1

Dampak Corona, PAD di Tangsel Baru Mencapai 20 Persen

Kabar6.com

Kabar6-Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terjun bebas. Hal itu ditenggarai karena operasional mayoritas obyek pajak terpaksa berhenti akibat pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19).

“Hingga saat ini PAD kita baru mencapai sekira 20 persen dari target Rp2 triliun pada tahun ini,” ungkap Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, Minggu (14/6/2020).

Bang Ben, begitu ia biasa disapa menjelaskan biasanya memasuki pertengahan tahun anggaran realisasi PAD di Kota Tangsel telah mencapai 50 persen.

“Tetapi akibat adanya pandemi, capaian 20 persen saja sudah lumayan,” tambahnya.

**Baca juga: Pelaku Rudapaksa Remaja di Pagedangan Terancam 15 Tahun Penjara.

Terkait pembukaan mall, menurut Bang Ben, hingga saat ini baru ada satu mall di Kota Tangsel yang sudah diperbolehkan beroperasi. Yakni di Teraskota dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Sementara, Bintaro Xchange dan mall besar lainnya masih mematangkan protokol Covid-19 agar mendapat surat izin operasi dari gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Tangsel.(yud)




24 RW Zona Merah Corona di Kota Tangerang Jadi Lokasi PSBL

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Lokal Rukun Warga (PSBL-RW). Penerapan PSBL tersebut rencananya akan dilaksanakan di 24 RW yang masuk zona merah atau berisiko tinggi kasus Covid 19.

Dari 1014 total jumlah RW di Kota Tangerang ada 24 RW masuk zona merah, 62 RW Zona Kuning dan sisanya masuk zona hijau.

“Ada penurunan signifikan jumlah RW dengan kasus positif Virus Corona, karena sebelumnya ada 250 RW, berkat usaha kita bersama sekarang tinggal 86 RW yang masih terdapat kasus konfirm positif Virus Corona,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, Liza Puspadewi, Minggu (14/6/2020).

“Dengan rincian 62 RW masuk zona kuning dan 24 RW zona merah dan 164 RW telah masuk zona hijau,” tambahnya.

Klasifikasi tersebut, lanjut Liza, didasarkan pada jumlah kasus konfirm positif Virus Corona di setiap RW berdasarkan tracing yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan.

“Misal bila di suatu RW ada dua kasus positif Corona maka RW tersebut masuk zona nerah, kalau ditemukan ada satu kasus positif corona berarti masuk zona kuning, dan kalau tidak ditemukan kasus positif corona berarti masuk zona hijau,” terangnya.

“Kalau misalkan di suatu wilayah RW pernah ada satu kasus positif virus Corona tapi sekarang sudah sembuh, maka wilayah tersebut masuk zona hijau meskipun pernah ada orang yang konfirm positif,” imbuhnya.

**Baca juga: PPDB di Kota Tangerang Dibuka Terapkan Protokol Kesehatan.

Terkait akan dilaksanakannya PSBL, lanjut Liza, pihaknya akan melakukan deteksi kasus secara masif ke wilayah yang menjadi lokasi PSBL-RW.

“Kita lakukan pemeriksaan diagnostic dengan Rapid Test atau PCR, termasuk kita juga sediakan layanan kesehatan pada tempat isolasi mandiri yang ditetapkan oleh pemerintah daerah,” jelasnya.(Oke)




Kronologis Pasien Asal Labuan Terpapar Corona di Tangerang

Kabar6.com

Kabar6- Warga Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang dinyatakan positif covid-1 setelah kerap melakukan perjalanan ke daerah zona merah yakni ke daerah Tangerang. Pasien dengan Orang Tanpa Gejala (OTG) itu diketahui berjenis kelamin laki-laki berusia 45 tahun menjadi pasien ke dalam yang terkonfirmasi positif di Pandeglang.

Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pandeglang Ahmad Sulaeman menjelaskan kronologis pasien tersebut terkonfirmasi positif Corona. Awalnya pasien itu diketahui sempat dilakukan Rapid test di Tangerang dan hasilnya reaktif.

“Dari informasi yang dilaporkan Tim gugus tugas kecamatan sering melakukan perjalanan ke daerah Jabodetabek, dalam rangka pekerjaannya. Pasien Sempat dilakukan Rapid test di daerah Tangerang,” kata Sulaeman, Sabtu (13/6/2020).

