1

Waktu Makan Berubah, Berat Badan Juga Menyusut

Kabar6-Mengonsumsi makanan sehat adalah kunci penurunan berat badan yang efektif. Pola makan yang mencakup nutrisi penting disertai olahraga tepat dapat mempercepat proses penurunan berat badan.

Ternyata selain itu, sebuah penelitian terbaru menunjukkan, waktu makan dapat memainkan peran utama dalam rencana penurunan berat badan. Melansir Sindonews, Jonathan Johnston dari University of Surrey Inggris melakukan penelitian untuk mempelajari dampak perubahan waktu makan pada asupan makanan, komposisi tubuh, dan biomarker untuk diabetes dan penyakit jantung. Penelitian ini dilakukan pada 16 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok.

Orang-orang yang termasuk dalam kelompok pertama diminta untuk sarapan, 90 menit lebih lambat dari waktu normal dan makan malam, 90 menit sebelum waktu makan malam mereka. Sementara kelompok lain diminta untuk makan pada waktu reguler. Tidak ada pembatasan diet lain yang dikenakan pada mereka, dan semua orang mengikuti rencana diet tersebut. Peneliti kemudian mengumpulkan sampel darah dari semua peserta pada interval reguler sepanjang penelitian.

Hasilnya, peserta dari kelompok pertama yang mengubah waktu makan mereka kehilangan lebih dari dua kali lipat kelebihan lemak tubuh dibandingkan dengan orang-orang yang termasuk dalam kategori kedua.

Para peneliti memperhatikan bahwa peserta yang termasuk dalam kelompok eksperimen makan lebih sedikit makanan selama menyantap hidangan yang ada. Peserta merasakan sendiri dan mengatakan bahwa mereka makan lebih sedikit karena nafsu makan berkurang, keinginan untuk ngemil di malam hari pun berkurang. ** Baca juga: Tahan Lapar dengan 6 Cara Cerdas

Penelitian ini, dikatakan Johnston, menunjukkan bahwa mengubah waktu makan dapat membantu menurunkan berat badan, namun perbedaannya sangat minim.(ilj/bbs)




Tahan Lapar dengan 6 Cara Cerdas

Kabar6-Mengemil menjadi salah satu kebiasaan yang bagi sebagian besar orang susah untuk dihilangkan. Kebiasaan ini jika dibiarkan tentu akan membuat berat badan menjadi naik tak terkendali.

Bagaimana agar berat badan menjadi stabil? Kuncinya adalah mengatur ritme makan, sehingga perut tidak cepat merasa lapar. Melansir Pesona, ini enam cara cerdas agar perut tidak mudah keroncongan:

1. Minum air putih sebelum makan
Sebelum makan, minumlah 1-2 gelas air putih, sehingga Anda akan merasa lebih cepat kenyang. Minum air putih sebelum makan ternyata bisa mengurangi hingga 60 kalori.

2. Makan sayuran warna-warni
Sayuran berwarna jingga atau hijau, seperti wortel, brokoli, atau bayam mengandung 90 persen air dan kaya serat sehingga perut pun akan terasa lebih cepat penuh.

3. Ganti nasi putih dengan kentang
Menurut studi British Journal of Nutrition, mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti oatmeal, atau kentang bisa mengenyangkan hingga berjam-jam. Biar terasa lebih enak, buatlah mashed potato dengan sedikit bumbu.

4. Pilih ikan ketimbang daging
Ketimbang daging merah, salmon bisa jadi salah satu pilihan. Salmon kaya akan asam lemak omega-3 yang membantu perut merasa kenyang dan bertahan beberapa jam. Konsumsi ikan mengurangi 75 kalori dari mengonsumsi daging.

5. Mengemil kacang sebelum makan
Kacang seperti mete, almond, atau kacang tanah, mengandung serat, protein, dan lemak. Kandungan kacang ini mengaktifkan perasaan kenyang, sehingga Anda jadi makan lebih sedikit.

6. Tambahkan cuka atau kayu pada makanan
Apabila memungkinkan, tambahkan sedikit cuka atau bubuk kayu manis pada makanan. Menurut penelitian dari Department of Agricultural and Food Sciences, Swiss, dua bahan ini bisa mengontrol kadar gula darah sehingga Anda tak akan mudah merasa lapar. ** Baca juga: Bisakah Berat Badan Turun Tanpa Olahraga?

