1

Spesies Manusia ‘Hantu’ Tak Dikenal Hidup dalam DNA Orang dari Afrika Barat

Kabar6-Hasil penelitian mengungkapkan, beberapa populasi yang tinggal di Afrika Barat saat ini memiliki jejak spesies hominin kuno yang berkembang di dalam DNA mereka. Sebagaimana DNA Neanderthal masih dapat ditemukan di banyak populasi keturunan non-Afrika dan DNA Denisovan hidup pada orang-orang keturunan Asia.

Nenek moyang kuno orang yang tinggal di Afrika Barat, melansir Iflscience, tampaknya telah kawin dengan hominin ‘hantu’ misterius, karakter lain yang hilang dalam perkembangan manusia. Warisan genetik spesies hominin misterius masih dapat diidentifikasi di beberapa populasi Afrika Barat.

Tidak seperti dua kerabat Homo sapiens ini, tidak ada sisa-sisa fisik dari hominin purba tersebut yang pernah ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Namun, para ilmuwan dengan menggunakan teknik pemodelan komputer, menemukan antara dua dan 19 persen keturunan genetik mereka.

Hominin adalah istilah yang dipakai untuk mengacu ke kelompok yang terdiri dari manusia modern, spesies-spesies manusia yang telah punah, dan semua leluhur dekat manusia modern. ** Baca juga: India Gratiskan Operasi Penggantian Kelamin untuk Transgender

Menurut laporan jurnal Science Advances pada 2020, para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas California, Los Angeles, Amerika Serikat (AS), mencari segmen nenek moyang kuno ini. Pencarian melalui genom lebih dari 400 orang dari empat populasi Afrika Barat dari ‘Proyek 1.000 Genom’, termasuk Yoruba dan populasi Mende.

Para peneliti berpendapat, gen dari hominin yang tidak diketahui memasuki kumpulan gen melalui introgresi, aliran gen yang terjadi ketika anggota dari dua populasi kawin. Kemudian, individu hibrida yang dihasilkan berkembang biak dengan anggota populasi induk.

Menurut para peneliti, sangat mungkin bahwa hominin yang dimaksud merupakan spesies manusia purba yang sama sekali baru. Kemudian, nenek moyangnya kemungkinan besar terpisah dari pohon keluarga manusia sebelum nenek moyang Neanderthal dan Denisovans.

“Kita tahu manusia bereproduksi secara luas dengan Neanderthal dan Denisovans, dan sejumlah kecil DNA mereka masih dapat ditemukan di sebagian besar populasi Eropa dan Asia Timur,” demikian keterangan para penliti.

Selain itu, penelitian sebelumnya menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa sekira 0,3 persen genom orang Afrika mengandung keturunan Neanderthal. Namun, DNA yang tidak dapat dijelaskan yang ditemukan pada orang yang saat ini tinggal di Afrika Barat tidak cocok dengan Neanderthal atau Denisovan.(ilj/bbs)




Profesi Unik di Ghana, Pelayat Bayaran untuk Menangisi Jenazah Berjam-jam

Kabar6-Setiap orang tentu saja akan sedih dan menangis saat ditinggalkan orang yang disayangi untuk selama-lamanya. Nah, bagi masyarakat di Ghana, Afrika Barat, semakin banyak orang yang menangis di acara pemakaman, itu tandanya almarhum merupakan orang dengan strata sosial tinggi.

Artinya, orang yang meninggal dunia sangat dicintai oleh keluarga dan handai taulan, sehingga kepergiannya ditangisi terus menerus. Meskipun begitu, menangis juga ada batasnya, dan tidak mungkin pihak keluarga akan menangis selama berjam-jam.

Karena itulah, di Ghana ada sebuah profesi yang banyak peminatnya atau laku keras, yaitu pelayat bayaran. Ya, melansir Odditycentral, pihak keluarga akan membayar pelayat profesional untuk menangis saat prosesi pemakaman. Bayarannya tergantung pada ratapan para pelayat. Semakin kencang mereka menangis dan tahan lama, maka bayarannya akan makin tinggi.

Pemakaman tokoh penting juga biasanya memberikan bayaran lebih besar. Di Ghana, prosesi pemakaman memang tidak kalah meriah dengan upacara pernikahan. Biaya pemakaman bahkan bisa mencapai angka Rp200 juta. Biaya itu meliputi peti mati, pengumuman kematian, dan tentu saja biaya untuk pelayat profesional.

Uniknya, keluarga bisa ‘balik modal’ karena semakin banyak yang menangis maka para pelayat lain akan ikut terharu dan memberi uang duka lebih banyak.

“Kita dapat secara profesional menangis untuk membuat orang menjadi lebih simpati untuk memberikan uang secara lebih kepada keluarga yang berduka,” ujar Madam Awo Yaadonkoh, salah satu leader kelompok penangis profesional bertalenta di Ghana.

Gaya para pelayat dan penangis profesional ini juga bisa diatur. Mulai dari menangis histeris berteriak, menangis sampai berguling di tanah, menangis sampai muntah, hingga menangis seperti tupai.

Apa pun permintaan penyewa akan mereka laksanakan, yang penting bayaran lancar. Profesi unik ini diperkirakan sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu.

Selain Ghana, profesi pelayat profesional kini sudah merambah ke Inggris, dan Goma (bagian Timur Kongo), dan Afrika Tengah. Di Inggris, pelayat profesional mendapat bayaran sekira US$70. Upah yang terbilang cukup besar hanya untuk menghadiri pemakaman.

Diketahui, bagi orang Afrika, bila tak ada air mata di pemakaman, tandanya tak ada kepedulian kepada orang yang meninggal dunia. ** Baca juga: Usai Diinjak Gajah, Pemburu Cula Badak Dimangsa Singa

Ladang usaha baru, nih.(ilj/bbs)




Saling Menghormati, Penduduk Desa Bazoule Hidup Akur dengan Buaya

kabar6.com

Kabar6-Ada pemandangan tidak masuk akal yang dapat Anda lihat di desa Bazoule, Burkina Faso, Afrika barat, 30 kilometer dari ibukota Ouagadougou. Ya, di desa tersebut orang-orang yang merupakan keturunan para pejuang Mossis, hidup berdampingan sekaligus akur dengan buaya.

Buaya di desa Bazoule, melansir Telegraph, memiliki kolam air sendiri, tempat di mana 150 buaya tinggal. Hal yang unik, warga desa berani bermain, duduk dan bahkan berbaring di samping buaya.

Rupanya, mereka hidup berdampingan dengan buaya ini sudah dimulai sejak abad ke 15. Penduduk awal banzolu adalah pendatang yang pindah dari suatu tempat untuk mencari lahan untuk dijadikan tempat tinggal, lalu mereka menemukan kolam yang penuh dengan buaya. ** Baca juga: Hindari Benturan Keras, 3 Mahasiswa Asal India Buat Helm yang Dilengkapi Airbag

Didorong rasa bersyukur karena telah menemukan sumber air, mereka pun memilih untuk tidak mengusik buaya dan menghormati hewan tersebut. Masyarakat desa ini juga mengadakan festival perayaan setiap tahun untuk menghormati para buaya. ** Baca juga: Europixpro Door, Produk Anak Negeri Berkualitas Dunia

Tidak hanya dianggap sebagai pelindung Bazoule, buaya juga dianggap sebagai peramal yang dapat mengabulkan sebuah keinginan.(ilj/bbs)