Kemudian tenaga medis yang sempat melakukan Rapid test berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Labuan jika ada warga Pandeglang yang dinyatakan positif berdasarkan hasil Rapid Test untuk dilakukan pemantauan.

“Warga kita yang terkonfirmasi positif ini adalah orang tanpa gejala. Lalu pihak tim yang ada di Tangerang ini berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Labuan. Bahwa ada warganya yang telah dilakukan Rapid test yang dinyatakan reaktif untuk dilakukan pemantauan karena yang bersangkutan telah kembali ke Labuan,”ujarnya.

Setelah mendapatkan informasi, pihak Puskesmas Labuan segera melakukan pendataan dan melakukan pemeriksaan swab. Setelah beberapa minggu kemudian hasil swab VCR yang menunjukkan pasien tersebut positif.

“Selanjutnya pihak Puskesmas labuan mendapatkan informasi bahwa warganya telah kembali ke daerah Tangerang. Pihak Puskesmas melakukan kunjungan untuk melakukan pendataan, keesokan harinya warga tersebut dilakukan pemeriksaan sweb. Dan beberapa minggu kemudian hasil swab nya keluar dan dinyatakan positif,”ujarnya.

Selanjutnya, pihak Puskesmas melakukan tracking terhadap keluarga dan orang yang seperti kontak dengan pasien.

**Baca juga: Pandemi Covid-19, Dindikbud Pandeglang Siapkan Skema KBM Giliran.

Selanjutnya tim Gugus melakukan tracking terhadap keluarga dan orang yang sempat kontak dengan teman-teman untuk dilakukan Rapid test.

“Pihak Puskesmas melakukan rapid tes terhadap keluarga dan warga sekitar dan hasilnya negatif. Pihak Puskesmas melakukan tindakan karantina mandiri terhadap orang yang terkonfirmasi positif,” katanya.(Aep)




Pemkab Tangerang-KPK Bahas Penanganan Covid-19

Kabar6.com

Kabar6 – Pemerintah Kabupaten Tangerang mengikuti rapat koordinasi progres penanganan Covid- 19 bersama Ketua Satgas korsupgah KPK Wilayah Banten, Jumat (12/6/2020).

Kepala Inspektorat Daerah Kabupaten Tangerang Uyung Mulyadi  mengatakan selain ada kebijakan refocusing, ada beberapa kebijakan lain yang harus diikuti dan sesuai aturan keuangan yang berlaku jangan sampai ada penyimpangan.

“Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam melakukan kebijakan sudah sesuai dengan aturan yang ada terutama masalah keuangan di tengah pandemi Covid 19 ini,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr. Desiriana Dinardiyanti menjelaskan, perkembangan saat ini untuk PDP dan ODP terlihat ada penurunan.

Sementara untuk pasien yang terkonfirmasi positif ada sedikit kenaikan karena memang saat ini Pemerintah sedang menggiatkan tracking orang-orang yang kontak dengan pasien positif ini kita memperbanyak tes PCR sehingga banyak ditemukan kasus-kasus baru.

“Namun jika dilihat dari dari jumlah orang yang meninggal memang masih cenderung stagnan tidak ada kenaikan yang signifikan tetapi dari pasien yang sembuh justru mengalami kenaikan yang signifikan,” ujarnya.

Ketua Satgas Korsupgah KPK Wilayah II Asep Rahmat Suwandha mengatakan proses proses pengadaan yang saat ini dibutuhkan cepat yang bersih tanpa adanya kesalahan dan penyelewengan dalam penganggaran.

**Baca juga: 16 Tahanan Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang Rapid Test, 1 Reaktif.

“Masalah pengadaan kami mengharapkan suatu kewajaran dan menghindari dugaan perilaku-perilaku bisa menjadi tindak pidana korupsi di tengah situasi darurat pandemi Corona seperti ini, dan Inspektur daerah masing-masing harap mengantisipasi adanya dini arah tindak pidana korupsi,” tuturnya.

Asep mengharapkan di Banten ini betul-betul memahami makna amanah dan kesempatan yang diberikan kepada kita semua oleh Tuhan Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk mencari pahala di tengah situasi darurat seperti ini tolong itu dimanfaatkan dengan baik bukan dimanfaatkan mencari keuntungan pribadi.(Vee)




Update Covid-19 di Kota Serang, 19 Positif, 8 PDP

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 19 kasus corona di Kota Serang terkonfirmasi positif dengan menyebabkan dua orang korban meninggal dunia, belum lagi ditambah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Serang jumlahnya saat ini mencapai 8 orang.

