1

BPJS Ketenagakerjaan dan Bank Banten Berikan Bantuan Untuk Korban Tsunami Selat Sunda

kabar6.com

Kabar6-Bantuan terus mengalir untuk korban bencana Tsunami Selat Sunda diwilayah Pandeglang. Kali ini, Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Ketenagakerjaan, dan Bank Banten yang memberikan bantuan, Kamis (27/12/2018) di Pendopo Pandeglang.

Bantuan yang akan diberikan sebesar 100 juta dari manajemen BPJS Ketenagakerjaan, 61 juta dari Yayasan Magfiroh BPJS Ketenagakerjaan, dan 36 juta dari Serikat pekerja BPJS Ketenagakerjaan.

“Yang 100 juta dan 60 juta kami berikan sekarang, nanti yang Rp36 juta akan kami serahkan tahap selanjutnya karena sedang dihimpun dulu oleh para pegawai dan akan langsung dibelanjakan,” kata Assisten Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Banten, Didin Haryono.

Ia mengatakan, bantuan yang diberikan sejumlah uang dalam bentuk logistik yang siap didistribusikan.

“Kami siapkan barang berupa makanan pokok, beras, mie instan, sarden, kopi, minuman siap saji, selimut, sarung, perlengkapan mandi, perlengkapan bayi, obat-batan, air mineral, dan protein hewani dalam bentuk makanan siap saji,” jelasnya.

Direktur Bank Banten, Kemal Idris mengatakan, bantuan yang diberikan berupa logistik yaitu makan, susu, popok bayi, dan tenda untuk di pengungsian.

“Ini bantuan lanjutan kami, karena sebelumnya sudah kami lakukan dari mulai awal terjadi bencana pada hari minggu,” kata Kemal.

Pihaknya, saat ini belum dapat menyebutkan bantuan tersebut, lantaran harus dihitung dulu karena sejauh ini bantuan dari Bank Banten terus mengalir bagi korban Tsunami Selat Sunda.

“Pada minggu pagi kami langsung bikin grup di Whats App buat tanggap darurat, karena kami memiliki kantor di Pandeglang, Labuan, dan Panimbang jadi harus ikut merasakan keluh kesah masyarakat,” tuturnya.

Sementara Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengucapkan terimakasih atas bela sungkawa yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan Bank Banten.

Kata Irna, saat ini memang masyarakat sangat membutuhkan bantuan baik moril maupun materil. “Bantuan logistik berupa makanan sangat banyak Alhamdulillah, namun kami sangat membutuhkan tenda, popok bayi, makanan siap saji dan pakaian dalam wanita,” kata Irna.

Irna juga menjelaskan, jika akan menyalurkan bantuan bisa ke Pendopo sebagai posko utama, Labuan dan Sumur. Namun menurutnya, untuk sampai ke titik lokasi selain jauh juga akses masih terhambat karena kemacetan.**Baca juga: Bupati Zaki Sampaikan Belasungkawa Atas Bencana Tsunami Banten.

“Kalo disini lebih bagus dan akan terdata rapi nanti kami distribusikan secara merata, tapi jika mau langsung ke lokasi silahkan,” ujarnya.(Aep)




PT Sandratex Tak Sertakan Karyawan ke Dalam BPJS Ketenagakerjaan

kabar6.com

Kabar6-PT Sandratex tidak mengikut sertakan karyawan kedalam BPJS Ketenagakerjaan. Hal itu terbukti dari karyawan yang menjadi korban kecelakaan kerja mengalami cacat permanen serta kematian enam karyawan yang tidak mendapatkan jaminan uang kematian.

“Permasalahan PT Sandratex sudah terlalu kompleks, di antaranya tidak mendaftarkan para karyawan kedalam BPJS Ketenagakerjaan,” kata Muryanto, kordinator aksi yang juga menjabat sebagai Ketua SP TSK SPSI PUK PT Sandratex, di Ciputat Timur (Ciptim), Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (3/12/2018).

Selain tak mendaftarkan karyawan ke dalam BPJS Ketenagakerjaan, PT Sandratex juga tidak pernah melibatkan karyawan dan serikat pekerja dalam berkomunikasi.

“PT Sandratex juga melakukan PHK sepihak yang tak rasional, upah yang seharusnya naik belum dibayarkan sebesar Rp1,8 juta sejak 2016 silam dan uang cuti 2018 tak dibayarkan,” kata Muryanto dalam orasinya.

**Baca juga: Tuntutan Tak Direspon PT Sandratex, 200 Karyawan Unras Lagi di Ciptim.

Sementara, para karyawan yang meminta pesangon sebesar dua kali lipat sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja (PMTK) sebesar Rp114 juta per karyawan dengan total 580 karyawan belum ada tanggapan sama sekali.

