1

Wanita Australia Ini Ingin Pecahkan Rekor Dunia dengan Panjang Kaki 1,3 Meter

Kabar6-Panjang kaki yang dimiliki Caroline Arthur (39) memang di atas rata-rata. Jika umumnya manusia memiliki panjang kaki sekira 55-60 cm, wanita asal Australia ini memiliki panjang kaki lebih dari 60 cm.

Caroline yang tinggal di Melbourne, melansir Mirror, baru saja mengikuti seleksi pemilik kaki terpanjang di dunia versi Guiness World Record, dengan panjang kaki yang dimilikinya adalah 1,3 meter. Ibu dari dua orang anak ini sangat berharap dirinya lolos seleksi dan dinobatkan sebagai pemilik kaki terpanjang. Caroline sangat yakin bahwa kakinya adalah kaki terpanjang saat ini.

“Aku yakin kakiku terpanjang di Amerika dan Australia. Hanya saja, aku ingin memastikannya dengan ikut seleksi ini. Sejauh yang aku tahu, kakiku sangat panjang. Aku merasa bagian tubuhku 62 persen didominasi oleh kaki. Ini sedikit lucu. Tapi aku bangga terlahir seperti ini,” ujar Caroline.

Sebelum merasa sangat bangga dan bahagia memiliki kaki panjan, saat remaja Caroline sempat frustasi dan minder, karena wanita itu tumbuh begitu cepat dan dinilai aneh oleh teman-temannya. Tinggi badan Caroline yang mencapai 180 cm menjadikannya terlihat paling tinggi di antara teman-temannya.

Beruntung, frustasi yang dirasakannya tak berlangsung lama. Caroline diminta menjadi model stocking. Sejak saat itulah, hidupnya berubah menjadi lebih baik dan lebih percaya diri. ** Baca juga: Gharibi, Pria Asal Iran yang Disebut ‘Hulk di Dunia Nyata’

Saat menginjak dewasa, Caroline bertemu dengan Cameron yang saat ini menjadi suaminya. Setelah menikah, pasangan ini dikaruniai dua orang anak, Cooper dan Zoe.(ilj/bbs)




Talas Beneng Pandeglang Laris di Australia dan Belanda

Kabar6-Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, terkenal memiliki jenis talas yang enak, namanya Talas Beneng. Talas Beneng telah menjadi salah satu komoditi primadona bahan pangan pokok di Provinsi Banten selain beras dan aneka umbi.

Nama Talas Beneng ini merupakan singkatan dari besar dan koneng yang artinya berukuran besar dan berwarna kuning. Talas Beneng baru ditemukan sebagai komoditas yang dapat diunggulkan oleh warga Banten pada 2008.

Talas Beneng adalah salah satu komoditas tanaman pangan yang terus digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk dikembangkan. Komoditas berorientasi ekspor ini asal muasalnya dari Gunung Karang – Pandeglang.

Awalnya, Talas Beneng berupa tanaman liar yang dimanfaatkan masyarakat jaman dulu ketika masa paceklik tiba.

Sebagai langkah pengembangan varietas Talas Beneng telah dilepas sehingga tanaman ini sudah bisa diusahakan di seluruh Indonesia.

Sobirin, Kepala Bidang Tanaman Pangan Distan provinsi Banten menyebut benih sumber Talas Beneng ada di Pandeglang, benih yang beredar di luar Pandeglang merupakan benih sebar.

“Benih yang keluar dari Pandeglang untuk tujuan komersil wajib tersertifikasi dan berlabel sehingga benih tersebut dipastikan tetap unggul bermutu,” ujarnya.

Talas Beneng mulai dikembangkan sejak 2015 karena adanya permintaan dalam bentuk umbi segar dan olahan/tepung. Bahkan, saat ini, Talas Beneng telah menjadi bahan pangan alternatif dan sebagai komoditas ekspor. Talas beneng dapat diolah sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik, serta berbagai produk olahan makanan, seperti, keripik, kue, dan bahan dasar makanan lainnya

Peluang ekspor tanaman umbi ini masih terbuka lebar terutama untuk ekspor ke Australia dan Belanda. Seperti halnya di Australia, butuh daun talas beneng dalam jumlah yang sangat besar. Tercatat sejak tahun 2019 talas beneng sudahbmulai diekspor melalui pelabuhan Tanjung Perak.

