oleh

Presiden Malawi Umumkan Larang Dirinya Sendiri Bepergian ke Luar Negeri

image_pdfimage_print

Kabar6-Devaluasi kwacha Malawi yang signifikan oleh Reserve Bank of Malawi hingga memperburuk kondisi perekonomian yang sudah lemah, membuat Presiden Malawi Lazarus Chakwera mengumumkan bahwa ia melarang dirinya sendiri untuk bepergian ke luar negeri.

Tak hanya dirinya, melansir Africanews, para pejabat pemerintah lainnya juga termasuk dalam aturan tersebut–yang muncul di tengah-tengah krisis ekonomi yang tengah melanda negara yang dipimpinnya. Berbicara dalam pidato yang disiarkan di televisi, Chakwera mengaku dirinya ‘harus menjadi contoh’ dalam pembuatan ‘penyesuaian yang menyakitkan itu’.

Itulah mengapa, sebut Chakwera, hal ini berlaku segera. Sebagai contoh, ia membatalkan semua perjalanan internasionalnya mulai saat ini hingga akhir tahun fiskal.

“Lebih jauh lagi, saya akan membekukan semua perjalanan internasional yang dibiayai pemerintah bagi semua pejabat publik di semua tingkatan, termasuk mereka yang berada di parastatal, hingga akhir tahun anggaran di bulan Maret,” kata Chakwera.

Selain itu, ia juga memerintahkan semua anggota kabinet yang tengah berada dalam perjalanan yang dibiayai publik untuk kembali ke Malawi secepatnya.

Hanya perjalanan yang dianggap benar-benar diperlukan yang akan diperbolehkan sambil menunggu izin pribadi dari sang presiden.

Diketahui, Malawi saat ini tengah kesulitan menghadapi krisis ekonomi yang disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kekurangan bahan bakar hingga inflasi yang tinggi. Hal ini juga yang mendorong Chakwera untuk memotong hak bahan bakar para pejabat hingga setengahnya sebagai aturan yang melengkapi larangan bepergian.

Mereka yang terdampak dalam pemotongan ini adalah para menteri kabinet, sekretaris utama, direktur, dan seluruh anggota manajemen senior lembaga-lembaga publik.

Semua upaya pemotongan anggaran ini akan dialihkan untuk pengadaan pangan dan pupuk guna menjamin ketahanan pangan di negaranya. Chakwera juga mengumumkan negaranya telah mendapat bantuan kredit dari Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menghadapi semua masalah ini.

“Malawi akan menerima suntikan dana sebesar 174 juta dolar selama empat tahun ke depan, serta dimulainya kembali dukungan anggaran langsung dari mitra internasional setelah absen selama 10 tahun karena Cashgate dan kesalahan pengelolaan keuangan pada pemerintahan sebelumnya,” terang Chakwera.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email