1

Bahaya, 3 Kecamatan di Tangsel Sudah Kirim Surat Suara ke Kelurahan

Kabar6.com

Kabar6-Pelanggaran tahapan pemilu serentak 2019 telah terjadi di Kota Tangetang Selatan (Tangsel). Sejak Rabu kemarin tiga wilayah kecamatan telah mendorong kotak dan kertas suara ke tingkat kelurahan.

Pelanggaran telah dilakukan tiga Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Ciputat, Ciputat Timur dan Pamulang. Hal itu membuat Ketua Bawaslu Tangsel, Muhamad Acep menegur keras petugas Pengawas Kecamatan (Panwascam).

“Anda semua harusnya bisa menganalisa. Jangan bisanya cuma ngeliatin terus selfie. Bukannya mencegah tapi malah membiarkan,” katanya saat acara Rapat Kerja Teknis di Serpong, sore kemarin.

Acep perintahkan kepada empat Panwascam lainnya harus mencegah sekarang juga. Sementara bagi ketiga wilayah di atas, Panwascam segera mengirim surat resmi ke PPK untuk menanyakan alasan mendorong kotak dan kertas suara sebelum H-1 pencoblosan.

Ia khawatir ada oknum tertentu yang ingin melegitimasi penyelenggaraan pemilu serental 2019 di Kota Tangsel. Kasus di Selangor, Malaysia, mestinya bisa dijadikan pembelajaran bagi lembaga penyelenggara pemilu.

“Kalau urusan keterbatasan gudang penyimpanan itu urusan KPU. Tugas kita adalah mengawal tahapan pelaksanaan pemilu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” tegas Acep.**Baca Juga: Bawaslu: Peserta Pemilu Tak Ada Kesadaran Turunkan APK.

Pantauan kabar6.com di PPS Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, tumpukan kontak dan surat suara sudah berada di dalam gudang. Penjagaan keamanan sangat longgar karena tak ada polisi yang siaga.(yud)




Waduh, Kertas Suara di Tangsel Sudah Didorong ke PPS

kabar6.com

Kabar6-Ketua Bawaslu Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Muhamad Acep marah besar. Anak buahnya dianggap telah mengabaikan pendistribusian kotak dan kertas suara hingga ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) tingkat kelurahan.

“Kalau misalnya kejadian seperti di Malaysia terulang di sini bagaimana?,” katanya dengan nada keras saat acara Rapat Kerja Teknis di Bukit Pelayangan, Kecamatan Serpong, sore kemarin.

Acep menegaskan, telah terjadi pelanggaran tahapan pemilu. Kotak dan surat suara harusnya didorong oleh Panitia Pemilihan Kecamatan pada H-1 pencoblosan.

“Siapa yang bisa menjamin keamanan surat suara selama ada di kelurahan. Siap coba,” tegasnya membentak. “Enggak ada,” sahut para petugas pegawas kecamatan.

Menurutnya, publik sekarang sedang soroti netralitas lembaga penyelenggara pemilu dan aparat negara. Acep tak ingin hal itu juga terjadi di Kota Tangsel.**Baca Juga: Partai Berkarya Berpotensi Lolos Parlementary Threshold.

Acep bilang, seluruh jajaran pengawas pemilu dari tingkat kota hingga kelurahan harus bisa menjaga profesionalisme dan integritas dalam pesta demokrasi ini. Jangan sampai dinodai oleh keteledoran.

“Kalian enggak perlu hormati saya. Tapi tolong hargai dan jaga marwah lembaganya,” tegasnya.(yud)




KPU Tangsel: Kertas Suara Kurang 7.588 Lembar

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Bambang Dwitoro memastikan telah menjemput kertas surat suara pemilu yang kurang. Kertas tersebut diambil dari percetakan di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

“Ini (7.588 lembar) kekurangan resminya,” katanya saat dikonfirmasi kabar6.com, Sabtu (13/4/2019).