Beben petani asal Desa Batulayang, Kecamatan Cililin, Bandung Barat bahkan telah mulai mengembangkan tanaman asli Pandeglang ini. Ia menyebutkan daun talas beneng dimanfaatkan oleh perusahaan di Australia sebagai bahan baku rokok. Kelebihannya tidak mengandung nikotin sehingga lebih aman digunakan. “Mereka butuh sampai 300 ton per pekan,” katanya

“Lain halnya dengan Belanda, negara ini butuh batangnya. Permintaannya juga cukup banyak yang sampai sekarang belum mampu dipenuhi petani di Indonesia,” ujarnya. Kebutuhan talas beneng sebagian besar masih dipasok petani dari Banten. Talas beneng memiliki tinggi sekitar 2 meter dengan bobot bisa mencapai 50 kilogram. Pemeliharaannya relatif mudah dan biayanya mudah.

Tahun 2021 Kementan mulai memberikan bantuan pengembangan talas beneng seluas 250 hektar, kemudian dari APBD juga ada dukungan seluas 15 hektar. Secara swadaya, Luas tanam eksisting Talas Beneng tahun 2020 berada pada 19 kecamatan seluas 195 ha dengan peluang pengembangan yang masih cukup besar karena memiliki potensi tanam pada areal yang cukup besar, yaitu 1.540 ha. Selain itu, terdapat potensi pengembangan melalui pemanfaatan lahan Perhutani seluas 10.000 ha (LMDH).

Pemerintah melalui Kementan menyatakan, talas beneng menjadi salah satu komoditas unggul di Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat. Pasalnya, saat ini talas beneng telah menjadi salah satu komoditas ekspor untuk mendorong program strategis Kementan, yaitu Gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks).

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan pengembangan Talas Beneng merupakan langkah yang tepat. Pasalnya sangat berpeluang untuk mendongkrak pendapatkan dan kesejahteraan petani serta penumbuhan ekonomi masyarakat.

“Kementan mengapresiasi langkah upaya mengembangkan Talas Beneng ini. Apalagi nantinya menggunakan pendekatan korporasi petani,” katanya.

Ia menyebut talas merupakan komoditas pangan alternatif yang mulai populer dikembangkan di Indonesia karena memiliki nilai dan prospek ekonomi yang cukup bagus, khususnya sebagai bahan pangan dan komoditas ekspor ke Belanda dan negara negara lain.

“Ini sebenarnya peluang kita untuk mengembangkan talas yang beorientasi ekspor. Kita dorong terus petani agar mulai meningkatkan nilai tambah talas,” ujarnya. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui arahan Menteri Pertaniuan Syahrul Yasin Limpo terus mendorong pengembangan pasar ekspor dalam rangka meningkatkan pendapatan petani sehingga petani kita tetap terus bersemangat untuk bertani.

Talas Beneng memiliki karakteristik yang berbeda dengan talas dari daerah lainnya. Talas ini tumbuh liar di lereng gunung, memiliki batang yang besar dan panjang serta pada bagian akarnya terdapat umbi-umbi kecil (kimpul) yang bergerombol. Selain kimpul, bagian utama yang dapat dimakan adalah batang.

Talas Beneng merupakan jenis ubi-ubian asli Pandeglang yang penanaman dan pengelolaannya telah berhasil dikembangkan warga kelompok tani yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti keripik kue dan bahan dasar penganan lainnya.

**Baca Juga: Sate Bandeng Kuliner Warisan Kesultanan Banten

Bagian yang dapat dimakan dari talas ini cukup banyak. Batang umbi berumur lebih dari dua tahun, panjang mencapai 120 cm dengan bobot 42 kg dan ukuran lingkar luar 50 cm. Talas banten memiliki kadar protein, mineral dan serat pangan yang relatif tinggi.

Tepung yang dihasilkan memiliki kadar oksalat rendah dan berwarna cerah. Beberapa formulasi produk olahan dari tepung talas banten telah dihasilkan, seperti brownies, bakpao, dan kue kering.

