oleh

Sebuah Keluarga Tuntut Perusahaan Game Karena Kedua Anaknya Lompat dari Gedung

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah keluarga di Tiongkok menuntut perusahaan game Tencent karena kedua anak mereka melompat dari gedung. Rupanya, kedua bocah tersebut penasaran ingin mengetahui apakah mereka akan kembali hidup seperti karakter video game favorit yang dimainkan.

Dua kakak beradik yang masing-masing berusia 11 tahun dan 9 tahun tadi, melansir Dailymail, memang kecanduan video game Mini World dan Game of Peace selama lockdown COVID-19. Ya, kedua orangtua mereka memang memberi smartphone sehingga kakak beradik ini menghabiskan waktu hingga delapan jam per hari untuk bermain dua game di rumah keluarga yang terletak di Handan.

Hingga suatu hari, terjadilah peristiwa tragis, kedua anak itu melompat dari gedung setinggi 50 kaki untuk mengetahui apakah mereka akan hidup kembali seperti dalam game itu. Keduanya kini terluka kritis, beberapa tulangnya patah dan memerlukan sejumlah prosedur operasi.

“Saudari saya bilang, ‘Kakak, mari lihat apakah kita akan kembali hidup seperti dalam game’. Lalu dia dan saya mencoba melompat dari gedung,” terang bocah berumur 11 tahun itu.

Ditambahkan, “Dia melakukannya terlebih dulu, lalu dia takut. Saya katakan padanya untuk menutup mata, lalu saya memegang tangannya dan melompat terlebih dulu. Saya tidak ingat apa yang terjadi setelah itu.”

“Kami ingin mencoba dan melihat apakah kami dapat terbang atau dapat kembali hidup, seperti dalam Game of Peace dan Mini World. Di mode kreatif Mini World, kamu tidak pernah mati meski berapa kali kamu jatuh,” ujarnya lagi.

Sementara itu, sang ayah yang bernama Shen Haiyong (39), mendapati putri bungsunya terluka di bagian pipi dan matanya terbuka lebar saat tak sadarkan diri setelah melompat jatuh. Keduanya dirawat selama beberapa pekan dan menjalani sejumlah operasi dengan dana sumbangan dan uang pinjaman dari keluarga.

Dan kini kedua orangtuanya ingin perusahaan game seperti Tencent membayar ganti rugi terkait anak yang kecanduan game mereka. Namun Tencent sebagai pemilik Game of Peace dan Mini World menolak bertanggung jawab atas insiden itu. ** Baca juga: Beberapa Negara dengan Tradisi Unik Lebaran

Siapa yang paling bersalah dalam peristiwa ini?(ilj/bbs)