Ia menyebutkan, kertas surat suara yang kurang yakni Pilpres dapil Banten, DPD, DPR-RI dan DPRD Provinsi masing-masing sebanyak 1.518 lembar. Sementara untuk kertas suara pemilihan DPRD Kota Tangsel mencapai 1.516 lembar.

Bambang memperlihatkan surat tanda terima kertas surat suara sebanyak 19 pack. “Setelah disortir dan dilipat jika tidak ada yang kurang dan rusak maka aman. Alhamdulillah,” jelasnya.**Baca Juga: DPRD Kabupaten Tangerang Desak Pemkab Realisasikan Program Gerbang Mapan.

Bambang menambahkan, sebanyak 7.588 lembar kertas surat suara yang kurang dan telah diambil dari percetakan akan langsunf disortir serta dicetak di GSG Kecamatan Pondok Aren.(yud)




UNBK Paket C di Tangsel Diikuti 1.805 Orang

kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Taryono meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Kopetensi paket C. Ada 1.805 orang peserta akan mengikuti ujian hingga besok.

“Sebanyak 1805 peserta paket C ini berasal dari 12 PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang ada di Tangsel,” ungkap Taryono, Sabtu (13/4/2019).

Ia jelaskan, dari 1805 peserta, yang mengikuti ujian IPA sebanyak 135 orang dan IPS sebanyak 1667 orang.

Titik sebaran lokasi UNBK Paket C yakni di SMP PGRI Ciputat, SMAN 1 Tangsel, SMA PGRI Ciputat, SMP Muhamadiyah Pamulang 25, PKBM Kak Seto, SMA Arif Rahman Hakim, SMAN 10 Tangsel.

Kemudian di SMAN 12 Tangsel, SMP Technosa School, SMPN 8 Tangsel,SMKN 1 Tangsel, SMAN 9 Tangsel, SMK Nusantara.

“Jumlah peserta ujian tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk tahun 2018 berjumlah 1772 peserta dan di 2019 ini sebanyak 1805 peserta,” jelasnya.

Juarsih, salah satu peserta mengungkapkan, meski sudah tidak lagi muda, dirinya tidak malu mengejar ketinggalan. Dia mengikuti kejar Paket C di PKBM sejak setahun belakangan ini.**Baca juga: Dunia Metafisik Pun Berpihak Kepada Partai Berkarya.

“Saya ikut kejar paket C untuk meningkatkan taraf hidup. Ya siapa tahu kalau punya ijazah bisa kerja lebih baik,” ungkapnya.(yud)




Bawaslu Tangsel Sebut Caleg Ini Rawan Praktik Politik Uang

kabar6.com

Kabar6-Bawaslu menilai kandidat calon legislatif (Caleg) DPR RI dan DPRD Provinsi rawan melakukan politik uang karena cukup luasnya daerah pemilihan.

Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ada empat wilayah kecamatan yang dipetakan rawan praktik politik uang.

Ketua Bawaslu Tangsel, Muhamad Acep mengungkapkan, indikator di atas didasari pada kasus temuan dalam pemilihan caleg periode sebelumnya.

Oleh karenanya ia berharap kepada pihak kepolisian untuk melakukan razia mengantisipasi terjadinya serangkan fajar pada dinihari hari pencoblosan.

“Saya yakin terjadi lagi money politic. Kalau yang lalu pencalegan itu adalah dari bandar-bandar kuat yang memang punya uang banyak,” jelas Acep di Serpong, kemarin.

Alasan para caleg tingkat pusat dan provinsi rawan melakukan politik uang karena besarnya wilayah jangkauan lebih luas. Sehingga uang lah yang akan mempertemukan antara caleg dengan warga pemilih.

Obyek bidikan wilayah politik uang para caleg adalah pemukiman pinggiran yang didominasi warga pemilih kaum marjinal.

Keempat wilayah rawan politik uang di Kota Tangsel antara lain pada Kecamatan Serpong, Serpong Utara, Pondok Aren dan Setu.

