oleh

Shift Malam Pengaruhi Kesuburan Wanita?

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Zaman sekarang ada banyak pekerjaan yang terbuka lebar untuk kaum wanita. Imbasnya, kaum hawa pun memiliki jam kerja yang sama dengan pria. Tidak heran jika beberapa profesi mengharuskan wanita menjalani shift malam.

Namun tahukah Anda, sebuah penelitian baru menemukan salah satu efek kerja malam yang dapat memengaruhi kesuburan wanita. Dilansir Hello Sehat, menurut penelitian di Universitas Harvard, para wanita yang kerja dengan sistem shift, memiliki sel telur lebih sedikit untuk mampu berkembang menjadi embrio sehat, dibandingkan dengan mereka yang bekerja normal di siang hari.

Riset meneliti 313 orang wanita yang diminta menjalani tes in vitro fertilization (IVF) untuk mengetahui kualitas sel telur. Hasilnya, terdapat sekira 15 persen sel telur yang kurang baik dalam jumlah sel telur yang siap dibuahi pada wanita pekerja malam. Hanya sedikit saja yang kualitasnya cukup baik untuk bisa berkembang.

Salah satu pemicu kurang berkualitasnya sel telur pada wanita akibat efek kerja malam, menurut peneliti bernama Audrey Gaskins, adalah karena adanya gangguan pada ritme sirkadian.

Gangguan ini memengaruhi produksi hormon dan siklus menstruasi, terutama bagi wanita yang kerap berganti-ganti jadwal kerja antara siang dan malam hari. Penelitian juga mengungkapkan risiko yang sepadan mengenai risiko wanita bekerja dengan mengangkat alat berat.

Penelitian serupa yang dilakukan oleh profesor Obstetri dan Ginekologi di University of Southampton, juga menunjukkan hasil serupa. Ditemukan, hampir sepertiga wanita yang bekerja pada malam hari memiliki risiko 22 persen keguguran dan menderita gangguan siklus haid.

Disimpulkan, wanita yang kerja pada malam hari atau melakukan pekerjaan fisik berat, bisa memicu kondisi kurang subur dibanding wanita lain yang kerja di jam normal. Secara teori, hal tersebut memang bisa menurunkan peluang kehamilan dan melahirkan.

Sementara itu para ahli dari Harvard School of Public Health menekankan bahwa temuan tersebut tidak semuanya benar memengaruhi. Pertama, mereka menyatakan kalau tidak semua efek kerja malam atau akibat kerja angkat berat sebagai sumber utama ketidaksuburuan wanita. Mungkin saja ada faktor lain yang memicu, salah satunya adalah faktor lingkungan.

Selain itu, menurut pernyataan Dr. James Grifo, direktur NYU Langone Fertility Center di New York City, penelitian tersebut tidak menunjukkan bahwa kondisi wanita yang bekerja dapat memengaruhi kesempatan mereka untuk hamil dan melahirkan,

Grifo yang tidak terlibat dalam penelitian Universitas Harvard khawatir temuan tersebut dapat menyebabkan stres dan salah persepsi yang tidak semestinya benar mengenai kesuburan. Hasil penelitian tersebut hanya bertujuan untuk menunjuk pada hubungan antara kondisi pekerjaan tertentu dan ukuran kesuburan. ** Baca juga: Cara Tepat Cegah Keracunan Makanan Karena E.coli

Untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan kesuburan, disarankan Grifo, wanita harus mengonsumsi makanan sehat, cukup istirahat serta tetap terhidrasi dengan baik demi kesuburan dan kesehatan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email