Juru bicara covid-19 Kota Setang Hari Pamungkas mengatakan, kasus baru pasien terkonfirmasi positif covid-19 di kota Serang bertambah lagi dua orang.
“Dengan begitu, total terkonfirmasi positif covid-19 berjumlah 19 kasus, dirawat 10 orang, meninggal 2 orang dan telah dinyatakan sembuh 7 orang,” terang Hari, kepada wartawan, Jumat (12/6/2020).

Adapun pasien yang meninggal yaitu AM, warga kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang. AM, sebelumnya sepat menjalani pengobatan disalah satu rumah sakit yang di Kota Serang dan sudah dilakukan pemeriksaan swab pada tanggal 11 Juni. Namun, sayang nyawanya tak tertolong, AM akhirnya meninggal dan dinyatakan positif covd-19 setelah hasil uji swabnya keluar.

**Baca juga: OJK Dorong Percepatan Merger BJB-Bank Banten.

Pasien JN, warga kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang yang mana pada tanggal 2 Juni lalu juga telah menjali pemeriksaan uji swab dan saat ini pasien dirujuk ke RS Banten untuk menjalani pengobatan. JN, diduga terpapar dari suaminya sendiri yang bekerja di luar daerah dan sering pulang pergi dari tempatnya bekerja (zona merah) sebanyak dua kali dalam seminggu.

Sedangkan untuk sebaran PDP, sambung Hari, paling banyak berada di Kecamatan Serang dengan jumlah 4 orang, disusul dari Kecamatan Taktakan 2 orang, Kecamatan Walantaka 1 orang, dan terakhir di kecamatan Kasemen 1 orang.(Den)




16 Tahanan Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang Rapid Test, 1 Reaktif

Kabar6.com

Kabar6-16 tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang menjalani rapid test atau tes cepat covid19, pada Jumat (12/6/2020).

Rapid test yang digelar di kantor Kejari Kabupaten Tangerang ini melibatkan petugas medis dari Dinas Kesehatan setempat.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Kabupaten Tangerang Muhammad Fitri Adi mengatakan, dari 16 orang tahanan yang menjalani rapid test satu orang dinyatakan rekatif covid19. Sedangkan, 15 tahanan lainnya hasilnya diketahui negatif.

“Satu terdakwa yang dinyatakan reaktif kami bawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk dilakukan swab test,” ungkap Adi, kepada Kabar6.com, malam ini.

Setelah menjalani swab test, kata Adi, satu tahanan berinisial RHN (30), terdakwa kasus narkoba, hasilnya dinyatakan negatif.

Belasan orang tahanan yang terlibat dalam beragam kasus kejahatan tersebut, saat ini masih menjalani persidangan.

**Baca juga: KPK Catat Sebanyak 1.709 Aset di Banten Bermasalah.

Selama masa persidangan, mereka dititip diruang tahanan Polresta Tangerang dan di sejumlah Polsek yang ada di wilayah itu.

“Alhamdulillah, setelah di swab test satu orang yang sempat dinyatakan reaktif hasilnya jadi negatif. Selama ini 16 terdakwa ini kami titip diruang tahanan Polresta Tangerang. Dan, selama masa pandemi covid19 sidangnya pun hanya dilakukan secara online,” katanya.(Tim K6)




Update Corona di Lebak: 17 Kasus Positif, 70 OTG Dipantau

Kabar6.com

Kabar6-Warga Kabupaten Lebak yang terkonfirmasi positif virus Corona atau Covid-19 kembali bertambah. Kasus positif Corona di kabupaten dekat dengan Tangerang dan Jakarta ini terjadi pasca Lebaran.

“Hari ini terdapat penambahan 2 orang yang terkonfirmasi positif,” kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Lebak, Firman Rahmatullah, Jum’at (12/6/2020).

Dua orang terkonfirmasi positif itu merupakan warga Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Rangkasbitung.

“Sehingga jumlah terkonfirmasi positif menjadi 17 orang tersebar di 13 kecamatan. Satu pasien yakni pasien L-01 sudah dinyatakan sembuh,” ujar Firman.

**Baca juga: DPRD Lebak Kunker di Tengah Kasus Positif Covid-19 Meningkat.

Kemudian Firman menyampaikan, dari 130 orang tanpa gejala (OTG), 60 sudah dinyatakan aman. Namun, masih sebanyak 70 orang yang masih dipantau karena berisiko tertular setelah melakukan kontak erat dengan pasien positif.

