oleh

Populix: Kandidat yang Berkualitas Harapan Pemilih Muda

image_pdfimage_print

Kabar6-Populix merilis survey Pilpres 2024. Dari studi Populix terkait perspektif dan ekpektasi generasi muda terhadap calon pemimpin Indonesia lima tahun kedepan.  Hasil survey  menujukan kualitas kepemimpinan hal yang paling utama. Ini tercermin dari angka 82 persen dari hasil survey yang berdurasi 15 menit.

“Hasil dari survey ini,  kualitas kandidat yang paling utama, responden memberi harapan (82%),  untuk visi dan kebijakan yang jelas (76%), kecerdasan (76%), kemampuan memecahkan masalah (72%), dan integritas (69%) menjadi karakteristik utama pemimpin bangsa yang dinilai oleh pemilih,”jelas Vivi Zabkie, Head of Social Research Populix dalam rilis yang dikirim, Rabu (14/1/2024)

Pemilih muda, kata Vivi,  berharap  kepada calon pemimpin indonesia untuk memberantas korupsi (33%), meningkatkan kualitas hidup (21%), menciptakan lapangan kerja (19%), dan meningkatkan standar pendidikan (12%).

**Baca Juga:Survei Pilpres Populix: Gen Z Punya Harapan Tinggi, Millenial Skeptis

Menurut Vivi, platform media sosial menjadi sumber informasi utama bagi sebagian besar masyarakat. Dalam ranah online ini, terjadi diskusi dinamis dan pertukaran wawasan politik. Selain itu, keluarga, lingkungan sosial, kegiatan kampanye, dan komunitas juga turut memainkan peran penting dalam membentuk pandangan pemilih terhadap kandidat.

Namun, skeptisisme tetap muncul di kalangan kedua generasi dikarenakan narasi pemberitaan di media massa, observasi langsung, dan diskusi lokal termasuk dengan keluarga, kolega, dan teman.

“Kesenjangan antara realita dan janji kampanye, kampanye yang dianggap tidak sehat, serta kurangnya transparansi informasi menjadi faktor utama yang memicu skeptisisme ini. Dampaknya, muncul partisipasi selektif dalam pemilu dan pertimbangan untuk golput,”jelasnya.

Menurut data Populix, kualitas kepemimpinan, kecerdasan, serta visi dan kebijakan yang jelas sangat diutamakan oleh kalangan menengah dalam memilih seorang presiden. Di sisi lain, masyarakat Chinese-Indo dan non-Muslim mencari presiden yang dapat diandalkan, tanpa memandang agama atau ras.

Ekspektasi masyarakat Indonesia terhadap berbagai isu tanah air tercermin melalui data survei yang mengungkap permasalahan terbesar di Indonesia dari sudut pandang responden. Pemberantasan korupsi mendominasi dengan 33%, diikuti oleh peningkatan kualitas hidup (21%), menciptakan lapangan kerja (19%), dan meningkatkan standar pendidikan (12%). Dalam pemilu presiden, 24% responden menganggap ekonomi dan pembangunan sebagai isu utama, diikuti oleh korupsi (19%) dan pendidikan (11%).

Terdapat beberapa sarana bagi pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan pemerataan ekonomi termasuk meningkatkan lapangan kerja berkualitas (81%), akses terhadap pendidikan dan pelatihan (76%), serta aksesibilitas layanan kesehatan (65%). Kesetaraan sosial, keragaman, dan inklusi budaya juga menjadi sorotan, dengan 24% responden menyarankan penciptaan lingkungan yang lebih inklusif dan adil.

Ketika membahas kesempatan kerja dan peluang ekonomi bagi generasi muda, 83% responden berharap pemerintah dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Sebanyak 72% memandang pentingnya transparansi dan akuntabilitas pemerintah, dengan harapan agar pemerintah dapat bersih dari korupsi.

Peran inovasi dan teknologi dalam membentuk masa depan Indonesia juga ditekankan. 65% responden melihat inovasi dan teknologi sebagai sarana untuk membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kualitas hidup. Meskipun demikian, 67% responden mengakui potensi ancaman seperti pelanggaran privasi data dan penyebaran misinformasi.

Sementara itu, isu lingkungan yang dianggap mendesak untuk ditangani oleh presiden termasuk polusi udara (82%), pengolahan limbah (78%), antisipasi banjir (64%), dan kerusakan serta kebakaran hutan (57%).

Metodologi Survei yang  Populix  lewat pendekatan kuantitatif dilakukan melalui survei online melalui aplikasi Populix terhadap total 1.000 responden laki-laki dan perempuan berusia 17-39 tahun di Indonesia dengan durasi pengerjaan survei sekitar 15 menit.

Penelitian dilakukan pada bulan 31 Agustus hingga 12 September 2023 melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

Pendekatan kualitatif dilakukan melalui 16 mini online FGD kepada milenial dan Gen Z berusia 17 tahun ke atas di kota besar dan kecil di Indonesia.

Diketahui, Populix adalah perusahaan penyedia data dan layanan riset yang menghubungkan bisnis, institusi, dan individu dengan responden berkualitas, beragam, dan tepat sasaran di seluruh Indonesia. Mulai dari penelitian pasar, penelitian sosial, survei singkat, hingga lead generation dan brand activation, Populix memanfaatkan kekuatan teknologi untuk menyederhanakan proses pengumpulan data komprehensif dan memberikan lebih dari sekadar data, melainkan insights dan analisis mendalam untuk membantu klien dan mitra membuat keputusan yang lebih terinformasi serta rencana yang dapat dieksekusi.(red)

 

 

Print Friendly, PDF & Email