1

Dibangun Pemkab Lebak, Banyak Kios di Kawasan Sawarna Tak Ditempati Pedagang

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan kios yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak di kawasan Pantai Ciatir Sawarna, Kecamatan Bayah masih banyak yang kosong.

Tokoh masyarakat setempat, Erwin Komara Sukma menyebut, banyaknya kios yang masih kosong lantaran banyak pedagang yang tak mau menempati kios yang dibangun pada tahun 2018 tersebut.

“Hanya beberapa pedagang aja yang mau mengisi kios itu, yang lain belum. Terutama kios yang di tengah, alasannya enggak ada pengunjung yang mau ke sana, sepi pembeli lah,” ungkap Erwin kepada Kabar6.com, Jum’at (6/12/2019).

Kata Erwin, dari 60 kios yang ada, kurang lebih baru 15 kios yang terisi.

“Menurut pedagang lokasinya tidak strategis karena bukan di pinggir pantai. Daripada kata mereka jualan rugi lebih baik enggak jualan,” ungkap Erwin.

Alhasil ujar Erwin, tidak sedikit pedagang yang memilih membuka lapak sendiri di sepanjang pinggir Pantai Sawarna.

“Sementara, daripada berjualan di sana enggak laku, pedagang bikin lapak di pantai. Ada sekitar 40 pedagang yang buat lapak di pinggir pantai,” tuturnya.

“Ini salah konseplah dari awal, salah penataan, tidak memahami karakteristik masyarakat pedagang dan wisatawannya gimana. Tapi kan sekarang udah tanggung, tinggal bagaimana solusi ke depannya pengelolaan kios itu bisa berdampak terhadap ekonomi masyarakat, kalau tidak difasilitasi oleh pemerintah ya sulit juga,” papar Erwin

Namun diharapkan, penataan pembangunan taman di tengah-tengah lokasi kios oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Lebak dapat berdampak positif.

“Bisa menarik pengunjung ke situ dan otomatis pedagang mau berjualan di kios itu,” katanya.**Baca juga: Pokja Wartawan Lebak Salurkan Bantuan Bedah Rumah untuk Keluarga Tak Mampu di Pasirkupa.

Sementara itu, Sekretaris Disperindag Lebak Orok Sukmana mengatakan, terkait pengelolaan kios sudah ada MoU antara Disperindag dengan pemerintah desa setempat.

“Setahu saya itu sudah ada MoU bahwa pemerintah desa siap mengatur pedagang menempati kios. Kalau sekarang banyak yang belum diisi ya perlu dilakukan evaluasi,” tuturnya.

Memang bukan hal mudah menurut Orok membuat setiap pasar baru ramai dikunjungi. Banyak hal yang perlu dilakukan.

“Seperti Pasar Sampay Warunggunung, kan tidak ramai begitu saja, butuh 2 sampai 3 tahun. Bagaimana menyadarkan pedagang, sosialisasi dan pendekatan-pendekatan yang lain,” tandasnya.(Nda)




Pokja Wartawan Lebak Salurkan Bantuan Bedah Rumah untuk Keluarga Tak Mampu di Pasirkupa

Kabar6.com

Kabar6-Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Kabupaten Lebak menyalurkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lebak untuk keluarga Samlawi warga miskin di Kampung Cicenang, Desa Pasirkupa, Kecamatan Kalanganyar.

“Kondisi rumah Samlawi sangat memprihatinkan, maka dari itu kami berinisiatif untuk membantu. Dan alhamdulillah, Baznas membantu,” kata Ketua Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Lebak, Mastur Huda, di Rangkasbitung, Jum’at (6/12/2019).

Baca Juga: Tempat Tinggal Nyaris Ambruk, Jantung Warga Kalanganyar Lebak Ini Kambuh hingga Dirawat di Rumah Sakit.

Bantuan bedah rumah senilai Rp5 juta diterima adik Samlawi, Zaenal Mutaqin. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu Samlawi memperbaiki tempat tinggalnya yang nyaris ambruk.

Rencananya, bantuan dari Baznas tersebut akan digunakan untuk membeli material. Sementara pengerjaan perbaikan tanah akan dilakukan secara swadaya oleh masyarakat.

Ketua Baznas Lebak Eri Rahmat menyampaikan, bulan ini, Baznas telah menyalurkan dana untuk bedah rumah dan bantuan lainnya kurang lebih Rp89 juta.