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Tanpa Disadari, Beberapa Rutinitas Pagi Ternyata Bikin Berat Badan Naik

Kabar6-Selama ini olahraga dan diet dianggap sebagai dua hal utama untuk menurunkan berat badan. Faktanya, berat badan pun berhubungan dengan aktivitas sehari-hari yang Anda lakukan.

Tanpa disadari, ternyata beberapa rutinitas di pagi hari juga bisa membuat berat badan melonjak. Melansir beberapa sumber, ini di sejumlah rutinitas yang dimaksud:

1. Tidak biasa bangun pagi
Sebuah studi dalam jurnal PLOS One menemukan, tidur lebih dari 10 jam semalam juga bisa meningkatkan risiko memiliki BMI lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang tidur selama tujuh hingga sembilan jam semalam.

Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah angka yang menjadi penilaian standar untuk menentukan apakah berat badan Anda tergolong normal, kurang, berlebih, atau obesitas.

2. Gelap-gelapan di kamar
Matahari pagi sangat bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Sebuah penelitian menunjukkan, orang yang mendapat sinar matahari di pagi hari memiliki BMI jauh lebih rendah dibanding mereka yang tidak. Hal itu disebabkan karena cahaya matahari pagi digunakan sebagai panduan untuk menyamakan dengan jam internal tubuh, yang dapat membakar kalori.

3. Tidak merapikan tempat tidur sendiri
Survei National Sleep Foundation menemukan, orang yang merapikan tempat tidur, memiliki kemungkinan tidur malam yang lebih baik sebanyak 19 persen, yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada angka berat badan. Selain bisa membuat tidur lebih nyenyak, merapikan tempat tidur bisa dijadikan sebagai pengganti olahraga.

4. Tidak sarapan
Tidak sarapan justru dapat membuat Anda lebih kelaparan dan jadi lebih ‘lapar mata’ pada makanan. Meskipun demikian, harus diperhatikan juga jenis sarapan yang Anda makan, jangan berlebihan lemak dan kalori, yang bisa membuat berat badan Anda tetap terjaga. ** Baca juga: Manfaat Mengagetkan Kunyah Permen Karet

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Salad yang Dijual di Pasaran Ternyata Tak Banyak Bantu Proses Penurunan Berat Badan

Kabar6-Untuk membantu menurunkan berat badan, sebagian besar orang menganggap salad sebagai menu makanan yang tepat. Namun faktanya, salad yang banyak dijual di pasaran tak banyak membantu proses penurunan berat badan.

Salah satu alasannya, melansir Menshealth, adalah jenis buah dan sayuran yang biasa digunakan dalam sajian salad. Setidaknya ada empat jenis buah dan sayur yang sering disajikan dalam salad yaitu mentimun, lobak, selada, dan seledri. Menurut Nutritional Quality Index (NQI), keempat buah dan sayur ini termasuk ke dalam urutan lima terbawah bahan-bahan salad berdasarkan nilai gizinya. Sebagian besar kandungan keempat buah dan sayur ini hampir 97 persen air.

Bila sayuran ini disajikan sebagai salad caesar, maka yang lebih mendominasi adalah ayam, krim, keju, dan roti yang digoreng. Makanan-makanan ini tak hanya tinggi kalori, tetapi juga tinggi garam dan tidak memberikan rasa kenyang untuk waktu lama. Menurut peneliti, salad memiliki efek ‘health halo’, yaitu ilusi kesehatan yang justru dapat menyabotase tujuan pelaku diet yang ingin menurunkan berat badan.

Salad juga dianggap membantu orang-orang yang berdiet memangkas asupan karbohidrat demi menurunkan berat badan. Padahal, orang-orang yang ingin menurunkan berat badan tidak harus menjauhi karbohidrat dan berdiet secara ekstrem. Dengan meningkatkan olahraga atau aktivitas fisik, mereka yang sedang menurunkan berat badan tetap dapat mengonsumsi karbohidrat.

Tanpa asupan karbohidrat atau glukosa untuk dibakar, kadar energi di dalam tubuh akan menurun dan efikasi olahraga menjadi terhambat. Pada akhirnya, tubuh akan menggunakan asam amino sebagai energi sehingga meneybabkan metabolisme tubuh melambat. Kondisi ini membuat tubuh membakar kalori lebih lambat dari sebelumnya.

