oleh

Pemkab Tangerang Gelar Rakor Aksi Integrasi Penekanan Kasus Stunting

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penguatan Pelaksanaan Aksi Integrasi Stunting, di Hotel Lemo, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Senin (15/02/2021).

Kepala Bidang Sosial Budaya pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang, Sri Indri Astuti mengatakan adanya pandemi Covid-19 banyak berpengaruh terhadap mekanisme pelaksanaan kegiatan serta proses perencanaan dan penganggaran kegiatan yang mendukung penurunan stunting.

Menurutnya, dengan keterbatasan anggaran dan perubahan prioritas, mengakibatkan beberapa rencana kegiatan yang telah disepakati dalam rembuk stunting mengalami refocusing.

Kendati demikian, mengingat pentingnya penurunan stunting, program dan kegiatan pendukungnya pun tetap akan menjadi prioritas tentunya sesuai kemampuan keuangan daerah, peran dan capaian Dinas Kesehatan dalam Aksi Konvergensi Stunting sangat diperlukan.

“Dalam program ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan diharapkan dapat turut serta berperan mewujudkan pemenuhan hak-hak anak dalam tumbuh kembang dan pengasuhan anak yang layak dalam dalam keluarga. Permasalahan stunting yang multidimensional memerlukan upaya lintas sektor melibatkan seluruh stakeholder secara terintegrasi melalui koordinasi serta konsolidasi program dan kegiatan pusat, daerah, hingga tingkat desa,” ucap Sri Indri Astuti.

Diharapkan, desa juga berperan dalam mengoptimalkan kegiatan yang berlangsung serta menyiapkan Kader Pembangunan Masyarakat (KPM) dan pelaku desa lainnya yang terkait dengan Program Konvergensi Pencegahan Stunting.

“Tahun ini kegiatan pemberdayaan pembangunan lansia dengan kader, itulah yang akan dilakukan kegiatan di masyarakat dan juga ada penyusunan rencana kerja penetapan lotus pada tahun 2022 itu rencana kerja kita di tahun 2021,” ujarnya.

Ini rapat koordinasi pertama di tahun 2021 kita gunakan untuk evaluasi kinerja konvergensi stunting tahun 2020 dan menyampaikan serta mensosialisasikan rencana kinerja dari biaya BKK kesehatan.

Sementara itu, laporan Sekretariat Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi dari Kementerian PPN/Bappenas, Andi Irfanji mengatakan, bahwa adapun tujuan pelaksanaan pertemuan ini untuk menganalisis sebaran stunting yang terjadi di wilayah Kabupaten Tangerang.

Dikatakannya, “bahwa stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Dan stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun,” kata Andi Irfanji.

**Baca juga: Dugaan Kasus Penyelewengan Dana PKH di Tigaraksa Mulai Temukan Titik Terang

Andi Irfanji juga memberikan tantangan untuk Dinas Kominfo agar bisa mempublikasikan melalui stiker penanganan stunting di mobil- mobil dinas dan melalui media sosial Diskominfo Kabupaten Tangerang agar masyarakat menjadi paham serta teredukasi tentang bahaya stunting.

Acara tersebut dihadiri oleh Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Dinas Sosial, stakeholder dan OPD lainnya mengikuti secara virtual dan tetap memperhatikan protokol kesehatan 4M.(Han)

Print Friendly, PDF & Email