“Sehingga sulit bagi mereka untuk bertemu dengan masyarakat. Uang lah yang mempertemukan mereka,” jelasnya.**Baca juga: Sekertaris Komisi 1 DPRD Banten: Caleg Harus Faham Fungsi Legislator.

Acep bilang, praktik politik uang sulit terjadi pemukiman warga kelas menengah atas karena ekonomi penghuninya telah tercukupi. “Berbeda dengan warga kaum marjinal lebih semangat karena ada uang es, uang bakso,” ujarnya.(yud)




39 Warga Tahanan di Wilkum Polres Tangsel Bisa Nyoblos

kabar6.com

Kabar6-Puluhan warga asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang mendekam di jeruji besi sel penjara kantor kepolisian setempat mendapat hak mencoblos pada Rabu besok.

Warga tahanan polisi ini telah tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTB).

Kasat Tahanan Titipan Polres Tangsel, Inspektur Satu Gatot Santoso mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum setempat. Semua warga tahanan yang punya hak pilih sudah mengisi formulir A5.

“Ada 39 warga tahanan bisa nyoblos dari 130 orang yang ada,” ungkapnya kepada wartawan di kantornya, Jalan Promoter, Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Sabtu (13/4/2019).

Gatot menjelaskan, ke-39 warga tahanan kini mendekam di kantor kepolisian sektor dan resort wilayah hukum Tangsel. Semua yang bisa nyoblos mengantongi KTP-elektronik terbitan Kota Tangsel.

Terpisah, Ketua KPU Kota Tangsel, Bambang Dwitoro menerangkan, mekanisme menfasilitasi pencoblosan bagi warga tahanan akan dilakukan pada hari pencoblosan 17 April besok.

Petugas dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara setempat akan mendatangi kantor polsek dan polres.**Baca juga: Malam Ini, Seluruh Atribut Kampanye Wajib Diturunkan.

“Tentunya didampingi oleh saksi-saksi petugas pengawas di lapangan,” terangnya.(yud)




Begini Kronologi Kecelakaan Maut di Tol BSD

Kabar6.com

Kabar6-Satu orang pengemudi mobil Suzuki Ertiga B 2029 BKW menjadi korban dalam peristiwa kecelakaan di jalan Tol BSD-Bintaro Kilometer 9+500 Kota Tangerang Selatan. Lia Sagita tewas setelah mobil yang dikemudikannya remuk hingga membuat korban terjepit.

Kasat Lalu Lintas Polres Tangsel, Ajun Komisaris Lalu Hedwin Hanggara mengungkapkan, kronologis kecelakaan maut tersebut bermula dari mobil Mitshubishi Outlander bernopol B 378 BEL. Mobil yang dikemudikan pengemudi berinisial SB melaju dari arah Jaya.

“Pengemudi diduga karena kurangnya konsentrasi,” ungkapnya saat dikonfirmasi kabar6.com, Jum’at (12/4/2019).

Lalu jelaskan, akibat kurang konsentrasi lantas mobil yang dikemudikan SB menabrak pagar pembatas jalan tol. Bahkan mobil Mitshubishi tersebut sampai nyelonong ke arah ruas jalan yang berlawanan.

“Ruas jalan TKP hanya dibatasi barrier cone,” jelasnya.**Baca Juga: 57 Ribu Pemilih di Banten Pindah Nyoblos.

Mobil yang dikendarai SB menabrak tiga unit mobil yang mengarah dari Bintaro menuju BSD. Yakni, mobil Ertiga yang dikemudikan Sagita, Toyota Innova B-1014 WOU yang dikemudikan Tuheri, dan Toyota Rush B 1546 WFX milik Hadi Dzikru Rohman.