Info dari Litbang Pertanian menyebutkan, Talas Beneng mempunyai kandungan nutrisi yang cukup baik, yaitu protein 2,01%, karbohidrat 18,30%, lemak 0,27%, pati 15,21% dan kalori sebesar 83,7 kkal.

Talas Beneng memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai sumber pangan lokal. Ukurannya yang besar dengan kadar protein yang tinggi serta warna kuning yang menarik adalah kelebihan yang dimiliki talas beneng yang menjadi ciri khas yang tidak dimiliki talas jenis lain.

Walaupun kadar oksalatnya tinggi, dengan perlakuan perendaman dalam garam dapat menurunkan kadar oksalat. Pengolahan tepung menjadi aneka produk akan memperluas pemanfaatan talas beneng dalam upaya mendukung ketahanan pangan. (Red)




Mampu Bertahan Hidup, Wanita Australia Ini Nikah Tanpa Busana Usai Bangun dari Koma

Kabar6-Monique Penberthy (26), wanita asal Melbourne, Australia, menggelar pernikahan unik bahkan cenderung nyeleneh. Ya, Penberthy memutuskan untuk menikah dengan kondisi tanpa busana.

Bagaimana kisahnya? Melansir Irishmirror, keinginan tak biasa ini sendiri berawal setelah Penberthy bangun dari koma yang telah berlangsung selama 31 hari akibat Necrotizing fascilitis, penyakit yang menginfeksi kulit dan saraf lembut di sekitarnya, juga menginfeksi jaringan lemak dan saraf pelindung otot fasia. Karena kondisi inilah, Monique dikatakan tak akan selamat, dan sangat kecil kemungkinan untuk bertahan hidup.

Namun siapa sangka, setelah 31 hari mendapatkan perawatan dari rumah sakit, kondisi Penberthy semakin membaik hingga ia pun dinyatakan pulih. Setelah bangun dari koma, Penberthy mengatakan bahwa ia ingin menikahi sang kekasih, Rowan (27), dengan tanpa busana.

Disebutkan, Penberthy sendiri sebenarnya telah merencanakan pernikahannya, dan telah memesan gaun serta tempat untuk menggelar pesta pernikahan mereka. Namun Penberthy jatuh sakit dan koma hingga semua pemesanan yang berhubungan dengan pernikahannya pun dibatalkan. ** Baca juga: Kebijakan Unik, Pemilik Perusahaan di Tiongkok Beri Bonus untuk Karyawan yang Berhasil Diet

Penberthy dan Rowan akhirnya menikah dengan tanpa busana di hadapan sedikitnya 700 tamu undangan. di Confest, Moulamein, New South Wales. Rowan hanya mengenakan dasi kupu-kupu di lehernya, sementara Penberthy hanya mengenakan penutup kepala transparan.

“Awalnya aku begitu gugup dan malu. Tapi, ketika semua orang di sekitar kami tersenyum dan memberikan tepukan selamat, aku merasa sangat bahagia dan perlahan nyaman dengan pernikahan tersebut. Aku juga mulai merasa terharu dan berani. Ini adalah pengalaman yang tak bisa aku lupakan. Aku sangat bahagia. Aku telah selamat dari kematian dan apa yang lebih berat dari itu? Aku berpikir bahwa menikah tanpa busana bukanlah suatu yang berat,” ungkap Penberthy.(ilj/bbs)




Foto X-ray Tunjukkan Usus Remaja Australia Kemasukan Bola Golf Jadi Viral

Kabar6-Seorang dokter di Australia berhasil mengeluarkan benda asing yang terjebak dalam usus remaja berusia 14 tahun. Dalam jurnal berjudul ‘Successful Expulsion of a Golf Ball from the Sigmoid Colon Using Volume Laxatives’ disebutkan, remaja itu memasukkan benda asing melalui anus hingga ke saluran pencernaannya.

Setelah melalui pemeriksaan X-ray, benda asing yang mirip sebutir telur itu ternyata bola golf. Benda tadi menuju ke kolon sigmoidnya, bagian terakhir dari usus besar yang terhubung ke rektum (dubur).

