oleh

Pengawasan Dewan ke RSUD Dinilai Lemah

image_pdfimage_print

Kabar6-Pengawasan DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terhadap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat dinilai lemah oleh sejumlah kalangan.

 

Penilaian itu mengacu pada masih adanya elemen masyarakat miskin yang tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit milik pemerintah itu.

 

Salman, warga Setu, bahkan merasa prihatin dengan lemahnya pengawasan dewan terhadap RSUD. Faktanya, masih ada saja korban jiwa karena tidak mampu membayar biaya operasi.

 

“Padahal rumah sakit pembangunannya dibiayai oleh uang rakyat. Tapi tidak ada timbal baliknya untuk rakyat itu sendiri, khususnya bagi kalangan kurang mampu alias miskin,” ucap Salman kepada kabar6.com, saat mengawal jalannya aksi demo pelajar di kantor DPRD Tangsel, Senin (26/01/15).

 

Salman menegaskan, dewan harus berani mengambil tindakan tegas terhadap RSUD karena kerap terjadi berulangkali, sehingga dewan tidak hanya menerima gaji dan tunjangan saja, tetapi benar-benar bekerja untuk masyarakat.

 

“RSUD Tangsel juga jangan selalu mengejar keuntungan, dengan mengabaikan pasien miskin. Karena akan menjadi catatan buruk, mengingat rumah sakit itu ada dari APBD,” ketus bapak tiga orang anak itu lagi. ** Baca juga: Puluhan Pelajar Tuntut Dewan Tak Sibuk Kunker

 

Randi yang merupakan salah satu pengunjuk rasa menyatakan, aksi ini juga dilatarbelakangi oleh tewasnya Anto, siswa kelas X SMK Sasmita Jaya Pamulang, yang dikeroyok oleh kelompok pelajar lain ketika hendak pulang ke rumah.

 

“Ibu Anto yang hanya berjualan bubur tidak mampu saat pihak RSUD meminta uang operasi jutaan rupiah, sehingga Anto meninggal dunia karena tidak sanggup menahan luka dalam di bagian kepalanya,” beber Randi.(ard)

Print Friendly, PDF & Email