oleh

2017, BPJS Ketenagakerjaan Banten Surplus Hingga Rp2,5 T

image_pdfimage_print

Kabar6-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Provinsi Banten mengklaim mengalami surplus hingga Rp2,5 triliun sepanjang tahun 2017.

Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Banten, Teguh Purwanto saat berbincang bersama redaksi kabar6.com di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (23/10/2017) malam.

Dari total target Rp4 triliun yang ditetapkan untuk tahun 2017, hingga Oktober tahun ini BPJS Ketenagakerjaan Banten telah mampu mengumpulkan hingga Rp3,9 triliun.

Adapun dana yang keluar untuk pembayaran klaim peserta sampai September tahun ini mencapai Rp1,4 triliun. Dana yang keluar tersebut mayoritas untuk klaim Jaminan Hari Tua (JHT) yang jumlahnya mencapai 85 persen. Artinya, hingga kini masih ada dana pekerja yang tersisa di kas BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp2,5 triliun.

Sedianya, dana trilliunan tersebut merupakan dana premi dari sekitar 1,6 juta pekerja dari sekitar 14 ribu perusahaan, meliputi sektor formal dan informal serta jasa konstruksi di seluruh wilayah Provinsi Banten.

Teguh menyebut, bila dana surplus Rp2,5 triliun tersebut digunakan untuk program BPJS Ketenagakerjaan dan juga untuk sektor investasi.**Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Banten Tanggapi Keluhan Warga Tangerang Soal Pelayanan.

Sayangnya, Teguh tidak merinci berapa besar keuntungan yang berhasil dikumpulkan BPJS Ketenagakerjaan Banten setiap tahunnnya dari investasi atas dana trilliunan milik pekerja tersebut.**Baca juga: Warga Ini Kecewa Berat Dengan Layanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangsel.

“Dana surplus itu kami gunakan untuk program dan investasi, tentunya mengacu pada aturan yang ada. Tapi yang pasti, kami hanya sekedar mengelola, karena sedianya dana itu adalah milik pekerja yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan di Banten,” ujar Teguh lagi.(BL/Tim K6)

Print Friendly, PDF & Email