1

Mahfuz Sidik Berharap Umat Islam Dukung Prabowo-Gibran yang Peluang Menangnya Lebih Besar

Kabar6-Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik mengatakan, pemilihan presiden (Pilpres) 2024 menjadi momentum bagi umat Islam untuk tidak lagi menjadi pendorong ‘mobil mogok’ calon presiden.

Yakni dengan mendukung pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) yang memiliki peluang menang lebih besar.

“Kalau mau mendukung dan tidak lagi menjadi pendorong mobil mogok, maka dukunglah pasangan yang peluang menangnya lebih besar. Menurut saya di 2024 ini, peluangnya lebih besar adalah pasangan Pak Prabowo dan Mas Gibran,” kata Mahfuz Sidik, Rabu (3/1/2024) sore

Hal itu disampaikan Mahfuz Sidik dalam diskusi Gelora Talk bertajuk “Pilpres 2024: Membedah Agenda Keumatan Prabowo-Gibran”  yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Gelora TV, Rabu (3/1/2024).

Diskusi ini dipandu Wakil Sekjen Partai Gelora Dedi Miing Gumelar,   menghadirikan narasumber Dewan Penasehat TKN Prabowo-Gibran Fadli Zon, politisi dan akademisi Prof Dr Ali Masykur Musa, serta Katib ‘Aam PB Jam’iyyah Ahli Thoriqah Mu’tabarah Indonesia KH. Miftahul Huda.

Menurut Mahfuz, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka adalah perpaduan dua kekuatan yang sebelumnya berseteru, dan kini bersatu. Mereka memiliki komitmen dan konsisten dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam.

“Insya Allah umat ini, tidak akan lagi menjadi pendorong mobil mogok. Sekarang saatnya kita menggabungkan suara politik umat di tengah. Pak Prabowo mendapatkan dukungan luar biasa dari gabungan suara umat baik di tengah, kanan dan kiri,” katanya.

Karena itu, Mahfuz berpandangan dalam kontestasi Pilpres 2024, tidak diperlukan lagi Ijtima ulama, karena pada dasarnya suara umat dan ulama telah terdistribusi pada ketiga pasangan calon.

“Jadi kalau ada capres yang mengadakan Ijtima ulama, itu bukan Ijtima ulama, tapi hanya sekedar rukyat dari sekelompok orang saja atau sekelompok ulama di satu posisi saja. Jadi jangan bikin Ijtima yang tidak Ijtima,” katanya.

Sehingga ketika berbicara Ijtima ulama, kata Mahfuz, maka umat Islam harus sadar bahwa Ijtima itu pada dasarnya adalah berbicara masalah kepentingan umat Islam, yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Indonesia, apalagi dalam situasi politik global yang sangat rentan sekarang.

“Pak Prabowo itu paling konsisten dan komitmen terhadap umat. Dalam masalah Palestina misalnya, Pak Prabowo langsung action tidak janji-janji seperti capres lain. Apalagi kalau beliau sebagai pemimpin negara, maka akan lebih besar lagi yang dilakukan, termasuk membebaskaan Palestina,” tegasnya.

Mahfuz menegaskan, Prabowo Subianto adalah sosok capres visioner yang akan menjadikan Indonesia sebagai negara kuat, bukan hanya negara pertengahan. Tidak sekedar menjadikan Indonesia sebagai Macan Asia, tetapi juga menjadikannya sebagai kekuatan kelima dunia.

“Jadi jangan dipecah lagi dengan ijtima ulama yang tidak ijtima.  Karena ketika berbicara tentang umat Islam, adalah bagian terbesar dari bangsa Indonesia. Beliau tidak ingin membuat dua kotak yang terpisah, antara umat dan bangsa. Jadi ketika beliau mengajukan agenda tentang bangsa, sesungguhnya adalah agenda untuk memajukan umat,” tegasnya.

