1

Hal Penting yang Harus Diperhatikan untuk Jaga Air Minum Kemasan Tetap Aman dan Bersih

Kabar6-Untuk menjaga tubuh tetap bekerja dengan optimal, kita membutuhkan asupan cairan terutama air mineral setiap harinya. Air minum kemasan menjadi salah satu solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan cairan harian, selama Anda beraktivitas sepanjang hari.

Di sisi lain, Anda harus memperhatikan sejumlah hal saat memilih sebuah produk air kemasan. Selain itu, air minum kemasan juga perlu dipastikan kebersihan dan keamanannya.

Apa saja dan bagaimana caranya? Melansir Hellosehat, syarat utama dari air minum kemasan yang sudah layak dan aman untuk diminum dapat diketahui secara fisik, yaitu ditandai dengan tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.

Pastikan pula produk tersebut terdaftar dalam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga keamanannya terjamin. Selalu teliti memeriksa tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan produk, dan pastikan produk berada di tempat penyimpanan yang sesuai anjuran masing-masing kemasan.

Selain itu, pastikan pula segel botolnya masih dalam kondisi rapat dan aman. Setiap produk minuman memiliki segel kemasan berbentuk ring atau cincin pengaman pada leher botol. Cincin tersebut mengatup erat penutup minuman, sehingga tidak terbuka dengan mudah. Maka itu, Anda membutuhkan ‘sedikit usaha’ saat membuka penutup botol air mineral atau produk minuman kemasan botol lainnya.

Fungsi segel cincin yang terdapat pada penutup botol minuman kemasan ini sebagai penanda bahwa minuman tersebut belum dibuka dan diminum orang lain. Selain itu, segel yang masih rapat juga mencegah minuman air kemasan terpapar bakteri, virus, atau zat berbahaya lainnya.

Sebagian besar air minum dalam kemasan sudah melewati berbagai proses, seperti perizinan dan sudah diatur dalam undang-undang yang berlaku untuk memastikan keamanan air minum bagi kesehatan.

Kualitas air minum dalam kemasan dipastikan melalui inspeksi sanitasi, pengambilan sampel air, pengujian kualitas air, dan analisis hasil pemeriksaan laboratorium selalu diawasi.

Air rebusan memang dapat membunuh bakteri, virus, protozoa, atau agen patogen lainnya. Namun tidak menghilangkan semua kontaminan setelah dimasak, beberapa jenis pestisida, hormone dan residu pupuk masih dapat tertinggal di air bahkan setelah dimasak.

Sumber air yang digunakan untuk minum juga harus memenuhi syarat, seperti jarak dengan jamban. Dengan kata lain, walaupun air terlihat bersih, belum tentu aman untuk dikonsumsi. Karena itulah, air minum dalam kemasan merupakan pilihan yang aman untuk diminum.

Botol air minum yang telah digunakan dapat mengandung bakteri atau jamur yang tumbuh di lingkungan lembap. Bakteri atau jamur dapat menempel dari mulut, tangan, atau benda lain yang mungkin bersentuhan saat minum atau membuka botol.

Penelitian terhadap 255 wanita post menopause yang secara rutin minum air mineral tinggi kalsium memiliki massa tulang yang lebih padat dibanding yang minum air rendah kalsium.

Lalu, penelitian terhadap 70 dewasa selama satu minggu dengan tekanan darah tinggi yang rutin minum air mineral satu liter per hari mengalami penurunan tekanan darah. ** Baca juga: Pusing Saat Bangun Tidur, Apa Penyebabnya?

Jadi, pastikan keamanan dan kebersihan air minum kemasan yang Anda konsumsi.(ilj/bbs)




Air Kemasan Bisa Kedaluwarsa?

Kabar6-Karena lebih praktis, banyak orang memilih air minum kemasan untuk kebutuhan sehari-hari. Nah, pernahkah Anda melihat tanggal kedaluwarsa dalam wadah air minum kemasan saat membelinya di toko?

Air kemasan yang berlabel kedaluwarsa, melansir Healthline, pertama kali diterapkan di New Jersey, Amerika Serikat, pada 1987. New Jersey merupakan kota yang pertama kali dan satu-satunya yang mengeluarkan undang-undang (UU) dengan mewajibkan semua produk makanan termasuk air kemasan memiliki tanggal kedaluwarsa selama dua tahun atau kurang dari tanggal pembuatan.

Ketika UU ini disahkan, pencetakan tanggal kedaluwarsa menjadi standar industri untuk produsen air minum kemasan di negara tersebut. Namun UU ini kemudian diubah, sehingga tidak ada lagi peraturan di Amerika Serikat saat ini yang mewajibkan produsen untuk mencetak tanggal kedaluwarsa pada air minum kemasan.