“Empat orang korban luka-luka sudah dibawa ke Rumah Sakit Premier Bintaro,” tambah Lalu.(yud)




Tabrakan Beruntun di Tol BSD, Supir Ertiga Meninggal Dunia

Kabar6.com

Kabar6-Peristiwa kecelakaan tabrakan beruntun mobil di Tol BSD -Bintaro, Kota Tangerang Selatan menelan korban jiwa. Sedikitnya empat mobil ringsek di lokasi perkara Kilometer 5.900 hingga menyebabkan arus dari pintu masuk di Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, dialihkan.

“Ada satu korban pengemudi Suzuki Ertiga meninggal dunia,” kata Kasat Lalu Lintas Polres Tangsel, Ajun Komisaris Lalu Hedwin Hanggara di lokasi perkara, Jumat (12/4/2019).

Dia memastikan, saat in arus lalu lintas tol sudah kembali normal dan kendaraan dari arah BSD sudah dipersilahkan melintas untuk mengarah ke Bintaro dan Jakarta.

“Lalulintas sudah dibuka kembali, jalur kembali normal,” ujar Lalu.**Baca Juga: Jelang Pemilu, WH Pesan Masyarakat Banten Jaga Kondisivitas.

Lalu menegaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas insiden kecelakaan beruntun tersebut.

“Kami masih selidiki, untuk detailnya nanti kami sampaikan,” tambahnya.(yud)




Kecelakaan, Pintu Tol di Rawa Buntu Sempat Ditutup

Kabar6.com

Kabar6-Kecelakaan tabrakan mobil beruntun terjadi di jalan Tol BSD, Kota Tangerang Selatan. Insiden itu menyebabkan akses kendaraan menuju pintu masuk terpaksa dialihkan.

Pantauan di lapangan Jalan Raya Lingkar Timur, Kelurahan Rawa Mekar, Kecamatan Serpong, tepatnya di pintu masuk tol BSD mengarah Bintaro masih dijaga petugas PJR. Kendaraan yang akan masuk tol menuju Bintaro dialihkan.

“Sedang evakuasi, kami tutup sementara, ini sedang penanganan. Nanti kalau sudah bersih baru dibuka,” kata Zaenudin, petugas tol BSD, Jum’at (12/4/2019).

Antrean panjang kendaraan mobil di Rawa Buntu yang ingin masuk Tol BSD tak terhindarkan. Bahkan tak sedikit di antara pengemudi mobil mengalihkan arah laju.

“Pengendara bisa mencari jalur altrrnatif yang lain,” ujar Zaenudin. Terpantau banyak kendaraan yang tetap mengantre sampai pintu masuk tol dibuka.**Baca Juga: Ditemukan di Sungai Ciujung Lebak, Nia Ternyata Dibunuh Temannya.

“Engga bisa masuk, ditutup sementara, karena ada kecelakaan,” ujar Roby, pengendara mobil sedan Mercy.(yud)




30 Persen TPS Elite Parpol di Tangsel Rawan Politik Uang

kabar6.com

Kabar6-Bawaslu Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebutkan telah memetakan titik-titik rawan politik uang di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Praktik transaksional mayoritas berada di kalangan warga pemilih marjinal.

“Kalau presentase ada sekitar 30 persen TPS yang rawan politik uang,” ungkap Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Tangsel, Slamet Santosa di Serpong, Jum’at (12/4/2019).

Meski demikian ia menyatakan jumlah TPS rawan politik uang di Kota Tangsel masih diinventarisir. Pada Sabtu besok datanya akan dirilis oleh Bawaslu RI.

Slamet mengakui, bahwa lokasi rawan politik uang terjadi di TPS yang berdekatan dengan posko pemenangan elite partai politik peserta pemilu. Kandidat tersebut kerap menggelontorkan uang untuk meraup suara pemilih.**Baca juga: PPK Minta KPPS Cermat dan Teliti Mengisi Formulir.

“Bisa jadi seperti itu,” ujarnya. Ia bilang di lokasi rawan politik uang sikap pemilih masih pragmatis.(yud)