“Dengan masih terjadi penambahan kasus positif, kami selalu mengimbau agar masyarakat selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak 1-2 meter,” pinta Firman.(Nda)




Kabupaten Serang Zona Merah Corona

Kabar6.com

Kabar6-Pandemi virus corona terus meluas dan saat ini Kabupaten Serang masuk zona merah karena berpotensi penularan besar alias berat.

Demikian hal itu dikatakan Juru Bicara (jubir) covid-19 Provinsi Banten, Ati Pramuji Astuti kepada wartawan, Jumat (12/6/2020) malam.

Menurutnya, penambahan kasus corona di Kabupaten Serang hari ini cukup signifikan, mencapai 32 orang dari sebelumnya hanya berjumlah 14 kasus. Sehingga total keseluruhannya menjadi 46 kasus.

Penyebabnya berasal dari seorang cluster di Kecamatan Tirtayasa yang tertular oleh satu OTG hasil penjaringan di Jakarta yang kabur setelah dinyatakan positif covid-19.

Kemudian, orang tersebut menularkan kembali orang-orang disekitarnya, sebanyak 18 orang yang terpapar. Selanjutnya dari Cluster RS Panggung Rawi dan kasus lainnya.

“Sehingga di Kabupaten Serang sudah ada lebih dari tiga cluster,” katanya.

**Baca juga: Viral, Jahran Bekas Tukang Cobek di Serang Butuh Bantuan.

Akubatanya, trend kasus berpotensi resiko penularan yang besar oleh karena cluster atau transmisi lokal yang terus berkembang.

“Sebaran kasus meningkat, sehingga Kabupaten Serang menjadi zona merah, karena berpotensi penularan besar alias berat,” tandasnya.(Den)




127 Pegawai Pemrov Banten Jalani Tes Swab Corona

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 127 pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menjalani pemeriksaan swab Covid-19. Hal itu menyusul ditemukannya seorang pegawai yang dinyatakan positif corona.

Pemerikasaan swab dilakukan di depan gedung Dinas Kesehatan (Dinkes). Pegawai yang menjalani pemeriksaan kesehatan sebelumnya diduga kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

“Jumlah peserta yang dilakukan swab di Dinas Kesehatan atau tracing contact jumlah yang diperiksa 127 orang,” terang juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Banten, Ati Pramuji Astuti kepada wartawan Jumat (12/6/2020).

Menurutnya, proses swab akan terus dilakukan melalui tracing kontak kepada orang-orang yang kontak erat dengan kasus positif. Bisa teman luar, teman kantor dan masih banyak lagi.

Dari pelaksanaan swab kepada 127 pegawai dilingkungan Pemprov Banten hari ini, sambung Ati, mudah-mudahan dalam waktu dekat hasilnya akan diketahui.

“Proses swabnya belum selesai, jadi belum ketahuan brapa junlahnya (yang terpapar). Hasilnya dlm 4 – 5 hari kedepan,” katanya.

**Baca juga: Kisah Nurjanah dan Emak-emak di Serang Tidak Peroleh Bansos.

Sebelumnya, kata Ati, proses swab juga telah dilakukan kepada keluarga korban pada saat tracing kontak.

Diberitakan sebelumnya, seorang pegawai dilingkungan Pemprov Banten positif Covid-19 tanpa, saat ini korban diminta untuk menjalani isolasi mandiri.(Den)




Seorang Pegawai Pemrov Banten Dinyatakan Positif Covid-19, Sumber Penularan?

Kabar6.com

Kabar6-Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Banten Ati Pramudji mengkonfirmasi adanya Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Banten yang dinyatakan positif covid-19.

“Benar ada pegawa pemprov yang positif covid, (ada) langkah yang dilakukan,” kata melalui pesan singkatnya, Jumat (12/06/2020).

Meski mengklaim telah melakukan tracking, namun Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banten itu belum menyebutkan dari mana ASN Pemprov Banten itu terpapar Corona. Dinas tempat dia bekerja pun diklaim Ati sudah dilakukan penyemprotan disinfektan.

**Baca juga: Target Turun Rp1,7 Triliun, Pajak Kendaraan Diklaim Sudah 42 Persen.

“Tracing kontak orang-orang yang kontak erat dengan kasus positif, keluarga, teman, dan lain-lain. Disinfektan kantor,” terangnya.

ASN itu tidak dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten, meski dinyatakan positif, “Isolasi mandiri karena tanpa gejala (OTG),” kata Ati.(dhi)