Meskipun demikian, bukan berarti sayur-sayur yang digunakan dalam sajian salad tidak bermanfaat dalam proses penurunan berat badan. Sayuran tersebut bisa membantu upaya penurunan berat badan bila disajikan secara tepat. Salah satunya adalah dibuat menjadi sandwich atau roti lapis. ** Baca juga: Tanpa Disadari, Ada Beberapa Kesalahan yang Dilakukan Saat Terapkan Diet Vegan

Nah, roti lapis yang dibuat sendiri di rumah pada dasarnya bisa menjadi sajian makanan sehat. Bukan hanya itu, roti lapis juga memiliki rasa lezat sehingga orang-orang yang sedang diet lebih mudah menjaga pola makan.(ilj/bbs)




Perhatikan 6 Hal Ini Agar Program Diet Anda Tidak Sia-sia

Kabar6-Dibutuhkan usaha, kesabaran, ketekunan dan konsistensi untuk menurunkan berat badan di angka ideal. Sayangnya, banyak orang terjebak dengan cara yang salah untuk mendapatkan tubuh ideal, yaitu tidak memprioritaskan kesehatan.

Nah, bagaimana agar Anda tidak terjebak pada cara yang salah? Melansir Kompas, berikut enam hal yang harus diperhatikan agar program diet tidak sia-sia, dan tubuh tetap sehat:

1. Konsumsi makanan kaya protein
Protein adalah bahan pembangun otot dan membantu dalam penurunan berat badan. Karena itulah, makanan kaya protein seperti daging, telur, ikan, dan kacang-kacangan harus dimasukkan dalam menu diet.

2. Konsumsi cairan
Minum banyak cairan sangat penting jika kita ingin menurunkan berat badan karena dehidrasi akan menganggu sistem pencernaan dan metabolisme. Jadi, konsumsi banyak cairan seperti air putih, atau pun jus segar tanpa pemanis.

3. Rutin olahraga
Apa pun diet yang kita jalani, olahraga fisik secara teratur adalah hal paling penting untuk menurunkan berat badan. Ada berbagai program latihan, namun para ahli merekomendasikan untuk melakukan kardio dan latihan kekuatan demi membentuk otot. Semakin banyak otot, semakin banyak kalori yang dibakar di masa istirahat.

Semakin banyak massa otot, akan membuat tubuh kita membakar lebih banyak kalori pada masa istirahat.

4. Konsumsi makanan kaya serat
Serat memperlancar pencernaan dan membuat kita kenyang lebih lama, yang pada akhirnya mencegah makan berlebihan pada jam berikutnya. Selain buah dan sayur, sumber serat terbaik adalah serelia utuh seperti oat dan gandum utuh.

5. Tidur yang cukup
Setiap kali kurang tidur, kita sering menginginkan makanan yang menenangkan. Karena itulah, tidur memainkan peran penting dalam manajemen berat badan. Kita harus memastikan untuk tidur selama enam hingga delapan jam setiap hari.

6. Kelola tingkat stres
Stres dan tekanan yang berlebihan juga bisa menghalangi kita untuk memiliki tubuh ideal. Untuk mengatasinya, lakukan beberapa olahraga pernapasan seperti yoga atau bahkan meditasi untuk mengelola tingkat stres. ** Baca juga: Survei Ungkapkan 1 dari 10 Orang Lebih Pilih Kunyah Permen Karet Ketimbang Sikat Gigi

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Bagaimana Agar Berat Badan Tidak Naik Lagi Setelah Diet?

Kabar6-Banyak orang yang mengalami kenaikan berat badan setelah sekian lama melakukan diet. Diketahui, diet sebenarnya merupakan pengaturan makanan demi tujuan tertentu, terutama adalah untuk kesehatan. Karena itulah mengatur pola makan harus menjadi kebiasaan setelah diet.

Bagaimana agar berat badan tidak naik lagi setelah diet? Melansir beberapa sumber, diet itu memiliki banyak tujuan yang intinya adalah pengaturan pola makan agar kita lebih sehat. Jadi pola makan inilah yang harus dijaga. Saat menurunkan berat badan, kurangi 200-300 kalori dari kebutuhan kalori harian Anda. Dengan cara ini Anda bisa turun berat badan sebanyak satu sampai dua kilogram dalam sebulan.