Remaja yang tak diungkap identitasnya itu, melansir Nypost, dilaporkan panik karena tidak bisa mengeluarkan bola golf ketika buang air besar (BAB). Setelah melaporkan kepada sang ibu, ia pun segera dilarikan ke Royal Adelaide Hospital. Remaja itu mengeluhkan ketidaknyamanan pada tubuhnya. Dokter sendiri mencoba mengeluarkan bola golf dengan berbagai perangkat seperti cangkir hisap, jaring medis, looped snare, quad-prong grasper, kantong pengambilan, dan kateter balon.

Selama dua jam, usaha yang dilakukan oleh dokter tidak berhasil. Mereka berharap agar bola golf bisa ‘masuk ke dubur secara spontan’. Bahkan setelah 24 jam, bola golf tersebut masih berada di tempat semula.

Kemudian, spesialis medis memberikan satu liter obat pencahar, dan tiga jam kemudian dokter berhasil mengeluarkan bola golf tersebut tanpa menyebabkan cedera pada usus. ** Baca juga: Sukses Kloning Monyet, Ilmuwan Tiongkok Sebut Potensi Kloning Manusia Kian Terbuka

“Bola golf menghadirkan tantangan teknis yang unik saat mencoba mengeluarkannya dari usus besar karena sifat mekanisnya,” demikian laporan penulis jurnal. “Ini termasuk ukurannya yang besar, bentuk bulat, tidak dapat dimampatkan, dan adanya tekstur, yang mencegah segel hisap.”(ilj/bbs)




Punya Berat Sekira 2,7 Kg, Toadzilla Jadi Katak Terbesar di Hutan Australia

Kabar6-Katak terbesar yang dijuluki Toadzilla dengan berat sekira 2,7 kg, ditemukan di hutan hujan Taman Nasional Conway, negara bagian Queensland, Australia, pada 12 Januari 2023 lalu.

Toadzilla, melansir Foxweather, merupakan spesies katak tebu yang invasif dan memiliki kelenjar beracun, pertama kali diperkenalkan ke Australia pada 1935 silam, untuk mengendalikan kumbang tebu dan hama lainnya. Namun, populasi katak tebu meledak dan tak ada predator alami, sehingga mengancam ekosistem Australia. Terlebih, katak tebu memiliki ukuran tubuh yang besar dan bentuk mengerikan.

Petugas penjaga taman nasional Conway, Kylee Gray, menemukan Toadzilla ketika berpatroli. Gray saat itu menghentikan kendaraan karena ada ular melintas di jalan. Nah, ketika keluar mobil, Gray malah menemukan katak tebu berukuran besar.

Gray dan rekan-rekannya dengan cepat menangkap amfibi yang sangat besar itu untuk dikeluarkan dari alam liar. “Saya mengulurkan tangan dan meraih katak tebu dan tidak percaya betapa besar dan beratnya itu,” ungkapnya.

Gray mengatakan, itu adalah penemuan yang tak terduga, apalagi setelah ditimbang beratnya mencapai sekira 2,7 kg atau, melebihi berat katak terbesar dari Swedia yang tercatat Guinness World Records pada 1991, dengan berat 2,6 kg.

“Kami mempertimbangkan menamai Connie-nya dengan nama Taman Nasional Conway,” jelas Gray. Berdasarkan ukurannya, katak raksasa itu kemungkinan betina yang sudah tua. ** Baca juga: Lampion Kelinci Raksasa di Tiongkok Sengaja Diturunkan Karena Dianggap Terlalu Jelek

Penjaga taman senior, Barry Nolan, mengatakan bahwa Toadzilla disuntik mati karena dampak ekologisnya. Seekor katak tebu sebesar itu akan memakan apa saja yang dapat dimasukkan ke dalam mulutnya, termasuk serangga, reptil, dan mamalia kecil.

“Seekor katak tebu betina, seperti kemungkinan Toadzilla, akan bertelur hingga 35 ribu telur. Jadi kemampuan mereka untuk bereproduksi cukup mengejutkan,” terang Nolan.