Meskipun demikian, minum air kemasan dalam botol plastik yang jauh melebihi tanggal kedaluwarsa tentu tidak baik bagi kesehatan. Hal tersebut berkaitan dengan bahan plastik yang digunakan yang mudah larut dalam air seiring lamanya waktu penggunaan.

Bahan kimia seperti Antimon dan Bisphenol A (BPA) jika termakan secara terus menerus, senyawanya akan terakumulasi dalam tubuh dan dapat membahayakan kesehatan usus, imunitas tubuh, dan fungsi pernapasan. Selain itu, air kemasan yang berkarbonasi akan membuat air berubah rasa menjadi hambar.

Menyimpan air kemasan dengan benar dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan mengurangi risiko efek samping, seperti mual, sakit perut, muntah, dan diare.

Secara khusus, suhu hangat dapat mendorong pertumbuhan bakteri dan meningkatkan pelepasan bahan kimia plastik berbahaya ke dalam air. Simpan air kemasan di tempat yang sejuk dan hindari terkena sinar matahari langsung sebagai upaya mengurangi risiko efek kesehatan negatif.

Karena botol plastik juga semi permeable (bisa dilalui zat-zat tertentu), yang terbaik adalah menyimpan air botolan jauh dari bahan-bahan pembersih rumah tangga dan bahan kimia.(ilj/bbs)




Tidak Disarankan Minum Air dari Botol Plastik Bekas Pakai Berulang Kali

Kabar6-Minum saja tidak cukup untuk membuat tubuh sehat. Hal penting lain yang harus Anda perhatikan adalah memastikan keamanan peralatan atau botol plastik yang digunakan untuk menyimpan air minum.

Ya, sebagian besar orang sering menyimpan air menggunakan kemasan botol plastik bekas pakai (air kemasan) karena dianggap lebih hemat. Namun, seberapa amankah memakai botol plastik secara berulang kali?

Sebagian besar plastik terbuat dari molekul hidrokarbon, dan sebagian besar plastik telah menambahkan bahan kimia yang digunakan untuk meningkatkan fleksibilitas atau bahkan warna pada botol.

Keamanan botol plastik bervariasi tergantung pada jenis plastik yang digunakan. Produk yang berkualitas rendah mungkin akan menimbulkan masalah kesehatan serius. Ada beberapa penjelasan penelitian yang menunjukkan dampak negatif pada air minum kemasan botol plastik bagi kesehatan yang digunakan secara berulang kali.

Sebagian besar kemasan botol plastik yang tersedia di pasaran hanya untuk sekali pakai. Tetapi sangat umum bahwa orang menggunakannya kembali untuk menyimpan air. Plastik sendiri terbuat dari polyethene terephthalate (disingkat PET atau PETE).

BPA atau Bisphenol A yang digunakan dalam kemasan botol air plastik, melansir Okezone, terbukti menyebabkan komplikasi bagi wanita hamil dan janin. BPA meniru estrogen palsu dan ini dapat menyebabkan kelainan kromosom, yang mengakibatkan cacat saat lahir.

Paparan bahan kimia yang meniru hormon seperti estrogen akan mengganggu masa pubertas. Selain itu, juga dapat menurunkan kesuburan, meningkatkan lemak tubuh dan memengaruhi sistem saraf. Properti seperti estrogen dari BPA kimia bisa sangat berbahaya bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Minuman dalam kemasan botol plastik yang berkualitas rendah tentu dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh secara negatif. BPA dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh akan terkena berbagai jenis infeksi.

Sebelum terlambat dan terkena dampak ataupun efek samping yang ditimbulkan oleh air minum dalam botol kemasan, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjauhkan diri dari bahaya tersebut.

Gunakan alternatif selain plastik, seperti gelas atau stainless dan sebaiknya membawa air minum sendiri dari rumah. Hindari botol yang memiliki kode daur ulang. Jika tidak ada pilihan lain, pilih botol yang bebas BPA.

Meskipun ada air dalam kemasan yang bebas BPA atau pilihan lainnya seperti plastik sekali pakai, cara terbaik yang disarankan oleh dokter adalah menghindari air dalam kemasan botol plastik bekas pakai. ** Baca juga: Remaja yang Terlalu Banyak Melihat Layar Gadget Tidak Bahagia

Saat berhenti minum air dari kemasan botol plastik bekas pakai, Anda tidak hanya meningkatkan kesehatan tubuh, tetapi juga menghemat uang dan menyelamatkan Bumi dari sampah plastik.(ilj/bbs)




Benarkah Air Putih Bisa Basi?