Ia mengakui ada sekelompok orang yang sengaja memelihara situasi pengkotak-kotakan di masyarakat untuk kepentingan elektoral. Mereka menginginkan agar di masyarakat tetap ada pembelahan antara umat dan bangsa.

“Tetapi saya mau mengingatkan, untuk menentukan seorang pemimpin itu, adalah yang jelas komitmennya. Pak Prabowo ini tidak mewakili satu kelompok saja, tapi semua kelompok, baik umat dan bangsa,” katanya.

Mahfuz menambahkan, pasangan Prabowo-Gibran ingin memajukan ekonomi masyarakat dengan berbagai program yang akan dijalankan. Selain itu, Prabowo-Gibran juga akan menjamin keamanan negara di tengah situasi global yang sangat rentan sekarang.

‘Kalau dua hal ini ekonomi dan keamanan sudah bisa dibangun dengan baik, maka negara akan lebih muda menjadikan masyarakat dan bangsanya religius,” pungkasnya.

Tidak Perlu Diragukan

Sementara itu, Anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fadli Zon menyebut capres nomot urut 2 Prabowo Subianto sudah sejak lama dekat dengan para kiai, ulama, hingga habaib di Tanah Air.

Bahkan Prabowo  juga sudah sejak puluhan tahun lalu sowan menemui para kiai serta pesantren yang ada di Indonesia, sehingga bukan ujug-ujug kemarin sore, hanya karena menjadi capres.

“Pak Prabowo, saya kenal sudah lebih dari 30 tahun, tidak perlu diragukan lagi dari dulu beliau ini sangat dekat dengan para ulama, para kiai, para habaib. Pesantren-pesantren itu bukan baru-baru kemarin datangi pesantren tapi sudah puluhan tahun yang lalu nih,” kata Fadli  Zon.

Ia mengungkapkan, Prabowo bersilaturahmi dengan para kiai, ulama, hingga habaib ini sudah dilakukannya sejak aktif sebagai tentara. Selain itu, kedekatan Prabowo dengan tokoh agama Islam juga tidak hanya di lingkup nasional, tetapi di tingkat internasional.

“Dari puluhan tahun ketika beliau masih berpangkat letnan kolonel bahkan mayor sudah datang kepada para kiai, ulama, tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU), dari Muhammadiyah, dari Dewan Dakwah, dari Persis, dari Tarbiah, dari mana-mana, jadi maksudnya beliau datang sowan,” ucap dia.

“Dekat sama Gus Dur, deket dengan banyak kiai-kiai, bahkan bukan hanya di level nasional, bahkan internasional,” tambah Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini.

Dia mencontohkan salah satu tokoh agama tingkat internasional yang juga disebut pernah dekat dengan Prabowo adalah Raja Abdullah dari Arab Saudi. Fadli kembali menekankan, Prabowo sudah sejak lama dekat dengan para kiai hingga ulama.

“Karena beliau deket sekali waktu itu dengan Pangeran Abdullah yang kemudian menjadi Raja Abdullah. Jadi bukan kemarin sore tapi sudah lama dan bekerja sama,” ucap Ketua BKSAP DPR ini.

Fadli juga menyebut Prabowo memiliki komitmen yang kuat terkait situasi di Palestina. Menurutnya, komitmen itu ditunjukkan dengan aksi Prabowo memberikan sumbangan serta bantuan kepada masyarakat di Palestina.

“Komitmen kepada Palestina mungkin orang bisa bicara-bicara tapi beliau diam-diam langsung menyumbang, ya kemarin menyumbang Rp 5 miliar rupiah langsung tanpa ba, bi, bu, konkret lah,” kata Fadli.

“Kemudian juga mengirim kapal, membangun rumah sakit dan juga menerima siswa beasiswa dari Palestina mungkin yang akan datang lebih banyak lagi untuk dididik di Unhan dan lain-lain,” imbuh dia.

