tugas Percepatan Penanganan Kabupaten Lebak mulai mencari tempat untuk dijadikan tempat karantina pasien Covid-19. Langkah itu dilakukan karena kasus terkonfirmasi warga positif terus bertambah.

Namun tak mudah bagi gugus tugas mendapat tempat yang representatif bagi pasien positif maupun orang-orang berisiko menularkantanpa gejala alias OTG.

Dari 4 tempat yang diharapkan salah satunya bisa menjadi tempat karantina, tak ada satupun pemiliknya yang memberikan izin.

“Mereka tidak memberikan tempatnya untuk dijadikan tempat karantina,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lebak Triyatno Supiono, Kamis (2/7/2020).

Keempat tempat itu adalah Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BPPS) Provinsi Banten, Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM Provinsi Banten, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Banten dan Balai Latihan Kerja Lembaga Pelatihan
Perkebunan (BLK-LPP) Cisalak Baru.

“Memang yang kami surati hanya balai pelatihan koperasi. Kalau LPP Cisalak tadinya sudah oke, tetapi setelah kami melihat fasilitasnya sepertinya tidak mungkin ya, tidak memenuhi syarat,” ungkap Triyatno.

**Baca juga: Distribusi APD Covid-19 di Lebak Dapat Sorotan.

Menurutnya, untuk sementara gugus tugas akan merujuk pasien-pasien yang terkonfirmasi positif untuk dibawa ke RSU Banten.

“Mereka yang kontak erat (OTG) kami upayakan agar isolasi mandiri. Bicara antisipasi, tempat karantina memang sudah harus ada,” pungkasnya.(Nda)