Ketika sudah berada pada berat ideal, kita bisa makan sesuai kebutuhan kalori harian. Artinya bukan makan seperti kebiasaan lama yang biasanya lebih tinggi dari kebutuhan kalori tubuh sesungguhnya, melainkan ke besarnya kalori yang sesungguhnya diperlukan tubuh kita.

Dibutuhkan kedisiplinan untuk menjaga berat badan agar tidak naik drastis. Karena pola makan itu harus berkelanjutan, makanya harus diatur sesuai kebutuhan, sehingga Anda pun menjalaninya dengan nyaman.

Hal yang tidak kalah penting adalah melakukan cheat day. Ya, Anda sesekali boleh makan tak sehat seperti junk food, minuman berperisa, atau yang berlemak tinggi untuk ‘menyenangkan lidah’ dan mood. ** Baca juga: Alasan Orang Gemar Konsumsi Makanan Kombinasi Lemak & Karbohidrat

Tapi ingat, jangan jadikan cheat day sebagai suatu kebiasaan, ya.(ilj/bbs)




Diet Golongan Darah O yang Ampuh Turunkan Berat Badan

Kabar6-Konsep diet golongan darah dicetuskan oleh dr Peter J. D’adamo dari Amerika Serikat. Golongan darah, menurut D’adamo, mempengaruhi sistem pencernaan sehingga jika jenis makanan yang dikonsumsi tidak sesuai dengan karakteristik darah, maka akan menimbulkan berbagai masalah metabolisme.

Kondisi ini bisa terjadi karena setiap golongan darah mencerna kandungan lektin atau sejenis protein pada makanan secara berbeda. Bila kandungan lektin dari makanan yang dikonsumsi tidak sesuai dengan golongan darah, maka hal ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan seperti perut kembung, metabolisme melambat, dan penyakit lainnya.

Diet golongan darah, melansir beberapa sumber, merupakan pengaturan pola makan sehari-hari berdasarkan golongan darah yang dimiliki seseorang. Diet ini diklasifikasikan berdasarkan golongan darah A, B, O, dan AB. Nah, untuk karakteristik orang bergolongan darah O adalah memiliki saluran pencernaan dan sistem kekebalan tubuh yang baik, serta memiliki daya tahan tubuh alami yang kuat terhadap infeksi. Namun, diet yang direkomendasi bagi pemilik golongan darah O adalah diet protein tinggi seperti daging unggas, makanan laut, telur, kacang-kacangan, susu, keju, dan yoghurt.

Pemilik golongan darah O wajib tahu makanan yang harus dikonsumsi dan dihindari. Sumber protein yang baik dikonsumsi antara lain adalah daging sapi, domba, ikan kod, ikan haring, makerel. Sementara protein yang dihindari seperti daging babi asap (bacon), ham, daging babi, ikan lele, salmon asap, kaviar, gurita.

Biji-bijian dan kacang-kacangan yang baik dikonsumsi tapi perlu dibatasi adalah jenis padi-padian dan kacang-kacangan seperti kacang polong. Sedangkan yang harus dihindari adalah gandum, jagung, kacang merah karena bisa memicu alergi.

Buah yang baik dikonsumsi adalah pisang dan mangga, sementara buah yang harus dihindari adalah melon, blewah, jeruk, stroberi, kelapa serta kiwi. Untuk sayuran terbaik dalam diet golongan darah O antara lain daun seledri, daun bawang, kangkung, bayam, buncis, dan brokoli. Sedangkan sayuran yang perlu dihindari adalah sawi hijau, kubis, kol bunga, jamur shitake, kentang, terong, dan jagung.

Selain menjalani diet, Anda perlu mengimbangi dengan olahraga rutin. Jenis olahraga yang cocok untuk golongan darah O adalah olahraga yang melatih ketahanan tubuh seperti berlari.

Diet ini juga menganjurkan pemilik golongan darah O mengonsumsi vitamin B. Anda juga disarankan minum suplemen untuk mendapatkan asupan kalsium, karena diet ini menyarankan untuk menghindari produk susu. ** Baca juga: Mengapa Batuk atau Pilek Bertambah Parah di Malam Hari?

