Kabar6-Tradisi Seba Baduy yang telah berumur ratusan tahun, hingga kini masih tetap terjaga dan dilakoni oleh warga Suku Baduy di Banten.
Ya, sejak Jum’at (24/42015), tak kurang dari 2.000 warga suku Baduy dalam dan luar meninggalkan kampungnya di Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak.
Mereka bertolak dari terminal Ciboleger, Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak, dengan berjalan kaki dan tanpa alas, menuju Pendopo Gubernur Banten di Jalan Brigjen KH. Syam’un, Kota Serang sejauh 180 kilometer.
Ya, mereka datang untuk menemui pemimpin wilayah guna memberikan hasil bumi. Mulai dari beras ketan, beras biasa, pisang, gula aren, sirih, sayuran, dan berbagai macam hasil bumi lainnya.
Ditengah perjalanan, tepatnya disungai Cigolear, mereka ‘Mensucikan Diri’ agar selama diperjalanan tak ada aral melintang atau kesulitan.
Tradisi pensucian diri ini bernama prosesi adat Damarwilis. Prosesinya mirip dengan mandi lalu berwudhu dalam agama Islam.
“Kalau bebersih maksudnya agar kita (suku baduy dalam) menjalankan Seba ini, agar segala kekurangan dan kesalahan kita (suku baduy dalam) dapat di maafkan oleh yang maha besar (Tuhan),” kata Ketua Adat Suku Baduy Dalam, Ayah Mursid, Sabtu (25/4/2015).
Selepas makan pagi, mereka kemudian makan ‘rajah’ (makanan yang dibungkus dengan daun talas), untuk mengenang yang udah di doakan dulu satu malam sebelumnya, biar selamat. **Baca juga: Pesta Sabu, Kakak Beradik Pedagang Akik Ditangkap Polres Cilegon.
Dalam acara Seba ini, suku baduy dalam dan luar juga menyampaikan keluhan dan masukan kepada pimpinan tertinggi di Banten atau biasa disebut Abah Gede (bapak besar), sebutan untuk pempin tertinggi di Banten jika dikepalai oleh seorang laki-laki.
“Ada pembicaraan, menyampaikan keluhan-keluhan sama masukan kakolot (orang tua) suku Baduy ke Abah Gede (pimpinan di Banten Rano Karno),” terangnya.
Perlu diketahui bahwa Seba Baduy kali ini di ikuti oleh sekitar 2 ribu suku baduy dalam dan luar.
Dimana, hanya suku baduy laki-laki yang sudah di anggap dewasa saja yang boleh mengikuti. Sedangkan anak-anak dan kaum wanitanya, bertugas menjaga rumah dan ladang.
Berdasarkan data tahun 2010, penduduk baduy dalam dan luar berjumlah 11. 172 jiwa.(tmn/din)