Kabar6-Masyarakat di Kabupaten Lebak sedang didorong untuk membudidayakan ikan Patin seiring dengan rencana Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI yang akan menetapkan kabupaten tersebut menjadi sentra Patin nasional.
Dinas Perikanan Kabupaten Lebak berharap masyarakat bisa memanfaatkan peluang strategis tersebut di wilayahnya masing-masing.
Diharapkan, dari budidaya yang nantinya dilakukan masyarakat, Lebak mampu memproduksi 30 ton ikan patin per hari untuk memenuhi kebutuhan ekspor seperti Timur Tengah, Afrika hingga Jepang.
Saat ini, budidaya ikan Patin yang sudah berjalan yakni di Kampung Cisilad, Desa Prabugantungan, Kecamatan Cileles. Kampung Patin Cisilad diresmikan langsung Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.
Pengelola Kampung Patin Cisilad Agus Wisas mengatakan, setiap kali panen tidak kurang mampu menghasilkan 4 ton ikan Patin.
“Sekarang ini panennya sudah setiap hari, baru 4 ton per hari. Bukan karena enggak ada ikannya, tetapi memang cara memanennya harus hati-hati,” kata Agus Wisas kepada Kabar6.com, Sabtu (29/1/2022).
Saat ini hasil panen Kampung Patin Cisalad yang digagas mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya (JB) untuk memenuhi kebutuhan Timur Tengah yang diakui Agus Wisas permintaannya sangat tinggi. Ratusan ton ikan Patin tercatat sudah diekspor ke wilayah tersebut.
“Yang pasti kami pun masih kurang banyak untuk memenuhi itu, belum lagi Jepang juga sudah menunggu ekspor dari kita,” ujar dia.
**Baca juga: Suguhkan Panorama Indah, Ranggawulung Diharapkan Jadi Destinasi Favorit di Lebak
**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara
Makanya ia sangat mendukung langkah Pemkab Lebak yang saat ini mendorong masyarakat baik BUMDes, kelompok petani budidaya, koperasi maupun perorangan untuk membudidayakan Patin. Diharapkan, budidaya ini juga dapat mendorong kesejahteraan masyarakat.
“Sangat bagus karena permintaan ekspornya sangat menjanjikan,” katanya.(Nda)
