oleh

Regenerasi Manusia Usai Kiamat, Pengusaha Asal Belanda Pelopori Penelitian Aktivitas Seksual di Luar Angkasa

image_pdfimage_print

Kabar6-Pengusaha Belanda bernama Egbert Edelbroek (48), melalui perusahaannya Spaceborn United, memelopori penelitian tentang aktivitas seksual di luar angkasa, yang bertujuan untuk meregenerasi populasi manusia usai kiamat.

Spaceborn United, melansir tbsnews, berupaya memungkinkan pembuahan dan kelahiran alami di lingkungan gravitasi parsial di Mars atau tempat lain di luar Bumi. Tantangan untuk bisa melakukan hubungan seksual di luar angkasa dengan aman tentu sangat sulit. Edelbroek yang ambisius ini yakin ia akan bisa melihat seorang anak manusia lahir di luar Bumi suatu hari nanti.

“Penting bagi Bumi dan umat manusia untuk menjadi spesies multiplanet,” kata Edelbroek. “Jika Anda ingin memiliki pemukiman manusia yang mandiri di luar Bumi, dan jika Anda benar-benar ingin pemukiman tersebut mandiri, Anda juga perlu mengatasi tantangan reproduksi.”

Hubungan seksual di luar angkasa terdengar mustahil dilakukan, salah satunya karena tantangan gravitasi yang membuat pasangan justru akan saling menjauh. Nah, untuk memungkinkan hal itu terjadi, Spaceborn United akan mencoba membuat embrio di luar angkasa, dimulai dari percobaan terhadap tikus.

Jika percobaan terhadap tikus berhasil, secara bertahap nantinya penelitian akan dikembangkan ke sel sperma dan sel telur manusia, untuk menghasilkan embrio bayi manusia yang layak. Embrio ini kemudian dibekukan secara kriogenik, untuk menghentikan perkembangannya, juga untuk melindunginya agar bisa bertahan.

Penelitian saat ini sedang dilakukan dalam simulasi kondisi laboratorium gravitasi parsial. Edelbroek mengatakan, eksperimen dengan sel tikus direncanakan akhir tahun depan, dengan jangka waktu sekitar lima atau enam tahun hingga siap untuk peluncuran pertama menggunakan embrio manusia.

Tantangan yang lebih berat terkait bioteknologi semacam ini adalah etika. Ada masalah moral dan etika sebelum embrio tersebut dapat ditanamkan kembali ke tubuh wanita Bumi untuk melahirkan anak pertama yang dikandung di luar angkasa.

Masalah etika seperti itu adalah salah satu alasan mengapa penelitian tentang reproduksi luar angkasa umumnya diserahkan kepada perusahaan swasta seperti Spaceborn. Edelbroek menambahkan, perusahaannya adalah satu-satunya perusahaan yang ingin mengembangkan embrio manusia di luar angkasa.

“Saya berharap setidaknya bisa berusia hingga 100 tahun sehingga bisa menyaksikan bayi pertama di luar angkasa. Jadi, tentu saja hal ini akan memberi kita waktu berpuluh-puluh tahun untuk mencapai hal tersebut,” ujar Edelbroek.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email