Kabar6-Angka Pengangguran terbuka di Banten tertinggi secara nasional, dengan presentase mencapai 8,52 persen.
Wahidin Halim (WH) menyalahkan survei BPS yang dilakukan usai anak-anak sekolah merayakan kelulusan mereka.
“Karena kita kan kemarin di surveinya setelah anak-anak lulus ujian, jadi mereka mencari kerja, terus dari luar juga ke sini, mencari kerja di sini dan tinggal di sini,” kata WH, Gubernur Banten, saat ditemui di Kota Serang, Selasa (06/11/2018).
Selain itu, dia pun menyalahkan 14 ribu perusahaan di Banten, yang menjadi magnet pencari untuk datang dan menetap di wilayahnya.
Mantan Walikota Tangerang dua periode ini pun menyalahkan perpindahan pabrik-pabrik besar yang memilik membangun usahanya di wilayah Jawa Tengah, yang upah nya lebih rendah dibandingkan Banten maupun Jawa Barat.
“Seperti (perusahaan) Nikomas (Kabupaten Serang), masyarakat yang mau masuk, harus menyiapkan uang Rp4 juta. Kemarin sudah kita rapatkan juga. Masyarakat sekitar tidak punya kesempatan (kerja) karena ada calo-calo itu,” jelasnya.**Baca Juga: KM Sidolar Kosong, Nelayan Hilang di Perairan Barat Banten .
Berdasarkan data dari BPS, angka pengangguran di Banten hingga Agustus 2018 mencapai 8,52 persen atau 496,73 ribu jiwa. Disusul Jawa Barat sebesar 8,17 persen, Maluku 7,27 persen, Kepulauan Riau 7,12 persen dan Sulawesi Utara 6,86 persen. Angka ini bahkan lebih besar dari rata-rata TPT nasional 5,34 persen.
Pengangguran terbuka justru disumbangkan oleh daerah industrial, seperti Kabupaten Serang dengan persentasi 12,78 persen, Kabupaten Tangerang sebanyak 9,70 persen dan Kota Cilegon 9,33 persen. Yang paling kecil, tingkat pengangguran terbuka ada di daerah Tangerang Selatan sebanyak 4,67 persen.(dhi)