Bangkai katak besar Toadzilla sendiri disumbangkan ke Museum Queensland untuk penelitian.(ilj/bbs)




Bocah 5 Tahun di Australia Selamatkan Nyawa Dua Adiknya dalam Musibah Kecelakaan Mobil

Kabar6-Seorang bocah perempuan berusia lima tahun berhasil menyelamatkan nyawa dua adik laki-lakinya dalam musibah kecelakaan mobil yang menewaskan orangtua mereka, Cindy Braddock (25) dan Jake Day (28).

Musibah kecelakaan tersebut, melansir Skynews, menyebabkan tiga bocah terperangkap di reruntuhan selama lebih dari dua hari di bagian terpencil pedesaan Australia Barat. Dalam sebuah pernyataan, polisi Australia Barat mengatakan, mobil Land Rover Discovery milik keluarga itu ditemukan di Kondinin, sekira 280 kilometer timur ibu kota negara bagian Perth.

Polisi mengatakan, Braddock dan Day dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara ketiga anak mereka selamat dari kecelakaan itu, tetapi terjebak dalam kendaraan bersama Braddock dan Day dalam suhu yang sangat panas di dalam mobil, sampai akhirnya ditemukan oleh anggota keluarga yang bersangkutan.

Menurut laporan, keluarga Day yang beranggotakan lima orang, termasuk gadis dan dua saudara laki-lakinya, usia dua tahun dan satu tahun, telah dilaporkan hilang sehari sebelumnya ketika mereka tidak menghadiri perayaan Hari Natal. Seorang kerabat bernama Michael Read mengatakan bahwa bocah berusia lima tahun itu menyelamatkan nyawa adik bungsunya dengan membebaskan dari tempat duduk dalam mobil.

“Jika bukan karena anak berusia lima tahun melepaskan gesper kursi mobil anak berusia satu tahun, dia tidak akan bersama kita hari ini,” ungkap Read. “Dia mungkin tidak akan tahu selama beberapa tahun.” ** Baca juga: Petugas Bandara di AS Tewas Tersedot ke Mesin Pesawat

Read menambahkan, penderitaan mereka diperparah oleh suhu yang sangat panas di dalam mobil. “Pada dasarnya mereka terjebak di dalam mobil selama 55 jam dalam suhu 30 derajat Celcius – sekitar 86 Fahrenheit. Tidak ada yang tahu apa yang mereka alami.”

Anak-anak dibawa ke rumah sakit karena dehidrasi parah, namun mereka selamat dengan cedera yang tidak mengancam nyawa, dan diperkirakan akan keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari mendatang.(ilj/bbs)




Penata Rambut Asal Australia Punya Profesi Sebagai Pembasmi Kutu Profesional

Kabar6-Seorang wanita asal Australia bernama Rachel Maroun (21) menjadi viral karena video yang diunggah, ketika menangani ‘kasus-kasus’ kutu rambut terparah. Meski dinilai menjijikkan, Maroun mengaku sangat menyukai kariernya yang unik.

Maroun sendiri, melansir 7news, berprofesi sebagai penata rambut, tapi kini lebih dikenal karena keahliannya membuang kutu, dan mengaku ia adalah satu dari sedikit ‘beautician’ yang khusus pada perawatan itu karena tidak banyak yang mau melakukan.

“Aku tidak berekspektasi banyak orang menyukai pekerjaanku. Aku sangat terbiasa dengan reaksi jijik yang aku terima karena pekerjaanku. Dulu aku satu-satunya penata rambut (yang khusus membasmi kutu) karena tidak ada yang ingin melakukan perawatan itu,” ujar Maroun.

Dikatan, “Tapi aku tidak bisa melihat diriku melakukan pekerjaan lain mungkin profesi ini memang untuk dibuat untukku. Pekerjaanku, walaupun aku tidak pernah membayangkan ini sebelumnya menjadi berkat besarku. Itu membuatku senang setiap hari tahu aku bisa mengubah kualitas hidup seseorang dalam waktu singkat.”

Dalam sejumlah video yang diupload, kebanyakan klien Maroun adalah gadis-gadis kecil. Ketika datang, mereka punya masalah kutu yang sangat banyak dan tentunya mengganggu keseharian. Menghilangkan kutu bukanlah perkara mudah. Terkadang Maroun butuh waktu hingga sembilan jam untuk membuang semua parasit dan telur-telurnya.