Wakili Aspirasi Umat

Sedangkan politisi dan akademisi Prof Dr Ali Masykur Musa mengatakan, berpolitik dalam pandangan hukum agama itu adalah bagian dari maqashidus syari’ah, dimana aspirasi umat bisa terwakili dalam pengambilan keputusan di negara

“Karena menegakkan, menjalankan nilai-nilai agama di dalam proses penyelenggaraan negara adalah yang wajib, maka berpolitik adalah wajib. Maka umat, harus memikirkan siapa yang harus menjadi pemimpin negeri ini,” ujar Ali Masykur Musa.

Mantan politisi PKB ini menilai pendekatan Prabowo Subianto kepada umat Islam sejak Pilpres 2014 dan 2019 sangat luar biasa, bahkan pada Pilpres 2024. Sehingga umat Islam bisa menyampaikan aspirasinya kepada Prabowo.

“Prabowo menjadi titik temu aspirasi umat Islam dalam berpolitik menurut agama, yang jumlahnya, menurut saya ada 30 persen plus. Prinsip berpolitik menurut agama itu, telah diterjemakan Pak Prabowo dan Mas Gibran, diantaranya adalah tugas negara akan memberi makan rakyat yang dipersiapkan sejak anak-anak hingga pertumbuhan yang akan mempunyai brain, pemikiran, IQ tinggi dan seterusnya,” katanya.

**Baca Juga: APK Caleg Gelora Dirusak, Pengamat : Pelakunya Harus Segera Ditangkap

Prinsip keumatan kedua yang dijalankan Prabowo, kata Ali Masykur, adalah memberikan rasa aman dari ketakukan-ketakutan, dimana ketakutan tidak hanya masalah ekonomi, tetapi juga keamanan sosial, ideologi dan sesuatu yang membahayakan republik ini.

“Yang bisa melakukan itu, menurut saya adalah Pak Prabowo. dengan dua jaminan itu, memberi makan dan rasa aman. Ini yang harus dibranding dan diyakinkan kepada publik, bahwa Pak Prabowo dan Mas Gibran yang bisa menjawab itu,” katanya.

Dalam visi pendidikan misalnya, Ali Masykur berpandangan, Prabowo tidak membedakan antara pendidikan umum di sekolah dan pendidikan agama di pesantren.

Sebab, hal itu hanya sekedar masalah penyebutan saja, di sekolah disebut murid, sementara di pesantren disebut santri, karena murid dan santri adalah sama-sama anak bangsa yang mempunyai hak untuk mempersiapkan diri.

“Dengan tiga hal itu, menurut saya sudah bisa mengatributkan bahwa kepentingan umat bisa disalurkan kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran, karena action langkah-langkah bersama dengan umat. Selain itu beliau juga berkomitmen ada Dana Abadi Pesantren, ekonomi keumatan dan ekonomi syariah,” katanya.

Ali Masykur menegaskan, takzimnya Prabowo kepada para kiai dan pesantren itu sangat luar biasa, sehingga tidak salah apabila mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyebut Prbowo sebagai orang yang paling ikhlas.

“Dalam konteks geopolitik Islam Pak Prabowo juga memiliki hubungan internasional yang baik. Hubungan Pak Prabowo dengan pemimpin negara lain tidak hanya negara Islam, tapi negara di dunia sangat baik. Ini diperlukan untuk jalan diplomasi yang obyektif, sehingga Pak Prabowo bisa menjadi jembatan massal umat, tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia,” kata Wakil Ketua TKN Prabowo Gibran ini.

Atas dasar hal itu, Katib ‘Aam PB Jam’iyyah Ahli Thoriqah Mu’tabarah Indonesia KH. Miftahul Huda meminta umat Islam tidak ragu memilih pasangan nomor 2 Prabowo Gibran di Pilpres 2024. KH Miftahul Huda menilai Prabowo adalah contoh pemimpin yang harus mendapatkan dukungan penuh dari umat Islam.