“Kita harus tetap bertahan untuk memperjuangkan karena dari Dirut PT Sandratex hanya memberikan Rp37,5 juta untuk uang pesangon sementara pihak Karyawan meminta dua kali PMTK,” bebernya. (adt)




BPJS Ketenagakerjaan Banten Apresiasi Peran Media Massa

kabar6.com

Kabar6-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menganggap peran media massa sangat membantu dalam memberikan edukasi dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat.

Demikian dikemukakan Deputi Direktur Wilayah Kantor BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Banten Teguh Purwanto, kepada wartawan, usai menggelar acara Press Gathering di Sky Ballroom JHL Solitaire Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Jum’at (30/11/2018).

Menurut Teguh, pihaknya secara khusus mengapresiasi peran media massa dalam menyosialisasikan sejumlah program proteksi jaminan sosial bagi tenaga kerja di tanah air.

Tanpa media, kata dia, masyarakat tak mungkin bisa mengetahui dan membedakan antara BPJS Ketenagakerjaan dengan BPJS Kesehatan.**Baca juga: Kantor BPJS Banten Targetkan Iuran Tahun 2019 Capai Rp5 Triliun.

“Peran media sangat penting dan menjadi ujung tombak bagi kami untuk memberikan edukasi dan informasi tentang perlindungan jaminan sosial kepada tenaga kerja. Tanpa bantuan media, rasanya sangat sulit bagi kami untuk menyebarkan informasi secara lengkap, utuh dan massif. Masyarakat selama ini jauh lebih mengetahui tentang BPJS Kesehatan ketimbang BPJS Ketenagkerjaan,” ujarnya.(Tim K6)




Kantor BPJS Banten Targetkan Iuran Tahun 2019 Capai Rp5 Triliun

kabar6.com

Kabar6-Kantor wilayah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Provinsi Banten menargetkan pendapatan iuran pada tahun 2019 sebesar Rp5 triliun.

Saat ini BPJS Ketenagakerjaan wilayah Banten sendiri penyumbang iuran terbesar nomor urut 4 sementara di Indonesia.

“Itu dinamika, selalu berubah nanti ujungnya pada 31 desember,” ucap Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Banten, Teguh Purwanto, saat memberikan keterangan di Hotel JHL Solitaire Gading Serpong, Jum’at (30/11/2018).

Lanjut Teguh pihaknya berharap pada tahun ini bisa masuk dalam tiga besar penyumbang iuran terbesar pada tahun ini.**Baca juga: Juru Parkir di Ciputat Tewas Gandir Dalam Kamar Mandi.

BPJS Banten juga berusaha memberikan nilai, kinerja yang baik dan berkarya untuk dapat mencapai target yang luar biasa terhadapat pelayanan.(EM)




BPJS Ketenagakerjaan Banten Gelar Press Gathering di Gading Serpong

kabar6.com

Kabar6-Kantor Wilayah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Provinsi Banten menggelar acara Press Gathering di Sky Ballroom JHL Solitaire di kawasan Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Jumat (30/11/2018).

Press gathering ini melibatkan puluhan wartawan dari media cetak dan online dan seluruh pejabat BPJS Ketenagakerjaan yang tersebar di tanah jawara tersebut.

Deputi Direktur Kantor Wilayah Provinsi Banten, Teguh Purwanto mengatakan, Press Gathering untuk tahun ini memang sengaja digelar di kawasan pusat perekonomian Banten, yakni di wilayah Tangerang.

Pasalnya, wilayah Tangerang Raya merupakan daerah penyumbang terbesar iuran hingga mencapai 75 persen dari total jumlah capaian BPJS Ketenagakerjaan sebesar hampir Rp4,6 triliun tahun ini.

“Ini bentuk apresiasi kami kepada rekan-rekan media yang telah membantu publikasi dan sosialisasi seluruh kegiatan BPJS Ketenagakerjaan selama ini,” ungkap Teguh, saat memberikan sambutan pada acara Press Gathering.

Menurut Teguh, dalam kegiatan itu pihaknya membagi-bagikan sejumlah doorprize serta hadiah menarik lainnya, seperti voucher belanja, handphone, handycam, tas jinjing, kipas angin dan lainnya.**Baca juga: Bupati Lebak Minta Kades Netral di Pemilu, Apdesi: Kami Komit.

“Terimakasih kami ucapkan kepada semua rekan-rekan yang menyempatkan waktu hadir di acara ini,” katanya.(Tim K6)




BPJS Ketenagakerjaan Banten Bidik Sektor UMKM

BPJS

Kabar6-Setelah sukses melampaui target penerimaan iuran pada 2017 hingga mencapai Rp4,067 Triliun, Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Provinsi Banten kini mulai membidik sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Pasalnya, jumlah sektor UMKM di ‘Tanah Jawara’ ini dinilai cukup menjanjikan, terutama di wilayah Tangerang Raya.

Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Banten Teguh Purwanto mengatakan, mulai tahun ini pihaknya akan menggarap sektor UMKM dengan menggandeng sejumlah perbankan yang ada wilayah tersebut.

Disamping mengamankan pelaku usaha rumahan, asuransi pelat merah ini juga ingin memberikan proteksi para tenaga kerja berpenghasilan standar tersebut, agar mereka tidak kehilangan hak- haknya dalam melindungi ekonomi keluarganya saat terjadi resiko.

“Tahun ini kami mulai garap sektor UMKM. Ini, bagian dari kepedulian kami terhadap nasib para pekerja dan pelaku usaha industri rumahan atau UMKM. Untuk itu, kami akan gandeng bank- bank yang ada di wilayah ini,” ungkap Teguh, kepada Kabar6.com, Minggu (28/1/2018).

Dijelaskannya, Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Banten pada 2017 silam mengalami surplus hingga Rp3 Triliun, serta melampaui target yang ditetapkan.

Dari target penerimaan iuran sebesar Rp4.056.800.718.575,00, pihaknya mampu menggenjot hingga menembus angka yang cukup fantastis dengan realisasi Rp4.067.826.205.816,00 atau sebesar 100,27 persen.

“Alhamdulillah, tahun kemarin kita over target. Ini, berkat kerja keras seluruh team building yang ada di delapan kota dan kabupaten di Banten ini. Pada intinya saya memperlakukan mereka sebagai orang dewasa,” katanya.

Tak hanya itu, lanjutnya, peningkatan kepesertaan aktif perusahaan juga dinilai cukup signifikan.

Dari target perusahaan 16714, tahun lalu realisasinya mencapai 18.319 atau sebesar 109,60 persen.

Untuk total peserta aktif ditarget sebanyak 1.440.59, realisasinya 1.510.223 atau sebesar 104,83 persen. Selanjutnya, penambahan perusahaan baru dari target 6.470 mengalami kenaikan cukup tajam dengan realisasi sebanyak 7.620 atau sebesar 117,77 persen.

“Lalu, untuk penambahan tenaga kerja baru Penerima Upah (diluar Jakon) target 415.701 dan terealisasi sebanyak 460.482 TK atau 110,77 persen.**Baca juga: 2017, BPJS Ketenagakerjaan Banten Surplus Hingga Rp2,5 T.

Sedangkan, dari sisi penambahan TK baru Bukan Penerima Upah (BPU) target sebanyak 146.229, terealisasi 176.280 atau 120,55 persen. Kemudian, penambahan TK Baru Jasa Konstruksi (Jakon) sebanyak 234.444, realisasi 274.206 atau 116,96 persen,” katanya.(Tim K6)




Soal Kecelakaan Kerja, PT Joa Industri Siap Penuhi Tuntutan Karyawan

Kabar6-Pasca diperiksa pihak BPJS Ketenagakerjaan dan Pengawas Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten, manajemen PT Joa Industri, produsen tas dan cover gitar yang berlokasi di Jalan Raya Kutruk, Desa Pasir Barat, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, langsung bertinak responsif.

Perusahaan milik pengusaha asing asal Korea Selatan ini langsung mengajak tim kuasa hukum Bambang Hermanto, karyawan PT Joa Industri yang mengalami kecelakaan kerja, untuk mecari solusi atas permasalahan tersebut.

“Hari ini kami sengaja undang kuasa hukum Bambang Hermanto, untuk bahas solusi terkait tuntutannya,” ungkap Personalia PT Joa Industri Jakariah didampingi Wahyu, rekan kerjanya, kepada Kabar6.com, Jum’at (26/1/2018).**Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Terjunkan Tim ke PT Joe Industri.

Dalam pertemuan itu, kata Jakariah, muncul sebuah kesepakatan bahwa perusahaan menyanggupi semua tuntutan Bambang Hermanto, karyawan yang mengalami kecelakaan kerja tersebut.**Baca juga: Disomasi, 350 Karyawan PT Joa Industri Tak Ikut Serta BPJS Ketenagakerjaan.

“Semua tuntutan karyawan kami penuhi, tentunya sesuai aturan perundang-undangan. Dan, tuntutan itu akan direalisasikan paling lambat hari Selasa pekan depan,” ujarnya.(Tim K6)




BPJS Ketenagakerjaan Terjunkan Tim ke PT Joe Industri

Kabar6-Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Provinsi Banten, menerjunkan tim untuk melakukan pemeriksaan terhadap PT Joe Industri.