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Selalu Lapar Bisa Jadi Disebabkan Oleh Beberapa Hal Ini

Kabar6-Pernahkah Anda merasa lapar lagi, padahal baru saja menelan makanan? Mengapa hal itu sering terjadi? Ada beberapa penjelasan, salah satunya adalah mungkin karena Anda kekurangan protein, lemak, serat, sedang stres atau mengalami dehidrasi yang berlebihan.

Apalagi penyebab Anda selalu merasa lapar? Melansir WebMd, berikut uraiannya:

1. Tidak cukup konsumsi protein
Mengonsumsi protein yang cukup, penting untuk mengendalikan nafsu makan, karena protein memiliki sifat pengurang rasa lapar yang dapat membantu kita secara otomatis mengonsumsi lebih sedikit kalori pada siang hari.

Protein bekerja dengan meningkatkan produksi hormon yang menandakan kepenuhan dan mengurangi tingkat hormon yang menstimulasi rasa lapar. Selain itu, kelompok orang dengan asupan protein yang lebih tinggi menyatakan bahwa mereka masih merasa kenyang sepanjang hari dan lebih sedikit pikiran obsesif tentang makanan.

Produk hewani seperti daging, unggas, ikan dan telur, mengandung protein dalam jumlah besar. Hal ini juga ditemukan dalam beberapa produk susu, termasuk susu segar dan yoghurt, serta beberapa makanan nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.

2. Tidak cukup tidur
Kurang tidur diketahui menyebabkan fluktuasi kadar hormon lapar, dan dapat membuat kita merasa lebih sering lapar. Dalam sebuah penelitian, 15 orang yang kurang tidur dalam satu malam melaporkan secara signifikan merasa lebih lapar dan memilih ukuran porsi 14 persen lebih besar, dibandingkan dengan kelompok yang tidur selama delapan jam.

3. Terlalu banyak konsumsi karbohidart olahan
Karbohidrat olahan telah mengalami banyak proses, sehingga serat alami, vitamin dan mineral yang dikandungnya berkurang. Salah satu sumber yang paling populer dari karbohidrat olahan adalah tepung putih, yang ditemukan dalam banyak makanan berbasis biji-bijian seperti roti dan pasta.

Makanan seperti soda, permen dan makanan yang dipanggang, yang dibuat dengan gula olahan, juga dianggap sebagai karbohidrat olahan. Karena karbohidrat olahan kurang mengisi serat, tubuh kita mencernanya dengan sangat cepat, dan menyebabkan fluktuasi gula darah, ini menjadi penyebab utama mengapa semakin banyak kita mengonsumsi karbohidrat olahan, kita malah makin merasa lapar.

4. Konsumsi makanan rendah lemak
Hal ini karena lemak berperan dalam memperlambat pencernaan dan meningkatkan produksi hormon kenyang.

5. Tidak minum cukup air
Hal ini karena air memiliki sifat mengurangi nafsu makan. Selain itu, lapar bisa tergantikan dengan minum banyak air, kurang mengonsumsi makanan yang berserat, terlalu aktif atau banyak bergerak.

Penelitian menunjukkan, orang yang berolahraga secara teratur, cenderung memiliki metabolisme lebih cepat, yang berarti kita membakar lebih banyak kalori. Individu yang rutin berolahraga dengan intensitas tinggi untuk jangka waktu lama cenderung memiliki selera makan yang lebih besar.

6. Stres
Stres yang berlebihan adalah alasan mengapa kita mungkin sering lapar, karena stres meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh.

7. Konsumsi obat-obatan
Obat-obatan tertentu bisa menyebabkan kita mengalami peningkatan nafsu makan, dan ini merupakan efek samping dari obat yang dikonsumsi.

8. Cara makan yang terlalu cepat
Beberapa penelitian menunjukkan, orang dengan gaya makan cepat memiliki selera makan yang lebih besar dan kecenderungan untuk makan berlebihan, dibandingkan dengan pemakan lambat.

Pemakan cepat juga lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Selain itu, makan perlahan dan mengunyah secara menyeluruh memberi tubuh dan otak kita lebih banyak waktu untuk melepaskan hormon anti-lapar dan menyampaikan sinyal kepenuhan (kenyang). ** Baca juga: Selain Sit up, 5 Olahraga Ini Juga Bantu Perut Rata

9. Kondisi medis tertentu
Sering lapar adalah tanda klasik diabetes. Ini terjadi sebagai akibat dari kadar gula darah yang sangat tinggi dan biasanya disertai dengan gejala lain, termasuk rasa haus yang berlebihan, penurunan berat badan dan kelelahan. Begitu pula dengan hipertiroidisme, suatu kondisi yang ditandai oleh tiroid yang terlalu aktif, juga berhubungan dengan peningkatan rasa lapar.

