oleh

Pengamat Puji Kepemimpinan Wali Kota Arief Berhasil Wujudkan Transformasi Digital 

image_pdfimage_print

Kabar6-Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, menerima penghargaan Detik Award dari Media Online Nasional Detik.com. Penghargaan tersebut diberikan atas usaha Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam mewujudkan transformasi digital pelayanan publik, sehingga mempermudah masyarakat dalam mendapatkan akses layanan publik yang cepat dan transparan.

Atas capaian orang nomor satu di Kota Tangerang itupun mendapatkan apresiasi dari kalangan akademisi dan pengamat. Mereka menilai selama 10 tahun kepemimpinan Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, telah melakukan trobosan yang begitu signifikan.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, mengatakan pengembangan smart city di Kota Tangerang berorientasi pada pemenuhan layanan kepada masyarakat, sehingga tidak heran bila sampai saat ini banyak sekali aplikasi yang telah dibangun oleh Pemkot Tangerang dalam rangka menyelesaikan setiap tantangan dan persoalan yang ada di masyarakat.

“Kami telah bangun dua super aplikasi yaitu Aplikasi Tangerang Live yang berisi berbagai aplikasi Layanan Publik untuk masyarakat mulai dari layanan aduan dan juga job fair. Kemudian juga ada Aplikasi Egovernment untuk aplikasi internal Pemkot,” ujar Arief, seperti dikutip melalui siaran pers Pemkot Tangerang, Kamis (21/9/2023).

Terkait penghargaan yang diberikan, Arief, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi untuk membangun Smart City di Kota Tangerang.

“Syukur alhamdulilah, kami ucapkan terima kasih kepada detik.com yang telah memberikan penghargaan, mudah-mudahan ini menjadi motivasi bagi Pemkot Tangerang untuk melayani masyarakat Kota Tangerang dengan berbagai inovasi dan kemudahannya, dan mudah-mudahan terus ada terobosan baru,” ujarnya.

Diketahui, Pemkot Tangerang telah membangun dan mengintegrasikan 213 aplikasi untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Dan ada dua Super Aplikasi yaitu Tangerang Live untuk layanan masyarakat dan Egovernment untuk Internal Pegawai. Untuk Aplikasi Tangerang Live sendiri sudah diunduh oleh 1.062.235 pengguna dan sudah direplikasi oleh 38 kabupaten/kota se-Indonesia.

**Baca Juga: Kemendagri Pesan Pemda Cicil Alokasikan Dana Pilkada 2024

Pengamat dan Akademisi Berikan Apresiasi

Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Memet Chumaidi memberikan apresiasi keberhasilan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah atas raihan penghargaan tersebut. Menurutnya, selama 10 tahun menjadi Wali Kota, Arief dinilai telah memberikan perubahan yang signifikan terutama dengan kaitan pelayanan publik.

“Kota Tangerang ini merupakan daerah yang sejatinya cepat dalam transformasi digital, karenanya di dalam konten-konten yang diberikan dalam transformasi digital itu salah satunya inovasi-inovasi pelayanan publik, dalam bentuk penggunaan Smart City tersebut. Smart City ini salah satu program yang dilakukan oleh Arief sehingga memudahkan dalam proses pelayanan terhadap masyarakat,” ujar Memet, saat dimintai keterangan oleh kabar6.

Menurut Memet pengembangan Smart City, beberapa negara sudah melakukan dan termasuk di Indonesia juga kota/kabupaten melakukan hal yang sama. Ia mencontohkan yang paling kentara itu seperti di Bandung pada waktu Ridwan Kamil menjadi Wali Kota.

“Kemudian Kota Tangerang, lalu di Kota Tangsel, dan lain sebagainya kabupaten kota lainnya dari yang bertransformasi dari pelayanan konvesional berusaha ke pelayanan digital. Dan ini salah satunya memudahkan akses masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pelayanannya,” kata pria yang juga Dosen Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMT ini.

Memet mengatakan, perkara Smart City tersebut implementasinya tidak juga mudah dan secara cepat dipahami oleh masyarakat. Hal tersebut disebut butuh sosialisasi yang menyeluruh.

“Semua organisasi perangkat daerah melakukan sosialisasi atas inovasi yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang ini secara terus menerus. Kenapa? Karena masyarakat bagaimanapun tidak secara keseluruhan menggunakan atau memahami aplikasi-apliikasi inovasi yang dibuat oleh ke Pemda,” ungkapnya.

“Oleh karena itu, Pemkot Tangerang dalam hal ini sudah berupaya melakukan inovasi yang kemudian bisa diakses oleh masyarakat. Walaupun memang ada saja masyarakat yang masih memerlukan atau yang masih mutu pendidikannya kurang, tidak memiliki fasilitas handphone dan sebagainya sehingga tidak bisa mengakses pelayanan publik ini,” sambungnya.

Ia menilai implementasi proyek Smart City yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang dapat menghadirkan trobosan-trobosan, inovasi-inovasi. Tapi juga menghadirkan tantang-tantangan di dalam masyarakat itu sendiri.