“Bantuan untuk bedah rumah biasanya Rp10juta, tetapi sekarang menurun menjadi Rp5juta karena penerimaan Baznas yang mengalami penurunan di tahun ini,” terangnya.(Nda)




Rasionalisasi APBD, Anggaran Pemeliharaan Jalan di Lebak Dikurangi

kabar6.com

Kabar6-Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Lebak tahun 2020 mengalokasikan dana untuk pemeliharaan jalan Rp9,8 miliar.

Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Lebak Hamdan Soleh mengaku, anggaran tersebut berkurang dari yang diajukan Rp11 miliar.

“Berkurang dari Rp11 miliar menjadi Rp9,8 miliar,” kata Hamdan, Jum’at (6/12/2019).

Berkurangnya alokasi dana pemeliharaan jalan tersebut setelah pemerintah daerah melakukan rasionalisasi anggaran imbas dari defisit APBD 2020 yang diproyeksi mencapai Rp150 miliar.

“Jadi skala prioritasnya sekarang bergeser ke kondisi jalan yang tidak baik. Seperti ruas jalan Cirinten dan Cigemblong jadi prioritas ke depan,” jelas Hamdan.

Baca Juga: Kenaikan Anggaran DPRD Lebak 2020 Disorot, Padahal Defisit Rp 150 Miliar.

Kata Hamdan, untuk kondisi ruas jalan strategis kabupaten sudah dalam kondisi mantap.

“Misalnya ruas Leuwidamar-Gajrug kan rusak, sekarang sudah ditangani sudah mantap, nah pemeliharaan di jalan itu bisa dialihkan. Selebihnya ke ruas jalan wisata untuk mendukung visi pemerintah daerah,” kata Hamdan.(Nda)




Lebak Tingkatkan Eksistensi Bambu lewat Bamboo Festival

kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Lebak bersama pengerajin bambu menggelar Lebak Bamboo Festival 2019, di Alun-alun Kota Rangkasbitung.

Event yang mengusung tema “Bambu untuk Hidup Lebih Maju” tersebut akan berlangsung sampai 8 Desember 2019.

Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi mengatakan, era digital seyogianya bukan menjadi penghalang bagi produk unggulan lokal.

Tetapi, jadi pemantik semangat dalam memajukan industri lokal melalui sentuhan inovasi dan kreativitas dengan memanfaatkan teknologi.

“Di antara banyaknya potensi lokal yang ada di Lebak, salah satunya adalah bambu yang merupakan salah satu material alam yang banyak ditemukan di Lebak,” ungkap Ade.

Menurutnya, pemanfaatan bambu masih terbatas pada bentuk tertentu, bahkan hanya sebatas menjadi produk raw material.

Padahal katanya, bambu merupakan material yang elastis dan mampu menahan beban berat. Banyak yang bisa dihasilkan dari bambu, seperti souvenir, alat musik, peralatan rumah tangga bahkan serat kain dan kosmetik.

“Mari junjung tinggi eksistensi bambu di Lebak, karena bambu Lebak merupakan salah satu bambu terbaik yang ada di Indonesia, mungkin juga salah satu terbaik di dunia,” ujarnya.

“Manfaatkan potensi bambu yang melimpah di Lebak untuk meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan,” tambah dia.

Salah seorang pengerajin bambu sekaligus penggagas Lebak Bamboo Festival, Wandi menjelaskan, festival bambu bertujuan mengapresiasi potensi alam yang dimiliki Lebak namun belum teroptimalisasi dengan maksimal

“Semoga dengan festival bambu ini, nilai tambah dari bambu bisa meningkat sehingga masyarakat bisa diuntungkan secara ekonomi,” harapnya.**Baca Juga: DPRD Lebak Akan Panggil UMKM, Tanya soal Kerja Sama dengan Retail Modern.

Dia juga mengharapkan dukunga pemerintah daerah secara maksimal kepada komunitas pengerajin bambu melalui akses pemasaran, agar bambu Lebak bisa lebih dikenal secara luas dan meningkat nilai ekonominya.(Nda)




DPRD Lebak Akan Panggil UMKM, Tanya soal Kerja Sama dengan Retail Modern

Kabar6.com

Kabar6-Komisi I DPRD Kabupaten Lebak akan memanggil para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mempertanyakan kejelasan kerja sama dengan retail modern.

“Eksekutif kan pernah menyampaikan bahwa ada kerja sama dengan retail modern dan UMKM. Nah, kami mau tanya soal itu benar atau tidak,” kata Sekretaris Komisi I DPRD Lebak, Abdul Rohman kepada Kabar6.com, Kamis (5/12/2019).

Jika memang ada kerja sama, pihaknya mempertanyakan terkait dengan Plaza Lebak di wilayah Mandala yang merupakan pusat penjualan produk industri kecil.

