1

Mengejutkan! Ilmuwan Australia Temukan Spesies Hewan Aneh di Area Vulkanik Bawah Laut

Kabar6-Ilmuwan dari Research Institute of Museum Victoria, Australia, terkejut menemukan beberapa jenis ‘makhluk laut’ aneh di dekat area vulkanik bawah laut, bagian terpencil Samudra Hindia.

Makhluk laut aneh itu antara lain ikan mirip kelelawar, belut buta dan ‘ikan kadal’ dengan gigi tajam. Melansir Mirror, penemuan itu berlangsung saat mereka melakukan ekspedisi ke Taman Laut Kepulauan terpencil di Australia. Area seluas 467.054 kilometer persegi (km) ini terletak 2.750 km barat laut Perth. Dua atol provinsi (terumbu karang berbentuk cincin) terdiri dari 27 pulau kecil dengan pantai berpasir putih, pohon palem, dan laguna.

Tim mengumpulkan sampel pada kedalaman lebih dari lima kilometer dan mensurvei kehidupan laut yang sebelumnya tidak diketahui termasuk belut buta. Mereka juga menemukan kadal Highfin yang memiliki dua alat kelamin. ** Baca juga: Petugas Bandara New York Temukan Kucing Hidup ‘Terperangkap’ dalam Koper Penumpang

Tak hanya itu, mereka juga menemukan seekor ikan yang memiliki dua mata di sisi kepala untuk menjaga penglihatan selama berada di dasar laut. Batfish laut dalam yang menggunakan sirip seperti lengan untuk merangkak di dasar laut juga ditemukan, serta Viperfish Sloane yang memiliki jejak cahaya panjang di sepanjang perutnya.

“Ikan adalah ‘mode’ laut dalam yang menonjol. Kami telah menemukan sejumlah besar spesies hewan baru yang hidup di taman laut terpencil ini,” kata Tim O’Hara, ilmuwan kepala ekspedisi.(ilj/bbs)




Unik, Ilmuwan Temukan Cumi-cumi Stroberi Bermata Hijau Seperti Alien di Amerika

Kabar6-Para ilmuwan dari Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI), menemukan cumi-cumi stroberi (Histioteuthis heteropsis) bermata hijau besar mirip seperti alien, di zona remang-remang bawah laut, lepas pantai California, Amerika Serikat (AS).

Zona remang-remang merupakan bagian laut yang cukup dalam, di mana cahaya matahari hampir tidak bisa menembusnya. Ilmuwan senior dari MBARI bernama Bruce Robison, melansir Livescience, mengatakan bahwa sebenarnya mereka sedang meneliti Monterey Canyon, sebuah ngarai bawah laut di pantai barat Amerika. Mereka menggunakan robot kapal selam (ROV) yang dinamai Doc Ricketts.

Cumi-cumi dengan mata alien ini panjangnya hanya 13 cm, ditemukan pada kedalaman 725 meter di Monterey Canyon. Menurut tim peneliti, cumi-cumi ini memiliki satu mata besar warna hijau dan satu mata kecil.

Mata besar warna hijau ini diduga untuk mendeteksi mangsa dalam gelapnya lautan. ** Baca juga: Ceraikan Sang Istri, Pria Tiongkok Ini Baru Tahu Tiga Buah Hati Mereka Bukan Darah Dagingnya

Cumi-cumi jenis ini sebenarnya mempunyai dua bentuk mata yang sama saat masih kecil. Namun ketika dewasa, mata kirinya seperti membengkak dan jadi aneh seperti mata alien.

“Cumi-cumi ini menggulung tentakelnya kalau mau berenang pelan. Tapi kalau mau bergerak cepat dia menyemburkan air lewat organ siphon (selang) yang dimilikinya,” kata Robison.(ilj/bbs)




Jalan Romawi Kuno Sepanjang Hingga 1.200 Meter Ditemukan Tersembunyi di Bawah Laut

Kabar6-Para arkeolog telah menemukan jalan Romawi kuno yang tersembunyi di bawah permukaan laut, memiliki panjang hingga 1.200 meter yang berada di bawah permukaan laut Laguna Venesia, tepatnya di dasar Treporti Channel.

Menurut para arkeolog dan ahli, melansir sciencealert, ini adalah bukti bahwa pemukiman Romawi telah ada berabad-abad sebelum pendirian dan pemukiman Venesia pada abad kelima Masehi. “Jalan yang terendam mungkin mewakili salah satu segmen rute terakhir di lanskap maritim Altinum,” kata Fantina Madricardo, ilmuwan yang memimpin penyelidikan dari Dewan Riset Nasional Italia.

Ditambahkan, letaknya yang berdekatan dengan infrastruktur lain seperti menara, tanggul, dan pelabuhan menegaskan pemukiman permanen kapiler di Venetorum angulus. ** Baca juga: Ngeri, Sebuah Mobil Terjun ke Jurang Terekam Kamera dengan Satu Penumpang Masih Terikat Sabuk Pengaman

Perdagangan Romawi kuno tidak hanya terbatas pada jalur darat. Peradaban kuno juga mahir dalam menavigasi lautan, yang membuat para ahli bertanya-tanya apa peran yang dimainkan wilayah Venesia. Para ahli percaya, struktur itu berasal dari kota-kota Romawi kuno yang menghadap ke laguna, tetapi ada juga petunjuk bahwa daerah itu telah ditempati lebih luas.

Survei yang dilakukan pada 1985 menemukan struktur yang menunjukkan bukti adanya bentangan jalan di dasar Treporti Channel. Dalam studi lebih lanjut yang dilakukan pada 2020, para ahli mendokumentasikan serangkaian 12 struktur relief sejajar dengan saluran utama dari arah barat daya ke timur laut.

Keberadaan jalan didukung oleh penemuan-penemuan lain. Beberapa jejak arkeologi sebelumnya telah ditemukan di dekat Scanello Channel, di mana terdapat bangunan besar yang bisa menunjukkan keberadaan pelabuhan.

Penelitian sebelumnya juga menyarankan adanya jalan di bagian bawah Scanello Channel. Jika hal itu dikonfirmasi, maka jalan di Treporti Channel bukan struktur yang terisolasi, melainkan bagian dari jaringan jalan yang lebih besar di kota pelabuhan.

Menurut para ahli, temuan ini menyoroti kebutuhan untuk menemukan, mendokumentasikan, dan melestarikan situs arkeologi di lingkungan yang terendam.(ilj/bbs)