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Beberapa Makanan Sehat yang Ternyata Justru Bikin Berat Badan Naik Drastis

Kabar6-Pernahkah Anda mengalami berat badan yang tak kunjung turun padahal sudah mengonsumsi makanan sehat yang rendah lemak dan rendah kalori? Mengapa hal ini selalu saja terjadi?

Bisa jadi kondisi tersebut disebabkan karena Anda salah memilih makanan sehat. Lantas, apa saja makanan sehat yang justru akan membuat berat badan naik? Melansir Cheatsheet, ini enam makanan sehat yang dimaksud:

1. Agave
Agave memiliki lebih sedikit glukosa dibandingkan dengan gula putih, yang membuatnya punya indeks glikemik rendah. Namun agave ternyata mengandung lebih banyak fruktosa ketimbang pemanis lainnya. Hal ini dapat menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi insulin sebanyak yang diperlukan.

Para ahli menduga, mengonsumsi banyak fruktosa dapat meningkatkan risiko terkumpulnya lemak di daerah perut, karena fruktosa akan lebih cepat diubah menjadi lemak di dalam tubuh dibandingkan dengan glukosa. Jadi, bila Anda ingin mencari pemanis alami yang lebih sehat, dianjurkan agar menggunakan madu saja.

2. Granola
Granola merupakan camilan mengandung banyak gandum, buah, dan kacang yang dapat membantu menahan rasa lapar. Namun para ahli menemukan, granola biasanya terbuat dari oat yang diselimuti oleh air, minyak, dan pemanis (madu dan gula cokelat), yang membuatnya dapat menempel. Selain itu, buah kering yang terdapat di dalam granola juga mengandung banyak gula. Jadi, satu batang granola dapat mengandung lebih dari 500 kalori.

3. Soda diet
Soda diet mengandung pemanis buatan yang akan ‘menipu’ otak Anda bahwa mereka akan segera mendapatkan makanan bergula dan berkalori tinggi. Dan saat tidak ada gula dan kalori yang masuk, otak pun akan tetap menginginkan makanan berkalori tinggi, yang akan membuat Anda ingin mengonsumsi biskuit beberapa saat kemudian.

4. Kue beras
Kue beras adalah makanan yang sering ditemukan di Korea, merupakan karbohidrat sederhana yang dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat tajam dalam waktu singkat, dan turun kembali tidak lama kemudian. Hal ini akan membuat Anda kembali merasa lapar tidak lama kemudian, yang berarti Anda akan makan lebih banyak daripada seharusnya.

Karbohidrat sederhana merupakan makanan yang cocok dikonsumsi sebelum berolahraga, karena makanan ini dapat menyediakan energi instan yang diperlukan saat berolahraga dan akan terbakar saat Anda berolahraga. Namun bila Anda terus mengonsumsi karbohidrat sederhana sepanjang hari tanpa ‘membakarnya, berat badan tentu akan segera meningkat.

5. Smoothie
Bila hanya membuat smoothie dari buah-buahan, Anda pasti akan segera merasa lapar kembali tidak lama kemudian, karena tidak ada protein atau lemak sehat di dalamnya yang dapat membuat tetap kenyang. Selain itu, buah juga mengandung cukup banyak gula dan kalori, yang tidak baik bila dikonsumsi secara berlebihan.

Oleh karena itu, tambahkanlah greek yoghurt dan sayuran ke dalam smoothie sehingga Anda pun dapat merasa kenyang lebih lama. Alpukat juga merupakan pilihan yang baik karena mengandung lemak sehat.

6. Yoghurt
Meskipun greek yoghurt baik bagi kesehatan dan mengandung berbagai nutrisi penting yang diperlukan, tidak demikian bila yoghurt yang Anda konsumsi mengandung banyak gula dan kalori. Jadi pilihlah yoghurt plain yang tidak mengandung gula atau buah apapun di dalamnya. ** Baca juga: 7 Jenis Olahraga yang Bisa Bantu Diet Sukses

Jadi pilih makanan sehat yang tepat agar berat badan tidak naik drastis.(ilj/bbs)




7 Jenis Olahraga yang Bisa Bantu Diet Sukses

Kabar6-Diet menjadi pilihan banyak orang untuk menurunkan berat badan sekaligus membentuk tubuh ideal. Nah, hasil diet akan menjadi maksimal apabila diikuti dengan olahraga secara rutin.