“Apa banyak yang tidak terakomodir di sana (Plaza-red) sehingga harus di gerai retail modern?” tanya mantan aktivis HMI ini.

Baca Juga: UMK dan Pengusaha Besar di Lebak Diminta Jaga Kemitraan.

Sebelumnya, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menegaskan, pemerintah daerah tidak akan melakukan moratorium perizinan baru retail modern.

Iti mengatakan, Pemkab Lebak dan perusahaan ritel mempunyai komitmen dalam pembinaan dan pelatihan terhadap UMKM.

“Makanya banyak produk-produk kita yang kemasannya sudah menarik dan sebagainya, itu bagian dari pembinaan dan pelatihan oleh waralaba,” kata Iti.(Nda)




Tiga Hari, 50 Truk Pasir di Lebak Kena Tilang

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 50 truk pengangkut pasir yang kedapatan melanggar aturan ditindak petugas dengan diberikan tilang

Puluhan truk yang ditilang tersebut terjaring razia yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub), Satlantas Polres Lebak bersama Denpom.

“Tahap pertama operasi selama tiga hari pada minggu kemarin ada 50 truk yang ditindak tilang lalu dilimpahkan ke pengadilan untuk menjalani sidang,” kata Plt Kepala Dishub Lebak, Dartim, Kamis (5/12/2019).

Puluhan truk pasir yang ditilang itu didominasi lantaran KIR bermasalah.**Baca juga: UMK dan Pengusaha Besar di Lebak Diminta Jaga Kemitraan.

“KIR kendaraan habis masa berlakunya. Sisanya, karena muatannya melebihi batas. Tetapi apakah itu disebut over tonase, kami tidak bisa memastikan karena harus melalui proses timbang dan itu kewenangan provinsi. Jadi, kami tindak hanya yang bersifat kasat mata,” jelas Dartim.

Razia tahap kedua ujar Dartim dilakukan mulai tanggal 4 sampai 6 Desember 2019.

“Kalau masih ada armada yang membandel harus diambil tindakan pengkandangan. Padahal sosialisasi sudah kami lakukan agar pengusaha truk juga mematuhi aturan. Itu tadi ya misalnya, muatan ditutup terpal, tidak mengangkut pasir basah dan jangan melebihi batas,” beber Dartim.(Nda)




Dinas PUPR Lebak Klaim 520 Kilometer Jalan dalam Kondisi Baik

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak mengklaim, sepanjang 520 Kilometer jalan kabupaten dalam kondisi baik.

“Dari panjang jalan kita 730 Kilometer, 65 persen atau sekitar 520 Kilometer dalam kondisi baik,” sebut Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Lebak, Irvan Suyatupika, Kamis (5/12/2019).

Di tahun 2020, Dinas PUPR Lebak dari APBD hanya menangani peningkatan kapasitas di lima titik jalan dengan panjang 5,6 Kilometer dari 210 Kilometer jalan yang kondisinya rusak.

“Kalau dijumlahkan dengan DAK mungkin bisa ditangani sekitar 12 Kilometer ya. Sisanya, yang tidak bisa tertangani mungkin dengan pemeliharaan agar secara fungsi masih nyaman digunakan. Pemeliharaan menangani jalan yang dalam kondisi baik,” terang Irvan.

Sementara untuk jalan poros desa, pada tahun 2020 terdapat 81 paket dengan total panjang penanganan sekitar 80 Kiloemeter.**Baca juga: UMK dan Pengusaha Besar di Lebak Diminta Jaga Kemitraan.

“Kecuali jalan poros desa, pembangunan jalan kabupaten akan ada penambahan titik karena ini kan masih yang bersumber dari APBD belum ditambah dari Bankeu provinsi, lalu ada anggaran DAK yang belum ditambahkan. Ada DAK penugasan dan reguler, khusus penanganan jalan kabupaten ada DAK afirmasi,” papar Irvan.(Nda)




UMK dan Pengusaha Besar di Lebak Diminta Jaga Kemitraan

Kabar6.com

Kabar6-Salah satu upaya dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Lebak adalah dengan pengembangan dan pemberdayaan usaha mikro dan kecil (UMK).

Hal itu dikatakan Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi saat fasilitasi kerja sama kemitraan antara UMK dengan pelaku usaha menengah dan besar, di Hotel Kharisma Rangkasbitung, Kamis (5/12/2019).

Menurutnya, keberhasilan dan persaingan baik di pasar domestik maupaun global akan lebih mudah jika pelaksanaannya melibatkan pelaku usaha besar.

“Kewajiban kami menyambungkan antara pengusaha besar dengan UMK, karena maju itu tidak boleh sendiri, harus bareng-bereng dengan mendekatkan kesenjangan,” ucap Ade.