“Pak Prabowo memiliki komitmen terhadap umat Islam, hal itu bisa dilihat dari langkah beliau yang kalah terus maju, itu pasti adalah dia seorang pemimpin. Dia punya komitmen terhadap umat, hingga apa yang jadi aspirasi umat kepada dirinya bisa diperjuangkan. Saya kira pasangan Prabowo-Gibran tidak perlu diragukan lagi oleh umat,” kata KH Miftahul Huda.(Tim K6)




20 Hektare Sawah di Lebak Gagal Panen, Petani Berharap Bantuan Pemerintah

Kabar6-Kekeringan menyebabkan lahan persawahan seluas 20 hektare di Kampung Nehner, Desa Buyut Mekar, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, mengalami gagal panen.

Kekeringan yang melanda area persawahan tersebut sudah berlangsung selama tiga bulan.

“Udah mau tiga bulan enggak bisa apa-apa karena kondisinya kering. Dua kali menanam tapi enggak ada hasil,” kata salah seorang petani, Majen, Jumat (4/8/2023).

Majen mengatakan, gagal panen terjadi hampir di seluruh persawahan milik warga. Warga pun hanya bisa pasrah, tidak ada yang bisa dihasilkan dari kondisi sawah tersebut.

“Semuanya masing-masing milik warga dan semuanya sama enggak ke garap karena enggak ada air,” ujar Majen.

**Baca Juga: Wabup Lebak Minta Kritik terhadap Pemerintah Tidak Didasari Kebencian

Akibat sawah yang mengalami gagal panen, Majen dan petani lainnya tidak punya penghasilan. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah.

“Petani penghasilannya enggak ada, gejalanya air. Kalau itu kami meminta bantuan kepada pemerintah daerah. Tolonglah diperhatikan yang biasanya penghasilannya dari pertanian,” harapnya

Sementara itu, Kepala Desa Buyut Mekar Ujang Tisna menuturkan, pada tahun 2019 sempat mendapatkan bantuan irigasi dari pemerintah daerah. Namun irigasi saat ini tidak berfungsi karena kondisi kekeringan.

“Saya berharap pemerintah bisa meninjau agar warga kami yang enggak dapat penghasilannya bisa dapat bantuan,” katanya.(Nda)




Badui Berharap Tak Ada Paksaan Vaksinasi Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Pemberian vaksin Covid-19 kepada tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Lebak mulai dilakukan. Ribuan nakes secara bertahap sudah menerima vaksin buatan Sinovac China.

Sementara untuk masyarakat umum, vaksinasi dijadwalkan pada bulan Maret-April 2021. Masyarakat adat Suku Badui pun punya harapan dengan vaksinasi yang sedang dilakukan.

Kepala Desa Kanekes yang juga salah satu tetua adat Suku Badui, Jaro Saija, menyampaikan agar tidak ada paksaan kepada warga Badui untuk disuntik vaksin.

“Menolak tidak, tapi jangan sampai ada paksaan. Bagi warga yang mau saja, nanti saya juga bantu mensosialisasikan kepada warga,” kata Saija kepada wartawan, Rabu (27/1/2021).

Rapat adat para tetua adat akan dilakukan jika nanti masyarakat Badui akan dilakukan vaksinasi. Karena, hal itu sudah menyangkut dengan adat istriadat.

“Kita akan bicarakan terlebih dahulu dengan tetua adat lainnya, soalnya ini sudah berhubungan dengan adat di sini,” ujarnya.

**Baca juga: DPRD Lebak Singgung Sasaran Penegakan Protokol Kesehatan

Upacara adat juga dilakukan Badui untuk melindungi warganya dari Covid-19. Hingga saat ini tidak ditemukan kasus Covid-19 di sana.

“Sejak pertama kali munculnya virus itu, kita langsung menggelar berbagai ritual adat, dan pencegahan lainnya seperti melakukan penutupan wisatawan. Sehingga, alhamdulillah hingga kini tidak ada warga Badui yang terpapar virus itu,” ungkap Saija.(Nda)




UMKM di Tangsel Berharap DPRD Promosikan Produknya

Kabar6.com

Kabar6-Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Tangerang Selatan berharap kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel untuk mempromosikan oleh-oleh Tangsel kepada para tamu nya.