Hal pertama yang dilakukan biasanya adalah menyisir kutu-kutu agar jatuh dengan serit. Ia pun berusaha mengembalikan rambut para klien agar tetap sehat, dan tidak langsung dibotaki meski keadaannya sangat parah, terutama untuk wanita. ** Baca juga: Tampon ‘Nyangkut’ di Leher Rahim Selama 2 Tahun, Wanita AS Ini Mengeluh Miss V Miliknya Berbau Busuk

Ketika bekerja, Maroun menggunakan baju khusus dan sarung kepala agar tidak ikut tertular. Wanita itu pun berbagi tips, terutama untuk para wanita, agar terhindar dari kutu. Ia menyarankan untuk mengikat rambut tinggi kemudian rapikan rambut dengan gel. Atau dengan menatanya seperti konde sehingga tidak mudah tertular kutu.(ilj/bbs)




Terkontaminasi Gulma, Australia Larang Warganya Konsumsi Bayam Beracun yang Picu Halusinasi

Kabar6-Sembilan orang dilaporkan memerlukan perhatian medis setelah makan bayam Riviera Farms dari Costco. Otoritas kesehatan Australia mengatakan, gejala yang timbul termasuk delirium, peningkatan denyut jantung dan penglihatan kabur.

Riviera Farms sendiri yakin bayam itu terkontaminasi oleh gulma, tetapi dipastikan tidak ada produk lain yang terpengaruh. Melansir theguardian, Kementerian Kesehatan New South Wales memperingatkan paket bayam merek apa pun dengan tanggal kedaluwarsa 16 Desember tidak aman untuk dimakan dan harus dibuang. Kementerian juga mendesak siapa pun yang mengalami gejala yang tidak biasa setelah makan bayam untuk segera mencari perawatan di rumah sakit.

“Sejauh ini belum ada yang meninggal, tetapi kami sangat kecewa karena mereka yang memiliki masalah setelah makan bayam yang terkontaminasi telah mengalami tingkat halusinasi yang signifikan, di mana mereka melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada,” jelas Dr Darren, Spesialis Pusat Informasi Racun negara bagian.

Seorang juru bicara Riviera Farms menerangkan, perusahaan telah mengambil tindakan segera, meminta toko untuk menghapusnya dari rak. ** Baca juga: AquaDom, Akuarium Silinder Terbesar di Dunia Meledak Sebabkan 1.500 Ikan Berhamburan

Semua yang terkena dampak sejauh ini berasal dari Sydney, dan pihak berwenang masih menyelidiki masalah ini di daerah lain.(ilj/bbs)




Hilang 85 Tahun, Fosil Harimau Tasmania Ditemukan dalam Lemari Museum di Australia

Kabar6-Setelah hilang selama lebih dari 85 tahun, para peneliti menemukan fosil harimau Tasmania terakhir yang diketahui, atau Thylacinus cynocephalus, dalam sebuah lemari di Museum dan Galeri Seni Tasmania (TMAG), Hobart, Tasmania, Australia.

“Selama bertahun-tahun, banyak kurator museum dan peneliti mencari fosil tersebut tapi gagal, karena tidak ada material thylacine dari 1936 yang tercatat,” ungkap Robert Paddle, peneliti dari Universitas Katolik Australia. “Diasumsikan bangkainya telah dibuang.”

Harimau Tasmania, melansir abc.net.au, adalah marsupial karnivora seukuran anjing dengan cakar tajam, berasal dari New Guinea, daratan utama Australia. Dengan bulu kekuningan hingga abu-abu, dan garis-garis khas harimau yang menutupi tubuhnya, hewan ini pertama kali menghilang dari daratan sekira 2.000 tahun yang lalu.

Museum Nasional Australia berspekulasi banyak faktor, termasuk perburuan yang berlebihan dan pengenalan dingo, yang menyebabkan gelombang kepunahan pertama ini. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, orang Eropa mulai menjajah pulau Tasmania, sebuah pulau sekira 150 mil di selatan Australia.