Kabar6-Secara umum, air banyak digunakan untuk mendukung aktivitas manusia, mulai dari mandi, mencuci pakaian, memasak, dan minum. Nah khusus air putih, memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, antara lain untuk menghilangkan dahaga, dehidrasi, menjaga keseimbangan cairan tubuh, menjaga fungsi ginjal, membuat kulit halus sekaligus cerah, meningkatkan fungsi otak, dan meningkatkan sistem peredaran darah.

Namun tahukah Anda, melansir Sindonews, air putih yang biasa kita konsumsi ternyata dapat basi, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi, karena akan membahayakan kesehatan. Mungkin selama ini Anda mengira bahwa air putih tidak dapat basi seperti makanan. Air mineral dalam kemasan selalu mencantumkan masa kedaluwarsa, yang mengindikasikan bahwa air mineral tersebut memiliki batas waktu penggunaan.

Sebenarnya, tanggal kedaluwarsa yang ada pada kemasan air mineral tidaklah terlalu memengaruhi kualitas air. Apabila air sudah mencapai tanggal kedaluwarsa, kualitas air mungkin masih cukup baik dan bisa diminum. Hal yang perlu diingat, hal ini juga dipengaruhi dari bagaimana cara penyimpanannya.

Apabila air dalam kemasan terlalu sering terkena sinar matahari, maka semakin berpotensi terkontaminasi zat-zat kimia yang bersumber dari kemasan minuman tersebut. Jadi disarankan untuk menghindari minuman yang telah melewati tanggal kedaluwarsanya.

Selain kedaluwarsa, air putih tidak layak untuk dikonsumsi jika sudah terkontaminasi dengan berbagai bakteri dan jamur yang ada di sekitar. Seperti diketahui, cara penyimpanan yang salah akan membuat kualitas air putih menurun, bahkan menjadi tidak layak untuk dikonsumsi.

Selain karena sering terkena sinar matahari, penyimpanan air di tempat yang terlalu lembap pun akan meningkatkan risiko munculnya jamur pada air tersebut. Kebiasaan sebagian dari kita yang menyimpan air dalam wadah yang terbuka juga akan membuat berbagai bakteri mengontaminasi dan menurunkan kualitas air. ** Baca juga: Hilangkan Dehidrasi Cukup dengan Air Putih Saja?

Tidak jarang air yang kita simpan dalam wadah terbuka ditemukan bibit dan telur nyamuk. Bagaimana agar air yang kita minum tetap terjaga kualitasnya? Sebenarnya, air yang baik sangat tergantung pada cara penyimpanannya. Mulailah menyimpan air di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, tidak menyimpan air dalam wadah yang terbuka, dan tidak menyimpan air di dekat benda-benda berbau tajam yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya.(ilj/bbs)




Air Kemasan Bisa Kedaluwarsa?

Kabar6-Setiap air kemasan tentu memiliki tanggal kedaluwarsa. Namun bukan berarti air tersebut tidak dapat diminum apabila telah melewati tanggal yang tercantum, lho.

Berdasarkan undang-undang yang berlaku, dikutip dari Klikdokter, produsen wajib mencantumkan tanggal kedaluwarsa di semua makanan dan produk minuman habis pakai, termasuk air kemasan. Tanggal kedaluwarsa lebih dimaksudkan untuk botol plastik yang mewadahinya, bukan airnya, karena air dalam kemasan sebetulnya tidak dapat kedaluwarsa.

Selain itu, pencantuman tanggal juga lebih untuk memfokuskan pada informasi manufaktur, kontaminasi, kesalahan pembotolan, atau perlu atau tidaknya penarikan produk. Meskipun air dalam kemasan tidak dapat kedaluwarsa, rasa dan kualitas pada air tersebut dapat berkurang jika telah melewati tanggal kedaluwarsa.

Efek samping yang dapat terjadi adalah gangguan pencernaan seperti diare, tapi hal ini jarang sekali terjadi. Bagaimanapun juga, minuman yang mengandung gula atau garamlah yang lebih berbahaya bila tetap dikonsumsi setelah tanggal kedaluwarsanya habis, contohnya soft drink. ** Baca juga: Ada Bahaya Mengintip di Balik Bahan Kimia yang Terkandung dalam Pembersih Rumah

Jadi disarankan untuk memperhatikan tanggal produksi dan kedaluwarsa yang tercantum pada gelas atau botol air kemasan yang hendak diminum. Biasakan untuk selalu menghabiskan air kemasan dalam waktu kurang dari sehari agar kualitas di dalamnya tetap terjaga.(ilj/bbs)