Hal itu diungkapkan oleh Koordinator UMKM Kota Tangsel, Entin Nurhasanah di Gedung DPRD Kota Tangsel, Setu, Kamis 24 September 2020.

“Harapannya kita dipromosikan sama mereka (DPRD), jadi setiap kegiatan rapat atau apa, produk kita bisa dipakai misalnya masuk ke snackbox nya atau gimana,” ujarnya.

Selain itu, dirinya berharap kepada DPRD untuk mengimbau para tamu nya untuk berbelanja kepada pihaknya, dan ini menurutnya untuk memperkenalkan produk-produk dari UMKM Kota Tangsel.

“Bawa oleh-oleh dari Tangsel. Kita kan pengen diangkat sama mereka, karena mereka kan punya power gitu, jadi UMKM difasilitasi seperti ini sudah seneng,” tutupnya.

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang, Tasril Jamal akan mencontoh Kota Tangerang Selatan untuk memajukan UMKM di daerahnya.

Pasalnya, dirinya melihat bahwa UMKM di Tangsel sudah sangat baik karena difasilitasi oleh pemerintah setempat.

“Oh iya saya tekankan, semua daerah termasuk Kota Tangerang juga, bukan hanya berpikir pada pembangunan, tapi bagaimana roda ekonomi-ekonomi kecil ini jalan, itu yang harus kita perhatikan,” ujarnya saat kunjungan ke DPRD Kota Tangsel, Setu, Kamis (24/9/2020).

Terlebih dalam kondisi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid19) ini yang mampu menggerakan ekonomi di suatu daerah adalah para pelaku UMKM, hal itu juga agar ekonomi di Indonesia tidak tambah terpuruk.

Dalam hal ini, Jamal menjelaskan, pemerintah harus memberikan stimulus dan perhatian khusus terhadap ekonomi-ekonomi lemah.

Bahkan, dirinya mengungkapkan, pemerintah harus bisa memberikan kemudahan, dan bila perlu diberikan permodalan dengan peminjaman yang mudah agar ekonomi terus bergerak.

“Karena kalau ekonomi tidak diberikan perhatian, tidak diberikan stimulus, kesehatan hancur, ekonomi hancur, bubar republik ini,” ungkapnya.

**Baca juga: Cara UMKM di Tangsel Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19.

Jamal menyarankan kepada para pembeli untuk membantu para UMKM-UMKM daerah dengan cara membeli nya di pasar-pasar.

“Bila perlu sekarang ini semua rajin-rajin belanja ke pasar-pasar lah, hidupin ekonomi kecil, jangan ke mall dulu lah ya kondisi covid seperti ini,” tutupnya.(eka)




Guru dan Murid Berharap Kegiatan Simulasi UTBK Rutin Digelar

Kabar6.com

Kabar6-Kegiatan Try Out Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) harus lebih diperbanyak lagi.

Hal itu diungkapkan oleh Rani Asriani selaku Guru BK di SMAN 12 Kota Tangsel. “Harus lebih sering dan lebih ada ini nya ya jadi biar lebih terlihat hasilnya, grafiknya juga harus ada juga, lebih sering lah karena ini positif sangat bagus. Karena anak-anak remaja sekarang kebanyakan males banget jadi agar lebih termotivasi jadinya. Sesering mungkin lah, karena kan kita udah mau menghadapi dunia ini ya, jadi kan tidak hanya masuk kuliah saja yang harus seperti ini gitu,” ujarnya saat diwawancara oleh Kabar6.com di Ruang Blandongan, Pusat Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Rabu (18/12/2019).