Mereka menyalahkan marsupial karena membunuh ayam dan domba mereka dan ribuan harimau Tasmania disembelih, dan bahkan pemerintah menawarkan hadiah bagi siapa pun yang menyerahkan kulit harimau Tasmania. ** Baca juga: James dan Lusted, Pecahkan Rekor Dunia Sebagai Pasangan dengan Beda Tinggi Badan Terjauh

Harimau Tasmania terakhir yang diketahui, mati di Kebun Binatang Beaumaris di Hobart pada 7 September 1936 silam.(ilj/bbs)




Setelah 37 Tahun, Kepolisian Australia Akhirnya Berhasil Ungkap Identitas Pemerkosa Berantai

Kabar6-Kepolisian Australia berhasil memecahkan kasus pemerkosaaan yang cukup rumit. Siapa sangka, Keith Simms (66) yang awalnya dianggap sebagai ayah dan suami penyayang ternyata adalah seorang pemerkosa berantai.

Simms, melansir theage, pertama kali melakukan aksi bejatnya pada 1985 atau sekira 37 tahun lalu, dan hingga 2001 sudah ada setidaknya 31 wanita yang telah menjadi korbannya. Pihak kepolisian menjelaskan, Simms kerap melakukan aksinya kepada wanita yang sedang joging.

Awalnya, pihak kepolisian yakin sejumlah serangan yang menimpa korban itu dilakukan oleh orang yang berbeda-beda. Namun berdasarkan teknologi DNA, akhirnya pihak polisi mengetahui siapa pelaku aksi-aksi itu.

Tetapi pihak kepolisian terlambat mengetahui pelaku pemerkosa berantai, karena Simms telah meninggal dunia Februari lalu. Karena berbagai aksi yang dilakukannya, Simms dikenal sebagai ‘Bondi Beast’ (binatang Bondi) atau The Tracksuit Rapist (pemerkosa pakaian olahraga).

Semula, berbagai bukti yang ditinggalkan pelaku satu per satu dianalisis polisi. Namun sekira tahun 2000-an, polisi baru menyelidiki bukti-bukti itu secara bersamaan. Berdasarkan analisis, polisi menemukan DNA yang sama pada 12 korban.

Sejumlah 19 insiden lain juga memiliki modus operandi yang sama. Semua korban wanita yang berusia 14-55 tahun juga memberikan deskripsi yang sama terkait penyerang mereka. Para korban mendeskripsikan penyerang mereka adalah seorang pria dengan tinggi 160-180 cm, dengan kulit gelap, mata cokelat, dan berhidung besar.

Para korban menceritakan saat melakukan aksinya, pria itu menutupi wajah dan mengenakan pakaian kasual seperti baju olahraga, jaket, atau celana pendek. Pria itu juga mengancam para korbannya saat melakukan aksi.

Hingga akhirnya pada 2019, polisi menemukan kecocokan DNA, dan segera mempersempit kelompok tersangka menjadi 324 orang. Kemudian pada September lalu, sampel DNA milik Simms menunjukkan kecocokan dengan analisis DNA kepolisian yang diambil dari para korban. Simms pun menjadi tersangka atas kasus tindak pemerkosaan yang dilakukannya 37 tahun lalu.

Pihak keluarga dan orang-orang terdekat Simms pun kaget mendengar pria itu ternyata adalah pelaku aksi pemerkosaan, karena selama ini mereka mengenal Simms sebagai ayah dan suami penyayang.

Detektif yang menyampaikan temuan mereka kepada keluarga pelaku mengungkap keluarga Simms benar-benar tidak tahu akan kejahatan yang dilakukan Simms. ** Baca juga: Pulau Cocos di Samudra Hindia Disebut Simpan Harta Karun Mencapai Rp14 Triliun

“Kami bertemu dengan istrinya dan dia benar-benar terkejut. Dia tidak percaya pria yang dia kenal bisa melakukan hal-hal ini,” kata detektif Shelly Johns.

Penyelidik juga menyampaikan temuan mereka kepada para korban. Namun karena Simms telah meninggal, maka tindakan hukum lebih lanjut tidak dapat dilakukan.(ilj/bbs)