oleh

Psikologis Anak Korban Bullying di Binus School Tangsel Tidak Stabil

image_pdfimage_print

Kabar6-Anak korban perundungan dekat Binus School tiba di kantor UPTD PPA Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sekitar pukul 14.56 WIB. Pantauan kabar6.com, korban datang mengenakan hoddie warna biru tua.

Korban datang bersama ibunya turun dari mobil Hyundai putih langsung masuk ke dalam gedung. Di ruang tunggu sebelum naik tangga di lantai atas, remaja itu duduk sambil terus menutupkan kepalanya.

Sekitar pukul 17.49 WIB pejabat KPAI dan UPTD PPA menemui wartawan yang hendak konfirmasi terkait hasil konseling psikologis korban.

“Kalau kami sendiri hanya memastikan ya, memastikan anak korban, memberikan penguatan psikologis terhadap anak korban, itu saja sih,” kata komisioner KPAI, Diyah Puspitarini di Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Selasa (20/2/2024).

Ia jelaskan anak korban masih membutuhkan pemulihan. Kondisi psikologisnya belum stabil usai dibullying dan informasinya santer beredar di media sosial dan media massa.

“Pernah dicubit?. Sakit?. Nah seperti itu. Jadi, saya minta bantuan ya, mas, mbak semuanya, agar anak bisa pulih psikologisnya,” jelas Diyah.

**Baca Juga: Bullying di Tangsel, Praktisi: Relasi Kuasa Wajid Dievaluasi Binus School

Hal senada disampaikan tenaga layanan Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak, Permina Sianturi. “Jadi ya kita enggak bisa bilang itu stabil,” tegasnya.

UPTD PPA Kota Tangsel bersama kementerian minta kepada masyarakat pengguna media sosial menghapus konten video bullying yang terjadi di warung dekat Binus School, Serpong Utara. “Biar anak bisa memulihkan kembali traumanya,” harap Diyah.

Para pejabat itu mengecoh wartawan. Anak korban bersama ibunya langsung keluar gedung belok kiri. Mereka ganti menumpang mobil, Honda Jazz warna merah sudah menunggu di depan kantor Kelurahan Rawa Buntu.

Sementara mobil Hyundai warna putih yang ditumpangi ketika datang dibiarkan terparkir di kantor UPTD PPA Kota Tangsel.(yud)

Print Friendly, PDF & Email