Kesejangan yang terlalu tinggi akan berdampak pada ketidaknyamanan, sehingga menimbulkan ketidakkondusifan. Untuk itu, ia meminta UMK dengan pengusaha besar dapat menjaga kemitraan dengan memegang prinsip saling menguntungkan, memperkuat dan saling membutuhkan.

“Masyarakat juga harus ikut menjaga kondisifitas agar investor yang sudah ada di Kabupaten Lebak merasa nyaman, sehingga dapat menyerap tenaga kerja,” imbaunya.

Selain itu, proses pelayanan perizinan harys terus ditingkatkan, mengingat pengusaha butuh kepastian waktu. “Kepastian waktu dalam proses perizinan diperbaiki,” pesan dia.

Data tahun 2018, jumlah UMK di Kabupaten Lebak sebanyak 50.338. Untuk mendorong pelaku UMK, Pemkab Lebak melakukan perjanjian kerja sama dengan New Star Cinema (NSC), dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten.

**Baca juga: Apresiasi Donor Darah DWP Lebak, PMI Kesulitan Dapat Darah A dan B.

Menurut Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lebak Yosep Mohamad Holis, kemintraan merupakan salah satu solusi dalam mengatasi kesenjangan antara UMK dan pengusaha besar.

“Sehingga yang dicapai bukan hanya pertumbuhan tetapi juga pemerataannya. Meningkatkan pemasaran produk pelaku UMK perlu dilakukan kemitraan dengan pelaku usaha menengah dan besar,” terang Yosep.(Nda)




Kumala Kritik Anggaran Hari Jadi: Berlebihan, Infrastruktur Banyak yang Belum Memadai

Kabar6.com

Kabar6-Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) mengkritik anggaran untuk berbagai acara dan kegiatan memeriahkan Hari Jadi ke-191 Kabupaten Lebak.

Menurut Ketua Departemen Pendidikan Sosial Budaya Penelitian Koordinator Kumala, Suryana Ependi, anggaran Rp961.700.000 sangat besar.

“Anggaran itu berlebihan ketika melihat kondisi Lebak yang sangat memprihatinkan. Belum lagi sektor pelayanan pendidikan, kesehatan, dan infrastuktur yang masih banyak belum memadai,” kata Suryana dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12/2019).

Misalnya saja kata dia, alokasi anggaran untuk Lebak Night Fashion Carnival yang menghabiskan Rp185.150.000, dan event-event lainnya yang menelan dana tak sedikit.

Baca Juga: Ditanami Pohon Pisang Jelang HUT Lebak, Jalan Rusak Tak Jauh dari Kantor Bupati Diperbaiki.

“Satu kegiatan sampai menghabiskan anggaran paling kecil Rp75.000.000.00, bahkan ada yang sampai menghabiskan Rp195.000.000,” ungkap Suryana.

“Ini suatu hal yang sangat disayangkan, karena tidak berpikir ulang mengenai skala prioritas dalam pembangunan sumber daya manusia untuk terwujudnya sumber daya manusia,” tutup Suryana.(Nda)




Apresiasi Donor Darah DWP Lebak, PMI Kesulitan Dapat Darah A dan B

Kabar6.com

Kabar6-Palang Merah Indonesia (PMI) menyambut baik donor darah yang dilakukan berbagai elemen masyarakat, lembaga dan instansi pemerintah, salah satunya oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Lebak.

“Atas nama PMI Lebak mengucapkan terima kasih kepada pengurus DWP dan ASN yang sudi mendonorkan darahnya untuk kepentingan masyarakat,” kata Imron Listianto, koordinator lapangan dalam kegiatan donor darah yang digelar DWP Lebak, di Gedung PKK, Rabu (4/12/2019).

Imron mengungkapkan, sudah hampir satu minggu, PMI kesulitan mendapatkan darah dengan golongan A dan B.

Baca Juga: Milad ke-2, LMPI Lebak Sumbang Puluhan Kantong Darah dan Santuni Anak Yatim

“Kami berharap kegiatan ini terus berkelanjutan karena banyaknya masyarakat yang membutuhkan,” ucapnya.**Baca juga: Anggaran Naik, Mahasiswa Sebut DPRD Tak Peka Nasib Rakyat.

Dari kegiatan dalam memperingati Hari Jadi ke-191 Kabupaten Lebak dan HUT ke-20 DWP Lebak, terkumpul puluhan kantong darah.

“Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi anggota dharma wanita dan juga bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkannya,” kata Ketua DWP Lebak, Eti Dede Jaelani.(Nda)