Pasalnya, perusahaan milik pengusaha asing asal Korea Selatan yang mempekerjakan sedikitnya 350 orang karyawan ini diketahui tak mengikutsertakan seluruh pekerjanya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

“Kemarin saya sudah turunkan tim dari BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang, untuk memeriksa perusahaan itu,” ungkap Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Banten Teguh Purwanto, kepada Kabar6.com, Jum’at (26/1/2018).

Hasil pemeriksaan, kata dia, ditemukan bahwa perusahaan produsen tas dan cover gitar yang berlokasi di Jalan Raya Kutruk, Desa Pasir Barat, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang ini tak mendaftarkan ratusan karyawannya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Tak hanya itu, pihak pengawas dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten juga ikut turun memeriksa perusahaan itu.

“Tim kami sudah ambil Berita Acara Pemeriksaan (BAP), bahwa perusahaan ini diwajibkan mendaftarkan seluruh karyawannya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan paling lambat bulan Februari 2018,” katanya.**Baca Juga: Disomasi, 350 Karyawan PT Joa Industri Tak Ikut Serta BPJS Ketenagakerjaan.

Ditambahkannya, selain mengultimatum PT Joa Industri untuk mengikutsertakan seluruh karyawannya menjadi peserta PBJS Ketenagakerjaan, pihaknya juga menyarankan agar perusahaan itu memberikan tunjangan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan mengganti seluruh biaya pengobatan di Rumah Sakit kepada karyawan yang mengalami kecelakaan tersebut.

“Mereka wajib bayar seluruh biaya pengobatan dan tunjangan JKK ke korban sesuai ketentuan Undang- undang,” tegasnya.(Tim K6)




Turnamen Mobile Legend di ICE BSD ‘Diserbu’ Kids Zaman Now

Kabar6–Hal 2 ICE BSD, Tangerang, di penuhi kids zaman now yang ingin bertarung atau untuk menyaksikan timnya berlaga di perdelapan besar Turnamen Game Mobile Legend.

Liaison Officer (LO) Team Mobile Legend, Bayu menjelaskan, para peserta turnamen ini berasal dari seluruh penjuru Indonesia.

“Peserta sekarang ini selain dari Jabodetabek, ada juga yang dari Aceh dan beberapa daerah lainnya di Indonesia,” katanya kepada kabar6.com, Jumat (15/12/2017).

Kata Bayu, yang bertarung di perdelapan besar ini ada 8 tim. Satu tim beranggotakan 6 orang termasuk cadangan.

Ditanyakan kenapa game Mobile Legend ini bisa buat turnamen sebesar ini, Bayu mengatakan bahwa game android ini dapat melatih kemampuan kerjasama dan kekompakan tim, melatih komunikasi serta belajar untuk percaya kepada teman satu tim.**Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Perlindungan Pekerja.

“Turnamen ini memperebutkan total uang Rp40 juta dari BPJS Ketenagakerjaan,” pungkasnya.(fit)




BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Perlindungan Pekerja

Kabar6–Sebagaimana diamanahkan oleh undang-undang, para pemberi kerja wajib untuk mendaftarkan pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan.

Demikian diungkapkan Agus Susanto, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, disela-sela HUT Ke-40 Tahun BPJS Ketenagakerjaan, di Hall 1 ICE BSD, Jumat (15/12/2017).

“Seluruh pemberi kerja wajib memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan,” katanya kepada kabar6.com.

Kata Agus, bila dibandingkan dengan manfaat perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan di beberapa negara, manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia luar biasa. “Kita bersukur karena manfaatnya luar biasa,” terangnya.

Oleh karena itu, Agus menginginkan jaminan sosial ketenagakerjaan saat ini dibutuhkan oleh masyarakat bukan semata-mata karena peraturan dan undang-undang, tetapi karena suatu kebutuhan. Kebutuhan untuk bisa melindungi diri pekerja tersebut dari segala risiko yang mungkin timbul di kemudian hari.

“Dan jaminan sosial itu sendiri bukan hanya sekedar untuk memberikan perlindungan, tetapi juga untuk meningkatkan produktifitas dan daya saing dari pekerja itu sendiri,” paparnya.**Baca juga: 2017, BPJS Ketenagakerjaan Banten Surplus Hingga Rp2,5 T.

Terkait HUT Ke-40 Tahun BPJS Ketenagakerjaan, Agus menegaskan, BPJS Ketenagakerjaan kiranya dapat terus hadir ditengah masyarakat pekerja, dan dapat memberikan manfaat yang berarti kepada masyarakat Indonesia.**Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Banten Tanggapi Keluhan Warga Tangerang Soal Pelayanan.

Dia mengharapkan agar seluruh masyarakat pekerja mendapatkan jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan.**Baca juga: Warga Ini Kecewa Berat Dengan Layanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangsel.

“Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini saya juga ingin menghimbau kepada seluruh pekerja pastikan bahwa diri Anda telah mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan,” pungkasnya.(fit)