oleh

Rupiah Melemah, 7.000 Buruh di Banten Kehilangan Pekerjaan

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebanyak 7.000 karyawan dari empat perusahaan di Provinsi Banten terpaksa kehilangan pekerjaan akibat penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar, beberapa pekan terakhir.

 

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten mengaku tidak bisa berbuat banyak dalam menyikapi kondisi ini.

 

Kepala Disnakertrans Banten, Hudaya Latuconsina, mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengatasi permasalahan PHK ini.

 

Yang penting, prinsip-prinsip yang harus diselesaikan perusahaan terhadap karyawan dalam konteks PHK terpenuhi.

 

“Yang jadi persoalan itu, jika perusahaan tidak menyelesaikan kewajibannya,” kata Hudaya Latuconsina, Rabu (2/9/2015).

 

Tiga dari empat perusahaan yang melakukan PHK massal tersebut, berlokasi di Kabupaten Serang dan satu perusahaan di Kabupaten Tangerang.

 

Salah satu perusahaan, diketahui belum memenuhi hak karyawannya terkait PHK yang dilakukan.

 

“PT Cing Lu itu sampai 2.400 orang di PHK. Ini memang ada pelemahan (rupiah terhadap dolar), sehingga kualitas produksinya menurun,” ujarnya.

 

Karena itu, dirinya berharap pemerintah pusat dapat segera menstabilkan perekonomian nasional agar angka pengangguran dapat ditekan seminimal mungkin.

 

“Upaya pemerintah ini kan stabilisasi harga, pertumbuhan ekonomi menjadi baik. Sepanjang nilai dolar seperti ini, belanja pemerintah tidak terlalu efektif dan eksport kita tidak seimbang dengan import,” ujarnya.

 

Sementara itu, pihak buruh merasa menjadi korban dari kebijakan pemerintah yang salah. ** Baca juga: Dilanda Kemarau, Nilai Tukar Petani Banten Justru Naik

 

“Kami menjadi korban atas kesalahan pemerintahan dalam pelemahan ekonomi,” kata ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Banten, Riden Hatam Azis.(tmn/din)

Print Friendly, PDF & Email