Olahraga diperlukan agar saat berat badan turun, kulit Anda tetap kencang. Hal ini akibat berat badan yang turun secara berlebihan dapat membuat kulit terlihat kendur karena lemak yang ‘mengisi tubuh Anda menghilang.

Nah, jenis olahraga apa saja sih yang disarankan sebagai penunjang diet? Melansir Wikihow, ini dia tujuh jenis olahraga yang dimaksud:

1. Berlatih gunakan peralatan di pusat kebugaran
Aktivitas ini bisa membakar banyak kalori, untuk Anda yang memiliki berat badan sekira 74 kg. Anda bisa membakar 600-800 kalori dalam satu jam latihan.

2. Basket
Olahraga basket membutuhkan koordinasi yang baik antara tangan dan mata, serta kemampuan untuk terus berlari menjelajahi lapangan. Main basket selama satu jam bisa membakar sekira 700-800 kalori.

3. Sepak bola
Saat bermain bola, maka Anda harus berlari mengelilingi lapangan yang sangat luas. Anda bisa membakar sekira 500-800 kalori dalam satu jam latihan.

4. Yoga
Yoga adalah sebuah rangkaian latihan peregangan yang berasal dari India kuno. Terdapat berbagai jenis yoga, dan tiap-tiap jenis yoga membakar kalori dalam jumlah yang berbeda yaitu:

a. Hatha Yoga, adalah serangkaian latihan yang dilakukan dengan lembut yang berfokus pada sikap tubuh dan pernapasan. Latihan ini bisa membakar 100-200 kalori per jam untuk para wanita

b. Vinyasa Yoga, sebuah latihan dengan pose yang lebih sulit dan terkait bersama-sama secara lebih cepat. Bagi para wanita, latihan ini bisa membakar 300-500 kalori dalam satu jam latihan.

c. Bikram Yoga, ruang tempat berlatih yoga dipanaskan hingga 40 derajat. Latihan ini bisa membakar sekira 500-700 kalori.

5. Pilates
Merupakan latihan peregangan dan pemeliharaan tubuh yang bertujuan untuk melatih bagian tengah tubuh. Latihan ini dirancang oleh seorang warga Jerman pada awal abad ke-20, dan dijalani oleh lebih dari 10 juta orang pada saat ini. Bagi para pemula, pilates bisa membakar sekitar 200 kalori per jam dan akan membakar lebih banyak kalori apabila Anda sudah bisa melakukan gerakan yang lebih sulit.

6. Zumba
Tari Zumba berasal dari Amerika Latin yang merupakan perpaduan dari gerakan fitness 30 persen dan gerakan dansa 70 persen. Zumba merupakan olahraga yang menyenangkan karena Anda bergoyang sambil mendengarkan lagu yang nge-beat. Tanpa sadar ternyata Anda sudah membakar kalori. Apabila Anda melakukan tarian Zumba selama satu jam Anda dapat membakar 600-1000 kalori.

7. Body combat
Body Combat adalah salah satu latihan kebugaran yang terinspirasi dari ilmu bela diri Tajiquan, Muay Thai, Taekwondo, Kungfu dan Karate. Latihan ini dilakukan seperti berlatih bela diri, melakukan gerakan seperti memukul, menangkis, menendang, lompatan yang diiringi dengan musik.

Saat melakukan body combat, Anda dapat menggerakkan seluruh tubuh dan meneriakkan perasaan hati, sehingga bukan saja membakar kalori, namun juga dapat membantu meredakan stres. Anda bisa membakar kalori sekira 500-800 kalori. ** Baca juga: Rutin Puasa Sekali Dalam Seminggu Baik untuk Kesehatan

Hal yang harus diperhatikan, lakukan pemansan sebelum olahraga dan peregangan setelahnya. Langkah ini akan mempersiapkan tubuh Anda untuk berolahraga berat dan memulihkan tubuh lebih cepat usai berolahraga.(ilj/bbs)