“Yang perlu diatasi dan dipahami oleh pemerintah serta pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa manfaat dari Smart City ini dapat dirasakan oleh semua warga. Beberapa masalah yang dapat dihadapi kan banyak ya, di dalam konteks Smart City ini salah satunya mungkin ada kesenjangan digital,” terangnya.

“Kan kesenjangan digital ini tidak semua warga memiliki akses yang sama terhadap teknologi, masyarakat yang tidak memiliki akses ke perangkat digital atau koneksi internet yang stabil dapat tertinggal dari manfaat teknologi Smart City,” tambahnya.

Kemudian, kata Memet, keterlibatan masyarakat yang terbatas, terkadang memungkinkan warga merasa tidak terlibat dalam mengambil keputusan dalam program tersebut bisa mengakibatkan ketidakpuasan dan eksistensi terhadap proyek kedepannya.

“Walaupun pemerintah kota Tangerang selama ini sudah melakukan upaya-upaya sosialisasi di dalam projek Smart City yang dilakukan oleh pak Arief ini,” tegasnya.

Lanjutnya, kualitas layanan yang bisa bermasalah. Meskipun tujuan Smart City ini meningkatkan kualitas layanan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa sistem teknologi dapat mengalami gangguan atau kegagalan yang dapat berdampak pada layanan dasar, seperti pelayanan publik diakses kaitan transportasi, pelayanan kesehatan dan lain sebagai. Hal tersebut dinilai bisa menjadi hambatan dalam program Smart City.

“Sebagai kota besar (Kota Tangerang) dearah yang sekitar Jakarta sangat diperlukan Smart City ini sebagai penunjang ibukota. Karena Smart City itu menawarkan sejumlah keuntungan juga yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga, kemudian efisiensi sumber daya, kemudian kesejahteraan umum,” katanya.

“Kalau saya lihat ada beberapa keuntungan yang dilakukan dalam Smart City ini, yang paling utama adalah selama ini pak Arief, salah satunya Tangerang Live. Salah satunya Tangerang Layak Investasi, disitu jelas ada pertumbuhan ekonomi. Nah, investasi sekarang ini salah satunya melaju pesat mereka karena orang-orang atau pihak swasta lebih awareness terhadap teknologi ya,” ungkapnya.

Menurutnya, Investasi di dalam inovasi Smart City yang dilakukan pemkot Tangerang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan yang baru, mendukung pengusaha-pengusaha lokal.

“Dan juga yang paling utama itu adalah mengurangi biaya operasional bagi pemerintah itu sendiri dan juga bagi masyarakat. Sekarang dengan adanya Smart City contoh, pemerintah tidak lagi melakukan kegiatan yang memakan biaya besar walaupun dalam Smart City ini pembiayaan di awal agak besar tapi ke sana itu memudahkan. Selain itu juga, masyarakat ada pengurangan biaya operasional juga yang tadi masyarakat harus ke kantor sekarang dengan adanya seperti itu memudahkan cukup dari rumah,” imbuhnya.

Kendati demikian, ia memberikan apresiasi atas capaian tersebut. Hal tersebut menjadi bukti bahwa kemahiran Arief R Wismansyah dalam memimpin tidak perlu diragukan lagi.

“Dan Kita perlu mengapresiasi lah langkah pak Arief didalam melakukan upaya-upaya pengembangan atau inovasi dan ketika pak Arief mendapatkan penghargaan, ya itu sudah tidak perlu diragukan lagi,” ungkapnya.

“Bahwa yang dilakukan oleh pak Arief ini menjadi bukti kemahiran sebagai teknokratik, kepemimpinannya membawa Kota Tangerang mendapatkan penghargaan di dalam melakukan digitalisasi goverment atau digitalisasi pemerintahan di seluruh komponen, elemen masyarakat, OPD dan kita apresiasi lah,” tandasnya.

Senada apresiasi pun juga disampaikan oleh Akademisi FISIP UMT, Korry Elyana. Ia pun turut menyampaikan ucapan selamat atas raihan penghargaan tersebut. Selain itu, Ia turut memberikan sejumlah masukan untuk optimalisasi pengembangan aplikasi tersebut.

“Yang pertama terkait aplikasi Tangerang Live ini sebenarnya sudah bagus dan e-goverment internal pun sudah bagus. Walaupun sudah banyak diunduh juga aplikasi Tangerang Live ini belum bisa secara langsung mengintegrasi pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ujar Korry.

“Contoh kecilnya saja banyak dari tingkat RT RW yang menggunakan aplikasi lainnya seperti aplikasi Pangkas (gampang ngurus berkas). Seharusnya aplikasi-aplikasi ini sudah terintegrasi di Tangerang Live. Sehingga semua warga mendownload Tangerang Live memang karena kebutuhan atas informasi dan pelayanan,” tandasnya. (Adv)

Print Friendly, PDF & Email