Menurut Rani ini adalah perubahan yang sangat luar biasa. “Alhamdulillah perubahan yang sangat luar biasa, karena ini kan baru pertama kali diadakan, semoga dengan kegiatan seperti ini anak-anak dan remaja khususnya ya diwilayah Tangsel lebih termotivasi dan belajar itu jangan mau saat ingin masuk kuliah saja, dan lebih semangat lah dan lebih sadar pentingnya belajar,” ungkapnya.

Lanjut Rani, sebenarnya siswa-siswi di SMAN 12 Kota Tangsel banyak yang berminat mengikuti kegiatan ini, tapi sayang kegiatan ini masih terbatas.

“Infonya ke kita dadakan, dan mulai mau libur juga, pada akhirnya hanya beberapa yang berperingkat dan beberapa pun yang sedeng, tapi paling enggak mereka sudah kenal ohh nanti UTBK seperti ini, intinya siswa-siswi kami sangat antusias,” bebernya.

Sementara itu, Evi Hana siswi dari SMAN 5 Kota Tangsel mengatakan, bahwa acara ini bagus banget, pembahasannya juga seru dan menyenangkan.

**Baca juga: Simulasi UTBK Dindikbud Tangsel, Dosen ITB: Pemetaan Potensi Anak-anak Masuk PTN.

“Bagus, pembahasannya seru banget dan memang membuka pikiran kita banget, kalau bisa sih sering-sering, ke sekolah-sekolah juga ya,” ungkapnya.

Disebelahnya, Agia siswa dari SMAN 3 Kota Tangsel menuturkan, acara ini bagus dan inovatif banget, wawasan menjadi lebih terbuka dan menambah ilmu untuk test kuliah nanti.

“Lebih diperbanyak sih acara seperti ini, ke sekolah-sekolah juga, ini masih kurang waktu nya kalau bisa seharian,” harapnya.(eka)




Berharap Dapat Orderan, Muhsinun Malah Digebukin di Graha Telkom BSD

kabar6.com

Kabar6-Terima order dari pemilik pickup Colt Diesel bernopol R 1457 MT untuk mengangkut petugas proyek dari seseorang yang mengenakan atribut lengkap pegawai Telkom, ternyata sopir dan kernet penyewaan mobil pickup ini disuruh angkut kabel yang diduga curian.

“Sebenarnya job penyewaan mobil pick up ini bukan untuk bawa kabel mas. Orang yang sewa jasa kami bilangnya untuk angkut petugas proyek. Eh, ternyata pick up kami di sewa untuk angkut kabel curian,” kata Muhsinun, sopir penyewaan mobil pickup, Jumat (5/10/2018).

Muhsinun menceritakan, setelah menerima perintah dari pemilik kendaraan pada Senin sore (1/10/2018), dirinya bersama Asep Hartono selaku kernet menjalankan tugas untuk mengangkut petugas proyek pada Selasa dinihari (2/10/2018) pukul 03.00 WIB di Rawabuntu, Serpong.

Namun bukannya mengangkut personel proyek, pihaknya malah disuruh berdekatan dibelakang container untuk selanjutnya disuruh membawa kabel ukuran besar potongan 3 meteran.

“Tak lama berselang, ada orang berpakaian preman yang katanya polisi dan berpakaian sekuriti menggrebek lalu membawa kami ke Grha Telkom BSD dengan barang bukti potongan kabel 3 meter dengan panjang total kira-kira 200 meteran,” ujar Muhsinun.

Sesampainya di tempat tujuan, orang berpakaian sekuriti langsung menganiaya Muhsinun dan Asep dan menghujaninya dengan tonjokan dan tendangan.

Tak berhenti sampai disitu, Muhsinun dan Asep harus menerima hantaman lagi dari orang yang mengaku general manager di belakang kantor penyedia telekomunikasi di Indonesia itu.

**Baca juga: DLH Tangsel Lakukan Uji Emisi di Alam Sutera.

“Orang yang ngaku general manager itu nonjok dan nendang. Trus dia juga ngomong, penangkapan itu merupakan kesempatannya untuk naik pangkat,” ungkap Muhsinun. (tim K6)