oleh

Penelitian di Australia Ungkap 60 Ribu Tahun Lalu Elang Raksasa Mampu Tangkap Kanguru

image_pdfimage_print

Kabar6-Penelitian yang dilakukan tim pemburu fosil dari Universitas Flinders, Australia, menemukan bahwa pada 60 ribu tahun lalu terdapat elang yang mampu menangkap kanguru atau koala kecil.

Elang purba ini, melansir Allthatsinteresting, bernama Dynatoaetus gaffae atau Elang Perkasa Gaff ini merupakan burung karnivora yang memiliki lebar sayap nyaris tiga meter, dapat membantunya terbang di langit Australia Selatan pada puluhan ribu tahun lalu. Empat fosil tulang berukuran besar dan 28 tulang tambahan milik elang ini ditemukan di Gua Mairs, Australia selatan, sejak 1956 dan 1969. Fosil-fosil tersebut tersebar di antara batu-batu besar yang ada di dalam gua tadi.

Menurut ahli paleontologi di Universitas Flinders, Trevor Worthy, Dynatoaetus dinilai memiliki ukuran tubuh yang sangat besar. “Dynatoaetus sangat besar. Lebih besar dari elang lain dari benua lain, dan hampir sebesar elang terbesar di dunia yang pernah ditemukan di pulau Selandia Baru dan Kuba, termasuk elang Haast Selandia Baru seberat 13 kilogram yang telah punah,” terang Worthy.

Ada perkiraan jika elang yang telah punah ini memiliki kaitan erat dengan burung nazar dunia lama, atau burung pemakan bangkai, yang hidup pada masa Pleiosten bersama dengan mammoth, di Afrika dan Asia.

Selain itu, elang ini diperkirakan memiliki kesamaan dengan Elang Filipina pemakan monyet yang masih hidup hingga saat ini, namun nyaris punah. ** Baca juga: Temuan Mumi Wanita Mesir Hamil Pertama di Dunia Berusia 2.000 Tahun dengan Janin Usia 28 Minggu

Selain spesies-spesies burung di atas, Dynatoaetus dilaporkan juga pernah hidup berdampingan dengan Elang Ekor Baji yang hingga saat ini masih hidup di Australia. Peneliti menganggap hal ini menarik karena sebagian besar elang dan burung pemakan bangkai Australia punah sekira 50 ribu tahun lalu.

“Mengingat dulu burung pemangsa di Australia lebih beragam, mungkin Elang Ekor Baji di masa lalu hidup lebih terbatas dari tempat tinggal dan makanannya,” kata Ellen Mather, ahli paleontologi. “Kalau tidak (hidup terbatas), itu (elang baji) akan bersaing langsung dengan Dynatoaetus raksasa untuk memangsa.” (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email